PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan,
epifisial plate, sendi, baik bersifat total maupun parsial. Kebanyakan
fraktur disebabkan oleh trauma, dimana terdapat gaya berlebihan pada
tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. 1 Fraktur
lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan umur
dibawah 45 tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan,
atau luka yang disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor.
Sedangkan pada orang tua, wanita lebih sering mengalami fraktur daripada
laki-laki yang berhubungan dengan meningkatnya insiden osteoporosis
yang terkait dengan perubahan hormon pada monopouse.2
Tibia merupakan tulang panjang yang paling sering mengalami
cedera, mempunyai permukaan subkutan yang paling panjang, sehingga
paling sering terjadi fraktur terbuka.Daya pemuntir menyebabkan fraktur
spiral pada kedua tulang kaki dalam tingkat yang berbeda, daya angulasi
menimbulkan fraktur melintang atau oblik pendek, biasanya pada tingkat
yang sama. Pada cedera tak langsung, salah satu dari fragmen tulang dapat
menembus kulit, cedera langsung akan menembus atau merobek kulit di
atas fraktur. Apabila kulit diatasnya masih utuh, keadaan ini disebut fraktur
tertutup (sederhana). Kecelakaan sepeda motor adalah penyebab yang
paling lazim. Banyak diantara fraktur itu disebabkan oleh trauma tumpul,
dan resiko komplikasinya berkaitan langsung dengan luas dan tipe
kerusakan jaringan lunak.3
Pada fraktur dan dislokasi pergelangan kaki biasanya kaki tertambat
di tanah sementara momentum tubuh terus ke depan, pasien dapat
tersandung pada rintangan yang tak diduga-duga atau tangga, atau masuk
ke dalam cekungan kecil di tanah, atau jatuh dari tempat tinggi. 3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AnatomiRegio Cruris
Dalamhalinipenulisakanmembahasbeberapasistemyaitu:1)sistem
tulang,2)sistemsendi,3)sistemotot,4)sistemsyaraf,5)sistemdarah.
A. SistemTulang
1).TulangTibia
Tulangtibiaterdiridaritigabagianyaituepyphysisproksimalis,diaphysis
danepiphysis.Epiphysisproksimalisterdiridariduabulatan
yaitu
condilusmedialisdancondiluslateralis.Padapermukaanproksimalterdapatpermuka
ansendiuntuk
bersendidengantulangfemurdisebutfaciesarticularissuperioryangditengahnya
terdapat
peninggiandisebuteminentia
intercondyloidea.
Di
ujungproksimalterdapatdataransendiyangmenghadapkelateraldisebutfaciesarticu
larisuntukbersendi dengan tulangfibula.
Diaphysismempunyaitigatepiyaitumargoanterior,margomedialis,dancrist
a interoseadisebelah lateral. Sehingga terdapattiga dataran yaitu facies
medialis,faciesposteriordanfacieslateralis.Margoanteriordibagianproksimalmeno
njol disebut tuberositas tibia.
Pada epiphysis distalis bagian distal terdapat tonjolan yang disebut
malleolus medialis, yang mempunyai dataran sendi menghadap lateral untuk
bersendi dengan talus disebut facies malleolus lateralis. Epiphysis distalis
mempunyaidataransendilainyaitufaciesarticularisinferioruntukdengantulangtalu
sdan incisurafibularisuntukbersendi dengantulangfibula.5
2).Tulangfibula
Tulangfibulaterletakdisebelahlateraltibiamempunyaitigabagianyaitu
3
epiphysis
proksimalis
membulatdisebutcapitulumfibulayangkearahproksimalmeruncingmenjadiap
ex
kapitulifibula.Kapitulumfibulamempunyaidataransendiyaitufaciesartyculari
scapitulifibula untuk bersendidengantulangfibula.
DiaphysismempunyaiempatcristayaituKristalateralis,Kristamedialis,
Krista
anterior,
Kristainterosea,
dan
tiga
dataranyaitufaciesmedialis,facieslateralis,faciesposterior.
