Anda di halaman 1dari 5

2.

Struktur dari Otot Secara Keseluruhan

Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot. Selama
perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari banyak
sel menjadi struktur yang seperti pipa. Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut otot memiliki
struktur yang panjang dan memiliki banyak inti. Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang
disebut dengan sarkolema, sitoplasma sel yang disebut denngan sarkoplasma, serta banyak
organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolema dicirikan dengan banyaknya invaginasi
seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma pada sudut kanan  sepanjang aksis sel. Di
dalam sarkoplasma terdapat glikogen, ATP, phosphocreatine, dan enzim-enzim glikolisis
(Wangko, 2014).
Bagian-bagian otot:

1. Sarkolema

Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot

2. Sarkoplasma

Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada

3. Miofibril

Miofibril merupakan serat-serat pada otot.

4. Miofilamen

Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi
atas 2 macam, yakni :

a.    Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)

b.    Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin),
tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang
sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang
bekerja.

Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yang disebut dengan miofibril.
Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan miofibril ini. Ketika myofibril diamati
dengan mikroskop elektron, ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian
disebut pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat daerah
yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian pita A yang lain, daerah
ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap.
Sarkomer merupakan daerah antara dua garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak
1500 – 2300 nm tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer merupakan satuan fungsional
otot (Wangko, 2014).
Gambar 1. Struktur Otot

Gambar 2. Struktur serat Otot Tunggal


Struktur Serat Otot Tunggal terdiri atas serat-serat otot yang memanjang. Sebagian serat-
serat otot memiliki panjang 12 inchi. Serat otot dapat memiliki lebih dari satu nukleus dan
dikelilingi oleh membran sel yang disebut sarkolema. Pada beberapa titik membran sel
menembus dalam ke bagian dalam dari serat otot membentuk tubulus transversa. Dalam serat
otot ada retikulum endoplasma khusus yang disebut retikulum sarkoplasma (Wangko, 2014).
Otot-otot membentuk penempelan ke struktur-struktur lain dengan tiga cara. Pertama,
tendon menempelkan otot ke tulang. Kedua, otot menempel secara langsung (tanpa sebuah
tendon) ke tulang atau ke jaringan lunak. Ketiga, sebuah fasia yang rata, berbentuk seperti
lembaran yang disebut aponeurosis dapat menghubungkan otot ke otot atau otot ke tulang
(Wangko, 2014).
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung dan
otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat adanya
garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-garis atau pun
garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.
a.    Jaringan Otot Polos

Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-


seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polosmempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot
polos terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.

b.  Jaringan Otot Lurik atau Jaringan Otot Rangka

Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling


gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut
panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot rangka
yang besar dikelilingi oleh lapisan penghubung yang kenyal yang disebut fasia. Lapisan luar dari
fasia disebut epimisium. Fasia meluas dan menempel ke tulang sebagai sebuah tendon, sebuah
struktur seperti tali. Lapisan lain dari jaringan penghubung, disebut perimisium, mengelilingi
kumpulan otot yang lebih kecil. Kumpulan otot disebut fasikulus. Serat otot secara individual
ditemukan dalam fasikulus dan dikelilingi oleh lapisan ketiga dari jaringan penghubung yang
disebut endomisium (Wangko, 2014).

c.   Jaringan Otot Jantung


Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik
yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap selotot
jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. 

Wangko, Sunny.2014. Jaringan Otot Rangka Sistem Membran Dan Struktur Halus Unit
Kontraktil. Jurnal Biomedik. Vol 6 No.3 : (27:32).

Anda mungkin juga menyukai