Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUTORIAL BLOK II

(ILMU KEDOKTERAN DASAR)

SKENARIO 1

Tutor : dr. Ratna Wulan Febriyanti, Sp. MK.

Ketua : Muhammad Hafizh Adha 2113010019

Sekretaris : Abhista Farrel Devara Adelaide 2113010012

Anggota : Melinda Maharani 2113010002

Anasya Nur Zalfa 2113010039

Yuza Farinesa Yunanda 2113010040

Atika Fitri Lestari 2113010057

Shakira Salsabila 2113010084

Libna Aththohiroh 2113010087

Rima Kholida Amina 2113010110

Istigfarha Qolbiya Sirfefa 2113010116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

SKENARIO 3 3

STEP I KLARIFIKASI ISTILAH 4

STEP II IDENTIFIKASI MASALAH 5

STEP III BRAINSTORMING 6

STEP IV ANALISIS MASALAH 7

SKEMA 9

STEP V LEARNING OBJECTIVE 10

STEP VI BELAJAR MANDIRI 11

STEP VII 14

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI 17

PENUTUP 18

DAFTAR PUSTAKA 19
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan
karunia-Nya Laporan Skenario 1 Blok II ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran Program Studi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Wulan Febriyanti,
Sp. MK. selaku tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan tutorial ini. Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca akan sangat kami
harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
SKENARIO 1
“Kuliah pendahuluan blok yang tertunda”

Ahmad, mahasiswa kedokteran tahun pertama, tertidur ba’da Subuh di Masjid


Ahmad Dahlan sampai pukul 7.20 WIB. Menyadari 10 menit lagi harus mengikuti kuliah
pendahuluan blok secara daring bergegaslah dia berlari pulang mengambil laptop. Laptop
dinyalakan tetapi indikator batrey tinggal 5%, dia menyadari batrey tertinggal di masjid.
Sekuat tenaga ahmad curahkan berlari sprint sambil nafas terengah-engah mengambil
batrey. Setelah batrey didapatkan, dia menyadari laptopnya tertinggal diasrama sementara
waktu menunjukkan pukul 7.29 WIB. Dengan perasaan yang bercampur aduk, ahmad
sekali lagi berlari sekencang kencangnya menuju asrama. Jam sudah menunjukkan 7.35,
dengan laju respirasi/laju pernafasan tak beraturan (lebih dari 35 kali permenit) dia
segera log in FKUMP-online sebelum menjumpai kuliah pendahuluan ternyata sudah
ditunda sejak 2 hari yang lalu.
STEP I
KLARIFIKASI ISTILAH

1. Mahasiswa : Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.


(UUD Republik Indonesia no.12 tahun 2012 tentang pendidikan).

2. Respirasi : Respirasi merupakan proses mengumpulkan oksigen dan


mengeluarkan karbondioksida (Lailatul Chairunnisa, 2021).

3. Nafas terengah-engah : Pernafasan abnormal yang ditandai dengan adanya


peningkatan upaya untuk bernafas, termasuk penggunaan otot-otot pernafasan
tambahan, sehingga menimbulkan munculnya bunyi nafas tambahan
(Vina setiawan, 2019).

4. Laju pernafasan : Jumlah atau intensitas memasukan atau mengeluarkan udara


yang dihitung permenit (Ikhsan & Harmadi, 2019).

5. Lari Sprint : Lari dengan kecepatan penuh (KBBI).

6. Daring : Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara memanfaatkan


perangkat-perangkat digital dan internet untuk menjadikan pembelajaran lebih
menarik, kreatif, dan mandiri (Mariolin, 2020).
STEP II
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Berapa normal laju respirasi?


2. Apakah fungsi utama dari respirasi?
3. Apakah kuliah daring sudah efektif bagi mahasiswa FK tahun pertama?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi laju pernapasan seseorang?
5. Apa penyebab dari nafas terengah-engah?
6. Mengapa laju respirasi atau laju pernafasan Ahmad dinyatakan tak beraturan?
7. Bagaimana mekanisme pernapasan?
8. Berapa proses utama dalam respirasi, Alat untuk memonitoring laju
pernapasan adalah?
STEP III
BRAINSTORMING

1. Normal tingkat laju respirasi seseorang adalah 15-20x.

2. Fungsi utama dari respirasi adalah untuk memastikan bahwa tubuh mengekstrak
oksigen dalam jumlah yang cukup untuk metabolisme sel dan melepaskan
karbondioksida.

