Anda di halaman 1dari 58

PRAKTIKUM

BIOKIMIA BLOK 17
7A

Fakultas Kedokteran UKI


2021
kelompok 7a

1. Stevanus Jutan Sanjaya ( 1861050035 )


2. Vanny Shafiera ( 1861050066 )
3. Anastasya Widihastuti ( 1861050079 )
4. Praisela Syania Hendrieta Nelwan ( 1861050115 )
5. Gabriela Yudith Anastasya ( 1861050135 )
6. Eko Yomi Saputro ( 1861050039 )
7. Laura Hermida Sirait ( 1861050148 )
KERATIN
Jaringan
Tujuan Percobaan
Membuktikan bahwa jaringan keras seperti tanduk , kuku dan rambut , mengandung keratin
yaitu protein yang banyak mengandung ikatan S ( sistein).
Cara Kerja
● Lakukan tes biuret dan Millon pada bubuk tanduk yang dicampur dengan sedikit air.
● Lakukan tes terhadap belerang sebagai berikut :
○ Masukkan sedikit bubuk tanduk ke dalam tabung reaksi yang berisi sedikit air.
○ Tambahkan 5 ml larutan NaOH encer , kemudian panaskan Selanjutnya tambahkan 1
atau 2 tetes larutab Pb-asetat dan panaskan sampai mendidih.
○ Apakah senyawa berwarna hitam yang terlihat ?
● Bakarlah sedikit bubuk tanduk dan perhatikan bau khas belerang
Hasil berdasarkan teori
Bahan uji Teori

Biuret Warna ungu lembayung

Endapan putih menjadi


Millon
Warna merah
Bubuk tanduk
Test belerang Warna hitam

Bau pada pembakaran Bau belerang


Tes Belerang
Hitam

Tes Millon
Merah Bau pada
Tes Biuret Pembakaran
Menyengat
Ungu
PEMBAHASAN
1. Pada Tes Biuret didapatkan perubahan warna menjadi ungu menunjukkan bahwa zat tanduk mengandung
protein. Dalam keadaan alkali kompleks ion cuprum dengan ikatan peptida yang berdekatan dalam protein
dan membentuk kompleks warna ungu yang intens. Reaksi ini muncul hanya dengan adanya ikatan peptida
2. Tes Millon berubah menjadi warna merah menandakan adanya kandungan tyrosine dan tryptophan.
3. Pada Tes Belerang warna menjadi hitam menandakan bahwa jaringan tanduk mengandung sulfur. Bau yang
dihasilkan tercium bau khas menyengat belerang menandakan keratin mengandung sulfur. Perebusan
dengan NaOH akan mengubah sulfur organik menjadi inorganic kemudian menjadi Natrium Sulfat. Dan
perubahan ini akan terdeteksi dengan memberikan asetat. Hasil positif akan menghasilkan presipitat hitam
atau abu-abu.
Pembahasan
● Tuliskan struktur molekul asam amino “
○ Sistein
○ Sistin
● Mengapa jaringan yang banyak mengandung sistin bersifat keras atau kaku?
Jaringan yang banyak mengandung sistin bersifat keras atau kaku karena sistin berasal dari hasil oksidsi dua
molekul gugus sistein yang mudah teroksidasi

C6H12N2O4S2
Kolagen
Jaringan
Tujuan Percobaan:

Percobaan dilakukan terhadap larutan yang mengandung kolagen yang telah


diisolasi sebelumnya.

Cara Kerja:

1. Lakukan Test Biuret, Millon, dan Hopskin Cole terhadap Larutan


Kolagen..
Cara kerja hopkins-cole
1. Campurkan 2 mL bahan uji dengan 1 mL pereaksi hopkins-cole.
2. Tambahkan dengan hati-hati melalui dinding tabung 1-2 mL asam pekat
( asam sulfat/ asam asetat) sehingga terbentuknya 2 lapisan.
3. Diamkan dan perhatikan cincin berwarna ungu pada perbatasan kedua cairan
ini.
Hasil berdasarkan teori dan praktikum

Bahan Uji Teori Praktikum

● Kolagen Biuret Ungu -


Lembayung

Millon Merah -

Hopkins-Cole Terbentuk -
cincin ungu

Uji hopkins-cole
pada kolagen
Pembahasan 1. Sebutkan nama jaringan yang banyak mengandung kolagen?
2. Apakah yang kamu ketahui tentang heliks kolagen?

