Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 2
Tutor : dr. Berry Erida Hasbi
Anggota Kelompok :
1102110012Hayat Hamzah Dawi
1102110079Dirga RS
1102110081Danang Eko Teguh L
1102110082Syahid Gunawan
1102110103Muh. Isya Ansyari
1102110072Riska Amalia Rusni Rauf
1102110011Ria Anggriani
1102110102Rani Mulia Sari
1102100128
1102100129
Nurhasanah Wahab
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
SKENARIO
Seorang anak laki laki, umur 5 tahun 3 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
keluar cacing dari mulut sebanyak 2 ekor. Riawayat pemberian makan : anak makan makanan
keluarga, 3 x sehari, hanya 3 sendok makan, selera makan anak berkurang sejak sebulan
terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : BB 10,5 kg, TB 110 cm. Kongjungtiva tampak
pucat dan tampak gambaran seperti busa pada mata kanan. Tampak iga gambang dan wasting
hebat. Laboratorium : Hb 6 g/dL
KATA SULIT
-
umur.1
Gambaran busa pada mata
PERTANYAAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
JAWABAN
1. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh keadaan malnutrisi:2
a. Kwashiorkor
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Marasmus
Marasmic-kwashiorkor
Anemia defisiensi besi
Gondok
Xerofthalmia
Rickets
Infeksi
= 10,5 x 100%
18,7
= 56,14% GIZI BURUK
Tanda klinis yang sering dijumpai pada anak KEP berat dengan dehidrasi adalah
ada riwayat diare sebelumnya, anak sangat kehausan, mata cekung, nadi lemah,
tangan dan kaki teraba dingin, anak tidak buang air kecil dalam waktu cukup
lama.
Tindakan yang dapat dilakukan:
- Jika anak masih menyusui, teruskan ASI dan berikan setiap 1/2jam sekali
tanpa berhenti. Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan rehidrasi oral
dengan memberi minum anak 50 ml (3 sendok makan) setiap 30 menit dengan
-
elektrolit
diperlukan
waktu
minimal
minggu.
basal
saja,
Formula
khusus
seperti
formula
WHO
kkal/kg/hari, protein 11,5 gr/kgbb/hari, cairan 130 ml/kg BB/hari (jika ada
edema berat 100 ml/kg bb/hari),bila anak mendapat ASI teruskan, dianjurkan
memberi formula WHO 75/pengganti/modisco dengan gelas, bila anak
terlalu lemah berikan dengan sendok/pipet, Pemberian formula WHO
75/pengganti/modisco atau pengganti dan jadual pemberian makanan harus
sesuai dengan kebutuhan anak.
g. Perhatikan masa tumbuh kejar balita
Fase ini meliputi 2 fase: transisi dan rehabilitasi.
1) Fase Transisi (minggu II)
- Pemberian makanan pada fase transisi diberikan secara perlahan untuk
menghindari resiko gagal jantung, yang dapat terjadi bila anak
-
ml/kg bb/hari).
2) Fase Rehabilitasi (Minggu IIIVII)
- Formula WHO-F 135/pengganti/modisco 1 dengan jumlah tidak
-
tumbuh kejar.
- Secara perlahan diperkenalkan makanan keluarga.
h. Lakukan penanggulangan kekurangan zat gizi mikro
Semua pasien KEP berat mengalami kurang vitamin dan mineral, walaupun
anemia biasa terjadi, jangan tergesa-gesa memberikan preparat besi (Fe). Tunggu
sampai anak mau makan dan BB nya mulai naik (pada minggu II). Pemberian Fe
pada masa stabilisasi dapat memperburuk keadaan infeksinya.
Berikan setiap hari :
- Tambahan multivitamin lain
- Bila BB mulai naik berikan zat besi dalam bentuk tablet besi folat/sirup besi
- Bila anak diduga menderita cacingan berikan pirantel pamoat dosis tunggal.
- Vitamin A oral 1 kali.
- Dosis tambahan disesuaikan dgn baku pedoman pemberian kapsul vitamin A
a. Kwashiorkor
- perubahan mental (apatis, tampak lesu) sering dijumpai
- edema
- dermatosis pada kulit, warna rambut merah atau belang-belang
- masih tampak jaringan lemak dibawah kulit
- berat badan/umur turun tidak terlalu rendah
- diare paling sering oleh karena infeksi
- sering dijumpai pembesaran hati
- pemeriksaan lab: serum albumin rendah disertai Hb yang rendah
- nafsu makan sangat buruk
c.
Marasmic Kwashiorkor
- berat badan/umur sangat rendah ( < 60 SD)
- edema
- berat badan/tinggi sangat rendah
- gejala lain campuran antara gejala marasmus dan gejala kwasiorkor
e. Faktor infeksi
Telah lama diketahui adanya interaksi sinergis antara MEP dan infeksi. Infeksi
derajat apapun dapat memperburuk keadaan status gizi MEP, walaupun dalam
derajat ringan, menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
MARASMUS
-
MARASMIK KWASHIORKOR
-
bersamaan
3) Pemeriksaan penunjang
- Kadar gula darah, darah tepi lengkap, urin lengkap, feses lengkap, elektrolit
-
DAFTAR PUSTAKA
1
2
Indonesia. 2011.
Ashworth, Ann, dkk. Guidelines for The Inpatient Treatment of Severely
5
6
http://www.merckmanuals.com/professional/nutritional_disorders/undernutrition/p
7
rotein-energy_undernutrition.html
Belachew, Tefera. Protein Energy Malnutrition. 2001. Ethiopia Public Health
Malnutrition.
Juni
2014.
http://emedicine.medscape.com/article/1104623-overview#a0101
Early Detection and Referral of Children With Malnutrision. British Medical
Buletin. 2008.
10 Pudjiadi, Antonius, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
11 Ruspeno, Hassan dkk. 2005. Buku kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak FK UI
12 Pohan, Herdiman T. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Interna publishing
13 Bakta, I Made. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta. EGC