3. Belum terlalu efektif.

4. Karakteristik individu, posisi tubuh, dan aktivitas.

5. Kecemasan yang berupa gejala psikis.

6. Karena nafas Ahmad terengah-engah dan itu menandakan bahwa laju pernafasan
cepat, ternyata laju respirasi atau pernafasan Ahmad dinyatakan tak beraturan (lebih
dari 35x per menit).

7. Dibagi menjadi 2 yaitu inspirasi yang diartikan sebagain msuknya udara ke tubuh,
dan ekspirasi yang dimana sebagai keluarnya oksigen dari tubuh.

8. 8. Ada 4 (ventilasi pulmonal, respirasi eksternal, transfer gas, dan respirasi internal),
Alat memonitoring pernafasan (Continous Respiratory Monitoring Device for
detection of sleep Apnea, 2016 )
STEP IV
ANALISIS MASALAH

1. Laju pernafasan termasuk bagian dari penilaian holistik pasien dan pemantauan
yang cermat harus digunakan jika perubahan laju pernafasan diluar rentang normal
pasien. Mengetahui tingkat laju pernapasan seseorang antara 12-20x nafas per
menit (Mahardika et al., 2020)
2. Fungsi utama respirasi dapat dijabarkan melalui 3 tahapan, yakni:

A. Ventilasi

Proses keluar masuknya oksigen ke dalam alveoli atau dari alveoli ke


atmosfer.

B. Difusi

Merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan


CO2 di kapiler dengan alveoli.

C. Transport gas

Proses pendistribusian antara O2 kedalam kapiler tubuh dan CO2.( Lailatul


Khoirunnisak,2021)

3. Kuliah daring pada mahasiswa FK sudah berlangsung lancar dengan penyerapan


materi yang baik dan kemudahan mengakses materi, kemandirian mahasiswa
terlihat berupa persiapan, pengaturan kegiatan harian dan sistem belajar kelompok
tutor, tetapi terdapat keluhan kesehatan, terbatasnya konsentrasi dan tatap muka
langsung lebih disukai dibandingkan kuliah daring (jurnal ilmu pendidikan, 2021).
4. Faktor yang mempengaruhi pernapasan seseorang, yaitu:
A. Usia
Semakin bertambahnya usia terjadi penurunan frekuensi nafas yang
berkaitan dengan fungi paru dan pembentukan energi atau ATP, laju
pernafasan optimal terjadi pada usia 20-30 tahun.

B. Jenis kelamin

Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih tinggi dibanding


perempuan dikarenakan kebutuhan akan oksigen dan karbondioksida.

C. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh semakin cepat frekuensi pernapasan


seseorang hal tersebut berhubungan dengan metabolisme dalam tubuh dan
homeostasis.

D. Posisi tubuh

Berpengaruh pada kebutuhan energi suatu organ yang berperan


sebagai tumpuan tubuh.

E. Aktivitas fisik

Akan memengaruhi medula oblongata dalam meningkatkan


frekuensi nafas dalam pembentukan energi juga dipengaruhi oleh
konsentrasi CO2 dalam darah (Yunus, 2018)

5. Gejala yang timbul akibat kecemasan dapat berupa, gejala fisik dan psikis. Gejala
ini disebabkan oleh karena ketika seseorang mengalami kecemasan maka kinerja otak
akan meningkat dan menjadikan otot-otot pernafasan menjadi tidak stabil dan
berpengaruh pada kinerja otot-otot pernafasan. (Tiara dkk,2021)

6. Karena Ahmad mengalami laju pernapasan lebih dari 30x hal ini disebut oleh
Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dengan frekuensi lebih dari 24x per menit.

( Lailatul Khoirunnisak,2021)
Untuk orang dewasa laju pernafasan abnormal atau tidak beraturan adalah kurang dari
10 nafas per menit, sedangkan laju pernapasan adalah 12-20 nafas per menit, dalam
skenario dinyatakan bahwa laju pernafasan ahmad lebih dari 35x per menit maka
dinyatakan laju pernafasan ahmad tidak beraturan (Melyana, 2019).

