Anda di halaman 1dari 36

THERAPI CAIRAN

PADA ANAK

HASRI SALWAN
Yang menjadi pertimbangan pemberian jumlah dan jenis cairan:

1. Susunan cairan intraseluler dan ekstraseluler yang utama (mEq/l)


Na+ K+ Ca+ Glc Cl- bnat Lain-lain
Plasma Ektrasel 142 4-5 2,4-5 90 103 28 Mg 3, Prot 16, As Org 6, HPO4 2, SO4 1
Plasma Intrasel 10 140 0,0 <20 4 10
2. Distribusi cairan tubuh (%tase terhadap berat badan)
BBLR Neonatus 6 bln Anak ≥2th Dewasa
CIS (cairan intraseluler) 30% 35% 35% 40-45%
CES (cairan ekstraseluler) 50% 35-40% 30% 15-20%
Interstitial/ Intravaskuler 15%/5%
Total cairan tubuh 80%=0,8 70-75%=0,7-0,75 72% 65%=0,65 55-65%=0,6
• Osmolalitas : Jumlah molekul (mol) zat
terlarut dalam 1000 gram zat pelarut
• Osmolaritas : jumlah molekul (mol) zat
terlarut dalam 1000 ml larutan (zat terlarut
+ zat pelarut)
• Yang berperan adalah osmolalitas
• Jika jumlah zat yang terlarut sangat kecil
maka osmolalitas ≈ osmolaritas
• Zat yang larut dalam lemak hampir tidak
mempengaruhi tekanan onkotik (c:ivelip),
berbeda dengan zat yang larut dalam air. Air :
bebas keluar masuk sel (tidak mempengaruhi
tekanan osmotik).
• Pergerakan cairan antara plasma (intra-
vaskuler), intertitiel, dan CIS dipengaruhi oleh
tek osmotik dan hidrostatik. Tek osmotik
terutama dipengaruhi oleh Na (CES), K (CIS),
dan albumin (cairan intravaskuler).
• Pemberian cairan melalui IV berarti melalui plasma
yang kemudian bebas keluar masuk ke CIS dan
CES. Tekanan osmotik CES terutama dipengaruhi
oleh ion Na, jadi ion Na diperlukan untuk
mempertahankan CES. Albumin diperlukan untuk
mempertahankan tekanan osmotik cairan
intravaskuler
• Keseimbangan air dan elektrolit dipertahankan
melalui integrasi dan fungsi: ginjal, hormonal, saraf.
Mekanisme keseimbangan ini menjaga osmolaritas
cairan tubuh tetap 282 ± 5. Perlu waktu
SSP Mediator2 Frekeunsi jantung↑
Kontraktilitas jantung ↑

Plasma protein
ACE
Juxta gl Apperatus Renin

Tekanan ↓ Angiotensinogen Angiotensin I Angiotensin II

Cardiac output ↓ Adrenal kortek Aldosteron

Vol darah ↓ Venous return ↑ Reabs Na & sekresi K Retensi vaskuler ↑


oleh Tubulus ginjal (Vasokontriksi)
Vol darah ↑  TD ↑
Dinding atrium ANP Retensi Na Tekanan osmotic ↑

