Parakeratosis : penebalan str. Korneum tapi inti sel tidak pecah tapi intinya banyak
Hiperkeratosis : penebalan str. Korneum tapi inti sel tidak pecah tdk ada inti
Akantosis : penebalan str. Spinosum
Metaboli Kornea avaskular, nutrisi da metabolisme dari Lensa mendapat nutrisi dari aquos humour. Pada -
sme aquos humour, cairannya dihasilkan dari epitel terdapat pompa Na K untuk
korpus siliaris dan disinilah terjadi aliran menyeimbangkan tekanan relatif lensa
elketrolit, air, nutrisi disalurkan ke kornea
melalui endotel. Suplai oksigen didapatkan
dari difusi langsung sel-sel epitel ke udara
bebas.
Patogene Etiologi : Etiologi :
sis 1. infeksi (bakteri, jamur, virus, parasit) -Kongenital (diturunkan lewat gen)
2. non infeksi (trauma, kimia, radiasi, suhu, -Senile (proses penuaan, sesuai kasus, pria 66
obat) tahun)
3. imun (reaksi hipersensitivitas) Katarak senile kortikal :
-bisa terjadi karena gangguan poma Na K, bisa
patofisiologi : tergadi karena
1. Insipien : belum ada penglihatan terganggu.
Ada cuneiform (bentuk baji, membentuk dari
pinggir), ada cupuliform (bentuk piringan
membentuk dari korteks)
2. Imatur ada penurunan fungsi penglihatan,
lensa mulai edema (terjadi hidrasi lensa), iris
shadow +. Komplikasi pachormorphic
3. Matur : opasitas kompleks, lensa keruh total
4. Hipermatur : Komplikasi pacholitic,
pachotoxic
a. Morgagni : ada pencairan dari korteks,
nukleus warna cokelat dan tidak berada
di tengah, pseudoiris +, lensa seperti
kantung susu
b. Sklerotik : semakin lama protein di
dalam lensa tertumpuk dan air dalam
lensa bocor, jadi terlihat nukleus
mengeras
Katarak senile nuklear
Ada proses sklerosis nuklear karena penuaan
2. Neural
3. Metabolik
2. tahap aktivasi
4. Mekanik
Komplikasi :
1. Polip hidung : edema konka berkepanjangan
2. Sinusitis paranasal : sekretnya bisa sampai
sinus
3. Rhinoinusitis : sekretnya bisa sampai sinus
4. Otitis media : jika sekret masuk ke tuba
eustachius
Tanda & Tes penala : rinne +, swabach memendek Tes penala : rinne -, swabach memanjang -
Gejala Gang. Audiometri : Tuli sensorineural pada frekuensi Audiometri : Tuli konduktif
Pendengara tinggi
n
Tanda & 1. Tinitus 1. Gangguan pendengaran 1. Bersin
Gejala 2. Tuli sensorineural 2. Tinitus 2. Hidung gatal
3. Gangguan pada frekuensi tinggi 3. Rasa penuh 3. Rinore (cair jernih)
4. Berkurangnya pendengaran progesif 4. Otoskopi : ada massa di dalam telinga 4. Hidung tersumbat
5. Susah mengerti kata-kata (cocktail party 5. Alergic salute
deafness) 6. Alergic crease (garis di dorsum nasi)
6. Nyeri pada intensitas tinggi (recruitment) 7. Alergic shiner : hitam di bawah mata
Patofisiologi 1. Tinitus : sel rambut kaku dan menekuk terus 1. Gangguan pendengaran : serumen halangi 1. Bersin dan gatal : histamin rangsang reseptor
gejala hiperpolarisasi dan depolarisasi otak hantaran suara H1 di ujung saraf vidianus bersin
menganggap ada suara terus menerus 2. Tinitus : serumen menekan membran 2. Rinore : histamin rangsang sel goblet
2. Tuli sensori neural : salah satu oenyebab yaitu timpani tulang”pendengaran juga bergetar hipereksresi & vasodilatasi permeabilitas
usia/degenerasi metabolisme sel rambut 3. Rasa penuh : serumen semakin menumpuk kapiler
