Anda di halaman 1dari 83

KEGAWATDARURATAN

& TRAUMATOLOGI
Pasien laki laki, usia 24 tahun, datang ke unit gawat darurat rumah sakit
dengan keluhan Iuka pada jari telunjuk tangan kanan akibat terjepit pintu
sejak 2 jam Ialu. Dari pemeriksaan Iokalis tampak ujung jari hilang,
avulsi kuku, Iuka laserasi ukuran 2xl cm, dengan tampak hematom, dan
tampak tulang. Terdapat perdarahan aktif. Pergerakan sendi
interphalanges distal positif dan sendi intarphalanges proksimal positif.
Berdasarkan gambaran klinis diatas, Apakah diagnosis yang paling tepat?
 
 Closed fracture phalanges
 Traumatik amputasi
 Fingertip injury
 Nail bed injury
 Vulnus laseratum
Closed fracture phalanx Traumatik amputasi Finger tip injury Nail bed injury

Tidak ada luka terbuka Amputasi karena proses Kerusakan kulit dan Subungual hematom 
Terlihat jika dilakukan traumatik jaringan lunak, tulang/ terdapat hematom
foto X-Ray Ada bagian yg terlepas falangs distal, kuku dan dibawah kuku 
nailbed penumpukan darah dibwh
kuku (bruise like app)
Seorang laki-laki, berusia 45 tahun, dibawa ke Puskesmas dengan keluhan
mulut terasa kaku. Hal ini dialami sejak 3 hari sebelumnya, pasien sulit
membuka mulut, disertai kaku pada otot wajah dan seluruh tubuh. Saat di
puskesmas, pasien mengalami kejang sebanyak 2 kali. Riwayat Iuka pada
kaki akibat jatuh dari motor sekitar 1 minggu sebelumnya. Dari pemeriksaan
neurologis ditemukan kaku tengkuk, hiperrefleks dan peningkatan tonus
ekstremitas.
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus ini?
 
 Trauma medulla spinalis
 Tetanus
 Meningitis
 Epilepsi
 Ensefalitis
Seorang laki-laki, berusia 45 tahun, dibawa ke Puskesmas dengan keluhan
mulut terasa kaku. Hal ini dialami sejak 3 hari sebelumnya, pasien sulit
membuka mulut, disertai kaku pada otot wajah dan seluruh tubuh. Saat di
puskesmas, pasien mengalami kejang sebanyak 2 kali. Riwayat Iuka pada
kaki akibat jatuh dari motor sekitar I minggu sebelumnya. Dari pemeriksaan
neurologis ditemukan kaku tengkuk, hiperrefleks dan peningkatan tonus
ekstremitas. Bagaimanakah patofisiologi terjadinya gambaran klinis pada
kasus ini?
Clostridium tetani akan menghasilkan toksin, toksin akan menyebar ke
akson dan akan menghambat neuron inhibisi (GABA)  eksitasi
berlebihan
 
 Toksin bekerja menghambat neuron inhibisi
 Toksin bekerja menstimulasi neuron inhibisi dan eksitasi
 Toksin bekerja menstimulasi neuron inhibisi
 Toksin bekerja menghambat neuron eksitasi
 Toksin bekerja menstimulasi neuron eksitasi
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan
keluhan perut kembung. Keluhan ini dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan adanya mual dan mutah berwarna kehijauan. Selain itu,
pasien juga tidak bisa BAB dan tidak bisa kentut selama 4 hari. Pada
pemeriksaan didapatkan TD : 100/40 mmHg, Nadi 92 kali/menit, Respirasi
22 kali/menit, Suhu 37 C. Berat badan pasien 60 kg, tinggi badan 165 cm.
Diuresis pasien 0.1 cc/kgBB/ jam. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
adanya perut yang distensi dengan adanya darm contur dan darm steifung
disertai peningkatan peristaltic dan metallic sound. Apa diagnosis yang
tepat pada pasien ini ?
Ileus itu adalah keadaan dimana gas dan bolus makanan tidak bisa sampai ke
bagian distal rectum. Terbagi menjadi paralitik dan obstruksi.
 Illeus paralitik
 Illeus obstruksi
 colitis Ulceratif
 Appendicitis acute
 Peritonitis Akut
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan
keluhan perut kembung. Keluhan ini dirasakan sejak 5 hari yang Ialu. Pasien
juga mengeluhkan adanya mual dan mutah berwarna kehijauan. Selain itu,
pasien juga tidak bisa BAB dan tidak bisa kentut selama 4 hari. Pada
pemeriksaan didapatkan TD : 100/40 mmHg, Nadi 92 kali/menit, Respirasi
22 kali/menit, Suhu 37 C. Berat badan pasien 60 kg, tinggi badan 165 cm.
Diuresis pasien 0.1 cc/kgBB/ jam. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan
adanya perut yang distensi dengan adanya darm contur dan darm steifung.
Apakah tanda khas yang didapatkan pada pemeriksaan auskultasi pada pasien
 
