Anda di halaman 1dari 95

ANATOMI SISTEM

GASTROINTESTINAL
Batasan Pembahasan
 Tractus digestivus
 Cavum oris
 Pharynx
 Oesophagus
 Gaster
 Intestinum
 Organ pendukung
 Hepar & Vesica felea
 Pancreas
 Glandula salivarius
 Lien
Mulut (Oris)
 Batas-batasnya:
Anterior : bibir (labium oris)
Lateral : pipi
Superior : palatum durum dan palatum molle
Inferior : lidah
Posterior : isthmus faucium
Labium Oris
 Terdapat lipatan otot
sekeliling mulut,
sehingga mulut dapat
bergerak  M.
orbicularis oris
 Dibagian luar ditutupi
oleh kulit
 Terdapat frenulum labii
superior dan inferior
CAVUM ORIS (RONGGA MULUT)
A
Terdiri dari:
2
• Vestibulum oris
1. Batas depan: labia oris
B
1 2. Batas lateral: buccal
Dinding: tunica mucosa oris
- Gingiva
- Dentis
• Cavitas oris propria
– Batas atas: palatum (A)
– Batas lateral: dentis
– Dasarnya: lingua (B)
CAVUM ORIS ( RONGGA MULUT)

• Isthmus faucium :
A
– Palatum molle (A)
B – Uvula (B)
– Tonsila palatina (C)
– Dorsum lingua (D)

D
Lingua (lidah)
• Merupakan organ berotot
• Dibagi oleh sulcus terminalis
(V terbalik), menjadi:
 Pars oralis:
2/3 anterior
Corpus lingua:
dorsum lingua (mukosa
kasar) terdapat papil
pengecap
facies inferior (licin,
frenulum lingua)
 Pars pharyngeus:
1/3 posterior
Radix lingua
Mukosa berbenjol-benjol
Vascularisasi dan Inervasi Lingua
Vaskularisasi
A. lingualis  terbagi menjadi A. dorsum lingua dan A. profunda
lingua

Inervasi:
Sensasi umum:
2/3 anterior : N. lingualis
1/3 posterior : N. glossopharyngeus

Sensasi khusus:
2/3 anterior : N. chorda tympani
1/3 posterior : N. glossopharyngeus
Otot-otot Lidah
Terdiri dari:
1. Intrinsik:
M. longitudinalis
superior
M. longitudinalis
inferior
M. transversus
lingua
M. Verticalis lingua
2. Ekstrinsik
M. styloglossus
M. hyoglossus
M. genioglossus
(ketiga otot diatas
disarafi oleh N.
Hypoglossus)
M. palatoglossus
Kelenjar Saliva
 Terdiri dari:
 Glandula parotidea
 Glandula
submandibularis
 Glandula sublingualis
Otot-otot Pengunyah

 Terdiri atas:
 M. masseter
 M. temporalis
 M. pterygoidea
lateral
 M. pterygoidea
medial
Palatum
Merupakan bantalan pengunyah pada langit-langit mulut
Terdiri dari:
Palatum durum  bagian depan tulang maxilla
Palatum molle  bagian belakang langit-langit tdd dari jaringan
fibrosa dan selaput lendir
Otot-otot palatum
Terdiri dari:
 M. levator veli palatini Menegangkan & mengangkat
 M. tensor veli palatini palatum molle, melebarkan lumen
tuba auditiva
 M. palatoglossus  menurunkan palatum molle, mengangkat
pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx

 M. palatopharyngeus  konstriksi isthmus faucium, depresi


palatum molle, mengangkat dinding pharynx kearah palatum
molle

 M. uvula  memendekan dan menebalkan uvula


Pharynx
 Merupakan tabung fibromuscular seperti corong
 Mulai dari basis cranii  tepi bawah cartilago cricoid (C6)
sepanjang ± 12 cm
 Menghantarkan makanan  oesophagus
 Menghantarkan udara  larynx
 Organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (oesophagus)
 Struktur yang terdapat dalam pharynx adalah:
 Tonsila palatina
 Isthmus faucium
 Epiglottis
 Pembagian pharynx:
 Nasopharynx(setinggi
hidung)
Palatum molle
 Oropharynx
o setinggi cavum oris Epiglottis
o mulai dari palatum
molle  tepi atas
epiglottis
o terdapat tonsila
palatina
 Laringopharynx Cartilago
o mulai tepi atas cricoid