Cardiac output ↑ Pusat Haus


Reabsorpsi air (GIT) Minum
Osmoresepter
Retensi air Reabsorpsi air (ginjal) ADH Di hipotalamus &
Hipofise anterior
Ket: memacu = . Gagal ginjal  hiponatremia, hiperkalemia, hiperpospatemia, hiperuresemia,
kongesti vaskuler, ovelload cairan, asidosis metabolic, dll
Menekan ANP = Atrial Natiuretic Peptides
Kebutuhan cairan (= kalori) maintenance perhari.
• < 10 kg = 100 ml/kgBB/hari (mkh) atau 4
ml/kgBB/jam (mkj)  96 mkh
• >10-20 kg = 1000 ml + (BB-10kg) x 50 mkh atau + 2
mkj 48 mkhi x (BB-10kg) + 960 ml
• >20 kg = 1500 ml + (BB-20kg) x 20 mkh atau + 1
mkj  24 mkh x (BB-20kg) + 1440 ml
• Nb: 100 mkh = 100/96 tetes/kg/menit ≈ 1
tetes/kgBB/menit .
BB yang disesuaikan dengan kebutuhan cairan dapat
diterapkan pada keadaan lainnya, m: DBD, Diare,
dan syok. Anak dengan BB 30 kg dianggap BB nya
17 kg
Jenis cairan IVFD dapat dibagi menjadi: kristaloid
(isotonik: RL, NaCl 0,9%, efektif mengisi ruang
intertitiel, tetapi hanya sebentar di ruang
intravaskuler) dan koloid (contoh: albumin 5%,
fresh frozen plasma, hetastarch, dextran 40,
dextran 70, lebih bertahan lama di ruang
intravaskuler)
Adanya hiperpireksia, tachypneu menyebabkan
peningkatan kebutuhan cairan. Demam tinggi:
+12% setiap kenaikan 1oC, hiperventilasi: + 20-
40%, keringat berlebih: + 10-20%, hipermetabolik:
+ 25-75%, terapi sinar pada bayi: + 25%.
PEMBERIAN CAIRAN MAINTENANCE
C :1: Anak 4 kg: jenis dan jumlah cairan
• Jumlah: 4 x 100 ml/kg/hr = 400 ml/hari = 4 tetes
makro/menit = 16 tetes mikro/menit
Jenis: Na 3-4 mEq/kgBB = 12-16 mEq, K 1-2,5
mEq/kgBB = 4-10 mEq  Cairan yang tepat : Na 12-
16 mEq dan K 4-10 mEq dalam 400 ml D5% atau 10%
ATAU Na 35-40 mEq/liter, K 10-25 mEq/liter  D5%
atau 10% 500 ml + NaCl 15% 6,9 ml + KCl 7,46% 5-
12,5 ml.  Cairan yang sesuai adalah cairan D5%
atau 10% 500ml 3:1 (1/4 NS) + KCl 7,46% 5-12,5 ml
atau KAEN 1B + KCl 7,46% 5-12,5 ml
BB Jumlah 3:1 = 1:1
2:1 KAEN 3A KAEN 3B
Kg Cairan KAEN IB 2A
(ml) Na K Na K Na K Na K Na K
Kebutuhan 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5 3-4 1-2,5
3 300 11,5
9-12 3-7,5
4 400 15,4
12-16 4-10
10 1000 38,5 51,3 60 10 50 20
30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25 30-40 10-25
15 1250 48,125 64,125 75 12,5 62,5 25
45-60 15-37,5 45-60 15-37,5 45-60 15-37,5 45-60 15-37,5
16 1300 50,05 66,69 78 13 65 26
48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40 48-64 16-40
17 1350 51,975 69,255 81 13,5 67,5 27
51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5 51-68 17-42,5
18 1400 53,9 71,82 84 14 70 28
54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45 54-72 18-45
19 1450 55,825 74,385 87 14,5 72,5 29
57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5 57-76 19-47,5
20 1500 57,75 76,95 90 15 75 30 115,5
60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80 20-50 60-80
24 1580 60,8 81 94,8 79 31,6 121,3
72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60 72-96 24-60
25 1600 61,6 82,08 96 16 80 32 123,2
75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5 75-100 25-62,5
30 1700 65,45 87,47 114 17 85 34 130,9
90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75 90-120 30-75
35 1800 69,3 92,3 108 18 90 36 138,6
105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5 105-140 35-87,5
40 1900 73,5 97,47 114 19 95 38 146,3
120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100 120-160 40-100
Dws 1500-2500 58-96 77-128 90-150 15-25 75-125 30-50 116-193
170 40-140 170 40-140 170 40-140 170 40-140 170 40-140
Sesuai kebutuhan Na 3 – 4 mEq/Kg,