 Peristaltik tidak ada
 Peristaltik menurun
 Gallop Sound
 Metallic sound
 Bruit Sound
Ileus paralitik Ileus obstruksi Colitis ulseratif Apendisitis akut Peritonitis
Masalah di otot Masalah krn ada Masalah di usus = inflammasi pada Sudah terjadi
saluran cerna  obstruksi / besar  terdapat appendix. ruptur organ dalam
tdk dpt sumbatan  tdk ulkus/inflamasi Nyeri kuadran Terasa nyeri sgt
berkontraksi dpt BAB Hanya bagian kanan bawah,  hebat  tdk bisa
Tdk ada Suara usus colon - rectum rupture maka akan bergerak sgt sakit
peristaltic / meningkat ada tanda Defans muscular /
motilitas usus Metallic sound peritonitis. perut spt papan
Suara usus Kontur/gerakan Mc burney sign
melemah usus bertambah/ (nyeri tekan 1/3
terlihat lateral garis dari
Step ladder app, air umbilicus ke sias),
fluid level
Laki-laki, 25 tahun, masuk ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri
dan tidak dapat menggerakkan lengan kanan nya setelah jatuh dari pohon
setinggi 2 meter. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
status lokalis pada region antebrachii kanan tampak deformitas, udem,
hematom, pergerakan sendi siku dan pergelangan tangan sulit
dievaluasi, dan status neurovascular distal baik. Apakah pemeriksaan
penunjang yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis ?
 
 Ct-scan thorax
 Ct-scan pelvis
 cervical, thorax, pelvis
 Xray elbow, antebrachii, wrist  Pemeriksaan penunjang awal untuk diagnosis
 MRI cervical
Seorang perempuan berusia 56 tahun dibawa ke Unit Gawat
Darurat RS setelah terjatuh di kamar mandi. Pada pemeriksaan
didapatkan kesadaran GCS 12, Tekanan darah 180/100 mmHg,
Denyut nadi 104kali/mnt, frekuensi napas 28 kali/menit, dan
didapatkan suara mendengkur. Apa penyebab suara tambahan
pada pasien tersebut ?
 Penyempitan trakea
 cairan dijalan napas = berkumur/gurgling
 Penyumbatan bronkus
 benda padat dijalan napas
 Jatuhnya pangkal Iidah

 
Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dibawa oleh warga ke IJnit Gawat
Darurat RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas dalam kondisi tidak sadar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 95/60 mmHg, denyut nadi 100
kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, dan suhu badan 36.80C. Dari
pemeriksaan status lokalis didapatkan jejas pada dada, leher, dan kepala.
Apakah tindakan yang paling tepat untuk pada pasien ini?
 Jaw thrust
 Fleksi kepala
 Chin lift
 Head tlit
 Ekstensi kepala

 
SUMBATAN JALAN NAPAS
Total
Chocking  Tersedak benda asing
Parsial
Cairan  gurgling / suara spt berkumur2
Pangkal lidah  Snoring / mendengkur
Anatomis  Crowing krn edema / spasme plica vocalis
Seorang perempuan berusia 30 tahun tidak sadar di kamar mandi, anda
sebagai dokter emergensi yang bertugas di ambulans menerima panggilan
emergency. Saat tiba di lokasi, terlihat korban dengan hair drier di tangan
kanan, tidak sadar, tidak bernafas. Bantuan hidup dasar yang pertama anda
lakukan adalah ?
 
 Memanggil bantuan
 Memberikan bantuan nafas
 Membebaskan airway pasien
 Menilai respon pasien
 Memutus listrik hair drier  keamanan korban
Seorang perempuan berusia 30 tahun tidak sadar di kamar mandi, anda
sebagai dokter emergensi yang bertugas di ambulans menerima panggilan
emergency. Saat tiba di lokasi, terlihat korban dengan hair drier di tangan
kanan, tidak sadar, tidak bernafas. Apakah tindakan selanjutnya yang tepat
 
 Mengecek respon nyeri
 Memeriksa pulse nadi radialis
 Memeriksa denyut nadi carotis  tdk teraba  RJP
 Mengecek respon verbal
 Mengecek respon dengan tepukan
Seorang laki-laki 40 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit
dengan keadaan tidak sadarkan diri setelah terlindas mobil 15 menit yang lalu.
Pemeriksaan fungsi vital ditemukan tekananan darah 80/40 mmHg, denyut
nadi 140x/menit teraba lemah. Pemeriksaan fisik pada regio pubis
ditemukan hematom, tes kompresi lateral positif dan kompressi
anteroposterior positif. Apakah tindakan yang harus dilakukan pada pasien
ini?  PERBAIKI HEMODINAMIK DAN KEADAAN UMUM
 Pasang eksternal fiksasi
 pasang kateter intravena dan infus cairan kristaloid
 Melakukan pemeriksaan x-ray pelvis
 pasang bidai
 Pasang kateter urine
BHD
1. Pastikan Penolong, lingkungan, korban aman  lihat arus listrik apakah masih
terhubung/tidak
2. minta bantuan
3. Primary survey  pastikan ABC CLEAR
Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar ke Unit Gawat Darurat dengan
penurunan kesadaran sejak I hari yang lalu secara perlahan-lahan.
Pasien mengeluh nyeri kepala hebat pada 1 minggu terakhir yang disertai
dengan demam disertai dengan kejang. Pada pemeriksaan fisis diperoleh
tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, frekuensi napas 30
kali/menit, suhu tubuh 390C, GCS E2M4V2 dan terdapat kaku kuduk.
Apakah penyebab terjadinya kesadaran menurun pada kasus di atas?
 
