Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy- Eksperiment)

yaitu pada kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan pada kelompok

kontrol tidak diberi perlakuan(hidayat, 2003). Pada kedua kelompok diawali

dengan pretest dan setelah perlakuan diberikan pengukuran kembali posttest.

Exp : Q1 X Q1’

Kontrol :Q2 Q2’

Keterangan :

Q1 : Kelompok eksperimen diberikan pretest

Q1’ : kelompok eksperimen diberikan posttest

X : Kelompok eksperimen diberikan intervensi mewarnai

Q2 : kelompok kontrol diberikan pretest

Q2’ :kelompok kontrol diberikan posttest


B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian

(Arikunto,2012). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orangtua

anak yang mengalami hospitalisasi di bangsal Ibnu Shina rumah sakit

PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian.

Kriteria inklusi :

a. Orangtua yang menunggui anaknya dirumah sakit

b. Orangtua yang bersedia menjadi responden

Kriteria ekskusi

a. Orangtua yang tidak menunggui anaknya dirumah sakit

b. Orangtua yang tidak bersedia menjadi responden

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di bangsal rawat anak Ibnu Shina

rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Maret - April 2017
D. Variabel Penelitian

Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini antara lain:

1. Variabel indevenden : Terapi Mewarnai

2.Variabel devenden : Tingkat Kecemasan Orangtua ketika anak

mengalami hospitalisasi

E. Definisi Operasional

1. Terapi Mewarnai

Terapi mewarnai merukan suatu kegiatan yang akan dilakukan

orangutan anak yang mengalami hospitalisasi di rumah sakit. Kegiatan

ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan orangtua karena

anak mengalami hospitalisasi.

2. Tingkat Kecemasan Orangtua

Tingkat kecemaan orang tua ketika anak mengalami hospitalisasi

adalah kondisi kecemasan yang dialami oleh orangtua pasien, dapat

bersifat ringan,sedang, berat dan sangat berat. Dan diukur dengan

menggunakan kuesioner kecemasan HARS.

F. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner , pensil warna dan buku

mewarnai. Kuesioner digunakan untuk mengetahuitingkat kecemasan

orangtua ketika anak hospitalisasi.


Kuesioner HARS yang akan digunakan untuk melihat tingkat

kecemasan dari orangtua. Dengan penilaian “0” tidaka adagejala sama skali,

“1” satu gejala dari pilihan yang ada, “2” separuh dari gejala yang ada, “3”

lebih dari separuh gejala yang ada, “ 4” sangat berat. Dengan kategori (0)tidak

ada, (1) ringan, (2) sedang, (3) berat, dan (4)sangat berat.

G. Cara Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari subyek

penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi. Alur pengumpulan data

adalah sebagai berikut: (1) melakukan survey pendahuluan, (2) memberikan

pre-test kepada responden, (3) pemberian buku dan pensil mewarnai, (4)

memberikan post-test kepada responden, (5) memeriksa kelengkapan

kuesioner, (6) analisa data.

Kuesioner diisi sebelum dan sesudah kegiatan mewarnai gambar

dilakukan. Untuk kuesioner pre-test, kuesioner diisi dan dikumpulkan

sebelum kegatan mewarnai diberikan. Kegiatan mewarnai dimulai sejak

responden selesai mengisi kuesioner diberikan pensil dan buku mewarnai dan

kemudian diberikan kuesioner post-test 2 hari setelah diberikan pensil dan

buku mewarnai dan dikumpulkan saat itu juga.

Dalam proyek inovasi ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

kecemasan yang dikenal dengan Hamilton Ranting Scale for Anxiety (HRS-

A) dari rancangan Hawari (2001). Alat ukur ini terdiri dari 9 kelompok gejala
yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala- gejala yang

spesifik. Masing-masing gejala diberi penilaian angka (score) antara 0 sampai

4, yang artinya adalah :

0 = tidak ada gejala

1 = gejala ringan

2 = gejala sedang

3 = gajala berat

4 = gejala berat sekali

Masing – masing nilai angka (score) dari kelompok gejala tersebut

dijumlahkan sehingga dapat diketahui derajat kecemasan seseorang sesuai

dengan skor yang sudah didapatkan, yaitu:

≤ 14 = tidak ada cemas

14-20 = kecemasan ringan

21-27 = kecemasan sedang

28- 41 = kecemasan berat

42-56 = kecemasan sangat berat

H. Pengelolaan dan Metode Analisa Data

1. Pengolahan Data

Notoatmodjo (2013) berpendapat bahwa pengolahan data

merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah pengambilan


data selesai. Tujuan pengolahan data untuk memperoleh data yang

berkualitas. Tahap-tahap pengolahan data antara lain :

a. Editing

Editing merupakan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

kuesioner. Apakah semua pertanyaan terisi, isinya jelas dan jawaban

konsisten anatara pertanyaan satu dengan yang lain.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka atau bilangan.

c. Processing

Processing adalah pemrosesan data dengan memasukkan data ke

paket program komputer.

d. Cleaning

Pembersihan data (cleaning) merupakan kegiatan pengecekan

kembali apakah data yang dimasukkan ada kesalahan atau tidak.

2. Analisa Data

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data.

