Anda di halaman 1dari 13

By A

LECTURE 4. PHYSIOLOGY ENERGY BALANCE

LIGHT RED : DOKTER SUSI

A. Topic Outline
1. Energi input seimbang dengan energi output – Ini mengacu pada hukum kekekalan
energi
2. Keseimbangan energi bisa direfleksikan/ bisa dilihat/ bisa dihitung energi yang
dikeluarkan itu dengan konsumsi oksigen. Bisa dihitung menggunakan beberapa cara
yaitu dengan calorimetri langsung dan calorimetri tidak langsung
3. Intake makanan dikontrol oleh brain
4. Energi disimpan dalam bentuk fat dan glikogen
5. Produksi panas tubuh itu sebagai bentuk dari energi output
6. Temperatur tubuh seimbang antara produksi panas, dapatan dari lingkungan, dan
panas yang dikeluarkan

ENERGI INPUT SEIMBANG DENGAN ENERGI OUTPUT

 Keseimbangan Energi : Energi input seimbang dengan energi output


 Energi output = work + panas
By A

Dari gambar ini kita bisa lihat bahwa energi input itu berasal dari diet/ apa yang kita makan,
ini dipengaruhi oleh :

a. Teori lapar – kenyang

b. Faktor sosial psikologi

Sedangkan untuk energi outputnya :

a. 50% mengeluarkan panas

b. 50% untuk kerja

• Kerja transport dari molekul-molekul melintasi membrane di sel

• Kerja mekanik berupa gerakan-gerakan

• Kerja kimiawi – ini termasuk sintesis-sintesis yang terjadi di tubuh untuk pertumbuhan
dan juga pemeliharaan, selain itu energi juga disimpan dalam bentuk ikatan high-
energy phosphate (ATP, phosphocreatine) atau juga dalam bentuk chemical bond (fat,
glikogen)

Untuk mendapatkan tubuh yang ideal kita harus menyeimbangkan antara intake makanan
dengan energi expenditure. Jika ini tidak terjadi maka ada istilah positive energi balance
(obesitas) ataupun negative energy balance (underweight).

Kita disini lebih fokus dengan positive energy balance karena ini membawa segala dampak/
konsekuensi klinis

Orang tua yang selalu mengatakan “clean your plate” kepada anak padahal porsi
makanannya western, hal ini sangat mengganggu kontrol fisiologis dari food intake yaitu
faktor psikologi & sosial anak – “Clean your plate” ini intinya berbahaya

INTAKE MAKANAN DIKONTROL OLEH BRAIN

 Pusat lapar & kenyang itu lokasinya di hipotalamus

a. Pusat kenyang/ satiety center – yang menginhibisi pusat lapar


By A

b. Pusat lapar/ feeding center – yang active secara tonic

• Glucostatic theory : menyatakan bahwa jika level glukosa darah turun maka pusat
kenyang akan ditekan, sehingga orang akan makan

• Lipostatic theory : menyatakan bahwa ada signal dari simpanan lemak yang menstimulasi
ke hipotalamus yang membuat perilaku makan berubah bertujuan untuk mempertahankan
berat badan. Jadi jika simpanan lemak dianggap cukup maka akan ada signal kenyang

Kemudian ditemukan bahwa ada peranan dari Neuropeptida Y terhadap hypothalamic feeding
center. Jadi jika ada neuropeptide Y maka hypothalamic feeding center terstimulasi akhirnya
terjadi peningkatan food intake, peningkatan simpanan lemak, peningkatan sekresi leptin.