 Perdarahan subarachnoid = nyeri kepala sangat hebat yang pernah dia rasakan, rangsang
meningeal positif
 Intoksikasi
 Tumor cerebellum
 Meningitis
 Encephalitis
Epidural  Lucid interval  Periode sadar dan tidak
sadar
akumulasi darah antara dura mater dan skull, robek a.
meningea media
Subarachnoid  kaku kuduk / meningeal sign (+), dpt
terjadi scra tiba2 tanpa adax trauma  meningismus
reflex spasme otot paravertebral, berry aneurysm
Subdural  crescent sign spt bulan sabit, akumulasi
darah antara dura dan arachnoid
Pasien laki-laki 20 tahun, dibawa ke unit gawat darurrat RS dengan keluhan
kelemahan pada keempat tungkai (tetraplegia), pasca kecelakaan lalu
lintas, pasien adalah pengendara motor yang jatuh ditengah jalan akibat
menbrak pembatas jalan, pasien sadar, frekuesi pernapasan 28 kali/menit, tipe
abdominal dengan denyut nadi 60 kali permenit, tekanan darah 90/60 mmHg.
Apakah diagnosis yang paling memungkinkan pada pasien ini
 
 Cedera pada vertebra lumbal
 Cedera pada vertebra thoracal
 Cedera pada vertebra cervical
 Cedera pada vertebra sacralis
 Cedera rongga thorax
SPINAL CORD INJURY
Seorang laki-laki berusia 32 tahun dibawa ke Unit Gawat Garurat RS tipe B
dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kencing bercampur darah setelah
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan CT urografi dengan kontras
didapatkan kontusio ginjal dan hematoma subcapsular tanpa laserasi
parenkimal.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
 
 Trauma ginjal derajat 4 = robekan sudah sampai di pelvicocallices system  extravasasi urine,
laserasi arteri asteri segmental di sekitar parenkim
 Trauma ginjal derajat 2 = robekan di kapsul dan parenkim < 1 cm
 Trauma ginjal derajat 1 = contusion/memar ginjal, subcapsular hematom
 Trauma ginjal derajat 5 = thrombosis a. renalis , laserasi ren multiple/ shattered kidney, avulsi a.
renalis/v. renalis/ureter
 Trauma ginjal derajat 3 = robekan di kapsul dan parenkim > 1cm
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa ke Unit Gawat Garurat RS tipe C
dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kencing bercampur darah setelah
kecelakaan lalu lintas. Pada status generalis didapatkan kesan sakit sedang,
sadar dan status vitalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
jejas di regio lumbar dextra dan pada kantong urin terlihat kencing sedikit
kemerahan. Pada pemeriksaan USG didapatkan hematoma subcapsular tanpa
laserasi parenkim ginjal.  TRAUMA TUMPUL
Apakah jenis trauma yang terjadi pada pasien diatas?
 
 Merupakan suatu contoh trauma tumpul ginjal langsung  TRAUMA PENETRASI/TEMBUS
 Mekanisme trauma yang terjadi adalah trauma tidak langsung
 Merupakan trauma pada perirenal fat
 Merupakan trauma pada pembuluh darah ginjal
 Merupakan salah satu contoh trauma penetrasi
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dibawa ke unit Gawat Garurat RS dengan
keluhan tidak dapat buang air kecil dan nyeri pada panggul karena kecelakaan
lalu lintas. pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan sakit berat, sadar dan status
vitalis tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 110 kali /menit, konjungfiva anemis,
palpasi abdomen : defans muscular dan nyeri tekan suprapubik. Apakah informasi
yang dijelaskan kepada keluarga tentang patomekanisme penyakit ini?
 Kasus ini merupakan trauma tumpul yang terjadi pada kantong kemih
 Mekanisme traumanya merupakan mekanisme trauma penetrasi
 Diagnosis banding kasus ini yaitu rupture uretra pars membranacea
 Ruptur vesica urinaria ke intraperitoneal lebih sering terjadi dibanding ke ekstraperitoneal
 Kasus ini merupakan kasus trauma tanpa adanya kegawatdarutaran

 
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa ke Unit Gawat Garurat RS tipe C dengan
keluhan nyeri pinggang kanan dan kencing bercampur darah setelah kecelakaan lalu
lintas. Pada status generalis didapatkan kesan sakit sedang, sadar dan status vitalis
dalam batas normal. pada pemeriksaan fisik didapatkan jejas di regio lumbar dextra
dan pada kantong urin terlihat kencing sedikit kemerahan. Pada pemeriksaan USG
didapatkan hematoma subcapsular tanpa laserasi parenkimal.  GRADE 1
Informasi apakah yang disampaikan dokter ke keluarga pasien mengenai prognosis
kasus di atas?
 
 Pada kasus tersebut, fungsi ginjal akan memburuk
 Trauma ginjal pada kasus tersebut memiliki prognosis yang baik
 Tindak lanjut pengawasan komplikasi awal trauma ginjal diatas yaitu pemeriksaan excretory urogram tiap
bulan
 Komplikasi awal yang dapat terjadi yaitu hidronefrosis
 Trauma diatas memerlukan tatalaksana pembedahan
GRADE TRAUMA GINJAL
1  kontusio / hematom subscapular
2  robekan kapsul dan parenkim ginjal <1 cm
3  >1 cm
4  sampai pelvicocalyces system, extravasasi urine
5  avulsi a. renalis, laserasi ginjal multiple
Seorang laki-laki berusia 42 tahun dibawa oleh temannya ke UGD rumah
sakit dengan keluhan utama sesak napas setelah mengalami kecelakaan 2 jam
sebelum masuk rumah sakit. Pasien ditabrak mobil dari arah samping kanan.
Pada pemeriksaan fisis terdapat jejas pada dada sebelah kanan, gerak dada
kanan tertinggal, pada perkusi didapatkan suara pekak, pada auskultasi
suara napas paru kanan menurun dibandingkan dengan Sisi kiri.
Tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 130 kali/ menit, pernafasan 24
kali/menit.
Apakah diagnosis pada kasus ini?
 