1. Jaringan - Jaringan yang banyak 2. Heliks Kolagen:

mengandung kolagen : -. Heliks Kolagen merupakan suatu unit / satuan dasar yang
➢ Jaringan tulang struktural dari kolagen.
➢ Jaringan kulit
-. Heliks Kolagen dibentuk oleh kolagen dengan susunan Heliks
➢ Ligamen Tripel yang unik. Heliks Tripel ini disebut dengan Tropokolagen yang
➢ Tendon terdiri dari tiga serat, masing masing mengandung sekitar 1000 asam
➢ Gigi amino, yang disatukan dalam suatu konformasi unik. Satuan
tropokolagen ini akan dapat membentuk serat-serat mikrofibril.
➢ Pembuluh darah
-. Heliks Kolagen dibentuk dengan cara: Serat kolagen matang
membentuk suatu batang memanjang dengan jumlah sekitar 200
buah. Lalu terdapat tiga untai polipeptida yang akan saling terjalin,
kemudian akan memuntir ke kiri dan saling membungkus satu sama
lain.
Pembah Tujuan dilakukan uji: Mengidentifikasi protein pada kolagen jaringan

asan
1. Pada hasil uji Biuret pada kolagen terbentuk perubahan warna menjadi ungu lembayung. Hal ini didukung
dengan pengertian bahwa pada dasarnya larutan biuret digunakan untuk uji protein. Larutan ini
merupakan campuran antara ion kupri sulfat (CuSO4) yang dimasukkan dalam suasana basa,

→ Larutan ini digunakan untuk mendeteksi protein dalam jumlah besar yang ditandai dengan adanya
perubahan warna. Jika suatu sampel yang diuji dikatakan positif (+) atau mengandung lebih dari 2 ikatan
peptida maka akan muncul warna ungu. Warna ini muncul karena terbentuknya ikatan koordinasi
kompleks antara atom Cu dengan 4 atom nitrogen yang berasal dari ikatan peptida.

2. Pada hasil uji Millon pada kolagen terbentuk perubahan warna menjadi merah. Berkaitan juga bahwa
Pereaksi Millon merupakan larutan merkuri nitrat dan merkuro dalam asam nitrat. Jika pereaksi ini
ditambahkan pada larutan protein, maka akan terbentuk endapan putih dan apabila dipanaskan akan
berubah menjadi merah yang berarti hasil uji millon (+).

→ Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya gugus hidroksifenil (tirosin). Reaksi yang terbentuk adalah
terdapatnya pengikatan Hg pada hidroksifenil yang menghasilkan kompleks berwarna merah.
Pembahasan
3. Pada Hasil Uji Hopkins-Cole didapatkan terbentuknya cincin berwarna ungu yang berarti Hasil
uji positif(+), hal ini berkaitan dengan pengertian bahwa Pereaksi Hopkins-Cole ini digunakan
untuk mendeteksi apakah terdapat asam amino triptofan pada suatu protein. Pereaksi Hopkins-
Cole ini berasal dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air.

→ Uji ini dilakukan dengan penambahan formaldehid yang berperan dalam pembentukan
gumpalan/kondensasi pada saat bereaksi dengan protein, setelah itu dilakukan pencampuran
dengan asam pekat dan akan membentuk lapisan di bawah larutan protein jika asam glioksilat
yang terkandung pada pereaksi hopkins-cale telah berikatan dengan asam amino triptofan.
Setelah proses tersebut terjadi maka akan tercipta cincin berwarna ungu pada batas antara kedua
lapisan yang menandakan hasil uji positif (+) apabila dalam suatu protein mengandung asam
amino triprofan.
MUKOPOL
ISAKARID
A TULANG
RAWAN
PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM

Tulang rawan direndam dalam NaOH 1 % dan diamkan satu malam. tambahkan 1 ml HCl
dan didihkan hingga larut.
CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan tulang rawan.

Tambahkan larutan BaCL2 secukupnya sampai terlihat endapan putih.

2. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan tulang rawan

Netralkan dengan larutan Na2CO3 (gunakan kertas laksmus sebagai indikator).

Lakukan test Benedict.


