Anda di halaman 1dari 53

Anatomi Sistem

Digestif

Norina Agatri
Embriologi sistem digestif

Pembagian secara embryologis ini didasarkan pada


asal vaskularisasinya :
1. Traktus gastrointestinalis superior yaitu dari mulut
hingga papilla duodeni mayor. Bagian ini berasal
dari pharyngealgut dan foregut
2. Traktus gastrointestinalis media yaitu dari papilla
duodeni mayor hingga ke pertengahan colon
tranversum. Bagian ini berasal dari midgut
3. Traktus gastrointestinalis inferior yaitu dari
pertengahan colon transversum hingga ke anus.
Bagian ini berasal dari hindgut
Organs
I. Tractus Alimentarius
 Cavitas oris
 Pharynx
 Oesophagus
 Gaster / ventriculus
 Intestinum tenue: duodenum, jejunum, ileum
 Intestinum crassum: coecum, colon ascendens,
c.transversum, c.descendens, c.sigmoideum
 Rectum
 Anus
II. Acessory / Related Organs:

 Dentes
 Lingua
 Gld. Salivarii
 Gld. Gastrica
 Gld. intestinales
 Hepar, vesica felea
 Pancreas
 Ingesti : memasukan makanan ke dalam
mulut
 Mekanik : mengunyah, menelan,
peristaltik
 Sekresi : proses pengeluaran zat yang
diperlukan tubuh
 Digesti : fisik atau kimiawi
 Absorbsi : proses penyerapan nutrisi
 Defekasi
Cavitas Oris

Cavitas oris dibagi menjadi 2 ruangan : vestibulum oris dan cavitas oris propria
Cavitas Oris
• Vestibulum oris
– Merupakan ruangan yang dibatasi labia dan bucca di sisi luar serta arcus dentalis di sisi
dalam. Ketika mengatup vestibulum oris masi berhubungan dengan cavitas oris propria
melalui celah dens molar terakhir. Diantara arcus dentalis dengan permukaan dalam bucca
dan labia terdapat pemanjangan ruangan yang disebut fornix vestibuli.

• Cavitas oris proria


– Ruangan tersebut dibatasi oleh beberapa struktur sebagai berikut :
• Anterior dan lateral : processus alveolaris dan arcus dentalis
• Posterior : isthmus faucium
• Superior : palatum durum dan mole
• Inferior : diaphragma oris

• Labium
labium inferius dan superius membentuk suatu celah yang disebut rima oris. Celah ini
merupakan pintu masuk cavitas oris. Pertemuan kedua labium di bagian lateral disebut commisura
labiorum. Pada bagian ini membentuk sudut disebut angulus oris. Alur yang menghubungkan
commisura labiorum dengan bagian lateral ala nasi disebut sulcus nasolabialis. Labium memiliki
lapisan kulit yang berbeda dengan kulit wajah, batas tersebut dinamakan vermillion border
• Palatum
– Palatum durum dilapisi mukosa yang tebal dan memiliki
komponen jaringan tulang yaitu processus palatinus os
maxilla dan lamina os palatinum
– Palatum molle menyusun sepertiga posterior dari
keseluruhan palatum. Bagian anterior palatum molle
membentuk sekumpulan jaringan ikat yang disebut
aponeurosis palatina dan melekat pada batas posterior
• Diaphragma oris
– Dasar cavitas oris dibentuk beberapa otot yang menyusun
diaphrgma oris. Otot ini terletak inferior terhadap lingua.
Otot penyusun diurutkan berdasarkan posisinya dari
superior ke inferior : m.geniohyoideus, m.mylohyoideus,
m.digastricus venter anterior
Temporal Mandibular Joint
Dentes
Lingua
Lidah memiliki fungsi utama
sebagai organ indera perasa
(pengecap), membantu proses
berbicara (vonasi), mengunyah
(mastikasi) dan menelan
(deglutisasi) makanan.

Lidah dapat dibagi menjadi


apex lingua (ujung), corpus
lingua dan radix lingua
(pangkal).
macam papilla antara lain:
• Papilla vallata (circumvalata): paling besar, berjumlah 8-12, berjejer didepan sulcus terminalis
membentuk gambaran huruf V pada dinding nya terdapat sensor pengecap

• Papilla fungiformis: jumlahnya lebih banyak, terdapat utamanya di daerah sisi2 dan apex, berbentuk
jamur.