Batas bawah kebutuhan Na 2,5 mEq/L  Kebutuhan 2,5 – 4 mEq/Kg,
Batas bawah kebutuhan Na 2 mEq/L  Kebutuhan 2 – 4 mEq/Kg,
51,97 Batas atas/bawah kebuthan Na 3 – 4 mEq/Kg,
• Kebutuhan tersebut hanya mempertimbangkan
kebutuhan cairan dan 2 Eletrolit utama (Na,K).
Kebutuhan Na dan K harus dicukupi karena
pergantiannya perhari 1/50-1/100 jumlah total.
Sedangkan Ca, Mg, P hanya 1/1000- 1/2000.
• Kebutuhan kalori berdasarkan cairan tersebut
tidak mencukupi. Kebutuhan kalori cukup jika
memakai D29,41% (osmolaritas 1635, tidak dapat
diberikan melalui vena).
• Pada TNT, kebutuhan kalori juga didapat dari
lemak dan protein, dan jika berlangsung lama
elektrolit lainnya (Ca, Mg, P, dll) juga diberikan.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN MAINTENANCE):
Pada anak dibawah 17 kg (3 kg - ≤ 20 kg)
diberikan cairan 3:1 (D5/10% ¼ NS) atau KAEN
1B. Kekurangan K dapat diberikan dengan
penambahan 5 mEq perkolf (5 ml KCl 7,46%)
yang memberikan K sebanyak 3 mEq/L pada
anak 3 kg dan 10 mEq pada anak 10 kg. Pada
anak 10-20 kg dapat ditambahkan 10 mEq
perkolf (10 ml KCl 7,46% atau 7,5 ml KCl 10%)
yang memberikan K sebanyak 21 mEq/L pada
anak 11 kg dan 30 mEq/L pada anak 20 kg.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN MAINTENANCE):
Pada anak diatas 17 kg diberikan cairan 2:1 (dari
18 kg – bisa sampai 40 kg) atau KAEN 3B (dari
17 kg – bisa sampai 35 kg). Kekurangan K
cairan 2:1 dapat diberikan KCl 10 mEq perkolf
(10ml KCl 7,46% atau 7,5 ml KCl 10%) yang
memberikan K sebanyak 28 mEq/L pada anak
18 kg, 34 mEq anak 30 kg, dan 38 mEq/L anak
40 kg.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN MAINTENANCE):
KAEN 3A diberikan pada
• anak 24 kg ke atas.
• maintenance anak diare dengan gagal URO
yang mungkin menimbulkan dehidrasi ringan-
sedang (perhari membutuhkan cairan 200
ml/kgBB), dimana kebutuhan cairan menjadi 2 x
lipat [2xBB(kg) tetes/menit], tetapi pada kasus
hipokalemia maka KAEN 3B lebih sesuai
kebutuhan.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN MAINTENANCE):
• Pada anak dengan BB 35 kg atau lebih, jenis
cairan dapat diberikan sesuai orang dewasa
yakni 2A (perbandingan D5% atau 10% dengan
NaCl 15% = 1:1) + KCl 7,46% 10 ml.
• Pada penderita kurang gizi (KEP) terjadi
perubahan keseimbangan ion Na dan K, dimana
sebagian ion Na bergeser ke intraseluler dan ion
K ke ektraseluler. Kebutuhan K menjadi lebih
tinggi yakni 2,5 mEq/kgBB/hari dan kebutuhan
Na menjadi lebih rendah yakni 2,5
mEq/kgBB/hari.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN MAINTENANCE):
Pada penyakitt tertentu dimana pemberian cairan
maintenance mengakibatkan beban volume
(dekompensasi kordis, BP, bronkiolitis,dll) dan
tekanan intrakranial meningkat (ensefalitis,
meningitis) maka jumlah cairan yang diberikan
sebanyak ¾ maintenance.
Nb: pada kasus ensefalitis dan meningitis, karena
anak sebelumnya sudah mengalami low intake
maka pemberian cairan dapat diberikan penuh.
Kesimpulan (JENIS CAIRAN
MAINTENANCE):
Pada kasus intake ketat cairan (3/4
maintenace) pertimbangkan intake
ketat Natrium. Pada decomp kordis
kebutuhan Na ≤ 0,5 gram/hari (8,5 mEq),
ginjal dengan overload cairan Na 0,5-1
gram/hari (8,5-17 mEq).
Beberapa Contoh kasus
• Overweight: berat ideal
• Malnutrisi: berat faktual
• Udem : berat ideal
• Ginjal : Jumlah IWL + urit output sebelumnya
• Bronkiolitis, BP: ¾ maintenance
• Anak > 35 kg : mirip dewasa
• Neonatus : cairan D10% 1/5 NS, atau D10% 1/6
NS
• Daerah terpencil : modifikasi cairan
Modifikasi Cairan