epiglottis  tepi
bawah cartilago
cricoid
Otot-otot Pharynx
Terdiri dari:
 Otot-otot circular
 M.constriktor
pharyngeus
superior
 M.constriktor
pharyngeus media
 M.constriktor
pharyngeus inferior
 Otot-otot
longitudinal
 M. stylopharyngeus
 M.salphingopharyn
geus
 M.palatopharyngeu
s
Oesophagus
 Merupakan saluran yang menghubungkan pharynx dengan
gaster
 Panjang ± 25 cm, mulai dari pharynx (C6)  menuju thorax 
memasuki abdomen melalui hiatus oesophagus  berakhir di
gaster pada orifium cardiaca
 Oesophagus pars abdominalis panjangnya ±1 cm
 Batas-batas oesophagus:
 Anterior: fascies posterior lobus hepatis sinistra, N. Vagus
sinistra
 Posterior: crux sinistra diaphragma, N. Vagus sinistra
 Vascularisasi:
 Arteri: cabang-
cabang A. gastrica
sinistra, A.
thyroidea Inferior,
cabang aorta
thoracalis
 Vena: ke V. Gastrica
sinistra, cabang V.
porta

 Terbagi atas:
 Pars cervicalis
 Pars thoracalis
 Pars abdominalis
 Daerah konstriksi oesophagus:
 Penyempitan sphincter cricopharyngeal
 Penyempitan pada persilangan aorta (Arcus aorta)
 Penyempitan pada persilangan brochus sinistra
 Penyempitan diaphragma  hiatus oesophagus
Proses Menelan
Proses menelan ada 3 fase:
1. Fase oral:
Makanan dalam bentuk bolus akibat proses mekanik
bergerak pada dorsum lidah menuju oropharynx, palatum
molle dan bagian atas dinding posterior pharynx terangkat
2. Fase pharyngeal:
Terjadi reflek menelan (involuntary), pharynx dan larynx
bergerak ke atas oleh karena kontraksi m. stylopharyngeus,
m. salphingopharyngeus, m. thyroideus dan m.
palatopharyngeus, aditus laryngeus tertutup oleh epiglottis
dan sphincter larynx
3. Fase oesophangeal:
Fase menelan (involuntary)perpindahan bolus makanan ke
distal oleh karena relaksasi m. cricopharyngeus, diakhir fase
sphincter oesophagus bawah terbuka dan tertutup kembali
saat makanan sudah lewat
Gaster
 Terletak pada regio hypochondrium
sinistra, epigastrium dan umbilicalis,
sebagian besar tertutup oleh costae
 Berdasarkan struktur:
Cardia
Fundus
Corpus
Pylorus:
Antrum pyloricum
Canalis pyloricus
Sphincter pylorus
Curvatura:
Curvatura major
Curvatura minor
Incisura: incisura cardiaca dan
incisura angularis
Dua ostium: ostium cardiaca dan
ostium pylorica
Gaster
Gaster in situ:
 Fundus: dalam lengkung
diaphragma
 Corpus: pancreas dan
bagian decendens
diaphragma
 Curvatura major:
anterior glandula
suprarenal dextra dan
bagian superior ginjal
 Curvatura minor:
pancreas dan tuber
omentalis hepar
Gaster
Posterior: a/v lienalis
Anterior:dinding abdomen
Kanan: lobus quadratus
hepar dan lobus sinistra
hepar
Caudal curvatura major:
colon transversum
Bentuk gaster seperti koma, tergantung:
posisi tubuh, postur tubuh, isinya, organ sekitarnya dan respirasi
Lapisan-lapisan pada dinding gaster:
Lapisan serosa  peritoneum  intraperitoneal
Lapisan muscularis:
longitudinal (luar)
Circular: lapisan dalam  menebal di pylorus  M. sphincter pylori
Obliq: di fundus
Lapisan submucosa
Lapisan mucosa:
plica mucosa
longitudinal, tebal dibagian curvatura major
Rugae (+)
 Gaster dibungkus sepenuhnya oleh peritonium intraperitoneal
 peritoneum dari hepar ke curvatura minor  omentum
minus
 Dari curvatura major  peritonium turun  naik kembali 
