1 7
4 5
5
2 8
10 10
6
3
6 9
9
Valva atrioventricularis dextra, Cuspis anterior 6. M. papillaris posterior
2. Valva atrioventricularis dextra, Cuspis septalis 7. Valva atrioventricularis sinistra, Cuspis anterior
3. Valva atrioventricularis dextra, Cuspis posterior 8. Valva atrioventricularis sinistra, Cuspis posterior
4. M. papillaris septalis 9. Trabeculae carneae
5. M. papillaris anterior 10. Chordae tendineae
Perdarahan Jantung
perdarahan Jantung
perbedaan arteri dan vena
Pemeriksaan Fisik
1. inspeksi : melihat
pergerakan jantung
2. palpasi : meraba icus
cordis
3. perkusi : mencari
batas jantung
4. auskultasi
Histologi
TIGA LAPISAN
JANTUNG
1. Epikardium
2. miokardium
3. endokardium
Epikardium
→ Nilai normal Curah Jantung : +/- 5,6 L/ Menit ( Laki - Laki dewasa muda ), +/-
4,2 L/menit ( Perempuan ) disesuaikan juga dengan faktor aktivitas fisik dan usia.
Cardiac Output = HR X SV
Ket:
SV: Stroke Volume ( Volume darah yang dikeluarkan oleh ventrikel setiap denyut = +/- 70 mL/
denyut
Kontrol Curah Jantung
Kontrol Saraf
→ Efektivitas pemompaan oleh
jantung diatur oleh saraf otonom
yang terdiri dari sistem saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis,
terutama nervus vagus.
Kontrol Hormon Pada Sistem Kardiovaskular
● Sel Kontraktil
● Sel Otoritmik
2
1
3
4
5
6
Elektrofisiologi
● Aktivitas listrik jantung terjadi akibat aliran ion-ion Na+, K+ dan Ca2+
melewati membran sel
● Perpindahan ion-ion melewati membran sel jantung di kendalikan oleh : difusi
pasif, votase serta pompa Na+, K+-ATPase
● Jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat.
POTENSIAL AKSI
Potensial aksi yang terjadi pada sel pemacu (pacemaker) dan sel kontraksi
jantung berbeda
Potensial aksi pada pace maker
Fas
0
Fase
Fase 4 3 e
Potensial Aksi pada sel kontraktil jantung :
Fas
e 1
Fase 2
Fase 3
Fase 0
Fase 4
PERJALANAN
POTENSIAL AKSI
Pacemaker dan EKG
Pacemaker
● Alat pacu jantung atau pacemaker adalah generator yang merangsang dan
mengontrol denyut jantung dengan menggunakan impuls listrik melalui
pemasangan elektroda.
● 2 macam pacemaker
1. Temporary pacemaker (TPM)
2. Permanent pacemaker (PPM)
EKG (Elektrokardiogram)
● Elektrokardiogram (EKG) merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang
diambil dengan elektrokardiograf yang ditampilkan melalui monitor atau dapat
dicetak pada kertas dalam bentuk gelombang EKG atau gelombang PQRST.
Indikasi Penggunaan EKG
1. Fungsi alat pacu jantung
2. Kelainan kecepatan denyut jantung
● Takikardia
● Bradikardia
1. Kelainan irama jantung
● Aritmia
1. Miopati jantung
● Iskemik miokard
● Infark Miokardium Akut (IMA)
Sadapan EKG Standar
Rekaman standar EKG terdiri dari 12 sistem elektroda
konvensional atau sadapan (lead):
1. Sadapan ekstremitas standar (bipolar): Segitiga Einthoven
● Sadapan 1
● Sadapan 2
● Sadapan 3
Sadapan EKG Standar
2. Sadapan ekstremitas diperkuat (unipolar)
● aVR
● aVL
● aVF
3. Sadapan prekordial (unipolar)
● V1, V2, V3, V4, V5, V6
Sadapan EKG Standar
Widmaier EP, Raff H, Strang KT. Vander’s human physiology: the mechanisms of body function. 4 th Ed. New York: McGraw-
hill education; 2016. p. 377.
Interpretasi EKG
Interpretasi EKG
● EKG normal memiliki tiga bentuk gelombang terpisah, yaitu
o Gelombang P : depolarisasi atrium
o Kompleks QRS : depolarisasi ventrikel
o Gelombang T : repolarisasi ventrikel
Sherwood. Fisiologi manusia. Edisi 8. Monterey: Brooks/cole cengage learning; 2013. p. 336.
Aliran darah, tekanan
darah, sistol dan diastole
ALIRAN DARAH
● Curah Jantung = Aliran Darah
● Metode pengukuran aliran :
○ Tipe elektromagnetik
○ Tipe Doppler Ultra Sonik
● Tipe aliran darah
TEKANAN DARAH
1. Paulschen. F, Jens Wasche. Sobotta Atlas of Human Anathomy: Internal Organ 15th
Edition. Munich : Elsevier; 2011
2. Mescher, A. L. Histologi Dasar Junqueira edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2012
3. Sherwood. Fisiologi manusia. Edisi 8. Monterey: Brooks/cole cengage learning; 2013. p.
334-338.
4. Irawati L. Aktifitas listrik pada otot jantung. Jurnal kesehatan andalas. 2015; 4: 596-598.
5. Ulandari E, Sani RA. Rancang bangun instrumentasi elektrokardiografi berbantuan PC
menggunakan soundscope. Jurnal einstein. 2015; 2: 8-10.
6. Putri RA, Mindara JY, Suryaningsih S. Rancang bangun wireless elektrokardiogram
(EKG). Jurnal ilmu dan inovasi fisika. 2017; 1: 58-60.
7. Sherwood. Fisiologi manusia. Edisi 8. Monterey: Brooks/cole cengage learning; 2013. p.
358-365
8. Corwin E.J. Buku Saku Patofisiologi, ed 3, EGC, 2009