SKENARIO 1
SKENARIO 3 3
SKEMA 9
STEP VII 14
PENUTUP 18
DAFTAR PUSTAKA 19
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan
karunia-Nya Laporan Skenario 1 Blok II ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Wulan Febriyanti,
Sp. MK. selaku tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan tutorial ini. Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami
harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
SKENARIO 1
“Kuliah pendahuluan blok yang tertunda”
2. Fungsi utama dari respirasi adalah untuk memastikan bahwa tubuh mengekstrak
oksigen dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme sel dan melepaskan
karbondioksida.
6. Karena nafas Ahmad terengah-engah dan itu menandakan bahwa laju pernafasan
cepat, ternyata laju respirasi atau pernafasan Ahmad dinyatakan tak beraturan (lebih
dari 35x per menit).
7. Dibagi menjadi 2 yaitu inspirasi yang diartikan sebagain msuknya udara ke tubuh,
dan ekspirasi yang dimana sebagai keluarnya oksigen dari tubuh.
8. 8. Ada 4 (ventilasi pulmonal, respirasi eksternal, transfer gas, dan respirasi internal),
Alat memonitoring pernafasan (Continous Respiratory Monitoring Device for
detection of sleep Apnea, 2016 )
STEP IV
ANALISIS MASALAH
1. Laju pernafasan termasuk bagian dari penilaian holistik pasien dan pemantauan
yang cermat harus digunakan jika perubahan laju pernafasan diluar rentang normal
pasien. Mengetahui tingkat laju pernapasan seseorang antara 12-20x nafas per
menit (Mahardika et al., 2020)
2. Fungsi utama respirasi dapat dijabarkan melalui 3 tahapan, yakni:
A. Ventilasi
B. Difusi
C. Transport gas
B. Jenis kelamin
C. Suhu tubuh
D. Posisi tubuh
E. Aktivitas fisik
5. Gejala yang timbul akibat kecemasan dapat berupa, gejala fisik dan psikis. Gejala
ini disebabkan oleh karena ketika seseorang mengalami kecemasan maka kinerja otak
akan meningkat dan menjadikan otot-otot pernafasan menjadi tidak stabil dan
berpengaruh pada kinerja otot-otot pernafasan. (Tiara dkk,2021)
6. Karena Ahmad mengalami laju pernapasan lebih dari 30x hal ini disebut oleh
Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dengan frekuensi lebih dari 24x per menit.
( Lailatul Khoirunnisak,2021)
Untuk orang dewasa laju pernafasan abnormal atau tidak beraturan adalah kurang dari
10 nafas per menit, sedangkan laju pernapasan adalah 12-20 nafas per menit, dalam
skenario dinyatakan bahwa laju pernafasan ahmad lebih dari 35x per menit maka
dinyatakan laju pernafasan ahmad tidak beraturan (Melyana, 2019).
7. Mekanisme pernafasan terbagi menjadi dua yaitu inspirasi yang dimana ketika
terjadinya masuk nya udara ke paru paru lalu otot bereaksi dan terangkat sehingga
volume rongga dada bertambah besar sedangkan tekanan dada menjadi lebih kecil dari
tekanan udara luar sementara expirasi adalah ketika udara ke luar dari paru paru di
antara otot otot tulang rusuk akan kembali ke posisi . Sehingga volume rongga dada
akan mengecil sedangkan tekanan nya membesar
8. Ventilasi pulmonar adalah bagaimana udara masuk dan keluar dari paru, respirasi
eksternal bagaimana oksigen berdifusi dari paru ke sirkulasi darah dan karbondioksida
berdifusi dari darah ke paru, transport gas adalah bagaimana oksigen dan
karbondioksida dibawa, respirasi internal bagaimana oksigen dikirim ke sel tubuh dan
karbondioksida diambil dari sel tubuh.( Lailatul Khorunnisak,2021)
SKEMA
Ahmad pulang
Baterai laptop 5%
4. Saat laju respirasi tidak beraturan organ apa yang bekerja lebih
keras?