Epiphysis distaliskebelakangagakmembulatdansedikitkeluardisebut
malleoluslateralis.Disebelahdalamterdapatdataransendiyangdisebutfacies
artycularismalleoluslateralis.Disebelahluarterdapatsuatusulcusdisebutsulcus
tendomusculitendoperineumdandilaluitendoototperoneuslongusdanperoneus
brevis.
Gambar2.1
TulangTibiadanFibulakanantampakdepan5
Keterangangambar : 1. Tulangfibula
2.Tulangtibia
Gambar 2.2
Tulangtibiadan fibuladilihatdaribelakang5
Keterangangambar:
Tulangtibia:
1. Faciesarticularissuperiorcondyluslateralis
2. Faciesarticularissuperiorcondylusmedialis
3. Condylusmedialis
4. Lineamusculisolei
5. ForamenNutricium
Tulangfibula:
1. Apexcaoitalisfibulae
2. Caputfibulae
3. Faciesposterior
4. Cristamedialis
6. Faciesinterosseus
7. Margointercosseus
8. Margomedialis
9. Suleusmalleolaris
10.Malleolusmedialis
5. Margoposterior
6. Malleoluslateralis
7. Faciesartcilarismalleoli
B .SistemOtot
Tabel2.1Otot-ototpenggeraktungkaibawahbagianbelakang
5
No
Otot
m.gastrocnemius
1. - Caputmediale
- Caputlateral
Origo
- Planumpopliteum
diatascondilus
medialis
- Bagianatasdan
condyluslateralis
- Bagianbelakang
capitallumfibulaed
anbagianatas
faciespasterior
capitullumfibulaed
anseptumintermus
culareposterior
Insertio
Fungsi
- Plantarfleksi
Bagian
N.tibialis
kaki
(VS1,VS2)
belakang
-Fleksisendi
os.calcaneus
lutut
m.soleus
m.tibialis
posterior
-Tuberositas N.tibialis
os.Naculari
(VL5,VS1)
s
Os.Coneiforme
os.Cuboideum
basis
metatarsal
2,3,4
- Plantar
fleksikaki
padasendi
pergelang
an kaki
Inversikaki
m.plantaris
- Bagianbawahlinea -Bagian
N.tibialis
supracondilarisda posterioros. (VL5,VS1)
nos.planum
Calcaneus
popliteumfemoris
- Plantar
fleksisend
i
pergelang
an kaki
Fleksisendil
utut
Membrana
Interossea
Fibula
Tibia
Bagian
posterior
calcaneus
Inervasi
N. tibialis - Plantar
(VS1,VS2)
fleksikaki
padasendi
pergelang
an kaki
(Spalteholz,1987)
Tabel2.2.Otot-ototpenggeraktungkaibawahbagianlateral
No Otot
Origo
Insertio
Ivervasi
Fungsi
m.peroneus
longus
m.peroneus
brevis
- sisilateral
Condyluslateral os.
istibia
cuneiforme
Capitulumfibula mediale
e
basisos.met
atarsal
2/3bagian
keI
ataslatera
liscorpust
ibulae
- tuberositas
2/3bagianbaw os.Metatarsa
ah
l ke5
fibulaelat
N.peroneus Plantarflek
superificialis sikaki
(VL4,VS1) Eversi
kaki
n.peroneus Plantarflek
superficialis si
(VL4,VS1) Eversikaki
eralis
(Spalteholz,1987)
Tabel2.3Otot-ototpenggeraktungkaibawahbagiandepan
No Otot
Origo
Insertio
1
m.extensor
digitorumlong Sisilateraltibia
e
us
faciesanter
iorcorpusfib
ulae
membran
a
interossea
m.tibialis
- bagianlateral
anterior
condyluslater
alistibia
2/3corpustibia
bagianatas
membranamedial
Invervasi
Fungsi
n.peroneus ekstensijari
keempatjari profundus
kaki
kakilater
al
- sisimedial n.peroaeus
cuneiforme
profundal
medialisbas
isosI
- ekstensi
kakipada
semi
pergelan
gan kaki
- inversi
m.extensor
-facies
hallucislongus pertengahanmedi superior
alfaciesanterior
basis
fibularis
phalanx
-phalanx
distalis ibu
jarikaki
(Spalteholz,1987)
n.
profundus ekstensiibuja
(VL4-VS1) ri kaki
ekstensipada
pergelangan
kaki
inversikaki
1) Ototpenggeraksendilutut
a) Otot penggerakfleksi lutut antara lain : musculus biceps femoris,
musculussemitendinosus,semimembranosus.
b)Ototpenggerakekstensilututantaralain:musculusvastuslateralis,
vastusintermedius,musculusvastusmedialis,musculusrectusfemoris.
c)Ototpenggerakeksorotasilututantaralain:musculusbicepsfemoris,
musculusextensorfascialata,musculusgastrocnemiuscaputmedialis.
d)ototpenggerakendorotasilututantaralain:musculussemitendinosus,
musculus semimembranosus, musculus gracilis, musculus popliteus,
musculus gastrocnemiuscaputlateral.
2) Ototpenggeraksendiankle.
a)Ototpenggerakplantarfleksiantaralain:musculusGastrocnemius,
musculusSoleus, musculus Plantaris, musculus Fleksor hallucis
longus,musculus Tibialis posterior, musculus peroneus longus,
musculus peroneusbrevis.
b)Ototpenggerakdorsifleksiantaralain:musculusTibialisanterior, musculus
extensor digitorum longus, musculus peroneus tertius, musculus
extensorhallucislongus.
c) Otot penggerakinversi antara lain : musculus Tibialis anterior,
musculusTibialisposterior,musculusfleksorhallucisbrevis.
d) Otot penggerakeversi antara lain : musculus peroneus longus,
musculusperoneusbrevis,
3
2
4
6
7
Gambar2.3
Otottungkaibawahkanantampakdepan5
Keterangangambar:
1. m.Fibularis(peroneus)longus
2. m.Tibialis anterior
3. m.Gastrocnemius
4. m.Soleus
C. SistemSendi
1).Sendi Lutut
Sendi lutut adalah sendi yang komplit yang melibatkan empat tulang
yaitu
os
femur,ostibia,ospatella,sertaosfibula.Lututterdiridariduapersendian
yangberadadalamsatukapsulyaitusenditibiofemoraldansendipatellofemoral.Tibi
ofemoral
dibentuk
oleh
condylus
femoralis
lateralis
dan
medialisyangberbentukcembungdengantibiaplateuyangberbentukcekung.
Sendipatellofemoraldibentukolehfaciespatellaristulangfemurdengantulangpatell
a.5
Padasendilututterdapatmeniscusyangberbentukbulansabit.Berfungsi
sebagai
penyebarpembebanan,adaduayaitumeniscuslateralisdanmeniscusmedialis.Terda
patbursayangmerupakansuatukantongyang
berisicairanyaitubursasuprapatellaris,suprasubtendinosus,bursa
intrapatellaris
danbursaprepatellarissubcutanea.Ligamentyangmemperkuatsendilututyaitu
ligament
collateral
mediale,ligament
collateral
lateral,
ligament
Hiperekstensi
antara5
sampai10masihdalambatasnormal.Secaraaktifuntukfleksi120sampai130daneks
tensi.5
Disampingsenditibiofemoraldansendipatellofemoralmasihadasendiketig
a
yaitusendi
tibiofiburalis
proksimal.