Sekresi leptin ternyata ketika peningkatan


simpanan lemak di jaringan adipose, nah
ini menghambat neuropeptida Y untuk
menstimulasi hipotalamus feeding center

<< Ghrelin – akan meningkat di darah


ketika lambung kosong/ pada keadaan
puasa

 THE KING
Ghrelin “Aku Lapar” dan
Leptin “Sudah Kenyang!!”
By A

KESEIMBANGAN ENERGI DIREFLEKSIKAN DARI KONSUMSI


OKSIGEN INDIVIDU

Keseimbangan energi itu bisa diliat dari individual konsumsi oksigen – jadi ini salah satunya
dari beberapa metode lainnya

Jadi untuk menghitung keseimbangan energi maka orang harus menghitung energy content
of food dan juga energy expenditure (energi yang terpakai, dihubungkan dengan berbagai
tipe aktivitas)

ENERGY CONTENT DARI MAKANAN :

Yang pertama adalah mengestimasi energy content dari makanan, jadi protein dan
karbohidrat ini energi kontennya adalah 4 kcal/g sedangkan fat 9kcal/g.

Menghitungnya adalah dengan mengalikan gram dari bahan makanan kemudian dikalikan
dengan energi kontennya. Misal :

energy content = 2 g fat x 9 kcal/g = 18 kcal

Yang bahaya adalah jika kita makan makanan berat pada pagi siang dan malam padahal kita
sedentary lifestyle (tidak banyak melakukan aktivitas fisik)

ENERGY EXPENDITURE :

- Metode paling umum untuk memperkirakan pengeluaran energi adalah dengan


mengukur konsumsi oksigen seseorang, jadi jumlah oksigen yang dikonsumsi per
kkal makanan dimetabolisme. Energy consumption yaitu jumlah oksigen yang dipakai
untuk memetabolisme makanan. Jadi selain konsumsi oksigen, metabolisme juga bisa
menghasilkan CO2
- Metode lainnya : menggunakan RQ/ Respiratory Quotient. Respiratory quotient
merupakan kombinasi pengukuran produksi CO2 bersama dengan pemakaian
oksigennya. Kalo respiratory quotient untuk karbohidrat itu 1, tapi kalo untuk yang lain itu
kurang dari 1.
 RQ of pure carbohydrate diet = 1.0 (high RQ)
 RQ of pure protein = 0.8
By A

 RQ of pure fat = 0,7


 American diet has an RQ of about 0.82

Next :
Konsumsi oksigen ini juga bisa melihat adanya laju metabolism. Jadi laju metabolism yang
terendah itu dikenal sebagai Basal Metabolic Rate/ BMR : pada pria BMR nya 1.0 kcal per jam
per kg berat badan sedangkan pada wanita BMR nya 0.9 kcal/jam/kgBB
Jadi wanita jangan makan lebih banyak dari pria karena pria dia diuntungkan BMR nya dia
lebih tinggi termasuk juga beberapa hal yang mempengaruhi energi expenditure adalah
massa otot tanpa lemak, jadi kalo kita sudah latihan memperbesar otot maka komposisi tubuh
kita ototnya lebih dominan ketimbang lemak sehingga BMR lebih tinggi, artinya orangnya gak
mudah gemuk. Tapi pada orang yang massa otot tanpa lemaknya rendah, dalam artian lebih
dominan komponen lemaknya maka BMR nya rendah sehingga mudah sekali menjadi gemuk.

Ini yang dihubungkan dengan individual energy expenditure :

a. Umur & jenis kelamin – jangan nyesel kalo udah umur 40 tahun keatas, jadi semakin
bertambahnya usia maka BMR makin rendah dan energy expenditure juga semakin
rendah karena ada limitasi-limitasi gerakan seperti lebih suka duduk atau diam

b. Jumlah massa otot tanpa lemak – wanita akan bagus kalo bisa mempertahankan
otot, jangan dikasi sampai kecil ototnya karena metabolic rate nya juga akan mengecil

c. Level aktivitas

d. Diet

e. Hormon

f. Genetik

g. Energy intake & level aktivitas fisik

h. Mengukur laju metabolic : laju konsumsi oksigen dan/atau produksi CO2

i. Basal metabolic rate : laju metabolic terendah, contohnya saat istirahat


By A

Usia, jenis kelamin dan genetik sangat mempengaruhi pola penumpukan lemak di tubuh
kita