• Papilla filiformis: berbentuk kerucut, tersebar di 2/3 anterior, berbanjar diantara dua papilla
vallata, dan di apex mereka berbaris tranversal

• Papilla foliata: lipatan mukosa pada sisi kiri dan kanan lidah dekat sulcus terminalis.
• Mukosa pada permukaan inferior lingua dihubungkan
dengan diaphagma oris melalui lipatan mukosa garis
median yang disebut frenulum linguae, karena permukaan
yang tipis pada sisi frenulum linguae dapat terlihat vena
profunda linguae.
• Pada posisi elevasi dan frenulum terletak vertikal, di ujung
inferior frenulum linguae terdapat sepasang penonjolan
yaitu caruncula sublingualis. Kedua caruncula sublingualis
merukapan muara dari ductus submandibularis yang
berasal dari glandula submandibularis.
• Posisi dan bentuk lingua yang beragam dipengaruhi oleh
otot intrinsik dan ekstrinsik. Masing – masing berjumlha 4
pasang, sisi kanan dan kiri dibatasi oleh septum linguae.
Yang termasuk otot ekstrinsik adalah musculus
genioglossus, hyoglossus, styloglossus dan palatoglossus.
Yang termasuk otot instrinsik adalah musculus
longitudinalis superior, musculus longitudinalis inferior,
musculus vertikal linguae, dan musculus transversus
linguae.
Glandula Saliva
Glandula Salivaria termasuk glandula eksokrin
karena ductus ekskretoriusnya bermuara pada
cavitas oris. Glandula ini berfungsi mensekresikan
saliva, cairan yang memberikan lubrikasi makanan
dalam proses makanan secara enzimatik. Saliva
mengandung enzim ptialin/amilase, lysozime dan
lactoferin.
Mayor Minor
Memiliki ductus ekskretorius Langsung bermuara ke cavitas oris
Sekret lebih banyak dan Sekret sedikit dan konstan
berfluktuasi
Glandula parotidea, Glandula labialis,
submandibularis, sublingualis buccalis,molaris,palatina dan
lingualis
Glandula salivaria mayor
• Glandula parotidea
Menempati fossa retromandibularis di posterior regio buccalis,
merupakan penghasil saliva terbesar. Bentuk glandula menyerupai
piramida terbalik dan berlobul. Letaknya inferior meatus acusticus
extrenus diantara mandibula dan m.sternocleidomastoideus.
• Glandula sub mandibularis
Terletak pada fovea submandibularis os mandibula, glandula
submandibularis memiliki bentuk yang irreguler seukuran kacang
kenari. Ductus ekstretorius glandula submandibularis (ductus warton)
memiliki dinding lebih tipis dibandingkan ductus parotideus. Muara
ductus warton terletak pada caruncula sublingualis pada frenulum
linguae
• Glandula sublingualis
Glandula ini berukuran sbesar kacang almond. Letaknya bersandar
pada musculus mylohyoideus dan dilapisi mukosa diaphragma oris.
Muara ductus sublingualis terdapat sepanjang plica sublingualis
Glandula Salivaria Minor
• Terdiri dari glandula labialis, buccalis, molaris, palatina
dan lingualis.
• Glandula molaris merupakan glandula submukosa yang
terletak diantara musculus masseter dan buccinator
dan area sekitar ujung distal ductus parotideus.
• Glandula palatina merupakan glandula submukosa
yang terletak di palatum durum dan molle.
• Glandula lingualis anterior dan posterior merupakn
glandula submukosa pada lingua. glandula lingualis
posterior terletak pada radix linguae. Glandula lingualis
anterior terletak ke dalam otot ventral linguae dan
memiliki muara saliva pada frenulum linguae
Faring
• Faring dapat dibagi menjadi 3 bagian:
nasofaring, orofaring, dan laringofaring
Esofagus
• Struktur seperti tabung otot dan mukosa panjang 25 cm,
skletopi esophagus dimulai setinggi vertebra cervicalis VI
kemudian memanjang hingga vertebra thoracica XI. Bentuk
esophagus tidak lurus dan memiliki curvatura
• Penyempitan Esofagus
– Angustia superior : setinggi Vertebra cervicalis VI
– Angustia media : arcus costae (VT-III) dan broncus principalis
sinistra, setinggi VT-IV
– Angustia inferior : diapraghma setinggi VT-X
• Pembagian letak esophagus : Pars cervicalis,pars thoracica
dan pars abdominalis
• Vaskularisasi : a.thyroidea inferior, pars thoracica aorta rami
bronchiale dan rami esophagheal, a.gastrica sinistra dan
a.phrenica sinistra
Esofagus
• Esophagus pars cervicalis
Berjalan di posterior trachea dan di anterior columna
vertebra.
• Esophagus pars thoracica
Bagian awal esophagus pars thoracica berjalan pada
mediastinum superius diantara trachea dan aorta di
anterior dan columna vertebralis di posterior
• Esophagus pars abdominalis
Dimulai setelah menembus diaphragma pada hiatus
esophagus. Pada esophagus pars abdominalis, terdapat
jaringan adiposa yang berada dalam peritoneum viseralle
yang melapisi esophagus bagian anterior.
Esofagus tampak anterior
Innervasi esophagus
• Superior : nervus larygeus reccurent (berasal dari
nervus vagus)
• Inferior : plexus esofagus
Dinding abdomen
Kulit-jaringan subcutan-otot-fascia profunda,
lemak preperitoneal dan peritoneum parietale
DINDING ABDOMEN
 Fascia superfisialis /subcutaneus : fascia camper dan
fasia scarpa
 Otot anterolateral abdomen

