Anda di halaman 1dari 17

PENATALAKSANAAN FRAKTUR

MARTINA KAROLIN
Penatalaksanaan Fraktur Tulang
• Fraktur tulang tertutup
• Fraktur tulang terbuka
Penatalaksanaan Fraktur Tulang
Tertutup
• Lakukan ABC’s
• Perhatikan keadaan umum pasien, kalau syok
berikan RL atau NaCl 0,9%
• Untuk mengurangi rasa nyeri pasang bidai pada
daerah yang fraktur kemudian ditinggikan.
• Pemasangan bidai harus melewati 2 buah sendi
• Kalau nyeri sekali berikan obat analgetik
• Buat rontgen foto minimal 2 posisi
• Konsulkan ke spesialis
Penatalaksanaan Fraktur Tulang
Terbuka
Tahap-tahap tatalaksana fraktur terbuka:
• Diberikan cairan NaCl fisiologis secara mekanis utk
Pembersihan Luka
mengeluarkan benda asing yang mendekat

• Jaringan yg kehilangan vaskularisasi merupakan tempat


Mengeluarkan
pembenihan dari bakteri sehingga harus dibersihkan.
Jaringan yang mati
• Eksisi scra operasi pada kulit, jaringan subkutaneus, lemak,
(debridemen)
fascia, otot-otot dan fragmen-fragmen yang lepas.

• Fraktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu traksi


Tindakan pada skeletal atau reduksi terbuka dengan fiksasi eksterna tulang.
fraktur • Fraktur grade II dan III sebaiknya difiksasi dengan fiksasi
eksterna
Penatalaksanaan Fraktur Tulang
Terbuka
• Dalam waktu periode emas (6-7 jam mulai dari terjadinya kecelakaan),
sebaiknya kulit ditutup.
• Tidak dilakukan bila penutupan membuat kulit sangat tegang.
• Dapat dilakukan split thickness skin-graft serta pemasangan drainase
Penutupan Kulit
isap untuk mencegah akumulasi darah dan serum pada luka yang
dalam.
• Luka dapat terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih dari 10 hari.
Kulit dapat ditutup kembali disebut delayed primary closure.

• Untuk mencegah infeksi.


Pemberian
• Antibiotik diberikan dalam dosis yang adekuat sebelum, pada saat dan
Antibiotik seudah tindakan operasi.

• Pada penderita yang telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan


Pencegahan
pemberian toksoid tapi bagi yang belum, dapat diberikan 250 unit
tetanus tetanus imunoglobulin (manusia).
Prinsip Penanganan Fraktur
• Rekognisi
• Reduksi/ Reposisi
• Retensi/ Imobilisasi
• Rehabilitasi
Rekognisi
• Pengenalan terhadap fraktur melalui
penegakan berbagai diagnosis yang mungkin
untuk memperoleh informasi sebanyak-
banyaknya tentang fraktur.
Reduksi/Reposisi
• Mengembalikan posisi fraktur tulang ke posisi semula(anatomis
normal) / kesejajarannya dan mencegah kekakuan, deformitas.
Bidai

Tertutup Gips
Kulit
Traksi
Reduksi
Tulang
ORIF
Terbuka
OREF
• Cegah trauma lebih lanjut
Pengobatan dengan Plaster of Paris/ Bidai
dari plastik/ metal
• Memberikan sedikit imobilisasi
• Indikasi: fraktur yang perlu
dipertahankan posisinya dalam proses
penyembuhan.

Pengobatan dengan Bracing Fungsional


• Gunakan Gips
• Cegah kekakuan sendi
Traksi Kulit
Traksi Tulang
Open Reduction And Internal Fixation
Open Reduction And Internal Fixation

Keuntungan Kerugian
• Reduksi akurat • Kemungkinan terjadi infeksi
• Stabilitas reduksi tinggi (Osteomielitis)
• Berkurangnya kebutuhan
alat imobilisasi eksternal
• Rwat inap lebih singkat
Open Reduction And External Fixation
Retensi/ Imobilisasi
• Mempertahankan kondisi reduksi selama
penyembuhan
• mempertahankan posisi selama masa
penyembuhan tulang/imobilisasi fraktur
Rehabilitasi
• Bertujuan untuk mengembalikan kondisi
tulang yang patah ke keadaan normal tanpa
mengganggu proses fiksasi.

Anda mungkin juga menyukai