colon transversum  omentum majus
 Kedua omentum membawa darah dan lymphe ke lambung
 Kelenjar cerna dalam gaster:
 Kelenjar cardia  menghasilkan sekret mucus alkali
 Kelenjar dari fundus  berbentuk tubuler berisi sel
oksintik  menghasilkan asam lambung dan mucin
 Kelenjar pyloric  berbentuk tubuler  menghasilkan
mucus alkali
Vascularisasi Gaster
 Arteri:
 A. coeliaca  A. gastrica
sinistra  1/2 curvatura
minor sinistra)
 A. hepatica communis  A.
gastrica dextra
 A. lienalis  A. gastrica brevis
(memperdarahi fundus)
 A. gastroduodenalis  A.
gastroepiploica dextra
(memperdarahi curvatura
major dextra)
 A. lienalis  A.
gastroepiploica sinistra
(memperdarahi curvatura
major sinistra)
Inervasi Gaster
 N. Vagus (N. X) anterior dan posterior berasal dari plexus
oesophagus dan memasuki abdomen melalui hiatus
oesophagus
Intestinum
 Intestinum merupakan bagian sistem pencernaan, yang berawal
pada pylorus dan berakhir pada rectum
 Terbagi atas:
 Intestinum tenue:
Duodenum
Jejunum
Ileum
 Intestinum crassum:
Caecum dan appendix vermiformis
Colon ascendens
Colon transversum
Colon decendens
Colon sigmoid
Rectum
Intestinum Tenue
 Dari pylorus  ileocaecal junction
 Terletak pada regio umbilicalis dan epigastrium
 Lapisan intestinum tenue dari luar ke dalam:
 Lapisan serosa dibentuk oleh peritoneum
 Lapisan muscularis: otot longitudinal dan circular
 Lapisan submucosa: mengandung kelenjar, pembuluh
darah dan saraf
 Lapisan mucosa: terdiri dari epitel yang luas dengan
lipatan mucosa berisi mikrovilli untuk memudahkan
pencernaan dan absorpsi, plica circularis, kelenjar dan
lymphe
Duodenum
 Berbentuk seperti huruf C,
dengan panjang ± 25 cm
 Terletak pada regio
epigastrium, umbilicalis
 Bagian 2,5 cm pertama
diliputi oleh peritoneum
extraperitoneal
merupakan struktur
retroperitoneal
 Fiksasi ke hepar  lig.
hepatoduodenale
 Mulai dari pylorus 
flexura duodenojejunalis
 Bagian konkafnya
(concavitas) ditempati oleh
pancreas
 Duodenum dibagi atas 4
bagian:
 Bagian I (5 cm) : pars
superior
 Bagian II (7,5 cm): pars
decendens
 Bagian ini menurun
disekeliling caput pancreas
 Bagian dalam pada
potongan tengah,
ditemukan papilla vateri
(tempat masuknya ductus
biliaris communis dan
ductus pancreaticus
mayor/wirsungi)
 Pada bagian ujung terdapat
M. sphincter oddi
 Ductus pancreaticus minor
(santorini) masuk ke
duodenum sedikit diatas
papilla vateri
 Bagian III (10 cm): bagian ini terletak dianterior dilewati
pangkal mesenterium dan pembuluh darah mesenterica
superior
 Bagian IV (2,5 cm): berakhir sebagai sambungan
duodenojejunalis  flexura duodenojejunalis
 Ujung bawah duodenum ditandai dengan lipatan
peritoneal ke cruris dextra diaphragma yang melapisi lig.
Suspensorium treitz
 Dinding duodenum mengandung kelenjar penghasil getah
pencernaan
Duodenum
Vascularisasi Duodenum
Arteri:
 A. Pancreotico
duodenalis superior
(merupakan cabang
dari A.
gastroduodenalis) 
sampai muara ductus
choledocus
 A. Pancreotico
duodenalis inferior
(merupakan cabang
dari A. mesenterica
superior)  dari
muara ductus
choledocus
Vascularisasi duodenum
 Vena :
 Proximal muara ductus choledocus  V. porta
 Distal muara ductus choledocus  V. mesenterica superior  V.
porta