 Vaskularisasi : a.epigastrica superior dan a.epigastrica


inferior
 Peritoneum : parietal dan viseral

 Cavitas peritonealis mayor dan minor dihubungan


oleh foramen winslowi/foramen omentale
 Depan : Omentum Majus
 Belakang : VCI
 Atas : Prosessus Caudatus Hepar
 Bawah : Pars Superior Duodeni
OTOT ANTEROLATERAL ABDOMEN
 M obliqus externus abdominis
Otot ini yang paling besar dan superfisial, bermula dari 7 costae
terbawah, otot ini berjalan dengan arah superolateral menuju
inferomedial. Musculus ini mendapat vaskularisasi dari a.intercostalis
posterior dan arteria subcostalis, arteri epigastria superior et inferior
 M.obliqus internus abdominis
Terletak di profunda musculus externus abdominis. Otot ini berasal
dari 2/3 anterior crista iliaca dan setengah lateral ligamentum
inguinale
 M transversus abdominis
Otot ini paling profunda, serabutnya berjalan dari posterolateral ke
anterior
 M. rectus abdominis
Musculus ini dilapisi oleh vagina musculi recti abdominis , yang terbagi
menjadi 2 lamina yaitu lamina anterior dan posterior. Musculus ini
divaskularisasi dari arteria epigastrica superior et inferior.
ANATOMI KLINIS DINDING ABDOMEN DAN
CAVITAS PERITONEALIS

 Peritonitis
Peradangan akibat infeksi, paling sering terjadi
setelah perforasi atau ruptur organ viscera
abdominalis
 Ascites

Cairan yang terakumulasi di cavitas peritonialis


 Dialisis intraperitoneal

Pemanfaatan fungsi peritoneum untuk pasien


gagal ginjal akut tingkat lanjut, karena sifatnya
sebagai membran semipermeable dan daya
absorbsi yang baik karena banyak pembuluh
kapiler peritoneum
Intra peritoneal
• Seluruh organ diliputi oleh peritoneum viseral

❖Gaster
❖Duodenum pars. Superior
❖Jejunum
❖Ileum
❖Caecum
❖Appendix vermiformis
❖Colon transversum
❖Colon sigmoid
❖Hepar, lien
❖Cauda pancreas
Extra peritoneal
• Sebagian kecil organ ditutupi oleh peritoneum viseral

❖Bagian lain duodenum( pars. Ascendens, descendens, horizontal )


❖Colon ascendens
❖Rectum
❖Caput, collum,corpus pancreas.

❖Ren ( ginjal )
❖Vena cava Inferior
❖Aorta abdominalis
❖Ureter
❖Vesica Urinaria
- Kapasitas gaster : 1500mL pada orang dewasa
Gaster
- Merupakan bagian paling proksimal dari tractus digestivus
- Pada bagian superior berbatasan dengan diaphragma sedangkan di bagian lateral dengan
lien
- Bagian proksimal gaster disebut cardia, tempat esofagus bermuara ke dalam gaster melalui
pintu yang disebut ostium cardiacum, bagian ini dilapisi mukosa peralihan yang berbentuk
zigzag akibat mukosa gaster meluas hingga mukosa esofagus pars abdominalis. Daerah
peralihan tersebut disebut junctio gastroesophagealis.
- Superior terhadap cardia adalah struktur yang berbentuk kubah disebut fundus gastricus
- Bagian terbesar dari gaster adalah corpus, menghubungkan cardia di proximal dan pars
pylorica di distal
GASTER
 Canalis pyloricus merupakan bagian distal gaster yang
berhubungan dengan duodenum bagian proksimal melalui
bagian yang disebut pylorus
 Pintu keluar gaster disebut ostium pyloricum
 Gaster memiliki 2 lengkungan, yang lebih besar disebut
curvatura mayor sedangkan yang relatif lebih pendek
disebut curvatura minor. Kedua curvatura masing – masing
dilekatkan oleh 2 pelipatan peritonium yang berfungsi
sebagai penggantung gaster.
 Melekat pada curvatura mayor adalah omentum majus,
struktur ini menghubungkan colon transversum dan lien
 Pelipatan yang lebih kecil menghubungkan gaster dengan
facies viseralis hepar dikenal dengan omentum minus
 Bagian interior gaster dilapisi oleh tunica mucosa,
permukaannya berbentuk lipatan lipatan yang disebut
rugae gastricae dan berperan meningkatkan luas
permukaan pencernaan
Gaster