 Flail chest kanan =pas dia inspirasi dadanya malah masuk, pas expirasi dadanya mengembang .
(paradoxical chest movement)
 Tamponade jantung = trias beck (suara jantung menjauh/muffled heart sound, distensi vena jugular,
hipotensi), ekg : low voltage qrs complex, xray : water bottle sign
 Hemotoraks kanan = pekak (cairan)
 Fraktur costa kanan
 pneumotoraks kanan = hipersonor (banyak udara)
hemothorax Pneumothorax Flail cehst Temponade jantung

Akumulasi darah dalam Akumulasi udara dalam Dua atau lebih iga yg Akumulasi cairan dalam
rongga pleura  rongga pleura  berdekatan fraktur pada rongga pericard
didahului oleh trauma merubah tek +  dpt satu tempat atau lebih  TRIAS BECK  (suara
Cairan  Pekak pd mendorong vena cava  segmen iga jantung menjauh/muffled
perkusi fatal mengambang heart sound,
Hipersonor Paradoxal chest distensi vena jugular,
T/ Chest tube movement hipotensi),
T/ Needle xray : water bottle sign
thoracocentesis
dilanjutkan dgn chest T/ Pericardiocentesis
tube
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat RS setelah
kecelakaan lalu lintas 2 jam yang lalu. Saat diberi rangsang nyeri pada
area supra orbital terlihat kelopak matanya terbuka dan pasien hanya
mengerang dan tangannya melakukan fleksi abnormal ( dekortikasi ).
Berapa nilai GCS pasien tersebut
 
 E3M3V3
 E3M4V3
 E2M2V2
 E2M4V2
 E2M3V2
Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar ke Unit Gawat Darurat RS dengan
keluhan kejang seluruh tubuh yang sudah berlangsung lebih dari 30
menit. Riwayat kejang sebelumnya ada tetapi pasien tidak berobat teratur.
Pada pemeriksaan fisis diperoleh tanda vital dalam batas normal.
Apa diagnosis yang memungkinkan sesuai kasus di atas?
 
 Status epileptikus konvulsius = gangguan motoric + gangguan kesadaran
 Status migrainous
 Syncope
 Status epileptikus non konvulsius = tanpa gejala motoric yang jelas  SE lena
 Pseudoepilepsy
STATUS EPILEPTIKUS
Laki-laki, 25 tahun, masuk ke unit gawat darurat RS dengan keluhan nyeri
dan tidak dapat menggerakkan lengan kanan nya setelah jatuh dari pohon
setinggi 2 meter. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
status Iokalis pada region antebrachii kanan tampak deformitas, udem,
hematom, pergerakan sendi siku dan pergelangan tangan sulit
dievaluasi, dan status neurovascular distal baik. Hal-hal apakah yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kasus ini?

 Dilakukan elevasi pada lengan kanan = supaya darah tidak mengalir ke kompartemen dan
menyebabkan sindrom kompartemen
 Dilakukan pemasangan implant
 Dilakukan bebat tekan pada lengan kanan
 Dilakukan pemasangan skin traksi
 Dilakukan fasciotomy = tatalaksana sindrom kompartmen
SINDROM KOMPARTEMEN
Peningkatan tek. Interstitiel ruang osteofasial mengganggu perfusi dan sirkulasi
jaringan
Tanda  Pain, pallor, palpable swelling, parastesi, paralysis, pulseness
TATALAKSANA 
Elevasi extremitas setinggi jantung
Longgarkan dan lepaskan ikatan yg ketat
Evaluasi selama 2 jam setiap 15 menit
Definitive  FASCIOTOMY
Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke unit gawat darurat rumah
sakit oleh ibunya karena keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan fisis didapatkan jalan napas adekuat ,frekuensi napas 28
x/menit, suara napas menurun di hemithoraks kanan, saturasi oksigen 88 %,
denyut nadi 120 x/menit, dan kesadaran compos mentis. Apakah penanganan
yang tepat pada pasien?
 
 Manajemen triple maneuver airway
 Pemasangan needle cricotiroydotomi
 Pemberian nasal kanul 3 liter/menit
 Pemberian masker NRM 10 liter/menit
 Pemasangan Intubasi Endotrakeal

 
PATENSI JALAN NAPAS
MANUAL  Triple airway maneuver
Dengan Alat 
Orofaringeal airway  sudah tdk ada reflex muntah, GCS <10
Nasofaringeal airway  jika masih ada reflex muntah

Lanjutan / definitive 
Intibasi ETT  Jika patensi airway tdk dpt dipertahankan, ventilasi non invasive tdk
adekuat
 
Seorang laki-laki berusia 42 tahun dibawa oleh temannya ke UGD rumah sakit dengan
keluhan utama sesak napas setelah mengalami kecelakaan 2 jam sebelum masuk rumah
sakit. Pasien ditabrak mobil dari arah samping kanan. Pada pemeriksaan fisis
mendukung ke diagnosis hematotoraks dextra. Tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi
nadi 130 kali/ menit, pernafasan 24 kali/menit. Berapakah perkiraan perdarahan yang
terjadi? Td menurun. Nadi 121-130 = grade III
 
