Terminologi
1. Flatus : proses pengeluaran gas pencernaan melalui anus/ kentut.
2. Konstipasi (sembelit) : kondisi sulit buang air besar, seperti tidak bisa buang air besar
sama sekali atau tidak sampai tuntas. Walaupun frekuensi buang air besar setiap orang
bisa berbeda-beda, biasanya seseorang dapat dinyatakan mengalami konstipasi jika
buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.
3. Defekasi : proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau juga zat yang tidak mengalami
proses pencernaan (feses) yang dikeluarkan melalui anus.
9. Rectal toucher (colok dubur) : suatu pemeriksaan dengan memasukkan jari telunjuk yang
sudah diberi pelicin ke dalam lubang dubur. Pemeriksaan ini membantu klinisi untuk
dapat menemukan penyakit-penyakit pada perineum, anus, rektum, prostat, dan kandung
kemih.
10. Hernia inguinalis dextra inkarserata : hernia adalah kondisi yang terjadi ketika organ
dalam tubuh menekan dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya
yang lemah. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi di regio inguinalis. Hernia
inkarserata adalah hernia yang sudah menampilkan gejala obstruksi, sedikit nyeri,
namun belum menganggu supply darah.
11. Sindrom VACTERL : kelainan kongenital yang melibatkan malformasi vertebra, aanal,
cardiac, tracho-esophageal, renal dan limb.
12. Kolostomi : Kolostomi adalah tindakan pembuatan lubang di bagian perut sebagai
saluran pembuangan kotoran atau feses dari kolon.
2. Mengapa benjolan Tn Hernio sekarang tidak bisa dimasukkan lagi disertai dengan tidak
adanya BAB dan flatus?
Merupakan tahap lanjut dr kondisi Tn Hernio karena hernia sudah menetap dan tidak
bisa dimasukkan lagi (irreponible). Hal ini disebabkan oleh perlekatan isi kantong
pada peritonium kantong hernia.
Penyebab Tn Hernio tidak bisa BAB bisa jadi karena hernianya sudah mencapai
tahap inkarserata yaitu usus terpuntir dan terjepit oleh cincin hernia sehingga
menyebabkan tidak bisa BAB, nyeri, mual, muntah, dan tidak flatus (gejala
obstruksi). Usus yang terjepit tsb juga bisa berlanjut hingga tidak mendapat aliran
darah yang cukup shg mudah terinfeksi dan nekrosis (hernia strangulata).
3. Mengapa perut Tn Hernio membesar dan muntah bila makan?
Perut membesar : karena tidak bisa BAB, tinja menumpuk dan mengeras di perut
Mual dan muntah disebabkan karena usus terpuntir shg tersumbat (obstruksi)
4. Apakah ada hubungan riwayat batuk kronik dan konstipasi dengan penyakit pasien?
Batuk kronik dapat menjadi penyebab hernia karena tekanan intraabdomen
meningkat dan otot/jaringan yang melemah
Konstipasi juga dapat menjadi penyebab hernia karena pasien harus mengejan dan
meningkatnya tekanan intraabdomen
Intinya : semua yang meningkatkan tekanan intraabdomen bisa menyebabkan hernia
5. Apa yang menyebabkan adanya benjolan di anus Tn Hernio yang tidak nyeri tapi
mengeluarkan darah segar yang menetes setelah feses keluar, serta tidak berlendir
sesudah defekasi?
Hemoroid, adanya pelebaran vena di pleksus hemoroidalis, shg menyebabkan adanya
darah segar yang bercampur di feses
Darah segar : menandakan darah berasal dari bag bawah, bukan bag pencernaan atas
yang biasanya warna darahnya gelap atau hitam
Tidak berlendir : tidak adanya gangguan/ kelainan pada usus/ sal cerna atas shg tidak
ada lendir
Tidak nyeri : hemoroid belum tahap akhir, belum ada trombosis
6. Mengapa benjolan bisa hilang dan BAB normal jika banyak makan buah, sayur, dan
tidak makan pedas?
Buah dan sayur : makanan tinggi serat yang menarik air di usus besar shg
menyebabkan penyerapan air ke tubuh berkurang. Hal ini menyebabkan feses
menjadi lunak shg mengurangi konstipasi shg tidak perlu mengejan
Makanan pedas : tidak berefek langsung pada hemoroid namun dapat memperburuk
hemoroid karena makanan pedas menyebabkan gangguan sistem pencernaan spt:
- Nyeri perut : ec naiknya asam lambung, iritasi lambung
- Mulas : makanan pedas mempercepat gerakan usus shg mudah terjadi diare,
kondisi ini akan memperparah hemoroid dan menyebabkan sakit pada hemoroid
- Gastritis
- Gerd
Abdomen :
- Distensi : perut melebar/membengkak
- Darm contour dan darm steifung : karena adanya obstruksi usus sehingga terlihat
lekukan usus dan gerakan peristaltiknya
- Bising usus meningkat : karena obstruksi
Regio inguinal dext
- Pembengkakan meluas ke skrotum, 8 x 5cm, permukaan rata, tepi bulat dan kulit
normal : karena hernia, hernia indirek di canalis inguinalis dapat terus turun hingga
mencapai skrotum.
Anus
- Benjolan : hemoroid
- Rectal toucher, tidak ada masa : tidak ada pembengkakan/pembesaran/tumor
- Handschoen, tidak ada lendir, darah, feses : tidak ada gangguan sal cerna atas
10. Apa yang terjadi pada anak sindrom VACTERL dan meninggal setelah menjalani
kolostomi?
3 dari 7 kecacatan (vertebrae, anal, cardiac, trakea, esofagus, renal, limb)
Pada anak di atas, mungkin terdapat atresia ani shg harus dilakukan kolostomi untuk
BAB
Meninggal bisa disebabkan karena adanya infeksi setelah kolostomi karena feses
dikeluarkan dari perut dan tinggi resiko infeksi, atau karena kombinasi kecacatan
lainnya yang tidak tertangani.