Sendi
initidak
termasuk
kedalamsendilututkarenasecarafungsionallebihcendrungtermasuksendipergelan
gankaki.5
10
21
Gambar2.4
Otottungkaibawahkanantampakbelakang(Putz,2000)
Keterangangambar: 1. m.Gastrocnemiuslateralis
2. m.Gastrocnemiusmedialis
3. m.Gastrocnemiustendon
4. m.Soleus
11
2).Sendipergelangankaki
Sendipergelangankakiterdiridaritigapersendian,yaitu(1)tibiofibularis
distalis,
(2)senditalocruralisdan(3)subtalar.Senditibiofibularisdistaldibentukolehincisurafi
bularistibiadenganfaciesarticularisfibula.Sendi tibiofibularis proksimaldan distal
diperkuat
oleh
membrana
interoseus
yang
terletakantaratibiadanfibulasenditalocruralisdibentukolehujungdistaltulang fibula
yang
membentuk
permukaancekung
dengan
talus
yang
permukaanya
cembung.Sendisubtalardibentukolehtulangtalusdancalcaneus.
D.SistemSyaraf
Sistem persyarafanpada tungkai atas berasal dari plexus sacralismensyarafiototototpadasekitartungkaiatas.
a. Sistempersyarafantungkaiatas
1) Nervusfemoralis
Merupakan
cabang
tersebutdari
cabang
plexus
lumbalis.
Nervusinibersisidaritigabagianplexusanterioryangberasaldarin.Lumbalis(L2,3dan
L4).
Nervustersebut
munculdari
tepilateralmusculusPsoasdidalamabdomendanberjalankebawahdiantaram.Psoas
dan
Iliacus.Ia
terletakdibelakang
fascia
iliaca
dan
memasukipahalateralterhadaparterifemoralisdanselubungfemoraldibelakangliga
meninguinaledanberakhirdibawahligameninguinale dan pecah menjadi divisi
anterior danposterior. Nervus femoralismensyarafisemuaotot ruasanteroirpaha.6
2) Nervusobturatorius
Nervusobturatoriusberasaldariplexuslumbal(L2,3dan4)dan
muncul
articularis
genus
dan
memberi
cabangmuscularkepadam.Obturatoriusexternus,adductormagnus.6
12
cabang-
3) Nervusglutealsuperiordaninferior
Nervusgluteal superiordaninferior, cabangplexus sacralis meninggalkan
pelvis melalui bagian atas
musculus
piriformis.
Dan
foramen
isciadicus
mensarafi
S1,
2,3)
longum
m.Biceps
femoris.Setelahsampaipertengahanpahapadabagianposteriorditutupiolehtepianm.B
iceps
femorisdanm.Semimembranosusyangberdekatan.Nervusiniterletakpadaapexposteri
orm.Adductormagnuspadasepertigapadabagian
pahabawahkemudianberahkirdanpecahmenjadin.Tibialisdann.
Peroneuscommunis.Nervusischiadicuspecahmenjaditerminalpada
lebihtinggi pada bagian atas paha, regio gluteal bahkan didalam pelvis.6
Gambar2.5
Nerveperoenuscommunis
L4,5danS1,26
Keterangangambar 2.5 :
1. Sciaticnerve
2. Comonperonealnerve
3. Deepperonealnerve
4. M.tibialisanterior
5. Supervicialperonealnerve
Gambar2.6
Nervetibialis
L4,5danS1,36
7. M.Peroneuslongus
8. M.extensorhallucislongus
9. M.peroneusbrevis
10.M.peroneustertius
11.M.extensordigitoriumbrevis
13
bidang
6. M.extensordigitoriumlongus
Keterangangambar 2.6:
1. Sciaticnerve
2. Comonperonealnerve
3. M.gastrocnemius
4. M.popliteus
5. M.plantaris
6. M.soleus
7. M.tibialisposterior
8. M.gigitoriumlongus
12.Suralnerve
9. M.flexorhallucisnerve
10.Comonperonealnerve
11.Medialsuralcutaneousnerve
12.Lateralsuralcutaneousnerve
13.Suralnerve
14.Medialplantarnerve
15.Lateralplantarnerve
E.SistemPembuluhDarah
a. Pembuluhdaraharteri
Arterimembawadarahkeluardarijantungmenujutubuhdanarteriini
selalumembawadarahsegarberisioksigen,kecualiarteripulmonareyangmembawada
rahkotoryangmemerlukanoksigenasi.Pembuluhdarah arteripadatungkai antaralain:
1)Arterifemoralis
Arteri femoralis memasuki bagian paha melalui bagian lutut belakang dari
ligamentum inguinale dan merupakan lanjutan dari arteri iliaca external. Dan
terletak dipertengahan antara SIAS (Spina IliacaAnterior Superior) dan symphysis
pubis
(Sneel,
1993).