Gerakan seperti olahraga adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan energi output yang
dengan sadar kita lakukan

ENERGI DISIMPAN DALAM BENTUK FAT DAN GLIKOGEN

Kebutuhan energi harian seseorang yang dinyatakan sebagai asupan kalori bervariasi sesuai
dengan kebutuhan dan aktivitas tubuh

 Atlet pria yang badannya besar dan sedang menjalani intensive training program,
membutuhkan >10.000 kcal per hari
 Pria dengan BB 70 kg yang melakukan aktivitas normal, membutuhkan 2000 kcal/ hari

Metabolisme : ekstrak energi dari nutrisi, gunakan energi untuk bekerja dan sintesis, dan
simpan energi berlebih sehingga bisa digunakan nantinya

Anabolic : dari molekul kecil menjadi molekul besar ; Katabolic : dari molekul besar menjadi
molekul kecil
By A

Ini bagaimana ATP itu dihasilkan dari metabolism aerob dan anaerob. Penjelasan detail
diberikan di lecture 3.

Next: Kenapa tubuh menyimpan kelebihan energi dalam bentuk glikogen dan fat? Jadi kalo
misalnya kita butuh energi sekian kilo kalori, kalo semua dalam bentuk glukosa itu
membutuhkan air yang sangat besar untuk melarutkan sehingga akhirnya simpanan energi itu
dibuat oleh tubuh lewat metabolisme kemudian akhirnya bisa disimpan dalam bentuk
glikogen dan fat.

Glikogen itu membutuhkan cairan lebih sedikit untuk melarutkannya. Normalnya simpanan
glikogen 100 gram di hati dan 200 gram di otot skeletal

Kita bayangkan kebutuhan akan glukosa kalo kelebihan energinya tidak disimpan dalam
bentuk polimer yang lebih kompak dan lebih sedikit membutuhkan air untuk hidrasinya. Kita
lihat saja otak per hari membutuhkan 150 gam glukosa per hari, belum lagi organ lainnya juga
By A

membutuhkan glukosa sehingga karena kebutuhan inilah yang tidak memungkinkan semua
dipenuhi dengan glukosa maka akhirnya disimpan dalam bentuk glikogen dan fat

Ini bagaimana cadangan atau kelebihan energi disimpan di fat kemudian glukosa pool

Jadi kalo protein berlebih maka bisa disimpan juga sebagai glukosa pool dan akhirnya
glikogen

PRODUKSI PANAS TUBUH ITU SEBAGAI BENTUK DARI


ENERGI OUTPUT (TOPIK 5) & TEMPERATUR TUBUH

SEIMBANG ANTARA PRODUKSI PANAS, DAPATAN DARI


LINGKUNGAN, DAN PANAS YANG DIKELUARKAN (TOPIK 6)

Output energi oleh tubuh dikembalikan ke lingkungan sebagai panas

Regulasi temperature tubuh itu berhubungan dengan produksi panas dari metabolism

Suhu tubuh rata-rata adalah 37 drjt C ; normal rangenya 35,5 sampai 37,7 drjt C
By A

Kemudian kehilangan panasnya bisa melalui evaporasi, ketika kita mengeluarkan keringat itu
tubuh bisa kehilangan panas jadi kita butuh lingkungan supaya keringat itu mudah meguap
ketika terjadi regulasi suhu tubuh

Panas radiasi terjadi ketika tubuh kita lebih hangat dibanding suhu lingkungan

Kemudian konveksi oleh gerakan udara – gerakan udara yang lebih tinggi akan membuat
kehilangan panas tubuh lebih tinggi

Next : Temperatur tubuh diregulasi secara homeostasis

Pada temperature lingkungan yang tergolong termonetral zone ( 27,8 sampai 30 derajat C)
maka metabolism kita berjalan secara normal

Manusia secara genetik diadaptasi untuk hidup di iklim hangat, tetapi tetap memiliki sejumlah
fleksibilitas genetik tertentu dan mekanisme fisiologis yang dimana termoregulasi manusia
menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan kondisi. Manusia secara
genetic lebih beradaptasi pada lingkungan yang lebih hangat dan katanya kita juga
By A

mempertahankan sejumlah fleksibilitas genetic dan juga ada mekanisme fisiologi untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Kalo misalnya semua manusia dipindahin ke
kutub bertahun-tahun hingga sekian generasi, itu secara genetic dia akan genetic flexibility
jadi gak mati semua.