7. Mekanisme pernafasan terbagi menjadi dua yaitu inspirasi yang dimana ketika
terjadinya masuk nya udara ke paru paru lalu otot bereaksi dan terangkat sehingga
volume rongga dada bertambah besar sedangkan tekanan dada menjadi lebih kecil dari
tekanan udara luar sementara expirasi adalah ketika udara ke luar dari paru paru di
antara otot otot tulang rusuk akan kembali ke posisi . Sehingga volume rongga dada
akan mengecil sedangkan tekanan nya membesar

8. Ventilasi pulmonar adalah bagaimana udara masuk dan keluar dari paru, respirasi
eksternal bagaimana oksigen berdifusi dari paru ke sirkulasi darah dan karbondioksida
berdifusi dari darah ke paru, transport gas adalah bagaimana oksigen dan
karbondioksida dibawa, respirasi internal bagaimana oksigen dikirim ke sel tubuh dan
karbondioksida diambil dari sel tubuh.( Lailatul Khorunnisak,2021)
SKEMA

Ahmad mahasiswa kedokteran


tahun pertama

Tertidur ba’da subuh di masjid

Ahmad bangun pukul 07.30

Ahmad pulang

Ahmad pulang mengambil laptop

Baterai laptop 5%

Ahmad bolak balik sambil


terengah-engah mengambil
barang yang dibutuhkan hingga
pukul 07.35

Laju pernafasan ahmad tidak


beraturan

Kuliah pendahuluan ditunda sejak


2 hari yang lalu
STEP V
LEARNING OBJECTIVE

1. 1. Apa dampak dari nafas terengah-engah?

2. Bagaimana cara menghitung laju respirasi?

3. Apa saja organ tubuh yang terlibat dalam proses pernafasan?

4. Saat laju respirasi tidak beraturan organ apa yang bekerja lebih
keras?

5. Kelainan pada proses respirasi?


STEP VI
BELAJAR MANDIRI
STEP VII

HASIL DISKUSI BELAJAR MANDIRI

1. Apa Dampak dari Nafas Terengah – Engah?


a. Dispnea, yaitu kesulitan bernapas, misalnya pada pasien dengan
asma.
b. Apnea, yaitu tidak bernapas atau berhenti bernapas.
c. Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dari normal dengan
frekuensi lebih dari 24 kali per menit.
d. Bradipnea, yaitu pernapasan lebih lambat dari normal dengan
frekuensi kurang dari 16 kali per menit.
e. Kussmaul, yaitu pernapasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi
sama, misalnya pada pasien koma dengan penyakit diabetes
melitus dan uremia.
f. Cheyne stokes merupakan pernapasan cepat dan dalam kemudian
berangsur-angsur dangkal dan diikuti periode apnea yang berulang,
misalnya pada keracunan obat bius, penyakit jantung, dan penyakit
ginjal.
g. Biot adalah pernapasan dalam dan dangkal disertai masa apnea
dengan periode yang tidak teratur, misalnya pada meningitis.
(Hidayani, 2019)
Ketika seseorang mengalami kecemasan maka kinerja otak akan meningkat
dan menjadikan otot-otot pernafasan menjadi tidak stabil dan berpengaruh
pada kinerja otot-otot pernafasan yang kemudian menjadikan nafas terengah-
engah dan sistem metabolisme tubuh menjadi terganggu. kondisi inilah yang
menyebabkan berbagai gejala-gejala fisik seperti otot menjadi tegang, sulit
berkonsentrasi atau gangguan perhatian, tangan berkeringat, detak jantung
meningkat, menurunnya rasa percaya diri, dan sebagainya.

Maka relaksasi pernafasan untuk mengurangi kecemasan. Relaksasi


pernafasan memiliki fungsi merilekskan tubuh dengan mengatur pernafasan
secara teratur, pelan, dan dalam; karena pada saat cemas, pernafasan
cenderung menjadi pendek dan cepat. relaksasi tidak sekedar meredakan
ketegangan secara psikis tetapi juga memperbaiki kondisi fisik seseorang.
Penyebabnya, dalam proses relaksasi, metabolisme individu menjadi lebih
baik dan kondisi ini memberikan dampak positif pada kondisi psikofisik
seseorang.
2.Bagaimana cara menghitung laju respirasi
Cara menghitung laju respirasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Secara manual
Dilakukan dengan menghitung langsung jumlah gerak naik-turun dinding
rongga dada atau mendengar bunyi nafas (breathing sounds) melalui stetoskop
selama 1 menit penuh.
b. Secara elektronik
Dilakukan dengan menggunakan mikrokontroller untuk mengetahui
frekuensi dari sinyal tubuh sehingga dapat menentukan nilai nafas seseorang
dengan cara:
Breath/menit = frekuensi x 60 detik
Karena frekuensi adalah banyaknya gelombang dalam 1 detik, maka harus dikali
60 agar mendapat 1 menit (Hanumi dkk., 2017).

