Anda di halaman 1dari 4

Soal SOCA BLOK 2 KEDOKTERAN DASAR

Skenario 4

Skenario

Tn.K, laki-laki, 60 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut kanan atas. Nyeri juga
kadang dirasakan pada daerah ulu hati, nyeri dirasakan hingga ke bahu dan punggung kanan.
Nyeri dirasakan hilang timbul dan terasa seperti terpelintir, tidak pasti saat timbulnya baik
sebelum ataupun setelah makan dan nyeri hilang dengan sendiri. Pasien merasakan mual dan
muntah. muntah berdarah disangkal, BAB berdarah disangkal namun sudah 5 hari blm BAB, dan
pasien mengeluh badan terasa demam. Pasien menyangkal adanya kebiasaan mengkonsumsi
minuman beralkohol. BAK dalam batas normal, riwayat trauma disangkal.

Pemeriksaan fisik Abdomen didapatkan, Inspeksi : kulit tampak normal, pelebaran pembuluh
darah (-), distensi (-),ascites (-), massa (-).Auskultasi : Bising usus (+)Palpasi : terdapat nyeri
tekan pada abdomen kuadran kanan atas, nyeri lepas (-), hepar tidak teraba, tidak teraba massa
pada ke empat kuadranabdomen. Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen.

Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan hemoglobin 12.93 g/dL, leukosit 13.540 ribu/mm3
dan trombosit 234 ribu/mm3.

Pertanyaan

1. Jelaskan pembagian kuadran / regio abdomen beserta organnya pada scenario tersebut ?
2. Jelaskan klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi atau asalnya?
3. Penyebab nyeri yang terjadi pada scenario?
4. Jelaskan secara singkat proses terjadinya nyeri?
5. Penatalaksanaan farmakologi (berdasarkan golongan dan contoh obatnya) pada skenario?

No Jawaban Poin
1 (Menjawab salah satu saja kuadran atau region)
 Struktur abdomen berdasarkan 4 kuadran 25
1. Kuadran kanan atas:
 Lobus kanan hepar, Kandung empedu, Pilorus,Duodenum
 Kepala pancreas, Fleksura hepatika kolon
 Sebagian kolon transversa dan asenden
2. Kuadran kiri atas:
 Lobus kiri hepar, Lambung, Badan pancreas, Fleksura splenika
kolon, Sebagian kolon transversa dan desenden
3. Kuadran kanan bawah
 Sekum dan apendiks dan Sebagian kolon asenden
4. Kuadran kiri bawah
 Kolon sigmoid dan Sebagian kolon desenden
 Struktur abdomen berdasarkan pembagian 9 regio
1. Hypokhondrium dekstra
 Lobus kanan hepar, Kandung empedu
 Sebagian duodenum, Fleksura hepatika kolon, Ginjal kanan
2. Epigastrium
 Lambung, Duodenum, Pankreas, Hepar
3. Hypokhondrium sinistra
 Lambung, Limpa,Pankreas, Ginjal kiri
4. Lumbalis dekstra
 Kolon asenden, Usus halus (duodenum dan jejenum), Liver
(ujung), Ginjal kanan
5. Umbilikalis
 Lambung,Pankreas, Usus halus, Kolon transverasa
6. Lumbalis sinistra
 Kolon desenden, Ginjal kiri, Usus halus (jejenum dan ileum)
7. Iliaka dekstra
 Cekum dan kolon asenden,Apendiks, Usus halus (bagian kecil)
8. Hipogastrium
 Ileum, Kandung kemih, Kolon sigmoid
9. Iliaka sinistra
 Usus halus, Kolon desenden, Kolon sigmoid

2 Berdasarkan asalnya nyeri dapat dibagi 2 yaitu nyeri somatik dan 10


nyeri viseral. Nyeri somatik yang berasal dari kulit disebut nyeri
superfisial sedangkan nyeri yang berasal dari organ dalam yang
terdapat di dada, abdomen dan pelvic region disebut nyeri
viseral. Deskripsi nyeri viseral dan somatik juga berbeda. Nyeri
somatic dideskripsikan sebagai nyeri yang tajam dan umumnya
dapat dilokalisasi, sedangkan nyeri viseral dideskripsikan sebagai
nyeri yang tumpul dan sukar dilokalisasi dan bisa menyebar ke
tempat lain.

