Anda di halaman 1dari 5

UJI FUNGSI EKSKRESI GINJAL

Tujuan Praktikum adalah mahasiswa dapat menjelaskan fungsi ginjal dalam pengaturan
cairan tubuh
Dasar Teori
Ginjal memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh kita antara lain :
Pertama, ginjal mengatur kadar air dalam tubuh. Kalau kurang, ginjal menahan agar air tidak
keluar dari tubuh kita. Sebaliknya, kalau berlebih, ginjal akan mengeluarkan air itu. Ini yang
dikenal dengan fungsi eksresi ginjal. Kedua, ginjal akan menyaring hasil / sisa metabolisme
tubuh untuk kemudian dikeluarkan. Ketiga, memproduksi serta mengatur sejumlah hormon
penting dalam tubuh seperti hormon eritropoitin pembentuk sel darah merah, hormon renin yang
mengatur tekanan darah serta hormon yang berperan untuk mengaktifkan vitamin D
(metabolisme tulang). Kemudian, ginjal mengatur sejumlah proses kimia dalam tubuh meliputi
menjaga keseimbangan garam, air, asam basa, serta mineral.
Prinsip pengaturan homeostasis air tubuh adalah keseimbangan intake dengan kehilangan.
Dalam keadaan normal, total intake (2100 ml) dan air metabolit (200 ml). Kehilangan air tubuh
melalui urin (1400 ml), keringat (100 ml), penguapan insensibel kulit (350 ml) dan pernafasan
(350 ml), dan defekasi (100 ml). Pusat pengaturan cairan tubuh adalah osmoreseptor di
n.preoptik hipotalamus Rangsang berupa mukosa mulut kering, hiperosmotis cairan ekstrasel
akan menimbulkan refleks haus, sekresi ADH, aldosteron meningkat untuk retensi air.
Sebaliknya, Jika terjadi peningkatan volume dan penurunan tekanan osmotic cairan tubuh, akan
terjadi peningkatan Atrial Natretik peptide (ANP) dari sel-sel dinding atrium yang akan
menghambat retensi air di tubulus ginjal. Peran Ginjal dalam homeostasis volume maupun
konsentrasi cairan tubuh terlaksana karena system transport di tubulus ginjal memiliki
kemampuan transport maksimal (Tm) untuk tiap komponen substansi yang akan ditransport, baik
reabsorbsi maupun sekresi.

ALAT DAN BAHAN


1. Air minum hipotonis, isotonis
2. Alat ukur volume urin
3. Alat ukur BJ urin (urinometer)
4. pispot
PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Minum Air Tawar
Petunjuk bagi probandus minum air tawar
Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan/wati sebagai probandus. Probandus
berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sebelum percobaan dilakukan. Makanan terakhir
mengandung air tidak lebih dari 200 ml.
Contoh untuk Praktikum jam 07.30:
- Probandus menghentikan makan minum jam 20.00

Kosongkan/keluarkan urin jam 07.00 dan urin


Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.00, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel I
Probandus minum air tawar sebanyak 1200 ml
Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.30, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel II
Selanjutnya kosongkan/keluarkan urin selang 30 menit , tampung, ukur volume dan BJ,
catat sebagai sampel III, IV, dst
2. Minum air isotonis

Petunjuk bagi probandus minum air isotonis


Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan/wati sebagai probandus. Probandus
berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sebelum percobaan dilakukan. Makanan terakhir
mengandung air tidak lebih dari 200 ml.
Contoh untuk Praktikum jam 07.30:
- Probandus menghentikan makan minum jam 20.00
- Kosongkan/keluarkan urin jam 07.00 dan urin
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.00, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel I
- Probandus minum air oralit sebanyak 1200 ml
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.30, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel II
- Selanjutnya kosongkan/keluarkan urin selang 30 menit , tampung, ukur volume dan BJ,
catat sebagai sampel III, IV, dst

3. Puasa
Petunjuk bagi probandus puasa
Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan/wati sebagai probandus. Probandus
berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sebelum percobaan dilakukan. Makanan terakhir
mengandung air tidak lebih dari 200 ml.
Contoh untuk Praktikum jam 07.30:
- Probandus menghentikan makan minum jam 20.00
- Kosongkan/keluarkan urin jam 07.00 dan urin
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.00, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel I
- Probandus tetap berpuasa
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 09.00, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel II
- Selanjutnya kosongkan/keluarkan urin selang 60 menit , tampung, ukur volume dan BJ,
catat sebagai sampel III, IV, dst
4. Kontrol
Petunjuk bagi probandus kontrol

Untuk percobaan ini diperlukan seorang sukarelawan/wati sebagai probandus. Probandus


tetap makan minum seperti biasa
Contoh untuk Praktikum jam 07.30:
- Kosongkan/keluarkan urin jam 07.00 dan urin
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.00, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel I
- Kosongkan/keluarkan urin pada jam 08.30, tampung, ukur volume dan BJ, catat sebagai
sampel II
- Probandus minum 100 ml (1/2 gelas) saja
- Selanjutnya kosongkan/keluarkan urin selang 30 menit , tampung, ukur volume dan BJ,
catat sebagai sampel III, IV, dst

Cara Pengukuran BJ
- masukkan urin ke dalam gelas pengukur BJ kita-kira 2/3 tabung (kira-kira 60 ml)
- masukkan pengukur BJ (urinometer)
- Baca angka yang bertepatan dengan meniscus air, itulah Bj cairan yang diukur.
- Koreksi dengan suhu. Urinometer disetting untuk mengukur urin suhu 20 oC, jika suhu
urin tidak 20oC perlu dilakukan koreksi. Setiap perubahan 3oC terjadi perubahan BJ
sebesar 0,001
BJ urin terkoreksi suhu= BJ terbaca (suhu urin-20)/3 x (0.001)
Volume urin sedikit
- Jika volume urin tidak mencapai 2/3 tabung pengukur BJ, maka perlu ditambahkan air
- Ukur BJ air terlebih dahulu
- Gunakan rumus sebagai berikut
SC.VC SA.VA
SU =_________________
VU
SU= BJ urin
SC= BJ campuran urin dan air
VC= volume campuran urin dan air
SA= BJ air
VA= volume air yang ditambahkan
VU= volume urin sebelum dicampur air

LEMBAR KERJA FISIOLOGI GINJAL


Golongan
Nama Praktikan
Jenis Kelamin
Tanggal
NO
1

PROBANDUS
TIDAK PUASA

PUASA

PUASA
+CAIRAN
HIPOTONIS
PUASA
CAIRAN
ISOTONIS

:
:
:
:
AWAL
VOL BJ

30 MENIT
VOL BJ

60 MENIT
VOL BJ

90 MENIT
VOL BJ

PEMBAHASAN :

KESIMPULAN :

Yogyakarta,
Tanda Tangan Asisten

Tanda Tangan Praktikan

( ..)

()

Anda mungkin juga menyukai