• Obstruksi yang berlangsung lama mungkin akan mempengaruhi pembuluh darah vena, dan
segmen usus yang terpengaruh akan menjadi edema, anoksia dan iskemia pada jaringan yang
terlokalisir, nekrosis, perforasi yang akan mengarah ke peritonitis, dan kematian. Septikemia
mungkin dapat terjadi pada pasien sebagai akibat dari perkembangbiakan kuman anaerob
dan aerob di dalam lumen. Usus yang terletak di bawah obstruksi mungkin akan mengalami
kolaps dan kosong
• Pada permulaan, bunyi usus pada umumnya keras, dan frekuensinya meningkat, sebagai
usaha untuk mengalahkan obstruksi yang terjadi. Jika abdomen menjadi diam, mungkin
menandakan suatu perforasi atau peritonitis dan ini merupakan tanda akhir suatu obstruksi.
MANIFESTASI KLINIS
• Obstruksi sederhana
Pada obstruksi usus halus proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak. Nyeri abdomen sering
dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas. Distensi abdomendapat dapat minimal atau
tidak ada pada obstruksi proksimal dan semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang
meningkat dan “metallic sound” dapat didengar pada obstruksi di daerah distal.
• Obstruksi disertai proses strangulasi
Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan nyeri hebat. Hal yang perlu
diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa
nyeri iskemik dimana nyeri yang sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan
operasi segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.
• Obstruksi di kolon
Timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat sumbatan biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan
terus menerus menunjukkanadanya iskemia atau peritonitis. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran
umum obstruksi komplit. Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan usus besar. Pada pemeriksaan
fisik akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus,
dan akan terdengar metallic sound pada auskultasi.
RADIOLOGI ILEUS
• Posisi terlentang (supine). Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus di
proksimal daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan
(Herring Bone Appearence). Gambaran ini didapat dari pengumpulan gas dalam
lumen usus yang melebar.
• Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis didapatkan adanya air
fluid level dan step ladder appearance.
• Posisi Left Lateral Decubitus (LLD), untuk melihat air fluid level dan kemungkinan
perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air
fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika panjang-panjang
kemungkinan gangguan di kolon. Gambaran yang diperoleh adalah adanya udara
bebas infra diafragma dan air fluid level.
ILEUS OBSTRUKTIF LETAK TINGGI
Gambar 1.1. Herring Bone Appearence Gambar 1.2 Step Ladder Appearence
Pada foto abdomen 3 posisi ileus obstruktif letak tinggi tampak diatasi usus di proksimal sumbatan
(sumbatan paling distal di iliocecal junction) dan kolaps usus dibagian distal sumbatan. Penebalan dinding
usus halus yang terdilatasi memberikan gambaran herring bone appearance, karena dua dinding usus
halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra (dari ikan), dan muskulus yang sirkular
menyerupai kostanya. Tampak gambaran air fluid level yang pendek-pendek yang berbentuk seperti tangga
disebut juga step ladder appearance karena cairan transudasi berada dalam usus halus yang mengalami
distensi.
ILEUS OBSTRUKTIF LETAK RENDAH
Pada ileus obstruktif letak rendah tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan (sumbatan di kolon) dan kolaps usus di
bagian distal sumbatan. Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi memberikan gambaran herring bone
appearance, karena dua dinding usus halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan
muskulus yang sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada tepi
abdomen. Tampak gambaran air fluid level yang panjang-panjang di kolon.