<100  grade 1 , <750  <15%  kristaloid
>100  grade 2 , 750 -1500  15-30 % kristaloid
>120 : grade 3 1500 – 2000  30 – 40 %  kristaloid dan darah
>140 : grade 4 >2000  >40 %  kristaloid dan darah
 <750 ml
 1500 - 2500 ml
 750-1500 ml
 >3500 ml
 2500-3500 ml
Seorang laki-laki berusia 25 Tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat Rs dengan
kesadaran menurun Akibat Kecelakaan lalu Lintas, Berat Badan 60 Kg. Pada
pemeriksaan Fisis ditemukan Tekanan Darah 90/60 mmHg, denyut nadi 120
kali permenit kecil, Frekuensi napas : 32 kali permenit, akral dingin, GCs
E3M5V4, Pada Kateter Urine produksi 30 cc perjam ; Status lokalis : Tampak
fraktur terbuka pada Femur Distal. Berapa estimasi kehilangan darah pada
pasien ini dx : syok hemoragik kelas II
 15-30 %
 Lebih dari 40 %
 Lebih dari 50%
 31-40 %
Seorang laki-laki berusia 25 Tahun dibawa ke unit Gawat Darurat RS dengan
kesadaran menurun. Akibat Kecelakaan lalu Lintas, Berat Badan 60 Kg. Pada
pemeriksaan Fisis ditemukan d Tekanan Darah 90/60 mmHg, denyut nadi 120
kali permenit kecil, Frewkuensi napas : 32 kali permenit, akral dingin, GCS
E3M5V4, Pada Kateter Urine produksi 30 cc perjam, pada pemeriksaan darah
rutin ditemukan Hb 7 gr/dl ; Status lokalis : Tampak fraktur terbuka pada Femur
Distal. Apakah Penanganan pengantian cairan yang tepat pada pasien ini : 
 Darah
 Koloid
 Kristaloid
 Kristaloid dan Darah
 Kristaloid dan Koloid
Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar masuk ke Unit Gawat Darurat
setelah mengalami Iuka bakar Saat menyalakan kompor minyak di rumahnya.
Luka bakar terdapat pada seluruh wajah, kepala, alis terbakar, dan suara
pasien serak. Luka bakar juga terdapat pada dada, perut, dan kedua ektremitas
atas. Pasien tampak gelisah. Terdapat serbukan seperti arang pada dahak pasien.
Tindakan awal di IJGD yang harus dilakukan adalah :
 Beri cairan kristaloid dan intubasi
 Beri cairan koloid dan intubasi
 Beri cairan albumin dan oksigen nasal kanul
 Pemberian RL 1000-2000 cc
 Beri cairan koloid dan oksigen masker sederhana

 
Seorang laki-laki berusia 18 tahun dibawa ke unit Gawat Garurat RS dengan keluhan tidak
dapat buang air kecil dan nyeri pada panggul karena kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan kesan sakit berat, sadar dan status vitalis tekanan darah 90/60 mmHg, nadi
110 kali /menit. pada pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, palpasi abdomen : defans
muscular dan nyeri tekan suprapubik. pada pemeriksaan radiologi excretory urografi
didapatkan adanya kebocoran zat kontras dari vesica urinaria ke intraperitoneal.
Informasi apa yang dapat diberikan kepada keluarga tentang pencegahan penyulit yang dapat
terjadi ?
 Tatalaksana syok dilanjutkan dengan konsul untuk pembedahan
 Tatalaksana pembedahan segera dilakukan tanpa memperbaiki kegawatdaruratan
 Pada kasus tersebut, jarang disertai dengan trauma pelvis
 Penyulit yang dapat terjadi jika tidak ditatalaksana dengan tepat yaitu abses pelvis
 Tatalaksana konservatif dapat dikerjakan pada pasien tersebut.

 
 
Seorang laki-laki berusia 50 tahun diantar ke Unit Gawat Darurat dengan penurunan
kesadaran sejak I hari yang Ialu secara perlahan-lahan. Pasien mengeluh nyeri
kepala hebat pada 1 minggu terakhir yang disertai dengan demam. Pada pemeriksaan
fisis diperoleh tekanan darah 100/60 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, frekuensi
napas 30 kali/menit, suhu tubuh 390C, GCS E2M4V2, terdapat kaku kuduk. Pada
pemeriksaan lumbal punksi didapatkan liquor warna keruh, sel PMN meningkat,
protein meningkat dan glukosa menurun.
Apakah penyebab terjadinya penurunan kesadaran pada kasus tersebut?
 Meningitis Criptococcus
 Meningitis viral
 Meningitis TB
 Encephalitis
 Meningitis bakteri

 
Bagaimana urutan langkah-langkah Manajemen Aktif Kala III?
 
a. Oksitosin, Masase Uterus, Penegangan Tali Pusat Terkendali
b. Masase Uterus, Oksitosin , Penegangan Tali Pusat Terkendali
c. Penegangan Tali Pusat Terkendali, Oksitosin, Masase Uterus
d. Penegangan Tali Pusat Terkendali, Masase Uterus, Oksitosin
e. Oksitosin, Penegangan Tali Pusat Terkendali, Masase Uterus
Apa penyebab tersering inversio uteri?
 