Refleks thermoregulasi yang melibatkan pusat termoregulasi di hipotalamus pada kasus-kasus


tertentu merupakan gangguan. Nah ini mendapatkan masukan dari termoreseptor sentral
ataupun perifer, karena yang perifer ada perubahan temperature lingkungan sedangkan yang
sentral ada perubahan pada suhu tubuh, kemudian akan terjadi respon untuk meningkatkan/
menurunkan temperature tubuh.
By A

Ini lebih detail :

Jadi rangsangannya akan berbeda.

Respon terhadap peningkatan temperature maka sympathetic cholinergic neuron yang akan
terstimulasi, jadi pengeluaran keringat, kemudian pembuluh darah kulit ini berespon karena
kontrol sympathetic cholinergic neuron. Dan akhirnya ini berperan untuk sekresi keringat
kemudian vasodilatasi sehingga bisa menurunkan temperature tubuh.

Sedangkan respon terhadap temperature yang rendah maka symphatetic adrenergic neuron
dan somatic motor neuron yang terstimulasi. Jadi lanjutannya kalo somatic motor neuron ini
otot skelet bisa menggigil/ shivering. Kemudian symphatetic adrenergic neuron ini ke
pembuluh darah efeknya pembuluh darah kulit vasokonstriksi tujuannya adalah untuk
mempertahankan panas. Kemudian peranan dari brown fat ini masih diteliti karena brown fat
memproduksi panas yang nonshivering jadi gak perlu menggigil tubuh dapat memproduksi
panas. Kalo komponen tubuh banyak mengandung lemak coklat itu artinya produksi panasnya
lebih tinggi.

Pada temperature lingkungan yang tinggi maka heat loss akan di maksimalkan

- Vasodilatasi pembuluh darah kulit

- Meningkatkan berkeringat
By A

- Respon perilaku seperti menyalakan kipas angin, masuk ke air, menjauhi sinar matahari,
membuka baju

Untuk meminimalkan produksi panas :

- Kurangi makan

- Kurangi aktivitas fisik

Pada temperatur lingkungan yang rendah :

Meminimalkan kehilangan panas :

- Pembuluh darah kulit vasokontriksi


- Keringat berkurang
- Respon perilaku seperti memakai jaket, posisi tubuh seperti trenggiling saat tidur,
dekat-dekat dengan sumber panas

Memaksimalkan produksi panas

- Shivering thermogenesis (menggigil)


- Respon perilaku
- Meningkatkan aktivitas voluntary (mis. Stamp feet exercise)

Demam (respon immune tubuh normal) :

Toksin dari patogen memicu pelepasan pirogen (dari berbagai imunosit) -sebagai sitokin
penghasil demam-, mengatur ulang termostat ke titik set yang lebih tinggi, jadi seseorang
merasa terlalu dingin dalam suhu kamar normal dan mulai menggigil/ shiver, menciptakan
panas tambahan. Jadi ingat bahwa thermostat itu bisa direset di hipotalamus. Biasanya kalo
orang mengalami infeksi, sebelum kita ukur suhunya tinggi dia menggigil terlebih dahulu.

KESIMPULAN

1. Keseimbangan energi harus dijaga; jika tidak, keseimbangan energi positif atau
keseimbangan energi negatif akan tercapai
2. Keseimbangan energi positif membawa banyak konsekuensi klinis
3. Pengaturan suhu pada manusia terkait dengan produksi panas metabolik
By A

catatan tambahan

Anda mungkin juga menyukai