Test benedict
Warna Penilaian Kadar
Glukosa ● Masukan kedalam tabung reaksi sekitar
2,5 larutan benedict + 4 tetes larutan
Biru/ Hijau 0 -
kekeruhan tulang rawan yang sudah dinetralkan
dengan larutan Na₂co₃
Hijau/ Hijau + <0,5%
kekuningan
● Memanaskan campuran larutan yang
diuji dalam api spirtus selama kurang
Kuning/ ++ 0,5 - 1%
lebih 5 menit
kuning
kehijauan ● Dinginkan kembali dan amati perubahan
warna yang terjadi dan mencatatnya
Jingga +++ 1 - 2%
● Hasil positif didapatakan perubahan
Merah ++++ >2% warna hijau kekuningan
Bahan uji Teori

Tulang rawan Dengan BaCl₂ (+) = endapan putih

Benedict (+) Sesuai dengan


derajat kuantitatif
benedict
Diskusikan mengenai mukopolisakarida ?
● Proteoglikan atau mukopolisakarida terdiri
atas rantai protein dengan polisakarida
berulang
● Proteoglikan ditemukan pada perekat antarsel
pada jaringan, tulang rawan, dan cairan
sinovial
● N-asetil glukosamin dan asam D-
glukoronat berselang seling, terdapat pada
persendian.
● Unit penghubung mukopolisakarida adalah β
1-4 O-glikosidik dan β 1-3 O-glikosidik
Analisis
tulang
Cara Kerja
1. Masukkan sepotong tulang dalam asam nitrat encer sampai terendam dan biarkan
2. Simpan sampai praktikum berikutnya (kurang lebih 3 hari)
3. Saringlah larutan yang mengandung tulang tadi, kedalam fibrate, tambahkan
ammonium hidroksida sampai bersifat alkali ( periksa dengan lakmus atau indikator
universal). Endapan putih menunjukkan adanya fosfat
Cara Kerja
4. Saringlah endapan pada kertas saring. Jangan dibuang karena akan diperiksa pada
bagian endapan
5. Tambahkan asam asetat ender pada presipitat yang ada di kertas saring
Cara kerja pada klorida
1.Ambilah sebagian filtrate dan asamkan dengan asam nitrat,
2. Kemudian tambahkanlah perak nitrat

Endapan AgCl menyatakan adanya klorida


Terbentuk endapan putih dari AgCl, sehingga hasil percobaan bersifat
positif.

Hal ini menandakan bahwa dalam tulang mengandung Cl


Pada uji Klorida (Cl), Filtrat diasamkan oleh asam HNO3 10% bertujuan untuk
memisahkan mineral dari filtrat sehingga mineral mudah diikat oleh senyawa
reaktif lain yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu endapan putih
dalam larutan. Senyawa AgNO3 merupakan garam yang dapat bereaksi dengan
klorida sehingga klorida membentuk endapan bersama AgNO3 menjadi senyawa
AgCl dengan reaksi sebagai berikut:
Analisa
Tulang
dengan
Sulfat
Cara kerja pada sulfat
1.Ambilah filtrate lalu asamkan dengan asam klorida
2. Kemudian tambahkan larutan barium klorida.

Endapan putih halus menyatakan adanya ya sulfat.


Terbentuk endapan terbentuk endapan putih

hal ini menandakan bahwa dalam tulang


mengandung sulfat
pembahasan
Pada uji Sulfat (SO4), Filtrat tersebut diasamkan oleh asam HCl 10%. Tujuannya
yaitu untuk memisahkan mineral dari filtrat sehingga mineral mudah diikat oleh
senyawa reaktif lain yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu
endapan putih dalam larutan. Senyawa yang ditambahkan pada uji sulfat ialah
larutan BaCl2. Senyawa BaCl2 merupakan garam yang dapat bereaksi dengan
sulfat sehingga dapat membentuk endapan BaSO4. Reaksi yang terbentuk yaitu :
PEMERIKSA
AN KADAR
kalsium PADA
TULANG
Cara kerja pada kalsium
1. Ambilah 1ml presipitat yang sudah ditambahkan 1ml asam asetat encer (no.4)
2. Tambahkan 1ml larutan amonium oksalat 5% ke dalam sedikit filtrat. Biarkan
beberapa saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil :
Endapan putih menyatakan adanya kalsium