a. Rongga Hidung
Fungsi Preventif
Fungsi Lubrikasi
1) Jalan napas menjadi tidak kering karena lubrikasi dari kelenjar
submukosa dan sel goblet
c. Laring
d. Trakea
1) Cincin tulang rawan yang tidak lengkap (berbentuk U)
2) Panjangnya 10-20 cm
3) Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk huruf C dan
berakhir ketika bercabang dua karina
4) Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea membranosa, berada
di posterior
5) Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea bercabang dua di karina
menjadi bronkus utama kanan dan kiri
6) Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua kartilago bertemu
membentuk cincin sempurna, tidak hanya C, melainkan O
e. Bronkus
f. Bronkiolus
1) Bronkiolus non respiratorius, dimana tidak terdapat pertukaran gas
2) Bronkiolus Respiratorius, dimana terjadi pertukaran gas, bersama
dengan duktus alveolaris dan sakus alveolaris
g. Pulmo
h. Alveolus
i. Diafragma
j. Pleura
k. Vaskularisasi
1) Arteri Pulmonalis yang keluar dari ventrikel kanan, berfungsi dalam
sistem respirasi.
2) Arteri Bronkialis, berperan dalam menyediakan bahan makanan
yang dibutuhkan paru.
Organ yang bekerja lebih keras saat pernapasan tidak beraturan adalah
alveolus. Alveolus pada paru-paru karena pada saat pernapasan tidak beraturan
seperti setelah olahraga, lari, dan aktivitas berat lainnya medula oblongata
memberikan perintah pada otot-otot pernapasan terutama pada alveolus untuk
melawan gaya elastik dan mencegah resistensi saluran napas. Selain itu pula ketika
pernapasan tidak beraturan kebutuhan tubuh akan energi dapat meningkat 25x lipat
sehingga diperlukan peningkatan ventilasi udara lebih besar sehingga otot akan
membantu alveolus dalam meningkatkan ventilasi udara. (Sherwood, 2019)
Kelainan dan gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan oleh dua
hal yaitu terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada
saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Pada keadaan normal,
frekuensi pernafasan pada orang dewasa sekitar 12-20 x/menit,dengan irama
teratur serta inspirasi lebih panjang dari ekspirasi. Pernafasan normal disebut
eupnea.Beberapa contoh gangguan pernafasan adalaha pneumonia dan asma.
● Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah peradangan paru-paru yang
dapat mengakibatkan alveolus terisi cairan yang berlebihan.
● Asma
kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak dan
menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. (AR Yanti,
2016)
asma.
2). Apnea, yaitu tidak bernapas, berhenti bernapas.
B. Saran
Sebagai mahasiswa kedokteran sebaiknya selalu aktif mencari informasi dan
pengetahuan secara mandiri dan kritis mengenai suatu permasalahan atau mengenai
hal - hal yang sedang berhubungan dengan topik yang dibahas. Pada saat
berjalannya kegiatan PBL ini juga diharapkan mahasiswa berperan aktif untuk
mengemukakan pendapat dari masing- masing pemikirannya demi kelancaran
kegiatan PBL ini. Kemudian selalu mencari referensi yang paling terbaru agar
informasi yang didapatkan lebih terjamin kebenarannya. Setelah kegiatan tutorial
atau kegiatan PBL ini diharapkan kita dapat memahami learning object dari topik
yang didiskusikan dan mampu pula mengembangkan pengetahuan yang telah
didapat yang mengacu pada sumber-sumber yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, L., & Pendit, B. U. (2019). Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. EGC.
Resti Y Sutrisno, Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi, PSIK FKIK UMY, 2020
Mahardika, I Kadek Eman Giyana (2019) ALAT UKUR LAJU PERNAPASAN BERBASIS
ANDROID.
Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya