Anda di halaman 1dari 6

ANKLE SPRAIN.

Pergelangan Kaki
Terkilir/Keseleo
Definisi Ankle Sprain

Ankle sprain atau pergelangan kaki terkilir merupakan kondisi dimana terjadi penguluran atau
robekan pada ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi,
yang berperan untuk menjaga stabilitas sendi. Pergelangan kaki terkilir/keseleo adalah cedera
umum yang terjadi pada hampir semua usia, mulai derajat ringan sampai berat, bergantung pada
seberapa besar kerusakan yang terjadi pada ligamen tersebut.

Kaki dan pergelangan kaki, dibentuk oleh banyak tulang, yang satu dengan lainnya dihubungkan
oleh jaringan elastis berserat yang kuat dan berbentuk seperti pita yang disebut ligamen. Ligamen-
ligamen ini berfungsi untuk menjaga tulang-tulang berada di posisi yang tepat dan menstabilkan
sendi saat kita berjalan, berlari atau melompat.

Robekan-robekan kecil pada ligamen-ligamen di pergelangan kaki dapat memicu timbulnya


ketidakstabilan pergelangan kaki. Sejalan waktu, ketidakstabilan ini dapat mengakibatkan
kerusakan tulang dan tulang rawan dari sendi pergelangan kaki.

Sebagian besar kaki pergelangan kaki terkilir/sprain terjadi pada ligamen lateral pada bagian luar
pergelangan kaki. Umumnya terdapat 2 ligamen yang sering mengalami terkilir yaitu:

1. ATFL atau anterior talofibular ligamen, yang menghubungkan talus untuk fibula di luar
pergelangan kaki. Lateral ankle sprain merupakan kasus terkilir yang paling sering dan umum
dijumpai.

2. CFL atau ligamen fibula kalkanealis, yang menghubungkan fibula ke kalkaneus bawah.

Sementara ligamen Talofibular posterior yang berjalan di bagian belakang pergelangan kaki, jarang
mengalami robekan

Penyebab Pergelangan Ankle Sprain

Pergelangan kaki dapat terkilir/keseleo (ankle sprain) apabila ligamen-ligamen di pergelangan kaki
mendapat tekanan untuk bergerak melampaui posisi normalnya atau teregang hingga melampaui
batas.

Posisi Pergelangan Kaki yang Memicu Terjadinya Sprain/Keseleo


Beberapa situasi yang merupakan penyebab pergelangan kaki terkilir/keseleo (ankle sprain) antara
lain:

- Jatuh dengan pergelangan kaki terputar

- Posisi mendarat dengan posisi kaki yang tidak baik setelah melompat

- Berjalan atau berlari pada tanah dengan permukaan yang tidak rata, terutama di bebatuan

Faktor Risiko Ankle Sprain

Beberapa kondisi berikut dianggap sebagai faktor risiko pergelangan kaki terkilir/keseleo (ankle
sprain) yaitu:

- longgarnya ligamen di pergelangan kaki akibat riwayat terkilir sebelumnya, hal ini menyebabkan
ketidakstabilan posisi kaki

- jenis sepatu tertentu (misalnya sepatu tumit tinggi), akan meningkatkan risiko untuk jatuh

- pola berjalan tertentu yang cenderung memungkinkan kaki terputar atau adanya kelainan postur
tumit yang sedikit mengarah ke dalam.
- Bentuk aktifitas fisik/olahraga yang banyak mengandalkan gerakan melompat, bergulir, memutar
kaki, seperti basket, tennis, bulu tangkis, sepak bola, dll.

Gejala Ankle Sprain

Gejala pergelangan kaki terkilir/keseleo (ankle sprain) antara lain:

- Timbulnya rasa nyeri, terutama saat kaki yang terkilir menopang berat badan

- Terjadi pembengkakan dan terkadang memar

- Pergerakan yang terbatas

Beberapa komplikasi pergelangan kaki terkilir/keseleo (ankle sprain) yang bisa terjadi antara lain:

- Terbentuknya nodul (benjolan) kecil pada ligamen di pergelangan kaki, yang menyebabkan
gesekan menetap di dalam sendi, sehingga terjadi peradangan kronis dan pada akhirnya bisa
menyebabkan kerusakan menetap.

- Kerusakan saraf yang terdapat di atas ligamen pergelangan kaki.

- Spasme pembuluh darah di daerah pergelangan kaki, sehingga tulang dan jaringan lainnya bisa
mengalami kerusakan akibat kekurangan darah.

- Ketidakstabilan sendi di pergelangan kaki

- Peradangan sendi

Diagnosis Ankle Sprain

Pemeriksaan fisik pada pergelangan kaki terkilir/keseleo menunjukkan adanya kerusakan ligamen
yang luas. Pemeriksaan foto rontgen seringkali dilakukan untuk menentukan apakah terdapat tulang
yang patah atau tidak, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi ligamen. Untuk mengetahui
dugaan kerusakan ligamen, tendon serta jaringan lunak yang cukup parah, maka dibutuhkan
pemeriksaan USG Muskuloskeletal atau MRI. Namun pada kondisi yang ringan MRI tidak
diperlukan. Pemeriksaan menggunakan USG Muskuloskeletal memungkinkan dokter untuk
mengamati ligamen secara langsung saat pergelangan kaki digerakkan. Hal ini membantu dokter
untuk menentukan berapa banyak ligamen yang rusak dan stabilitas ligamen tersisa.