 Struktur duodenum:
 Tunica serosa: peritoneum  retroperitoneum
 Tunica muscularis: longitudinal dan circular
 Tunica mucosa: plica circular >> dan tebal, villi >> dibanding
kelenjar, papilla duodeni dan sphincter oddi
Lymphe dan Inervasi Duodenum
Lymphe
 Proximal: Lnn pancreoticoduodenalis superior  Lnn.
gastroduodenalis  Lnn. coeliaca
 Distal: Lnn. pancreoticoduodenalis inferior Lnn. mesenterica
superior  Lnn. Subpyloricus

Inervasi
Sympatis: Plexus coeliacus  rasa nyeri
Parasympatis: N. vagus  untuk motorik ( otot-otot gaster) &
untuk sekremotorius (kelenjar)
Sphincter pylori : motoris (sympatis) dan inhibitor (N. vagus)
 Aplikasi Klinis
 Posisi pylorus tetap, tidak bisa berubah-ubah dengan
perubahan posisi tubuh  pylorus terfixir pada dinding
posterior  ulcus pepticum
 Pylorus stenosis: M. pylorica >> atau hipertrophi otot-otot/M.
sphincter pylori  muntah-muntah yang proyektil
Jejunum & Ileum

“Flexura duodeno jejunalis – JUNTURA ILEOCAECAL”


• Hub dgn Dinding posterior abdomen oleh mesenterium,
pangkal bersatu ”RADIX MESENTERIUM”
• Panjang jejunum 2,5 m, ileum 4 m
• Jejunum  “PLICA CIRCULARE”
Perbedaan Jejunum dan Ileum
Vascularisasi Jejunum dan Ileum
 Arteri:
 Aa. Intestinalis  A.a
jejunalis dan A.a ilealis
(merupakan cabang dari
A. mesenterica superior)
 Vena:
 Mengikuti arterinya  V.
mesenterica superior 
V. Porta
 Lymphe: mengikuti vena 
Lnn. mesenterica superior
 Lnn. Preaorticus
 Inervasi: Saraf sympatis dan
parasympatis
Beda Arteri Jejunum dan Ileum

Gambar A: jejunum Gambar B: ileum


TERIMA KASIH
Embriologi Saluran Cerna
Definisi dan Pengertian
 Embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang embrio
(mudigah)
 Embriologi berasal dari kata embrio dan logos
 Embrio: sesuatu dalam tingkat perkembangan awal
Logos : ilmu
 Embrio: masa perkembangan dari zigot sampai dengan
fetus/janin
 Embriogenesis adalah proses pembentukan dan
perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan
perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau
fertilisasi. 
Ruang Lingkup Embriologi

1. Progenesis (pro=sebelum, genesis= pembentukan):


gametogenesis & fertilisasi
2. Embriogenesis: morulasi, blastulasi, gastrulasi, dan neurulasi.
3. Organogenesis: pembentukan organ (ektoderm,
mesoderm,endoderm)
4. Teratogenesis/ Malformasi Kongenital: proses pekembangan
dan pembentukan embrio dan atau organ yang berlangsung
tidak normal
Fertilisasi Zigot
periode progenesis

periode embriogenesis
Morula

Neurula Gastrula Blastula

Fetus periode organogenesis


Organogenesis
 Organogenesis : proses pembentukan organ-organ tubuh pada
makhluk hidup.
 Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan
dinding tubuh embrio pada fase gastrula.
1.    Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung),
otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
2.    Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka
(tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat
peredaran darah dan alat ekskresi.
3.  Lapisan Endoderm/entoderm akan berdiferensiasi menjadi
alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi.
 Pada hari ke 25: lipatan cephalocaudal dan lateral embryo 
endoderm/entoderm

Intra embrionic extraembrionic

Primitive gut Yolk sac Allantois


 Ujung cephal dan caudal dari primitive gut buntu  foregut dan hindgut
 Midgut  untuk sementara tetap berhubungan dengan yolk sac melalui
ductus vitellinus
• Di ujung cephalic, foregut diikat o/ membran ektoderm- endoderm →
membrana bukofaringealis
• Di ujung caudal, hindgut diikat o/ membran ektoderm- endoderm →
membrana kloakalis
Foregut
 Foregut membentuk oesofagus,
lambung , duodenum, hati, kandung
empedu, pankreas