a. Peregangan tali pusat  terkendali
b. Masase uterus
c. Anemia saat hamil
d. Manajemen kala III yang salah
e. Pemberian injeksi oksitosin
Bagaimana mencegah terjadinya atonia uteri?
 
a. Massase uterus segera setelah plasenta lahir supaya uterus akan terstimulus
untuk berkontraksi
b. Suntik oksitosin setelah plasenta lahir.  diberi stlah plasenta lahir
c. Infus oksitosin pada kala I harusnya kala iii
d. Posisi setengah duduk pada Kala II
e. Manajemen aktif kala II
MANAJEMEN AKTIF KALA III
KALA III  Setelah lahir nya bayi sampai lahirnya
plasenta
TUJUAN  Menghindari perdarahan pasca salin,
kontraksi uterus baik, membantu pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban scra lengkap

-PEMBERIAN OKSITOSIN
PENEGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI
MASASE FUNDUS UTERI
Apa salah satu penyebab perdarahan postpartum?
 
a. Solusio plsenta  plasenta tdk berimplantasi  perdarahan sedikit tapi nyeri
hebat
b. Plasenta previa
c. Ruptur porsio
d. Ruptura uterie.
E. Vasa previa
Apa ciri khas plasenta previa?
 
a. Perdarahan sedikit tanpa nyeri perut
b. Perdarahan banyak dengan nyeri perut
c. Perdarahan banyak tanpa nyeri perut PREVIA
d. Perdarahan sedikit dengan nyeri perut SOLUSIO
e. Perdarahan tanpa disertai gerakan janin
Apa gambaran khas USG plasenta previa ?
 
a. Plasenta di segmen bawah rahim
b. Plasenta di korpus anterior
c. Plasenta di korpus posterior
d. Plasenta di kornu
e. Plasenta di fundus
Komplikasi apa yang ditakutkan terjadi bila solusio plasenta (berisi kumpulan p.
darah ibu dan janin) tidak segera ditangani?
 
a. Iskemik sampai nekrosis ginjal
b. Iskemik sampai nekrosis paru
c. Iskemik sampai nekrosis hepar
d. Iskemik sampai nekrosis jantung
e. Iskemik sampai nekrosis pembuluh darah
Kapan diagnosis vasa previa lebih mudah ditegakkan?
 
a. Saat kehamilan lanjut
b. Dalam masa nifas
c. Saat kehamilan muda  abortus, wktopik, mola
d. Setelah melahirkan
e. Saat persalinan
Seorang perempuan, berusia 30 tahun, hamil anak ketiga dengan usai kehamilan 36 minggu
datang ke puskesmas dengan keluhan perdarahanan pervaginam. Hal ini baru dialami 1 hari
sebelumnya tidak pernah. Dari pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, TFU 4 jari
dibawah prosessus xiphoideus, situs memanjang, punggung di kiri, bagian terendah kepala,
perlimaan 5/5. Inspekulo tampak darah mengalir dari ostium uteri internum. Pemeriksaan
USG tampak gravid tunggal, hidup, biometri janin sesuai usia kehamilan 35-36 minggu,
air ketuban kesan cukup, plasenta di fundus uteri. Apakah kemungkinan diagnosis yang
paling tepat untuk kasus ini?
 Plasenta pervia  segmen bawah Rahim/ ostium uter
 Kehamilan abdominal  kehamilan ektopik
 Vasa Previa
 Prematuritas
 Solusio plasenta  perdarahan sedikit dan ada nyeri perut hebat

 
PERDARAHAN ANTE PARTUM
Plasenta previa VASA PREVIA SOLUSIO PLASENTA

Plasenta terletak disegmen bawah Pembuluh darah tali pusat janin berada Terlepasnya plasenta dari tempat
Rahim  parsial atau total di mulut Rahim / serviks implantasi / uterus sebelum janin
dilahirkan
Perdarahan banyak tanpa rasa - DJJ  Bradikardi, Perdarahan sedikit disertai rasa
nyeri, PEM INSPEKULO  mencari - PDV teraba pemb. Darah fetus nyeri yg hebat
sumber perdarahan JGN PDV

T/ PERBAIKI HEMODINAMIK  RUJUK


Seorang perempuan, berusia 15 tahun, GIPOAO, usia kehamilan 39minggu 2
hari, menglami kejang di rumah 1 kali, kejang di Puskesmas 1 kali.
Pemeriksaan fisik: Tekanan darah: 160/110mmHg, Proteinuria positif 3.
Riwayat pemeriksaan antenatal 3 kali di bidan. Apa tindakan yang harus
segera dilakukan?
 Bebaskan jalan napas dan pemberian oksigen
 Pemberian MgS04  MENCEGAH TERJADINYA KEJANG
 Miringkan ibu dan pasang spatel Iidah
 Pemberian antihipertensi
 Pemasangan infus dan kateter

 
Apa penanganan inversio uteri?
 
a. Reposisi uterus dan penanganan syok
b. Histerektomi
c. Pemberian antibiotika
d. Pemberian injeksi oksitosin
e. Masase uterus
Apakah tanda utama terjadinya atonia uteri? (uterus tidak kontraksi)
 
a. Perdarahan tetap aktif, walaupun kontraksi uterus baik
b. Fundus uteri tidak teraba setelah kala III persalinan
c. Plasenta tidak lahir, 60 menit sesudah bayi lahir.  retensio plasenta
d. Jumlah perdarahan tidak sesuai dengan kadar Hb
e. Ibu merasa mules sesudah kala III
Berapa lama waktu untuk penegakan diagnosis Retensio Plasenta sejak bayi lahir
dan plasenta belum lahir?
 