1. Apa saja organ tubuh yang terlibat dalam proses pernafasan?

a. Rongga Hidung

Fungsi Preventif

1) Bulu Hidung sebagai penyaring debu


2) Silia yang menyaring partikel benda asing, ditangkap di konka
superior, hanya udara berpartikel 4-6 mikron yang bisa masuk ke
bawah

Fungsi Lubrikasi
1) Jalan napas menjadi tidak kering karena lubrikasi dari kelenjar
submukosa dan sel goblet

Fungsi Pemanas dan Pendingin Udara

1) Karena kayanya vaskularisasi di dalam rongga hidung, yang


berfungsi sebagai konduksi dari panas, dan adanya perputaran udara
inspirasi dan ekspirasi
b. Faring

Permukaan nasofaring ditutupi oleh semu bertingkat epitel kolumnar


yang juga ditemukan pada rongga hidung dan mekanisme yang sama dari
sekresi mucus dari sel goblet untuk menyaring, melembabkan, dan
menghangatkan udara.

Di orofaring dan laringofaring permukaannya dilapisi dengan non-


keratinisasi bertingkat epitel squamosa yang dibutuhkan karena terkena
makanan yang bergerak melalui lorong.

c. Laring

Lapisan mukosa bersilia laring bermanfaat untuk menghilangkan


partikel asing dan untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang
dihirup

Pada saat makan, bagian belakang lidah yang bergabung ke puncak


laring, mendorong ke atas, memaksa epiglotis untuk menutupi glotis,
mencegah makanan atau benda asing masuk laring

d. Trakea
1) Cincin tulang rawan yang tidak lengkap (berbentuk U)
2) Panjangnya 10-20 cm
3) Dibentuk oleh 20 lapis kartilago yang berbentuk huruf C dan
berakhir ketika bercabang dua karina
4) Bagian yang tidak berkatilago disebut Trakea membranosa, berada
di posterior
5) Pada ketinggian vertebra torakalis 4, trakea bercabang dua di karina
menjadi bronkus utama kanan dan kiri
6) Di atas tempat masuknya bronkus utama, kedua kartilago bertemu
membentuk cincin sempurna, tidak hanya C, melainkan O
e. Bronkus

Berupa saluran dari otot dengan inervasi vagal yang dapat


membuatnya berdilatasi dan berkontraksi sebagai respon terhadap
rangsangan neurohumoral dan kimia

f. Bronkiolus
1) Bronkiolus non respiratorius, dimana tidak terdapat pertukaran gas
2) Bronkiolus Respiratorius, dimana terjadi pertukaran gas, bersama
dengan duktus alveolaris dan sakus alveolaris
g. Pulmo
h. Alveolus

Struktur gelembung ini cenderung tidak stabil, adanya tegangan muka


cairan yang melapisi alveoli menyebabkan gelembung cenderung menjadi
kolaps, namun berkat adanya surfaktan yang menurunkan tegangan muka
cairan di dinding alveoli menyebabkan gelembungn tsb tidak mudah
kolaps, tetapi mengembang dan stabil

i. Diafragma

Diafragma merupakan otot yang paling utama untuk bernapas,


merupakan lembaran - lembaran otot tipis yang bersinergi atau melekat
pada iga terbawah dan dipersyarafi nervus freknikus yang berasal dari
segmen 3, 4 dan 5.

j. Pleura
k. Vaskularisasi
1) Arteri Pulmonalis yang keluar dari ventrikel kanan, berfungsi dalam
sistem respirasi.
2) Arteri Bronkialis, berperan dalam menyediakan bahan makanan
yang dibutuhkan paru.

4. Organ yang Bekerja Lebih Keras Saat Pernapasan Tidak Beraturan

Organ yang bekerja lebih keras saat pernapasan tidak beraturan adalah
alveolus. Alveolus pada paru-paru karena pada saat pernapasan tidak beraturan
seperti setelah olahraga, lari, dan aktivitas berat lainnya medula oblongata
memberikan perintah pada otot-otot pernapasan terutama pada alveolus untuk
melawan gaya elastik dan mencegah resistensi saluran napas. Selain itu pula ketika
pernapasan tidak beraturan kebutuhan tubuh akan energi dapat meningkat 25x lipat
sehingga diperlukan peningkatan ventilasi udara lebih besar sehingga otot akan
membantu alveolus dalam meningkatkan ventilasi udara. (Sherwood, 2019)

5. Kelainan proses respirasi

Kelainan dan gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan oleh dua
hal yaitu terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada
saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara. Pada keadaan normal,
frekuensi pernafasan pada orang dewasa sekitar 12-20 x/menit,dengan irama
teratur serta inspirasi lebih panjang dari ekspirasi. Pernafasan normal disebut
eupnea.Beberapa contoh gangguan pernafasan adalaha pneumonia dan asma.
● Pneumonia
Pneumonia atau radang paru-paru adalah peradangan paru-paru yang
dapat mengakibatkan alveolus terisi cairan yang berlebihan.
● Asma
kondisi ketika saluran udara meradang, sempit dan membengkak dan
menghasilkan lendir berlebih sehingga menyulitkan bernapas. (AR Yanti,
2016)

1.Dispnea,yaitu kesulitan bernapas, misalnya pada pasien dengan

asma.
2). Apnea, yaitu tidak bernapas, berhenti bernapas.