Oesofagus
 Oesofagus mulai berkembang pada
usia mudigah kurang lebih 4
minggu, dimana pada masa ini akan
terbentuk divertikulum respiratorius
pada ventral usus depan, pada
pebatasan dengan faring.
 Divertikulum ini akan berangsur-
angsur memisahkan diri melalui
sebuah pembatas yaitu septum
esofagotrachealis. Dengan adanya
sekat ini usus depan terbagi menjadi
bagian ventral, yaitu primordium
pernafasan dan bagian dorsal yaitu
oesofagus.
 Pada awalnya, oesophagus pendek, tetapi dengan turunnya
jantung dan paru-paru, oesophagus memanjang dengan
cepat.
 Lapisan muscular, dibentuk oleh mesenchym splanchnicus:
 2/3 proximal adalah otot lurik dan dipersarafi oleh N.
Vagus
 1/3 distal adalah otot polos dan dipersarafi oleh plexus
splanchnicus.
Gaster
 Gaster muncul sebagai pelebaran fusiform dari foregut pada
minggu keempat. Selama minggu-minggu berikutnya penampilan
dan posisi gaster sangat berubah sebagai akibat:
 tingkat pertumbuhan yang berbeda di berbagai area di dinding
 perubahan posisi organ sekitarnya.
 Perubahan posisi dari gaster paling mudah dijelaskan dengan
asumsi bahwa gaster berputar di sumbu longitudinal dan di sumbu
anteroposterior
• Gaster berputar 90 ° searah jarum jam di sekitar sumbu longitudinal,
menyebabkan sisi kiri menghadap ke anterior dan kanan menghadap
ke posterior.
• Oleh karena itu, N. vagus sinistra, awalnya menginervasi sisi kiri
gaster, sekarang menginervasi dinding anterior; N. vagus dextra
sekarang menginervasi dinding posterior.
• Selama rotasi ini, dinding posterior gaster tumbuh lebih cepat
dibanding bagian anterior, membentuk curvatura mayor dan
curvatura minor
 Gaster berputar di sekitar sumbu anteroposterior:
 bagian caudal (pars pylorica) bergerak ke kanan dan ke atas
 bagian cranial (pars cardiaca) bergerak ke kiri dan sedikit ke bawah.
 Gaster dalam posisi akhir, sumbu yang berjalan dari atas kiri ke
bawah kanan.
 Karena gaster melekat pada dinding dorsal tubuh dengan
mesogastrium dorsal dan dinding tubuh ventral oleh mesogastrium
ventral, rotasi dan pertumbuhan yang tidak proporsional mengubah
posisi mesenterium ini.
 Rotasi terhadap sumbu longitudinal menarik mesogastrium dorsal ke
kiri, menciptakan ruang di belakang gaster disebut bursa omentalis.
Duodenum
• Terbentuk dari bagian akhir foregut dan bagian atas midgut
• Titik pertemuan foregut dan midgut terletak tepat pada distal
dari liver bud
• Sementara gaster berputar, duodenum mengambil bentuk
lengkung seperti huruf “C” dan memutar kekanan.
• Rotasi ini bersama-sama dengan pertumbuhan yang cepat dari
caput pancreas, ayunan duodenum dari posisi awal pada garis
tengah ke sisi kanan rongga abdomen dan akhirnya terletak
retroperitoneal.
Potongan transversum melalui daerah duodenum pada berbagai tahap
perkembangan. Pada awalnya, duodenum dan caput pancreas terletak
pada bidang median (A), tetapi kemudian, mereka berayun ke kanan
dan memperoleh posisi retroperitoneal (B).
Hepar dan Gall Bladder
• Terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai epitel
endoderm pada ujung distal foregut.
• Pertumbuhan ini dikenal sebagai diverticulum hepatis (liver
bud)
• Liver bud terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi
dengan cepat dan menembus septum transversum yaitu
lempeng mesoderm.
• Sementara sel-sel hepar menembus septum transversum,
hubungan liver bud dan duodenum menyempit. Dengan ini
terbentuk saluran empedu (ductus biliaris).
• Dari saluran empedu (ductus biliaris), terbentuk tonjolan ke
ventral yang menghasilkan kandung empedu dan ductus
cysticus.
A. A 3-mm embrio (~ 25 hari) menunjukkan saluran pencernaan primitif
dan pembentukan liver bud. tunas dibentuk oleh lapisan endoderm
foregut. B. A 5-mm embrio (~ 32 hari). Epitel liver cord menembus
mesenchym dari septum transversum.