a. 15 menit
b. 25 menit
c. 20 menit
d. 30 menit
e. 35 menit
Apa penyebab perdarahan antepartum akibat robekan rahim?
 
a. Atonia uteri
b. Ruptur uteri
c. Solusio plasenta
d. Retensi plasenta
e. Plasenta previa
PERDARAHAN POST PARTUM
Atonia  Uterusnya lembek dan tdk berkontraksi
Retensio  plasenta tdk lahir dlm 30 mnt
Sisa plasenta  masih ada plasenta yg tersisa  subinvolusi
uteri
Ruptur uteri  Nyeri perut hebat, dan kontraksi menghilang
Inversio uteri  uterus terbalik inspeksi ada massa
Robekan jalan lahir  rupture perineum
1  kulit perineum vagina
2  otot perineum
3  sfingter ani interna a <50 % b  >50 %
4  sfingter ani eksterna
Tindakan apa yang harus dilakukan pada kasus prolaps tali pusat?
 
 
a. Tinggikan kepala ibu
b. Ibu diposisikan dalam posisi Trendelenburg (kaki ditinggikan)
c. Lakukan versi ekstraksi
d. Lakukan versi luar
e. Ibu diminta segera mengedan agar bayi bisa lahir
Apakah salah satu tanda hipoksia janin?
 
a. Skor profil biofisik janin 10
b. Gerakan janin lebih dari 10 kali dalam 12 jam
c. Mekoneum dalam cairan ketuban  OTOT SFINGTER ANI KONTRAKSI
KRN HIPOKSIA
d. Pemeriksaan USG: janin dengan presentasi bokong
e. Hasil pemeriksaan KTG: kategori 1
 
Kapan kita mencurigai adanya prolaps tali pusat? Tali pusat turun duluan setelah
terjadinya pecah ketuban  tertekan oleh kepala bayi  bayi tidak dapat 02 
deselerasi.
 
a. Pemeriksaan USG tampak gambaran plasenta grade 3
b. Kehamilan serotinus/kehamilan posterm >42 minggu
c. Takikardia denyut jantung janin
d. Deselerasi dini pada pemeriksaan KTG = normal
e. Deselerasi (melambat) denyut jantung janin setelah ketuban pecah
Seorang perempuan, berusia 38 tahun, G2P1 gravid 36 minggu , masuk ke
IGD dengan riwayat ada kontraksi uterus dan pelepasan air ketuban 1 jam
sebelumnya , taksiran berat janin Saat ini 2420 gram , presentasi kepala , dan
pada Saat dilalukan pemeriksaan dalam ditemukan adanya tali pusat di
samping kepala bayi, penurunan kepala di bidang Hodge 2 dan selaput
ketuban sudah tidak teraba. Apakah diagnosis kasus ini?
 Penumbungan tali pusat
 Presentasi ganda
 Tali pusat terkemuka
 Ketuban pecah sebelum waktunya
 Presentasi majemuk
PROLAPS TALI PUSAT HIPOKSIA JANIN

Tali pusat lahir mendahului janin  Kompresi tali Terjadi penurunan konsentrasi oksigen pada
pusat  tertekan bagian terbawah janin dan PAP jaringan janin
 Hipoksia dan bradikardi
- Tersembunyi : tali pusat di samping janin, sulit TANDA  Mekonium hijau pd cairan ketuban
terdeteksi, PDV tdk ditemukan, diketahui pd , Asidosis janin pd pem. Darah, Janin kurang
saat pem. DJJ  deselerasi bergerak
- Terkemuka  tali pusat di dpn bag. Terbwh
janin , PDV ketuban utuh, dpt diraba posisi tali KTG  DESELERASI LAMBAT
pusat
- Menumbung  Ketuban sudah pecah, Tali
pusat sdh keluar dr jalan lahir
T/ Posisi trendelenburg/knee chest untuk
mengurangi tekanan pd tali pusat  RUJUK
Apakah temuan klinis yang dapat ditemukan pada pasien dengan cedera saraf
ulnaris?
 
a. Claw ring and little finger
b. Berkurangnya sensibilitas pada ibu jari  N. medianus
c. Drop wrist  n. radialis
d. Berkurangnya sensibilitas pada sisi volar jari telunjuk  N. medianus
e. Claw toes
Seorang perempuan berusia 40 tahun datang berobat ke puskesmas dengan keluhan utama
nyeri dan kram pada jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya. Dari anamnesis diketahui
tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Pasien bekerja sehari-hari sebagai juru ketik di kantor.
Dari pemeriksaan fisik tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pemeriksaan penunjang
laboratorium dalam batas normal. Pada test profokasi didapatkan durkan test positif. Apakah
nervus yang paling mungkin mengalami gangguan ? dx : carpal tunnel syndrome ada 2 tes
1. tinnel test = ketuk di pergelangan tangan positif jika keram kesemutan
2. phalen test = fleksi kedua pergelangan tangantunggu 1-2 menit positif jikakeram kesemutan
 Nervus musculocutaneus
 Nervus radialis = drop hand
 Nervus ulnaris = claw hand
 Nervus axillary
 Nervus median
CEDERA N. MEDIAN N. RADIAL
N.ULNARIS