Arteri
femoralismerupakanpemasokdarahutamabagiantungkai,berjalanmenurunhampirve
rtikalketuberculumadductorfemoralisdanberakhirpadalubangotot
magnusdengan
memasukispaticapopliteasebagaiarteripoplitea.
Gambar2.7
Pembuluhdarahvenapadatungkaibawahdilihat daribelakang(Spalteholtz,1987)
Keterangangambar: 1. V.provundumfemoris
3. V.saphenamagna
14
2. V.popliteum
4. V.saphenaparva
Gambar2.8
Pembuluhdaraharteripadatungkaibawah(Carola,R,1990)
Keterangangambar:
1. Commoniliacartery
9. Posteriortibialartery
2. Internaliliacartery
10.Lateralplantarartery
3. Externaliliacartery
11. Plantararterialartery
4. Femoralartery
12.Medialplantarartery
5. Deep(profunda)femoralartery
13.Dorsalmetatarsalarteries
6. Poplitealartery
14.Dorsalarteryoffoot
7. Anteriortibialartery
15. Perforatingbranchofpersonalartery
8. Pronealartery
16.Anteriortibialarterior
2.2 Fraktur
2.2.1 Definisi
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang
rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun parsial.7
2.2.2 Klasifikasi
1. Klasifikasi etiologi
Fraktur traumatik
Karena trauma yang yang terjadi secara tiba-tiba.
Fraktur patologis
Karena kelemahan tulang akibat keadaan patologis tulang.
Fraktur stress
Karena trauma yang terus memenerus pada suatu tempat tertentu.
2. Klasifikasi klinis
Fraktur tertutup
Fraktur yang tidak ada hubungan dengan dunia luar.
Fraktur terbuka
15
16
17
Lokalisasi fraktur
Bentuk fraktur
Menentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan
Komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan.
dapat diterima.
Terdapat kontak sekurang-kurangnya 50 %
Over-riding tidak melebihi 0,5 inchi pada fraktur femur
18
terlepas,
fragmen
direposisi
dengan
19
20
21
22
cedera
tetapi
juga
pada
pasien
secara
23
kondilus
Tipe III : Depresi pada permukaan artikular dengan kondilus intak
Tipe IV : Fraktur kondilus tibia medial
Tipe V: Fraktur kondilus medial dan lateral
Tipe VI : Kombinasi fraktur kondilar dan subkondilar
24
25
Subgroups
27
28
29
aktif dan pasif dari sendi distal dan proksimal daerah yang
mengalami fraktur, terdapat pergerakan yang tidak sesuai dengan
sendinya dan keterbatasan pergerakan karena nyeri.2
3. Gambaran radiologis
Gambaran radiologi harus memenuhi persyaratan foto.Secara
radiologis dapat ditentukan lokasi fraktur, jenis fraktur, apakah fraktur
tibia dan fibula saja dan apakah bersifat segmental.Pada foto harus terlihat
seluruh panjang tibia, fibula termasuk sendi lutut dan sendi ankle.Fraktur
spiral biasanya terjadi pada 1/3 bawah tibia. Kadang bisa didapatkan
fragmen kupu-kupu yang terpisah berbentuk segitiga.8
2.3.5 Management
Tujuan utama adalah:8
1.
