Digestif
Norina Agatri
Embriologi sistem digestif
Dentes
Lingua
Gld. Salivarii
Gld. Gastrica
Gld. intestinales
Hepar, vesica felea
Pancreas
Ingesti : memasukan makanan ke dalam
mulut
Mekanik : mengunyah, menelan,
peristaltik
Sekresi : proses pengeluaran zat yang
diperlukan tubuh
Digesti : fisik atau kimiawi
Absorbsi : proses penyerapan nutrisi
Defekasi
Cavitas Oris
Cavitas oris dibagi menjadi 2 ruangan : vestibulum oris dan cavitas oris propria
Cavitas Oris
• Vestibulum oris
– Merupakan ruangan yang dibatasi labia dan bucca di sisi luar serta arcus dentalis di sisi
dalam. Ketika mengatup vestibulum oris masi berhubungan dengan cavitas oris propria
melalui celah dens molar terakhir. Diantara arcus dentalis dengan permukaan dalam bucca
dan labia terdapat pemanjangan ruangan yang disebut fornix vestibuli.
• Labium
labium inferius dan superius membentuk suatu celah yang disebut rima oris. Celah ini
merupakan pintu masuk cavitas oris. Pertemuan kedua labium di bagian lateral disebut commisura
labiorum. Pada bagian ini membentuk sudut disebut angulus oris. Alur yang menghubungkan
commisura labiorum dengan bagian lateral ala nasi disebut sulcus nasolabialis. Labium memiliki
lapisan kulit yang berbeda dengan kulit wajah, batas tersebut dinamakan vermillion border
• Palatum
– Palatum durum dilapisi mukosa yang tebal dan memiliki
komponen jaringan tulang yaitu processus palatinus os
maxilla dan lamina os palatinum
– Palatum molle menyusun sepertiga posterior dari
keseluruhan palatum. Bagian anterior palatum molle
membentuk sekumpulan jaringan ikat yang disebut
aponeurosis palatina dan melekat pada batas posterior
• Diaphragma oris
– Dasar cavitas oris dibentuk beberapa otot yang menyusun
diaphrgma oris. Otot ini terletak inferior terhadap lingua.
Otot penyusun diurutkan berdasarkan posisinya dari
superior ke inferior : m.geniohyoideus, m.mylohyoideus,
m.digastricus venter anterior
Temporal Mandibular Joint
Dentes
Lingua
Lidah memiliki fungsi utama
sebagai organ indera perasa
(pengecap), membantu proses
berbicara (vonasi), mengunyah
(mastikasi) dan menelan
(deglutisasi) makanan.
• Papilla fungiformis: jumlahnya lebih banyak, terdapat utamanya di daerah sisi2 dan apex, berbentuk
jamur.
• Papilla filiformis: berbentuk kerucut, tersebar di 2/3 anterior, berbanjar diantara dua papilla
vallata, dan di apex mereka berbaris tranversal
• Papilla foliata: lipatan mukosa pada sisi kiri dan kanan lidah dekat sulcus terminalis.
• Mukosa pada permukaan inferior lingua dihubungkan
dengan diaphagma oris melalui lipatan mukosa garis
median yang disebut frenulum linguae, karena permukaan
yang tipis pada sisi frenulum linguae dapat terlihat vena
profunda linguae.
• Pada posisi elevasi dan frenulum terletak vertikal, di ujung
inferior frenulum linguae terdapat sepasang penonjolan
yaitu caruncula sublingualis. Kedua caruncula sublingualis
merukapan muara dari ductus submandibularis yang
berasal dari glandula submandibularis.
• Posisi dan bentuk lingua yang beragam dipengaruhi oleh
otot intrinsik dan ekstrinsik. Masing – masing berjumlha 4
pasang, sisi kanan dan kiri dibatasi oleh septum linguae.
Yang termasuk otot ekstrinsik adalah musculus
genioglossus, hyoglossus, styloglossus dan palatoglossus.
Yang termasuk otot instrinsik adalah musculus
longitudinalis superior, musculus longitudinalis inferior,
musculus vertikal linguae, dan musculus transversus
linguae.
Glandula Saliva
Glandula Salivaria termasuk glandula eksokrin
karena ductus ekskretoriusnya bermuara pada
cavitas oris. Glandula ini berfungsi mensekresikan
saliva, cairan yang memberikan lubrikasi makanan
dalam proses makanan secara enzimatik. Saliva
mengandung enzim ptialin/amilase, lysozime dan
lactoferin.
Mayor Minor
Memiliki ductus ekskretorius Langsung bermuara ke cavitas oris
Sekret lebih banyak dan Sekret sedikit dan konstan
berfluktuasi
Glandula parotidea, Glandula labialis,
submandibularis, sublingualis buccalis,molaris,palatina dan
lingualis
Glandula salivaria mayor
• Glandula parotidea
Menempati fossa retromandibularis di posterior regio buccalis,
merupakan penghasil saliva terbesar. Bentuk glandula menyerupai
piramida terbalik dan berlobul. Letaknya inferior meatus acusticus
extrenus diantara mandibula dan m.sternocleidomastoideus.
• Glandula sub mandibularis
Terletak pada fovea submandibularis os mandibula, glandula
submandibularis memiliki bentuk yang irreguler seukuran kacang
kenari. Ductus ekstretorius glandula submandibularis (ductus warton)
memiliki dinding lebih tipis dibandingkan ductus parotideus. Muara
ductus warton terletak pada caruncula sublingualis pada frenulum
linguae
• Glandula sublingualis
Glandula ini berukuran sbesar kacang almond. Letaknya bersandar
pada musculus mylohyoideus dan dilapisi mukosa diaphragma oris.