Cairan 4 : 1 (D5/10% 1/5NS) didapat dari


• KAEN 4A
• D5/10% 400 ml + NaCl 0,9% 100 ml
• D5/10% 500 ml + NaCl 0,9% 125 ml
• D5/10% 500 ml + NaCl 15% 6 ml
Modifikasi Cairan

Cairan 3 : 1 (D5/10% 1/4NS) didapat dari


• KAEN 1B
• D5/10% 375 ml + NaCl 0,9% 125 ml
• D5/10% 500 ml + NaCl 0,9% 167 ml 
TIDAK BISA
• D5/10% 500 ml + NaCl 15% 7,5 ml
Modifikasi Cairan

Cairan 2 : 1 (D5/10% 1/3NS) didapat dari


• KAEN 3A
• KAEN 3B
• D5/10% 333 ml + NaCl 0,9% 167 ml
• D5/10% 500 ml + NaCl 0,9% 250 ml 
TIDAK BISA
• D5/10% 500 ml + NaCl 15% 10 ml
PENCAMPURAN CAIRAN
Rumus-Rumus:
• VtNt = V1N1 + V2N2 + VnNn
Jika untuk mengencerkan cairan maka
berlaku rumus
• VtNt = V1N1 atau V1N1 = V2N2`
JENIS CAIRAN PADA KASUS GASTROENTERITIS

