BIOKIMIA BLOK 17
7A
Tes Millon
Merah Bau pada
Tes Biuret Pembakaran
Menyengat
Ungu
PEMBAHASAN
1. Pada Tes Biuret didapatkan perubahan warna menjadi ungu menunjukkan bahwa zat tanduk mengandung
protein. Dalam keadaan alkali kompleks ion cuprum dengan ikatan peptida yang berdekatan dalam protein
dan membentuk kompleks warna ungu yang intens. Reaksi ini muncul hanya dengan adanya ikatan peptida
2. Tes Millon berubah menjadi warna merah menandakan adanya kandungan tyrosine dan tryptophan.
3. Pada Tes Belerang warna menjadi hitam menandakan bahwa jaringan tanduk mengandung sulfur. Bau yang
dihasilkan tercium bau khas menyengat belerang menandakan keratin mengandung sulfur. Perebusan
dengan NaOH akan mengubah sulfur organik menjadi inorganic kemudian menjadi Natrium Sulfat. Dan
perubahan ini akan terdeteksi dengan memberikan asetat. Hasil positif akan menghasilkan presipitat hitam
atau abu-abu.
Pembahasan
● Tuliskan struktur molekul asam amino “
○ Sistein
○ Sistin
● Mengapa jaringan yang banyak mengandung sistin bersifat keras atau kaku?
Jaringan yang banyak mengandung sistin bersifat keras atau kaku karena sistin berasal dari hasil oksidsi dua
molekul gugus sistein yang mudah teroksidasi
C6H12N2O4S2
Kolagen
Jaringan
Tujuan Percobaan:
Cara Kerja:
Millon Merah -
Hopkins-Cole Terbentuk -
cincin ungu
Uji hopkins-cole
pada kolagen
Pembahasan 1. Sebutkan nama jaringan yang banyak mengandung kolagen?
2. Apakah yang kamu ketahui tentang heliks kolagen?
mengandung kolagen : -. Heliks Kolagen merupakan suatu unit / satuan dasar yang
➢ Jaringan tulang struktural dari kolagen.
➢ Jaringan kulit
-. Heliks Kolagen dibentuk oleh kolagen dengan susunan Heliks
➢ Ligamen Tripel yang unik. Heliks Tripel ini disebut dengan Tropokolagen yang
➢ Tendon terdiri dari tiga serat, masing masing mengandung sekitar 1000 asam
➢ Gigi amino, yang disatukan dalam suatu konformasi unik. Satuan
tropokolagen ini akan dapat membentuk serat-serat mikrofibril.
➢ Pembuluh darah
-. Heliks Kolagen dibentuk dengan cara: Serat kolagen matang
membentuk suatu batang memanjang dengan jumlah sekitar 200
buah. Lalu terdapat tiga untai polipeptida yang akan saling terjalin,
kemudian akan memuntir ke kiri dan saling membungkus satu sama
lain.
Pembah Tujuan dilakukan uji: Mengidentifikasi protein pada kolagen jaringan
asan
1. Pada hasil uji Biuret pada kolagen terbentuk perubahan warna menjadi ungu lembayung. Hal ini didukung
dengan pengertian bahwa pada dasarnya larutan biuret digunakan untuk uji protein. Larutan ini
merupakan campuran antara ion kupri sulfat (CuSO4) yang dimasukkan dalam suasana basa,
→ Larutan ini digunakan untuk mendeteksi protein dalam jumlah besar yang ditandai dengan adanya
perubahan warna. Jika suatu sampel yang diuji dikatakan positif (+) atau mengandung lebih dari 2 ikatan
peptida maka akan muncul warna ungu. Warna ini muncul karena terbentuknya ikatan koordinasi
kompleks antara atom Cu dengan 4 atom nitrogen yang berasal dari ikatan peptida.