2.
3.
4.
5.
1. Konservatif 2
Berupa reduksi fraktur dengan manipulasi tertutup dengan pembiusan
umum. Pemasangan gips sirkuler diatas lulut untuk imobilisasi. Untuk
Angulasi 5 0 .
Terdapat kontak 50 %
Bila syarat acceptable tidak ada, maka dilakukan reposisi melalui
operasi. Konserfatif meliputi close reduksi, cast bracing, cast imobilisasi
dan traksi.
2. Operatif
Indikasi operatif berupa:
Fraktur terbuka
Gagal dengan terapi konserfatif
Posisi tidak acceptable (Fraktur tidak stabil meliputi fraktur
segmental, oblique, fragmented)
Adanya non union
Metode terapi konserfatif adalah :
Pemasangan plate dan screw
Intramedullary nail
Pemasangan screw semata
Pemasangan eksternal fiksasi
Management Tibial Plateau Fracture / Fraktur kondilus tibia
Pada fraktur tipe I
Jika bersifat tidak bergeser dapat diterapi secara
konservatif.Haemaarthrosis dapat diaspirasi dan plester dikompresi
dipasang.Pada fraktur yang bergeser harus diterapi dengan reduksi
terbuka dan fiksasi internal.Permukaan kondilus yang terdapat fragmen
dikeluarkan.
Pada fraktur tipe II
Jika depresi bersifat ringan (kurang dari 5 mm) dan lutut stabil, atau
pasien tua dan lemah atau mengalami osteoporosis, fraktur diterapi
secara tertutup dengan tujuan mengembalikan mobilitas dan fungsi.
Setelah aspirasi dan plaster kompresi dipasang, dilakukan traksi skeletal
melalui pin yang dipasang melalui tibia 7 cm dibawah fraktur.
Pada pasien muda, dan dengan depresi lebih dari 5 mm, lebih dipilih
untuk dilakukan reduksi terbuka dengan mengelevasi plateau dan fiksasi
internal.
Pada fraktur tipe III
31
Prinsip terapi hampir sama dengan fraktur tipe II. Fragment yang
terdepresi mungkin dapat dinaikkan hingga mencapai metafisis.
Fragment yang dielevasi dapat dibantu dengan bone grafts.
Pada fraktur tipe IV
Biasanya terjadi pada orang berusia muda dan disebabkan oleh trauma
berat.Fraktur biasanya lebih komplek daripada yang terlihat.Biasanya
terdapat kerusakan ligamen pada sisi lateral. Jika persendian masih tidak
stabil setelah fiksasi fraktur, struktur yang mengalami robek pada sisi
lateral harus diperbaiki.
Pada tipe fraktur V dan VI
Ini merupakan trauma yang parah yang memiliki resiko terjadinya
sindrom kompartment. Terapi untuk fraktur tipe ini adalah fiksasi
internal segera, traksi dengan fiksasi internal yang ditunda atau fiksasi
eksternal
32
derajat. Syaratnya tidak ada rotasi yaitu sias-tuberosits tibiajari 1 dan 2 dalam 1 garis.
b. Cara sarmiento : pemasangan gips mulai dari jari kaki sampai
di atas sendi talokrural dengan molding sekitar maleolus.
Setelah kering segera lanjutkan keatas sampai 1 inchi dibawah
tuberositas tibia. Dengan molding pada permukaan anterior
tibia. Gibs dilanjutkan sampai ujung proksimal patella. Hanya
di peruntukkan untuk fraktur cruris 1/3 distal dan ankle fracture
Setelah 2 minggu posisi di cek dengan sinar X. gips di pertahankan
hingga fraktur menyatu.Dimana anak-anak butuh waktu 8 minggu dan
orang dewasa butuh waktu 16 minggu.