3) .Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dari normal dengan

frekuensi lebih dari 24 x/menit.

4). Bradipnea, yaitu pernapasan lebih lambat (kurang) dari normal

dengan frekuensi kurang dari 16x/menit.

5) .Kussmaul, yaitu pernapasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi

sama, sehingga pernapasan menjadi lambat dan dalam, misalnya

pada pasien koma dengan penyakit diabetes mellitus dan uremia.


PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil tutorial diatas kita dapat Mengetahui tingkat laju pernapasan
seseorang yaitu antara 12-20x nafas permenit. Fungsi utama respirasi melalu 3
tahapan yaitu ventilasi,Difusi, dan transport gas.Mekanisme pernafasan terbagi
menjadi dua yaitu inspirasi dan ekspirasi. Kemudian dampak dari nafas terengah
engah iala Dispnea,apnea,takipnea,bradipnea, dan Kussmaul. Cara menghitung
respirasi ada 2 yaitu dengan media elektronik dan secara manual. Organ tubuh
yang bekerja pada sistem respirasi ialah rongga
hidung,faring,laring,trakea,bronkus,bronkiolus,alveolus dan pulmo.

B. Saran
Sebagai mahasiswa kedokteran sebaiknya selalu aktif mencari informasi dan
pengetahuan secara mandiri dan kritis mengenai suatu permasalahan atau mengenai
hal - hal yang sedang berhubungan dengan topik yang dibahas. Pada saat
berjalannya kegiatan PBL ini juga diharapkan mahasiswa berperan aktif untuk
mengemukakan pendapat dari masing- masing pemikirannya demi kelancaran
kegiatan PBL ini. Kemudian selalu mencari referensi yang paling terbaru agar
informasi yang didapatkan lebih terjamin kebenarannya. Setelah kegiatan tutorial
atau kegiatan PBL ini diharapkan kita dapat memahami learning object dari topik
yang didiskusikan dan mampu pula mengembangkan pengetahuan yang telah
didapat yang mengacu pada sumber-sumber yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Chalik, R. (2016). Anatomi fisiologi manusia. Jakarta: Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia.
Hanumi, Sari Lutfiah, Andjar Puji. 2017. Alat Ukur Laju Pernapasan Manusia Metode
Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler. Seminar Tugas Akhir. 1-10.
Hidayani, Resi (2019) Asuhan Keperawatan Dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pada Pasien PPOK Di Ruang Melati RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2019.
Ikhsan, L. S., & Harmadi, H. (2019). Rancang Bangun Alat Ukur Frekuensi Pernapasan
Manusia Berbasis Sensor Serat Optik. Jurnal Fisika Unand, 8(4), 301-307.

Sherwood, L., & Pendit, B. U. (2019). Fisiologi manusia dari Sel ke Sistem. EGC.

Tiara, Ervine Felicia, and Michael Seno Rahardanto. "EFEKTIVITAS TEKNIK


RELAKSASI PERNAFASAN UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN
SEBELUM BERTANDING PADA ATLET BULUTANGKIS PUSLATCAB DAN
SIAP GRAK SURABAYA." EXPERIENTIA: Jurnal Psikologi Indonesia 8.2
(2021): 69-76.)

Gerard J TorTora , Bryan Derrickson, Dasar Anatomi Fisiologi Volume 2, EGC.

Resti Y Sutrisno, Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi, PSIK FKIK UMY, 2020

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.


(2012). Retrieved 4 6, 2017, from Portal Mahkamah Konstitusi:
https://portal.mahkamahkonstitusi.go.id/eLaw/mg58ufsc89hrsg/1f32ffaa83
555e001038d1e0cda7b281849acef2d.pdf

Mahardika, I Kadek Eman Giyana (2019) ALAT UKUR LAJU PERNAPASAN BERBASIS
ANDROID.
Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Surabaya

Amalia R Yanti, Sukmawati N Endah, Aplikasi Deteksi Dini Gangguan Sistem


Pernafasan Menggunakan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) Berbasis Web

Masyruroh dan Khaeroni. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi


Model Direct
Instruction pada Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Manusia. Jurnal Primary. 9(1): 35-54.

Anda mungkin juga menyukai