3 Penyebab Nyeri viseral : 25


 Iskemia
Penyumbatan pembuluh darah yang mengalir ke otot
yang sedang aktif bekerja menyebabkan nyeri viseral
dengan cara sama seperti timbulnya rasa nyeri di jaringan
lain. Nyeri visceral muncul karena terbentuknya produk
akhir metabolik yang asam atau produk yang dihasilkan
oleh jaringan degenaratif seperti bradikinin, enzim
proteolitik (enzim pemecah protein) atau bahan lain yang
merangsang ujung serabut nyeri.
 Stimulus kimia
Stimulus kimia yang dapat menyebabkan nyeri viseral
seperti alkohol, bradikinin, gliserol dan capsaicin Nyeri
visceral juga sering disebabkan oleh bahan kimia dari
traktus gastrointestinal masuk ke dalam rongga
peritoneum.
 Spasme
Nyeri viseral yang timbul akibat viskus spastik muncul
dalam bentuk kram dengan rasa nyeri yang semakin hebat
dan kemudian menghilang. Viskus adalah rongga yang
terdapat dalam abdomen. Proses ini berlanjut secara
berulang. Timbulnya siklus berulang tersebut disebabkan
oleh pengulangan kontraksi otot polos. Contohnya:
keadaan kram ini akan timbul setiap ada gelombang
peristaltik menjalar melalui usus yang spastik. Rasa nyeri
tipe kram sering muncul pada penyakit apendisitis,
gastroenteritis, konstipasi, menstruasi,.
 Distensi berlebihan pada viskus berongga
Nyeri visceral dapat muncul akibat viskus berongga
mengalami distensi yang berlebihan. Keadaan distensi
yang berlebihan dapat menekan pembuluh-pembuluh
darah yang mengelilingi organ viseral atau yang melalui
dinding organ visera, sehingga memicu timbulnya rasa
nyeri visceral akibat iskemia jaringan.

4 Proses terjadinya nyeri : 25


Nosiseptor yang diterima oleh reseptor di kulit, pembuluh darah,
visera, musculoskeletal dan lain-lain diteruskan menuju korteks.
Darikorteks ini kemudian diteruskan menuju thalamus di otak
dan diteruskan menuju medulla spinalis dan kemudian diteruskan
ke saraf tepi sehingga ada reaksi emosi, psikis maupun motoric.
Ada 4 proses yaitu :

1. Transduksi adalah proses perubahan rangsang nyeri


menjadi suatu aktifitas listrik yang mensensitisasi
reseptor ujung-ujung saraf. Reseptor nyeri merupakan
anyaman ujung-ujung bebas serat-serat afferent
2. Transmisi adalah proses penyaluran impuls listrik yang
dihasilkan oleh proses transduksi melalui saraf sensorik.
Pada kornu dorsalis ini, neuron pertama tersebut akan
menyilang garis tengah dan naik melalui traktus
spinotalamikus kontralateral menuju talamus, yang
disebut sebagai neuron kedua. Neuron kedua ini kembali
bersinaps di talamus dengan neuron ketiga yang
memproyeksikan stimulus nyeri melalui kapsula interna
dan korona radiata menuju girus postsentralis korteks
serebri
3. Modulasi adalah proses modifikasi terhadap rangsang.
Modifikasi ini dapat terjadi pada sepanjang titik dari
sejak transmisi pertama sampai ke korteks serebri
4. Persepsi adalah proses terakhir saat stimulasi tersebut
mencapai korteks sehingga mencapai tingkat kesadaran,
selanjutnya diterjemahkan dan ditindaklanjuti berupa
tanggapan terhadap nyeri tersebut

5 Managemen Farmakologi : 10
1. NSAID : paracetamol, ibuprofen
2. Opioid : tramadol, fentanyl, morfin
3. Analgesik adjuvant : antidepresan (diazepam),
antikonvulsan (gabapentin dan pregabalin)

6 Sikap Profesional 5

Daftar pustaka

1. Guyton A.C. and J.E. Hall. Textbook of Medical


Physiology. Elevent Edition. Elsevier Saunders.
2. Mellar P. Davis. Drug Management of Visceral Pain:
Concepts from Basic Research. Pain Research and
Treatment. 2012.
3. Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan
Reanimasi. Indeks Jakarta. 2010

Anda mungkin juga menyukai