2. Pada hasil uji Millon pada kolagen terbentuk perubahan warna menjadi merah. Berkaitan juga bahwa
Pereaksi Millon merupakan larutan merkuri nitrat dan merkuro dalam asam nitrat. Jika pereaksi ini
ditambahkan pada larutan protein, maka akan terbentuk endapan putih dan apabila dipanaskan akan
berubah menjadi merah yang berarti hasil uji millon (+).
→ Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya gugus hidroksifenil (tirosin). Reaksi yang terbentuk adalah
terdapatnya pengikatan Hg pada hidroksifenil yang menghasilkan kompleks berwarna merah.
Pembahasan
3. Pada Hasil Uji Hopkins-Cole didapatkan terbentuknya cincin berwarna ungu yang berarti Hasil
uji positif(+), hal ini berkaitan dengan pengertian bahwa Pereaksi Hopkins-Cole ini digunakan
untuk mendeteksi apakah terdapat asam amino triptofan pada suatu protein. Pereaksi Hopkins-
Cole ini berasal dari asam oksalat dengan serbuk magnesium dalam air.
→ Uji ini dilakukan dengan penambahan formaldehid yang berperan dalam pembentukan
gumpalan/kondensasi pada saat bereaksi dengan protein, setelah itu dilakukan pencampuran
dengan asam pekat dan akan membentuk lapisan di bawah larutan protein jika asam glioksilat
yang terkandung pada pereaksi hopkins-cale telah berikatan dengan asam amino triptofan.
Setelah proses tersebut terjadi maka akan tercipta cincin berwarna ungu pada batas antara kedua
lapisan yang menandakan hasil uji positif (+) apabila dalam suatu protein mengandung asam
amino triprofan.
MUKOPOL
ISAKARID
A TULANG
RAWAN
PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM
Tulang rawan direndam dalam NaOH 1 % dan diamkan satu malam. tambahkan 1 ml HCl
dan didihkan hingga larut.
CARA KERJA
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan tulang rawan.
Pembahasan :
Kalsium akan mengendap dengan pemberian amonium oksalat
(H2C2O4). Uji kalsium bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya unsur kalsium pada tulang. Pada filtrat digunakan
amonium oksalat yang berfungsi sebagai pereaksi sehingga
terjadi pengendapan atau pemisahan kalsium dengan filtrat.
Pada percobaan terdapat endapan putih, hal ini sesuai dengan
teori bahwa tulang mengandung unsur kalsium
PEMERIKSA
AN KADAR
FOSFAT
PADA
TULANG
Cara kerja pada fosfat
1. Ambilah 1ml presipitat yang sudah ditambahkan 1ml asam asetat encer (no.4)
2. Tambahkan 1ml larutan urea 10% dan 10ml pereaksi molibdat spesial
3. Campur lalu tambahkan 1ml larutan ferosulfat spesial
4. Warna biru yang timbul akan menjadi biru tua jika dibiarkan dan menandakan (+)
ortofosfat
Hasil dan pembahasan
Hasil :
Uji Fosfat akan menghasilkan warna biru yang akan berubah menjadi biru
tua jika dibiarkan yang berarti mengandung ortofosfat
Pembahasan :
endapan.
CARA KERJA ANALISIS TULANG
1. Masukkan sepotong tulang dalam asam nitrat encer sampai terendam dan biarkan (simpan sampai
praktikum berikutnya( kurang lebih 3 hari).
2. Saringlah larutan yang mengandung tulang tadi, kedalam filtrat, tambahkan ammonium hidroksida
sampai bersifat alkali ( periksa dengan lakmus atau indikator universal). Endapan putih menunjukkan
adanya fosfat.
3. Saringlah endapan pada kertas saring jangan dibuang karena akan diperiksa pada bagian endapan.
4. Tambahkan asam asetat ender pada presipitat yang ada di kertas saring.
Cara kerja pada magnesium ( mg )
1. Ambil presipitat yang ditambahkan dengan asam asetat encer dipanaskan
endapan.