Pembahasan :
Kalsium akan mengendap dengan pemberian amonium oksalat
(H2C2O4). Uji kalsium bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya unsur kalsium pada tulang. Pada filtrat digunakan
amonium oksalat yang berfungsi sebagai pereaksi sehingga
terjadi pengendapan atau pemisahan kalsium dengan filtrat.
Pada percobaan terdapat endapan putih, hal ini sesuai dengan
teori bahwa tulang mengandung unsur kalsium
PEMERIKSA
AN KADAR
FOSFAT
PADA
TULANG
Cara kerja pada fosfat
1. Ambilah 1ml presipitat yang sudah ditambahkan 1ml asam asetat encer (no.4)
2. Tambahkan 1ml larutan urea 10% dan 10ml pereaksi molibdat spesial
3. Campur lalu tambahkan 1ml larutan ferosulfat spesial
4. Warna biru yang timbul akan menjadi biru tua jika dibiarkan dan menandakan (+)
ortofosfat
Hasil dan pembahasan
Hasil :

Uji Fosfat akan menghasilkan warna biru yang akan berubah menjadi biru
tua jika dibiarkan yang berarti mengandung ortofosfat

Pembahasan :

Uji fosfat dilakukan dengan menambahkan urea dan pereaksi molibdat


khusus. Hal ini bertujuan hampir sama untuk memisahkan senyawa mineral
lalu mineral dapat bereaksi dengan larutan ferosulfat khusus membentuk
persenyawaan berwarna biru karena senyawa ferosulfat reaktif dengan
fosfat dan membentuk senyawa berwarna.
Analis tulang
dengan
magnesium
(mg)
Tujuan percobaan
Untuk mengetahui jenis mineral yang ada pada sample

secara kualitatif melalui pengamatan adanya pembentukan

endapan.
CARA KERJA ANALISIS TULANG
1. Masukkan sepotong tulang dalam asam nitrat encer sampai terendam dan biarkan (simpan sampai
praktikum berikutnya( kurang lebih 3 hari).

2. Saringlah larutan yang mengandung tulang tadi, kedalam filtrat, tambahkan ammonium hidroksida
sampai bersifat alkali ( periksa dengan lakmus atau indikator universal). Endapan putih menunjukkan
adanya fosfat.

3. Saringlah endapan pada kertas saring jangan dibuang karena akan diperiksa pada bagian endapan.

4. Tambahkan asam asetat ender pada presipitat yang ada di kertas saring.
Cara kerja pada magnesium ( mg )
1. Ambil presipitat yang ditambahkan dengan asam asetat encer dipanaskan

sampai mendidih dan tambahkan ammonium karbonat dan ammonium klorida

perlahan lahan ke dalam larutan yang masih panas sampai terbentuk

endapan lalu disaring.

2. Kedalam filtrate tambahkan dinatrium hydrogen-fosfat dan buatlah alkali

dengan menambahkan ammonia.

3. Perhatikan endapan ammonium- magnesium-fosfat, apabila terdapat


magnesium.
Hasil percobaan
Ada endapan berwarna putih di dasar
tabung
pembahasan
Pada uji magnesium (Mg) dilakukan dengan memanaskan filtrat. Pemanasan dilakukan bertujuan agar
filtrat lebih reaktif dan mineral dapat sedikit melonggar ikatan senyawanya dengan senyawa lain di
dalam filtrat. Pemisahan mineral dengan senyawa organik lain dalam filtrat dibantuoleh kristal
dinatrium hidrogen Fosfat dan larutan amonium hidroksida. Kristal akan bereaksi dengan magnesium
dengan ditandai adanya endapan putih pada dasar larutan. Ini menandakan adanya magnesium.

Mg + NaHPO4 → MgHPO4 + 2Na


Analisis
tulang
dengan besi
( fe )
Tujuan percobaan
Untuk mengetahui jenis mineral yang ada pada sample

secara kualitatif melalui pengamatan adanya pembentukan

endapan.
Cara kerja pada zat besi ( fe )
1. Ambilah presipitat yang sudah ditambahkan dengan asam asetat encer (III.no.4)
apabila tidak larut, tambahkan sedikit asam klorida encer dan lakukanlah terhadap
flitrat test untuk besi.

2. Dengan menambahkan 1 ml larutan ammonium-tiosianat akan terbentuk warna


merah yang timbul pada larutan no.1 atau dengan menambahkan 1 ml larutan kalium
ferosianida, endapan biru atau warna biru atau hijau menunjukkan adanya besi.
Hasil percobaan
Ada sedikit warna merah pada larutan
pembahasan
Besi akan membentuk senyawa berwarna dengan larutan amonium tiosianat (membentuk
warna merah) dan bereaksi dengan kalium ferosianida (membentuk warna biru atau hijau).
Adanya warna merah, biru atau hijau menandakan adanya besi. Perbedaan ion besi
menyebabkan perbedaan reaksi yang terjadi, sehingga warna yang terjadi juga berbeda.