Vaskularisasi : Truncus Coeliacus


Innervasi : simpatis (segmen T5-t12), Lapisan otot : stratum longitudinale, stratum
parasimpatis (truncus vagalis anterior et posterior) circulare dan fibrae obliquae
HEPAR
 Berat hepar antara 1200-1600 gram
 Terdapat 4 lobus : hepatis dexter, hepatis
sinister, quadratus dan caudatus
PEMBAGIAN LOBUS HEPAR
 Lobus terbesar adalah lobus hepatis dexter.
Pemisahnya dengan lobus hepatis sinistra
adalah ligamentum falciforme di superior dan
ligamentum venosum di inferior

 Pada facies viseralis lateral terhadap fissura


ligamentii venosi terdapat 2 penonjolan yang
dipisahkan oleh ligamentum portae hepatis yaitu
lobus caudatus yang terletak di posterior dari
vena porta hepatis dan lobus quadratus yang
terletak di anterior vena portae hepatis
LIGAMENTUM PADA HEPAR
 Pelipatan peritoneum dari diaphragma ke hepar
disebut ligamentum coronarium hepatis
 Kedua ujung lateral ligamentum ini disebut
ligamentum triangulare dextrum dan sinistrum.
Bagian tengah ligamentum coronarium memiliki
proyeksi ke anterior yang melekatkan hepar ke
dinding anterior abdomen, ligamentum ini dikenal
dengan sebagai ligamentum falciforme
 Pada batas inferior ditemukan ligamentum teres
hepatis
 Trias porta dapat ditemukan di dalam ligamentum
hepatoduodenale
 Trias porta adalah arteri hepatica propria, vena
porta hepatis, dan ductus hepaticus communis
Vesica fellea
VESICA FELLEA
 Memiliki ukuran panjang 7 – 10 cm dengan
kapasitas 50mL
 Terletak di fossa vesicae fellea

 Struktur terdiri dari fundus, corpus dan collum


vesica fellea
 Collum vesica fellea dilapisi oleh mesenterium
yang berisi arteri cystica
 Pada bagian lateral dari collum vesica fellea
terdapat pelebaran ruang sebelum menjadi
corpus yang dikenal secara klinis sebagai
Hartmann’s Pouch
TRACTUS BILLIARIS
 Tractus billiaris dibagi menjadi intrahepatal dan
extrahepatal. Tractus intrahepatal dibentuk oleh
canaliculi yang kemudian membentuk ductus
segmentalis hepar. Tractus extrahepatal diawali
oleh ductus hepaticus dexter dan sinister dari
masing – masing lobus hepar. Kedua saluran ini
bertemu membentuk satu saluran disebut ductus
hepaticus communis, saluran ini bergabung
dengan ductus cysticus menjadi ductus
choledochus

 Ductus choledochus bergabung dengan ductus


pancreaticus major dan membentuk pelebaran
yang disebut ampula hepatopancreatica (Vater)
Lien
• Merupakan organ limfoid
• Berat lien sekitar 80 – 300 gram
• Letak : di cavitas abdominis
kuadran superior sinistra
• 2 facies : diaphragmatika dan
visceralis
• Impresio gastrika, renalis,
pancreatica dan colica
• Impresio pankreatica terletak
antara antara impressio colica
dan hilum lienale.
• Hilum lienale merupakan celah
pada lien dimana terdapat
arteri dan vena lienalis serta
nervus dan jaringan limfatik
PANKREAS