KATION ORGAN ANION Osm


+ + + -
Na K Ca Dex Glc Cl Lact Aset bnat
Cairan Lambung pH r ndah 10-30 5 - 40 80-150 0
Cairan Lambung pH tinggi 70-140 5 - 40 55 – 95 5 - 20
Empedu 131-164 2,6-12 89-117 40
Diare Kolera / nonkolera 101/56 27/25 92/55 32/14
D5% 10:4 51,3 10,7 50 62 402
Renalyte / Pedialyte 75/45 20/20 -/25 20/- 65/35 Citrat 10/30
Oralit lama/baru(kf) 90/75 20/20 20/13,5 80/65 30/- - / Citrat 10 311/245
Darrow 122 35 104 53 314
DG aa 61 17,5 25 52 26 320
D10% 10:4:7 65,3 10,7 100 62 14 706,5
D5% 10:4:7 ≈ KAEN 3A 65,3 10,7 50 62 14 428,5
RL otsuka 130 4 3 109 28 273
RD 5% 147 4 4,4 50 156 586
Ringer Otsuka 147 4 4,5 156 310
KAEN 3A 60 10 27 50 20 290
KAEN 3B 50 20 27 50 20 290
KAEN MG3 50 20 100 50 20 695
3A 106 16,7 51 55 305
2A=AA / D5% 1:1 77 25/50 77 293/432
D5% 4:1 ≈ KAEN 4A 30,7 50 30,7 339
D5% 3:1 ≈ KAEN 1B 38,5 50 38,5 355
D5% 2:1 51,3 50 51,3 380
Kasus muntah : Cairan Maintenance
– Pada kasus dengan muntah asam (pH rendah) 
Peroral: cairan rumah tangga. IVFD: D5% 4:1 (+
KCl 7,46% 5-10ml perkolf), KAEN 4A (+ KCl 7,46%
5-10ml perkolf), D5% 3:1 (+ KCl 7,46% 5-10ml
perkolf), KAEN 1B (+ KCl 7,46% 5-10ml perkolf).
– Pada kasus dengan muntah tidak berbau asam,
atau yang bercampur empedu (pH tinggi) 
Peroral: Renalite, Oralit. IVFD: D5% 10:4:7 , KAEN
3A, KAEN 3B.
– Pada kasus yang meragukan: D5% 10:4. Pada
kasus dengan mekanisme muntah lengkap
(nausea/preejeksi, retching, dan ekspulsi  =
muntah pH tinggi)
Kasus muntah :
Pada kasus muntah yang perlu diperhatikan:
- Jika banyak kehilangan K  hipokalemia,
kehilangan HCl  metabolic alkalosis, dan
kehilangan air + Na  dehidrasi.
- Pada dehidrasi: pada keadaan
* muntah pH tinggi / muntah hijau, jenis dan
jumlah cairan sesuai SP Diare derajat
dehidrasi ringan-sedang dan dehidrasi berat.
* muntah pH rendah (keadaan asam) diberikan
cairan tanpa bikarbonat/laktat/asetat.  NaCl
0,9%
Kasus muntah :
• Untuk mencegah dehidrasi, jenis dan jumlah cairan
yang dipakai diperhitungkan berdasarkan cairan
maintenance dan pengganti muntah (jumlah cairan
sesuai dengan derajat dehidrasi yang akan muncul).
– Muntah pH tinggi /muntah hijau digunakan
oralit (peroral), KAEN 3A atau KAEN 3B
– Muntah pH rendah digunakan cairan rumah
tangga (peroral), ataupun KAEN 1B dan
KAEN 4A yang ditambahkan KCl 7,46% 5-10
ml perkolf (KAEN 1B dapat dipakai pada
semua tingkat umur/berat badan)
• Koreksi yang paling tepat adalah berdasarkan
pemeriksaan analisis gas darah, serum Na dan K
Kasus diare:
Pada kasus tanpa dehidrasi baik disertai muntah
maupun tidak: cairan rumah tangga, pedialyte,
oralit/renalyte yang disertai banyak minum.
IVFD (pada kasus diare dengan gagal upaya
rehidrasi oral yang diperkirakan dapat
menyebabkan dehidrasi): [D5% 10:4:7, KAEN
3A dengan tetesan 2x BB (kg)/menit
(200ml/kgBB/hari) jika diperkirakan
menyebabkan dehidrasi ringan-sedang dalam
24 jam mendatang dan 2,5x BB(kg)/menit
(250ml/kgBB/hari) jika diperkirakan akan
menyebabkan dehidrasi berat], KAEN 3B
(kasus hipokalemia).
Kasus diare:
Pada anak di atas 10 kg, jumlah cairan yang
dipakai disesuaikan dengan kelipatan
maintenance atau kehilangan cairan sesuai
berat badan (lihat table 9). Apabila K diberikan
dengan kecepatan sebanding Na akan
menyebabkan hiperkalemia. Pemberian jumlah
tetesan KAEN 3B seharusnya tidak melebihi
tetesan 2x BB (kg) tetes/menit.
3 – 10 kg 10-15 kg 15 – 25 kg
Derajat Dehidrasi
PWL NWL /hari PWL NWL /hari PWL NWL /hari
Ringan 50 100 175 30 80 135 25 65 115
Sedang 75 100 200 50 80 155 50 65 140
Berat 125 100 250 80 80 185 80 65 170
Kasus diare:
– Pada kasus dehidrasi ringan sedang:
oralit/renalyte, IVFD (kasus gagal URO): RL
– Pada kasus dehidrasi berat: IVFD: RL
– Pada kasus sudah ter-rehidrasi (pernah
mengalami dehidrasi): oralit/renalyte yang
disertai banyak minum. IVFD: D5% 10:4:7 ,
KAEN 3A, KAEN 3B (jika hipokalemia).
HIPONATREMIA
• Kadar Na <130 mEq/L atau <135 mEq/L
• Sangat ringan 120-130 mEq/L: gejala klinik tidak ada,
• ringan 105-120 mEq/L : Haus, mukosa kering,
• sedang 90-104 mEq/L : sakit kepala, mual, vertigo,
tacikardi, dan hipotensi.
• sangat berat < 90 mEq/L : Apatis, koma, dan hipotermi
Dosis yang digunakan :
Kekurangan Na = 0,6 x (N-n) x BB (kg)
Dengan N= kadar Na yang diinginkan
n = kadar Na sekarang
Jika waktu terapi 12-36 jam ditambahkan kebutuhan Na
Penatalaksanaan
• Pada kasus diare yang menimbulkan dehidrasi
(hiponatremia hipovolemik) terapi sesuai SP diare,
yakni memakai RL (mengandung Na 130 mEq/L) atau
NaCl 0,9% (mengandung Na 154 mEq/l)
• Pada kasus hiponatremia normovolemia dipakai
cairan rumatan ditambah NaCl 15%, jika tidak tersedia
dapat dipakai NaCl 0,9% atau cairan 2A .
• Pada kasus hiponatremia hipervolemia, kebutuhan
cairan berdasarkan : Kebutuhan air = kebutuhan air
normal – kelebihan air.
HIPERNATREMIA
• Kadar Na >145 mEq/l atau >150 mEq/L.
• Na >160 mEq/L: iritabel, depresi sensorium,
letargi, dan kejang (Na >165 mEq/L)
• Na >180 mEq/L: Bingung, koma, perdarahan
intrakranial (pada anak), meninggal
• Pada dehidrasi hipertonik memakai cairan RL
dan DG atau D5% 10:4:7 atau KAEN 3A. Pada
dehidrasi (hipertonik) berat, target cairan 250
ml/kgBB/hari
HIPOKALEMIA
• Kadar K serum < 3,5 mEq/L
• Kejadian hipokalemia lebih sering dari pada
hiperkalemia.
• Gambaran EKG : gelombang T merendah,
gelombang U, interval PR memanjang, Pada
hipokalemia yang berat depresi segmen ST
dengan gelombang T datar dan gelombang U.
• Koreksi 20 meq/500 ml D5%

Anda mungkin juga menyukai