Muara ductus sublingualis terdapat sepanjang plica sublingualis
Glandula Salivaria Minor
• Terdiri dari glandula labialis, buccalis, molaris, palatina
dan lingualis.
• Glandula molaris merupakan glandula submukosa yang
terletak diantara musculus masseter dan buccinator
dan area sekitar ujung distal ductus parotideus.
• Glandula palatina merupakan glandula submukosa
yang terletak di palatum durum dan molle.
• Glandula lingualis anterior dan posterior merupakn
glandula submukosa pada lingua. glandula lingualis
posterior terletak pada radix linguae. Glandula lingualis
anterior terletak ke dalam otot ventral linguae dan
memiliki muara saliva pada frenulum linguae
Faring
• Faring dapat dibagi menjadi 3 bagian:
nasofaring, orofaring, dan laringofaring
Esofagus
• Struktur seperti tabung otot dan mukosa panjang 25 cm,
skletopi esophagus dimulai setinggi vertebra cervicalis VI
kemudian memanjang hingga vertebra thoracica XI. Bentuk
esophagus tidak lurus dan memiliki curvatura
• Penyempitan Esofagus
– Angustia superior : setinggi Vertebra cervicalis VI
– Angustia media : arcus costae (VT-III) dan broncus principalis
sinistra, setinggi VT-IV
– Angustia inferior : diapraghma setinggi VT-X
• Pembagian letak esophagus : Pars cervicalis,pars thoracica
dan pars abdominalis
• Vaskularisasi : a.thyroidea inferior, pars thoracica aorta rami
bronchiale dan rami esophagheal, a.gastrica sinistra dan
a.phrenica sinistra
Esofagus
• Esophagus pars cervicalis
Berjalan di posterior trachea dan di anterior columna
vertebra.
• Esophagus pars thoracica
Bagian awal esophagus pars thoracica berjalan pada
mediastinum superius diantara trachea dan aorta di
anterior dan columna vertebralis di posterior
• Esophagus pars abdominalis
Dimulai setelah menembus diaphragma pada hiatus
esophagus. Pada esophagus pars abdominalis, terdapat
jaringan adiposa yang berada dalam peritoneum viseralle
yang melapisi esophagus bagian anterior.
Esofagus tampak anterior
Innervasi esophagus
• Superior : nervus larygeus reccurent (berasal dari
nervus vagus)
• Inferior : plexus esofagus
Dinding abdomen
Kulit-jaringan subcutan-otot-fascia profunda,
lemak preperitoneal dan peritoneum parietale
DINDING ABDOMEN
Fascia superfisialis /subcutaneus : fascia camper dan
fasia scarpa
Otot anterolateral abdomen
Peritonitis
Peradangan akibat infeksi, paling sering terjadi
setelah perforasi atau ruptur organ viscera
abdominalis
Ascites
❖Gaster
❖Duodenum pars. Superior
❖Jejunum
❖Ileum
❖Caecum
❖Appendix vermiformis
❖Colon transversum
❖Colon sigmoid
❖Hepar, lien
❖Cauda pancreas
Extra peritoneal
• Sebagian kecil organ ditutupi oleh peritoneum viseral
❖Ren ( ginjal )
❖Vena cava Inferior
❖Aorta abdominalis
❖Ureter
❖Vesica Urinaria
- Kapasitas gaster : 1500mL pada orang dewasa
Gaster
- Merupakan bagian paling proksimal dari tractus digestivus
- Pada bagian superior berbatasan dengan diaphragma sedangkan di bagian lateral dengan
lien
- Bagian proksimal gaster disebut cardia, tempat esofagus bermuara ke dalam gaster melalui
pintu yang disebut ostium cardiacum, bagian ini dilapisi mukosa peralihan yang berbentuk
zigzag akibat mukosa gaster meluas hingga mukosa esofagus pars abdominalis. Daerah
peralihan tersebut disebut junctio gastroesophagealis.
- Superior terhadap cardia adalah struktur yang berbentuk kubah disebut fundus gastricus
- Bagian terbesar dari gaster adalah corpus, menghubungkan cardia di proximal dan pars
pylorica di distal
GASTER
Canalis pyloricus merupakan bagian distal gaster yang
berhubungan dengan duodenum bagian proksimal melalui
bagian yang disebut pylorus
Pintu keluar gaster disebut ostium pyloricum
Gaster memiliki 2 lengkungan, yang lebih besar disebut
curvatura mayor sedangkan yang relatif lebih pendek
disebut curvatura minor. Kedua curvatura masing – masing
dilekatkan oleh 2 pelipatan peritonium yang berfungsi
sebagai penggantung gaster.
Melekat pada curvatura mayor adalah omentum majus,
struktur ini menghubungkan colon transversum dan lien
Pelipatan yang lebih kecil menghubungkan gaster dengan
facies viseralis hepar dikenal dengan omentum minus
Bagian interior gaster dilapisi oleh tunica mucosa,
permukaannya berbentuk lipatan lipatan yang disebut
rugae gastricae dan berperan meningkatkan luas
permukaan pencernaan
Gaster
ILEUM:
Berakhir pada fossa iliaca dextra dan bermuara pd permulaan
intestinum crassum/ junctura ileocaecalis.
Pada tunica muscularis tdpt anyaman saraf disebut plexus
myentericus Aurbach.
Intestinum crassum
• Caecum, Appendix,
Colon, Rectum, Canalis
Analis
• Haustra coli (khas pada
dinding colon)
• Kumpulan serabut otot
(Taenia Coli) : Taenia
Mesocolica, Taenia
Omentalis, Taenia
Libera
COLON
Incisura
RECTUM:
Tidak punya taenia, haustra dan appendix epiploica.