Pengolahan data menggunakan bantuan program komputer. Penelitian ini

menggunakan analisa data:

a. Univariat

Analisis Univariat merupakan proses analisa data yang digunakan

untuk melihat distribusi frekuensi responden, sehingga dapat diketahui


gambaran dari distribusi frekuensi karakteristik responden seperti umur,

jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan.

b. Bivariat

Analisa bivariat untuk menganalisa 2 data yang saling

berhubungan. Langkah awal dalam analisa data yaitu dengan

melakukan uji normalitas data menggunakan Shapiro-wilk apabila

hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikasi >0,05 (P>0,05).

Apabila hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikasi <0,005 (

P<0,05) maka data tidak berdistribusi normal (Dahlan, 2013).

Jika data terdistribusi normal maka akan menggunakan test

parametrik, untuk mengetahui perbedaan nilai pretest dan post test

pada kelompok kontrol dan intervensi dengan menggunakan uji paired

tes T-test. Perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah

dilakukan intervensi antar kelompok kontrol dan intervensi

menggunakan uji independence T test (Dahlan, 2013).

Jika data yang berdistribusi tidak normal maka menggunakan

test non parametrik, untuk mengetahui perbedaaan nilai pretest dan

post test pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakann uji

wilcoxon test. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan tingkat

kepatuhan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi antar kelompok


kontol dan intervensi menggunakan uji Mann Withney test (Dahlan,

2013).

I. Jalannya Penelitian

1. Menentukan responden sesuai kriteri inklusi

2. Memberikan kuesioner pretest kepada responden

3. Memberikan alat mewarnai dan buku mewarnai dan memulai kegiatan

mewarnai

4. Setelah 2 hari kegiatan mewarnai memberikan kuesioner post test

kepada responden

5. Memeriksa kelengkapan kuesioner

6. Pengolahan dan analisa data


KUESIONER TINGKAT KECEMASAN ORANGTUA
DENGAN ANAK HOSPITALISASI
Petunjuk : berikan tanda (√) jika terdapat gejala yang terjadi pada orangtua dengan
anak yang mengalami hospitalisasi, boleh memilih lebih dari satu pernyataan jika
terdapat gejala dibawah:
Jika anda menjawab :
0 : tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)
1 : ringan (satu gejala dari pilihan yang ada)
2 : sedang ( separuh dari gejala yang ada)
3 : berat ( lebih dari separuh gejala yang ada)
4 : sangat berat (semua gejala)

Hamilton Anxiety Ranting Scale

No Gejala Kecemasan Nilai angka / Score


0 1 2 3 4
1 Perasaan cemas
 Takut akan pikiran
sendiri
 Firasat buruk
 Mudah tersinggung
2 Ketakutan
 Pada gelap
 Pada binatangbesar
 Pada keramaian lalu
lintas
 Pada kerumunan
orang banyak
 Pada orang asing
 Ditinggal sendiri
3 Keteganagan
 Merasa tegang
 Lesu
 Tidak bisa istirahat
dengan nyenyak
 Gemetar
 Gelisah
 Mudah menangis
 Mudah terkejut
4 Gangguan tidur
 Sulit memulai tidur
 Terbangun malam
hari
 Mimpi yang
menakutkan
 Mimpi buruk
 Tidur tidak nyenyak
5 Gangguan kecerdasan
 Sulit berkonsentrasi
 Daya ingat menurun
 Sering bingung
6 Perasaan depresi
 Kehilangan minat
 Sedih
 Perasaan berubah-
ubah sepanjang hari
 Berkurangnya
kesenangan pada hobi
 Bangun dini hari
7 Gejala pencernaan
 Sulit menelan
 Perut melilit
 Perut terasa penuh dan
kembung
 Nyeri perut sebelum
dan sesudah makan
 Susah buang air besar
 Rasa panas diperut
 Merasa inginmuntah
 Mual
 Gangguan pencernaan
 Berat badan menurun
8 Gejala Autonom
 Mulut kering
 Muka terasa kering
 Mudah berkeringat
 Sakit kepala atau
pusing
 Bulu roma berdiri
9 Apakah ibu merasakan
 Gelisah
 Tidak tenang
 Mengerutkan dahi
muka tegang
 Ketegangan ototnafas
pendek
 Nafas cepat
 Muka marah
10 Gejala pernafasan
 Rasa tertekan di dada
 Perasaan tercekik
 Merasa nafas pendek
 Merasa sesak nafas
 Sering menarik nafas
panjang
11 Gangguan somatic (otot-otot)
 Nyeri otot
 Kaku-kaku
 Kedutan otot
 Gigi gemeretaak
 Suara tidak stabil
12 Gejala sensorik
 Telinga berdengung
 Penglihatan kabur
 Muka merah
 Muka pucat
 Merasa lemah
 Perasaan ditusuk-
tusuk
13 Gejala jantung
 Denyut nadi cepat
 Nyeri dada
 Berdebar-debar
 Rasa lemah seperti
mau pingsan
 Detak jantung hilang
sekejap
14 Gejala urogenital
 Tidak dapat menahan
kencing
 Sering berkemih
Sering terkencing
dicelana dalam
TOTAL SCOR

Anda mungkin juga menyukai