Claw hand  jari Ok SIGN WRIST DROP  Paralisis m.


manis dan kelingking Thenar atrofi extensor carpi radialis longus
Atrofi otot Kelemahan jari 1, 2, 3, setengah dan brevis
Hypothenar atrofi jari 4
Wartenberg sign
CTS  Durkan test, phalen sign,
tinel test
Seorang perempuan berusia 42 tahun, diantar oleh petugas polisi ke unit
gawat darurat Rumah Sakit dengan keluhan penurunan kesadaran setelah
kecelakaan lalu lintas 15 menit sebelum masuk rumah sakit. Korban
ditemukan tidak sadar sejak kejadian. Hasil pemeriksaan primary survey
menunjukkan jalan nafas bersih, frekwensi nafas 24 kali permenit, tekanan
darah 140/80 mmHg, denyut nadi 88 kali/menit, temperatur axilla 36,7°C.
Dari pemeriksaan neurologis didapatkan GcS E2M4V4, pemeriksaan pupil
menunjukan diameter pupil sebelah kanan 4 mm refleks cahaya lambat,
pupil sebelah kiri 2 mm, refleks cahaya normal serta hemiparese tungkai
kiri. Berdasarakan pemeriksaan neurologis tersebut, apa nama herniasi yang
terjadi pada pasien tersebut?  ANISOKOR :
 Up ward herniasi
 Herniasi uncal
 Down ward herniasi
 Herniasi calvaria
 Herniasi sentral
Seorang laki-laki berusia 17 tahun datang ke unit Gawat Darurat dengan keluhan
nyeri kepala setelah mengalami kecelakaan lalu lintas dengan mengendarai sepeda
motor tanpa helm. Pasien sempat pingsan selama 15 menit dan sadar kembali
setelah itu. Satu jam di Unit Gawat Darurat, pasien kembali mengalami penurunan
kesadaran, muntah, dan terjadi kelemahan pada ekstremitas atas dan bawah
sebelah kanan. Pada pemeriksaan neurologis didapatkan GCS 12, pupil anisokor
sebelah kiri, dan reflex cahaya menurun sebelah kiri. Apakah kemungkinan
diagnosis pada kasus diatas?
 Perdarahan Epidural regio temporal dextra
 Subarachnoid cisterna basalis
 Perdarahan subdural regio temporal dextra
 Perdarahan subdural regio temporal sinistra
 Perdarahan Epidural regio temporal sinistra
Seorang wanita 20 tahun datang sendiri ke rumah sakit dengan keluhan terdapat
perdarahan pada daerah telinga sebelah kiri disertai memar dibelakang telinga
BATTLE SIGN akibat kecelakaan lalu lintas saat dibonceng menggunakan motor
tanpa mengenakan helm tiba-tiba terjatuh sendiri karena jilbab masuk pada gear
roda. Pasien jatuh ke sebelah kiri dan kepala membentur aspal. Pada pemeriksaan
cairan telinga halo test (+) pada kanalis akustikus eksternus sinistra. Pemeriksaan
apa yang harus dilakukan untuk menilai terjadinya perdarahan fraktur basis
kranii? Dx : fraktur basis cranii fossa media
 Foto X-Ray skull lateral =
 Foto X-Ray skull AP =
 Foto X-Ray waters =
 CT-scan kepala 3 dimensi =
 Open mouth position =
FRAKTUR BASIS CRANII
FR. FOSSA CRANII ANTERIOR  subkonjungtival hematom, epistaksis, CSF
Rrinore, brill hematom
FR. FOSSA CRANII MEDIA  CSF Otore, battle sign
. Seorang wanita usia 14 tahun dating ke IRJ Rumah Sakit, dengan keluhan
hidung berdarah sering berulang, tanda-tanda vital dalam batas normal. Jika
pada kasus diatas merupakan epistaksis anterior, maka arteri dibawah ini
tidak masuk dalam kelompok yang membentuk "plexus Kiesselbach, adalah?
 Arteri Etmoid posterior
 Arteri Etmoid anterior
 Arteri labialis superior
 Arteri Palatina mayus
 Arteri Stenopalatina
•Seorang laki-laki berusia 40 tahun dibawa oleh keluarga ke unit gawat darurat RS dengan tidak sadarkan diri.
Menurut keluarga pasien diawali dengan nyeri dada 2 jam sebelum tidak sadarkan diri. Pada pemeriksaan EKG
didapatkan gambaran

Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut ?


Dilakukan RKP + DC Shock 200 joule BIFASIK
Dilakukan RKP terus menerus
Dilakukan sinkronise 50 joule
Diberikan adrenalin 1mg/lV
Diberikan amiodaron 300mg/lV
Seorang perempuan berusia 30 tahun tidak sadar di kamar mandi, anda
sebagai dokter emergensi yang bertugas di ambulans menerima panggilan
emergency. Saat tiba di lokasi, terlihat korban dengan hair drier di tangan
kanan, tidak sadar, tidak bernafas. Pada perabaan arteri carotis, tidak
teraba denyutan nadi. Apakah gambaran EKG yang mungkin
didapatkan?
 Ventrikular ekstra systole
 Supra ventrikular takhikardia
 pulseless electrial activity
 Atrial ekstra systole contraction
 Sinus takikardi

Anda mungkin juga menyukai