1. Filtrat yang telah ditambahkan 1ml larutan (NH4CNS) dan didapatkan hasil yaitu
berwarna merah yang menunjukkan adanya Fe.

2. Filtrat yang telah ditambahkan 1ml larutan [K4Fe(CN)6] dan didapatkan hasil yaitu
berwarna hijau yang menunjukan adanya Fe.
PEMERIKSA
AN KADAR
FOSFOR
PADA
TULANG
DASAR PERCOBAAN
● Salah satu mineral penyusun tulang adalah fosfor dan kalsium.
● Kadar P₂O₅ ditentukan dengan cara spektrofotometri.
● Ortofosfat yang terlarut direaksikan dengan fosfomolibdat membentuk senyawa kompleks
molibdat asam fosfat berwarna kuning
● Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
400 nm.
CARA KERJA
● Pembuatan larutan standar fosfat (P₂O₅ 0,4 mg/mL-1,0 mg/mL)
● Keringkan KH₂PO₄ murni (52,15 % P₂O₅) selama 2 jam pada

105⁰C
● Siapkan larutan yang mengandung 0,4 mg P₂0₅/ml-1,0 mg P₂O₅ /m dengan interval
0,1 mg dengan cara menimbang 4 digit di belakang koma dan encerkan masing-
masing hingga volume 100 ml dengan air suling lalu masing masing larutan dengan
panjang gelombang 400 nm.
PENETAPAN KADAR FOSFOR PADA 4 SAMPEL TULANG

● Timbang teliti masing- masing sampel 1 g tepung tulang lalu larutkan 20-30 ml HNO₃ 70%
● Didihkan perlahan-lahan selama 30 - 45 menit untuk mengoksidasi bahan yang mudah
teroksidasi, dinginkan, tambahkan 10-20 ml HC1O, p.a 70%
● Didihkan dengan api kecil sampai larutan tidak berwarna dan timbul asap putih pada gelas
beker, dinginkan.
● Tambahkan 50 ml air suling dan didihkan 5-10 menit,dinginkan. Pindahkan seluruhnya
kedalam labu ukur 500 ml, lalu encerkan dengan air suling sampai volume sampai tanda fera,
kocok sampai homogen. Saring melalui kertas saring ke dalam Erlenmeyer yang kering.
● Di pipet 5 ml larutan sampel, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.
● Dilakukan pengerjaan larutan blanko. Ditambahkan 20 ml pereaksi ammonium moblidat,
kemudian di tepatkan dengan aquades sampai garis tanda tera, lalu ukur nilai absorbansi
larutan sampel dan larutan standar terhadap blanko menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 400 nm.
TUGAS
1. Membuat kurva standar dari konsentrasi 0.4 mg/mL, 0.6 mg/mL, 0,8 mg/ml, 1 mg/ml.
Berdasarkan pengukuran menggunakan spektrofotometer didapatkan nilai absorbansi
sebagai berikut:

NO KONSENTRASI (mg/ml) NILAI ABSORBANSI

TABUNG 1 0,4 0,2

TABUNG 2 0,6 0,3

TABUNG 3 0,8 0,5

TABUNG 4 1 0,7

Carilah persamaan regresi linier dari data di atas x= konsentrasi dan y=nilai absorbansi
JAWABAN
TUGAS
2. Mencari konsentrasi fosfor dari sampel dari persamaan tugas nomor 1

NO KONSENTRASI (mg/ml) (x) NILAI ABSORBANSI (y)

TABUNG 1 ……. 0,1

TABUNG 2 ……. 0,24

TABUNG 3 ……. 0,56

TABUNG 4 …….. 0,68


JAWABAN
NO NILAI KONSENTRASI NILAI ABSORBANSI (y)
(mg/ml)

TABUNG 1 0,32 0,1

TABUNG 2 0,48 0,24

TABUNG 3 0,86 0,56

TABUNG 4 1 0,68

Persamaan :
y= 0.85x-0,17
x= (y+0,17) : (0,85)
Daftar Pustaka
1. Buku Penuntun Praktikum Biokimia Sistem Muskuloskeletal Blok 17. FK UKI
Jakarta: 2021
2. Suptijah P., Indriani D et Wardoyo SE. Isolasi dan Karakterisasi Kolagen dari
Kulit Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Sains Natural Universitas Nusa
Bangsa. 2018;8(1):8-23

Anda mungkin juga menyukai