 Enzim : amylase, lipase dan tripsin


 Hormon : insulin dan glukagon → homeostasis glukosa

 Bagian : caput , collum, corpus dan cauda

 Memiliki 1 lobus accesorius yaitu : processus


uncinatus
 Caput pankreas
Bagian paling tebal dan luas, batas caput dengan collum
ditandai oleh sulcus arteria gastroduodenalis di anterior.
 Collum pankreas
Merupakan lanjutan caput pankreatis ke arah medial.
Bagian posteriornya terletak di anterior terhadap pertemuan
vena mesenterica superior dengan vena lienalis menjadi vena
porta hepatis
 Corpus pancreas
Bagian terpanjang dari pankreas, bagian ini juga dilekati
oleh peritoneum parietal
 Cauda pankreas
Bagian paling ujung pankreas yang masuk dalam hilus
lienalis
 Processus Uncinatus
Tonjolan yang meluas dari bagian inferior caput pankreatis
Intestinum Tenue

Organ pencernaan terpanjang (4-6 meter) dari ostium


pyloricum hingga valvula ileocaecale) : duodenum,
jejenum, dan ileum
 Segmen usus halus yang paling proksimal
 Batas : pylorus gaster dan ligamentum treitz
(suspensorium duodenum)
 Skletopi setinggi VL I – VL III
 Dibagi menjadi 4 : duodenum pars superior,
pars descendens, pars horisontalis dan pars
ascendens
◦ Pars superior → VL I ke arah dextra
◦ Pars descendens → VL I – VL III
◦ Pars horisontalis → VL III menyilang pada VCI
◦ Pars Ascendens → VL II sinistra
Pada papilla duodeni mayor terdapat:
• Muara dari ductus choledochus dan ductus pancreaticus wirsungi,
dan melebar sebagai ampula.

Terdapat otot yang melingkar disebut:


• Musculus Spincter ODDI (M.Sphicter hepatopancreatic ampula)
Duodenum dan vaskularisasinya
JEJUNUM dan ILEUM:
 Mulai dari flexura duodenojejunalis dan berakhir pada valvula
ILEOCAECALIS
 Punya penggantung disebut MESENTERIUM ( seperti kipas ).
 Pangkal mesenterium disebut RADIX MESENTERII.
 Flexura duodenojejunalis di gantungkan oleh Ligamentum Treitz
yang kearah atas melekat pada crus dexter diafragma
 Kedua nya merupakan organ yang memiliki kumpulan jaringan
limfoid yang disebut Payer Patch

ILEUM:
 Berakhir pada fossa iliaca dextra dan bermuara pd permulaan
intestinum crassum/ junctura ileocaecalis.
 Pada tunica muscularis tdpt anyaman saraf disebut plexus
myentericus Aurbach.
Intestinum crassum

• Caecum, Appendix,
Colon, Rectum, Canalis
Analis
• Haustra coli (khas pada
dinding colon)
• Kumpulan serabut otot
(Taenia Coli) : Taenia
Mesocolica, Taenia
Omentalis, Taenia
Libera
COLON

 Colon ascenden merupakan organ retroperitoneal


yang tidak memiliki penggantung. Permukaan
anterior colon ascenden tertutup oleh omentum majus
sehingga tidak bersinggungan dengan dinding
anterolateral abdomen
 Colon transversum merupakan bagian terpanjang
dan paling fleksibel dari intestinum crassum. Colon
transversum merupakan organ intraperitoneal
penggantung nya disebut mesocolon transversum
 Colon desenden merupakan organ retroperitoneal,
dimulai dari flexura coli sinistra hingga fossa iliaca
sinistra
 Colon sigmoid dimulai dari fossa iliaca sinistra
hingga vertebra sacralis III, memiliki penggantung
disebut mesocolon sigmoideum
Ciri –ciri intestinum crassum:
 Diameter lebih besar dari intestinum tenue

 Taenia (berasal dr stratum longitudinal )

 Haustra ( berasal dari stratum circulair)

 Incisura

 Appendixepiploica ( lipatan peritoneum yang berisi


lemak.)

RECTUM:
 Tidak punya taenia, haustra dan appendix epiploica.

 Dimulai setinggi vertebra sacral 3 sampai di depan


ujung os. coccygis.
 Kemudian melanjut sebagai canalis analis.
letak appendix:
1.Retro caecal
2.Posisi pelvis
3.Preileal
4.Post ileal
VASKULARISASI

• Caecum dan appendix : A. Mesenterica Superior →


A.ileocolica

• Colon : A.colica sinistra dan sigmoidea

• Rectum : A.rectalis superior, a.rectalis media,


a.rectalis rectalis inferior

• Canalis Analis : a.rectalis inferior


Referensi

 Buku Ajar ilmu Anatomi FK UGM


 Atlas Anatomi Manusia : Rohen.Yokochi
 Clinically Oriented Anatomy : Lippincot Williams &
Wilkins

Anda mungkin juga menyukai