Derajat Ankle Sprain

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter akan menentukan derajat terkilir/keseleo (sprain) yang
terjadi. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi. Terkilir dapat berkisar dari
robekan kecil di serat yang membentuk ligamen hingga robekan besar dan lengkap.

Derajat 1

- Terjadi peregangan minimal dari ligamen dan secara miskrospis akan ditemukan robekan-robekan
kecil pada serat ligamen

- Nyeri ringan dan pembengkakan terjadi di sekitar pergelangan kaki.

Derajat 2

- Sebagian serat ligamen yang terlibat robek

- Terjadi pembengkakan yang cukup berat di sekitar pergelangan kaki dan memar di bagian atas
dan bawah sendi pergelangan kaki.

- Terdapat kelonggaran atau ketidakstabilan pergelangan kaki pada saat dilakukan pemeriksaan
oleh dokter.

Derajat 3

- Terdapat robekan lengkap dari ligamen yang terlibat

- Nyeri yang signifikan dan pembengkakan hebat di sekitar pergelangan kaki

- Pada pemeriksaan akan didapatkan ketidakstabilan hebat dari sendi pergelangan kaki.

Derajat Terkilir Berdasarkan Pembengkakan yang Terjadi pada Pergelangan Kaki


Penanganan Ankle Sprain

Tingkat kerusakan yang terjadi akan menentukan tindakan pengobatan terkilir/keseleo yang harus
dijalani. Kebanyakan kasus terkilir termasuk cedera yang ringan yang dapat sembuh dengan
perawatan rumah hanya dengan menerapkan prinsip penanganan dasar cedera yaitu RICE.

Penanganan awal terkilir/keseleo yang bisa dilakukan untuk kaki terkilir antara lain :

- Rest. Mengistirahatkan dan membatasi pergerakan pergelangan kaki yang terkena.

- Ice. Kompres dingin dengan es batu, maksimal selama 15-20 menit, dan bisa diulang jika
diperlukan

- Compress. Penekanan, misalnya dengan memasang perban elastik oleh dokter

- Elevation. Meninggikan kaki yang terkilir.

Metode Pembebatan pada Kaki Terkilir/Keseleo

Jika kaki terkilir berat, pergelangan kaki sangat bengkak dan sakit untuk berjalan dan mengalami
kesulitan menahan berat pada pergelangan kaki, maka diperlukan penanganan medis yang segera.
Pergelangan kaki harus diistirahatkan dengan menggunakan penyangga atau gips.

Terapi fisik kaki terkilir/keseleo bertujuan untuk mengatasi peradangan, pembengkakan dan
meredakan rasa sakit. Terapi fisik kaki terkilir/keseleo ini sangat diperlukan untuk mengembalikan
gerakan kaki, memperkuat otot-otot sekitar pergelangan kaki, dan memperbaiki keseimbangan,
sebelum akhirnya penderita kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Terapi fisik kaki terkilir/keseleo harus direkomendasikan oleh dokter ahli, meliputi pemberian terapi
pemanasan, pendinginan, atau ultrasound untuk mengatasi nyeri dan penderita juga akan
diajarkan berbagai latihan untuk mengistirahatkan pergelangan kaki dan melakukan aktifitas tanpa
membebani pergelangan kaki.. Secara bertahap, dokter akan memberikan terapi fisik untuk kaki
terkilir/keseleo dan pelatihan fisik untuk peregangan dan untuk menjaga kekuatan dan memperbaiki
keseimbangan.

Selain terapi fisik dengan modalitas alat, metode terkini yang memberikan hasil cukup baik adalah
prolotherapy, yaitu tindakan terapi berupa injeksi yang ditujukan untuk memicu proses
penyembuhan alami.

Pembedahan jarang diindikasikan tetapi mungkin diperlukan pada penderita yang mengalami
robekan total dan berat disertai kerusakan tulang rawan atau mengalami cedera terkait lainnya.
Waktu pemulihan tergantung pada tingkat keparahan cedera. Tanpa terapi yang tepat,
ketidakstabilan pada pergelangan kaki akan semakin berat dan nyeri terus dirasakan, dan risiko
berulangnya cedera akan semakin meningkat.

Pencegahan Ankle Sprain

Pencegahan pergelangan kaki terkilir/keseleo (ankle sprain) dapat dilakukan dengan beberapa hal
sebagai berikut:

- Lakukan pemanasan sebelum berolahraga

- Hati-hati saat berjalan, berlari, atau bekerja di permukaan yang tidak rata

- Gunakan sepatu yang tepat ukurannya dan sesuai untuk aktivitas yang dikerjakan

- Tidak menggunakan sepatu berhak tinggi

- Tidak memaksakan diri melakukan olahraga atau kegiatan yang tidak biasa atau tidak bisa
dilakukan

- Jaga kekuatan dan fleksibilitas otot

- Lakukan latihan keseimbangan

- Gunakan alat penyangga untuk membantu menstabilkan kaki dan pergelangan kaki pada orang
yang mudah terkilir

Anda mungkin juga menyukai