Cara kerja pada zat besi ( fe )
1. Ambilah presipitat yang sudah ditambahkan dengan asam asetat encer (III.no.4)
apabila tidak larut, tambahkan sedikit asam klorida encer dan lakukanlah terhadap
flitrat test untuk besi.
1. Filtrat yang telah ditambahkan 1ml larutan (NH4CNS) dan didapatkan hasil yaitu
berwarna merah yang menunjukkan adanya Fe.
2. Filtrat yang telah ditambahkan 1ml larutan [K4Fe(CN)6] dan didapatkan hasil yaitu
berwarna hijau yang menunjukan adanya Fe.
PEMERIKSA
AN KADAR
FOSFOR
PADA
TULANG
DASAR PERCOBAAN
● Salah satu mineral penyusun tulang adalah fosfor dan kalsium.
● Kadar P₂O₅ ditentukan dengan cara spektrofotometri.
● Ortofosfat yang terlarut direaksikan dengan fosfomolibdat membentuk senyawa kompleks
molibdat asam fosfat berwarna kuning
● Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
400 nm.
CARA KERJA
● Pembuatan larutan standar fosfat (P₂O₅ 0,4 mg/mL-1,0 mg/mL)
● Keringkan KH₂PO₄ murni (52,15 % P₂O₅) selama 2 jam pada
105⁰C
● Siapkan larutan yang mengandung 0,4 mg P₂0₅/ml-1,0 mg P₂O₅ /m dengan interval
0,1 mg dengan cara menimbang 4 digit di belakang koma dan encerkan masing-
masing hingga volume 100 ml dengan air suling lalu masing masing larutan dengan
panjang gelombang 400 nm.
PENETAPAN KADAR FOSFOR PADA 4 SAMPEL TULANG
● Timbang teliti masing- masing sampel 1 g tepung tulang lalu larutkan 20-30 ml HNO₃ 70%
● Didihkan perlahan-lahan selama 30 - 45 menit untuk mengoksidasi bahan yang mudah
teroksidasi, dinginkan, tambahkan 10-20 ml HC1O, p.a 70%
● Didihkan dengan api kecil sampai larutan tidak berwarna dan timbul asap putih pada gelas
beker, dinginkan.
● Tambahkan 50 ml air suling dan didihkan 5-10 menit,dinginkan. Pindahkan seluruhnya
kedalam labu ukur 500 ml, lalu encerkan dengan air suling sampai volume sampai tanda fera,
kocok sampai homogen. Saring melalui kertas saring ke dalam Erlenmeyer yang kering.
● Di pipet 5 ml larutan sampel, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.
● Dilakukan pengerjaan larutan blanko. Ditambahkan 20 ml pereaksi ammonium moblidat,
kemudian di tepatkan dengan aquades sampai garis tanda tera, lalu ukur nilai absorbansi
larutan sampel dan larutan standar terhadap blanko menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 400 nm.
TUGAS
1. Membuat kurva standar dari konsentrasi 0.4 mg/mL, 0.6 mg/mL, 0,8 mg/ml, 1 mg/ml.
Berdasarkan pengukuran menggunakan spektrofotometer didapatkan nilai absorbansi
sebagai berikut:
TABUNG 4 1 0,7
Carilah persamaan regresi linier dari data di atas x= konsentrasi dan y=nilai absorbansi
JAWABAN
TUGAS
2. Mencari konsentrasi fosfor dari sampel dari persamaan tugas nomor 1
TABUNG 4 1 0,68
Persamaan :
y= 0.85x-0,17
x= (y+0,17) : (0,85)
Daftar Pustaka
1. Buku Penuntun Praktikum Biokimia Sistem Muskuloskeletal Blok 17. FK UKI
Jakarta: 2021
2. Suptijah P., Indriani D et Wardoyo SE. Isolasi dan Karakterisasi Kolagen dari
Kulit Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Sains Natural Universitas Nusa
Bangsa. 2018;8(1):8-23