berkurang degenerasi sel rambut dan semakin parah jika berengan (serumen 3. Hidung tersumbat : vasodilatasi sinusoid,
3. Gangguan pada frekuensi tinggi : mengembang) konka edema
Apeks : peka frekuensi rendah 4. Alergic salute : karena menggosok hidung
Basal : peka frekuensi tinggi dengan punggung tangan
jika terkena etiologi organon korti bag. Basal 5. Alergic crease : karena menggosok hidung
paling duluan kena organokorti bagian basal 6. Alergic shiner : karena statis vena
lebih peka terhadap frekuensi tinggi
terganggu
4. Berkurangnya pendengaran progesif : atrofi sel-
sel rambut tuli sensorineural
5. Susah mengerti kata-kata (cocktail party
deafness) : huruf konsonan frekuensi tinggi,
huruf vokal frekuensi rendah terganggu
pada frekuensi tinggi susah mengerti
6. Nyeri pada intensitas tinggi : sel rambut kaku
intesitas tinggi memaksa sel rambut kaku
untuk bekerja ditangkap sebagai potensi
untuk merusak sel rambut dipersepsi
sebagai nyeri
Kategori 1. Sensorik (atrofi sel-sel rambut dan - Berdasarkan sifat
penyongkong, ada penurunan ambang 1. Intermiten : 4hari dalam seminggu atau <4
frekuensi tinggi) minggu dalam tahun
2. Neural (atrofi sel-sel saraf di koklea, tidak ada 2. Persisten : Intermiten : >4hari dalam
penurunan ambang frekuensi tinggi) seminggu atau >4 minggu dalam tahun
3. Metabolik (atrofi stria vaskularis, Berdasarkan tingkatan
audiogramturun rata karena efek pada 1. Ringan : tidak ganggunaktivitas/tidur
semua organon korti) 2. Berat : ada gangguan aktivitas/ tidur
4. Mekanik (membran basilaris kaku, audiogram
tampak menurun dan simetris)
Manajemen Nonfarmako : alat bantu dengar, latihan membaca 1. Serumen lunak : kapas dengan aplikator 1. Menghindari faktor pencetus
ujaran 2. Serumen agak keras : serumen hock/pengait 2. Farmako :
Farmako : vitamin a dan b kompleks 3. Serumen lunak &dalam : spoiling (air sesuai a. Antihistamin : generasi 1 (ada efek
Operatif : implantasi koklea suhu tubuh) sedasi karena bisa lewat sawar darah
4. Serumen keras & dalam : karbogliserin 10% 3 otak-CTM), generasi 2 (tidak ada efek
tetes 3-5 hari untuk melunakkan serumen sedasi-loratadin, cetrizine)
Farmako : jika ada infllamasi/nyeri b. Dekongestan : jika hidung tersumbat
Komplikasi : trauma membran timpani, otitis Pseuodefedrin, phenyllephrin(harus
eksterna kurang dari 5 hari)
c. Kortikosteroid : untuk kurangi
vasodilatasi dan reaksi imun
Prognosis Semakin lama fungsinya semakin turun (progresif), Bonam Bonam
tapi dipertahakan fungsi komunikasinya
1. Slowly increasing deafness.
Ini yang lebih sering, jarang sampai terjadi tuli
total atau tuli yang berat.
2. Apoplectiform increase.
Ketulian sangat mendadak dan sangat berat.
Sebabnya diperkirakan perdarahan atau
thrombosis.
DD 1. Meniere disease : tinitus, tuli, vertigo 1. Keratosis benda asing : padat dan bentuk 1. Rinitis vasomotor : langsung dari n.
2. Tuli persepsi karena otosklerosis : kelainan lembaran Vidianus bermasalah, misal karena suhu
kongenital (destruksi osikula auditiva). Tanda dingin
awal tuli konduktif lalu tuli sensorineural. 2. Rinitis medikamentosa : karena obat-
Audigram turun di frekuensi 4k obatan
3. Noise induced hearnes : tuli karena riwayat 3. Rinitis akut : ada riwayat atopi
kebisingan. Audiogram biasa turun di
frekuensi 3-6k
BHP, CRP, Edukasi
PHOP