34
36
37
38
insisi anterolateral dan posteromedial. Aneterolateral insisi dilakukan 23 cm di lateral crista tibia dari setinggi tuberositas tibia sampai sedikit
di atas pergelangan kaki. Insisi di daerah anterior dan lateral bertujuan
untuk menghindari kerusakan dari NERVUS fibulris. Irisan yang kedua
dibuat dari irisan di posteromedial.
39
40
Perdarahan
Infeksi (osteomyelitis)
Fat emboli
Kompartmen syndrome
akut
merupakan
dapat
terkena.Observasi
untuk
41
mencari
tanda-tanda
sindrom
kompartemen juga harus dilakukan. Cedera nervus peroneal terjadi pada 20%
kasus, sehingga pemeriksaan untuk menilai sensasi dan pergerakan kekstremitas
distal harus dikerjakan.5
2.4.2 Epidemiologi
Insidensi dislokasi patela lebih sering terjadi pada wanita usia 10-17
tahundan meningkat terkait aktivitas fisik seperti pada wanita atlet, dan lebih
jarang terjadipada usia diatas 30 tahun. Dislokasi lateral umumnya lebih sering
terjadi, sedangkandislokasi medial merupakan bentuk yang lebih jarang terjadi,
sebagai akibat olehtrauma langsung. Redislokasi terjadi lebih sering pada pasien
yang lebih muda kurangdari 20 tahun.11 Disamping itu, dislokasi patella akut,
42
resiko
sekaligus
etiologi
dari
dislokasi
patella
akut,
dapat terjadi
kasusnya jarang.
Mekanisme
cedera
dapat
terjadi
sebagai
43
oblik,
kesemuanyadapat
menunjukkan
adanya
pembengkakan,
tulang dan
bagian
ekstremitas
bawah. Ligament
44
2.4.6 Penatalaksanaan
Pada kebanyakan kasus, dislokasi patella dapat dikembalikan dengan
mudah dan anastesia tidak selalu diperlukan, pengecualian adalah pada dislokasi
intra-articular (intercondylar) yang memerlukan reduksi terbuka. Jika tidak ada
tanda dari ruptur jaringan lunak (bengkak, memar dan nyeri minimal) penggunaan
cast splintage saja sudah cukup. Lutut di aspirasi dan di imobilisasi pada keadaan
ekstensi penuh dengan cylinder cast dan dipertahankan selama 2-3 minggu.
Selanjutnya pasien dianjurkan melakukan latihan penguatan otot kuadriceps
selama 2-3 bulan.5
45
2.4.7 Komplikasi
15-20% dislokasi berulang dapat terjadi pada pasien yang ditatalaksana
non operatif untuk pertama kalinya. Hal ini bergantung pada predisposisi
abnormlaitas, dan tindakan pencegahan yang dilakukan.5
DAFTAR PUSTAKA
46
Hasanuddin
Makassar.
Aviable
In
URL :http://www.scribd.com/doc/69920506/Fraktur-Femur.
3. Petrisor, Brad A. 2010. Tibia And Fibula Fractures. In Rockwood And
Greens Fractures In Adults 7th Edition volume two. Lippincott Williams
And Wilkins : Philadelphia.
4. Jeffrey G Norvel, et al. 2011. Tibia and Fibula Fracture Clinical
Presentation.
Aviable
in
URL :http://emedicine.medscape.com/article/826304-overview#showall.
5. Moore, Keith L and Agur, Anne M.R, 2007. Essential Clinical Anatomy,
3rd Edition. Lippincott Williams &Wilkins : Philadelphia.
6. Frank, H Netter. 2006. Atlas Of Human Anatomi 4 thedition. Elsevier : New
York.
7. Darke, Ricard L et al. 2007. Grays Anatomy For Student. Elsevier Inc:
New York.
8. Nayagam, Selvadurai. 2010. Injuries of the Knee and Leg. In Applys
System Of Orthopaedic and Fractures 9th edition. Hodder Arnold: London.
47