Sementara sel-sel hepar menembus septum transversum, hubungan
liver bud dan duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran
empedu (ductus biliaris). Dari saluran empedu (ductus biliaris),
terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung empedu dan
ductus cysticus. Hepar seluruhnya dikelilingi oleh peritoneum kecuali di
daerah kontak dengan diaphragma adalah bare area hepar
 Selama perkembangan sel epitel hepar bercampur baur
dengan V. vitelina dan V. umbilicalis untuk membentuk
sinusoid hepar.
 Hepar cord berdiferensiasi menjadi jaringan parenchim hepar
dan jaringan yang melapisi ductus biliaris.
 Sel-sel hemopoitik, sel-sel kupffer, dan sel-sel jaringan
penyambung berasal dari mesoderm septum transversum.
 Hepar mulai menjalankan fungsi hemopoietik-nya pada
minggu ke-10 dan mulai memproduksi empedu pada minggu
ke-12
 Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepaticus membentuk
ductus choledochus
Pancreas
• Pancreas dibentuk oleh dua tunas, dorsal dan ventral, berasal
dari lapisan endodermal dari duodenum.
• Dorsal pancreas bud ada di mesenterium dorsal, ventral
pancreas bud dekat saluran empedu (ductus choledochus).
• Ketika duodenum berputar ke kanan dan menjadi bentuk C,
ventral pancreas bud bergerak ke bagian dorsal seperti ductus
choledochus bergeser ke dorsal.
• Akhirnya ventral pancreas bud berada tepat dibawah dan
dibelakang dorsal pancreas bud.
Tahapan dalam pengembangan pancreas. A. 30 hari (~ 5 mm). B. 35 hari
(~ 7 mm). Awalnya, ventral pancreas bud terletak dekat dengan liver
bud, tetapi kemudian, bergerak posterior sekitar duodenum menuju
dorsal pancreas bud
• Ventral bud membentuk processus uncinatus dan bagian
inferior caput pancreas.
• Bagian yang tersisa dari kelenjar ini berasal dari dorsal bud.
• Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) dibentuk oleh bagian
distal dari ductus pancreas dorsalis dan seluruh ductus
pancreas ventralis.
• Bagian proximal dari ductus pancreas dorsalis obliterasi
sebagai ductus pancreaticus minor yaitu ductus pancreaticus
accesorius (Santorini).
• Ductus pancreaticus mayor, bersama-sama dengan ductus
choledochus memasuki duodenum di papilla duodeni mayor.
• Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papilla
duodeni minor.
A. Pancreas selama minggu keenam pembangunan. Ventral pancreas
bud berada dekat dengan dorsal pancreas bud. B. Fusi dari saluran
pancreas. Ductus pancreas mayor memasuki duodenum bersama
ductus choledochus pada papilla duodeni mayor. Ductus pancreas
accessorius(bila ada) memasuki duodenum di papilla duodeni minor.
• Pulau-pulau langerhans, berkembang dari jaringan parenchim
pancreas pada bulan ke tiga foetus.
• Sekresi insulin dimulai ± bulan ke-5.
• Kadar insulin foetus tidak tergantung pada kadar insulin
ibunya  >> insulin menembus placenta
Midgut
 Bagian usus ini membentuk bagian distal duodenum,
jejunum, ileum, caecum, appendiks, colon ascendens dan
dua pertiga colon transversum.
 Perkembangan midgut ditandai oleh pemanjangan usus yang
cepat dan mesenteriumnya membentuk gelung usus primer.
 Pada minggu ke-6, gelung tersebut tumbuh dengan cepat
sehingga menonjol masuk ke dalam tali pusat (herniasi
fisiologis).
 Pada minggu ke-10, gelung ini kembali ke rongga perut.
Sementara proses ini berlangsung, gelung usus tengah
berputar 270° berlawanan arah jarum jam manuju fossa
iliaca dextra sehingga colon ascendens dan flexura hepatica
menjadi terletak pada bagian kanan abdomen.
Hindgut
 Hindgut membentuk sepertiga colon transversum hingga
bagian atas canalis analis.
 Bagian caudal hindgut dibagi oleh septum urorectal
menjadi rectum dan canalis analis pada bagian posterior
dan vesica urinaria dan uretra di bagian anterior.
 Membrana analis terkoyak pada minggu ke-9 dan
terbukalah jalan antara rectum dengan dunia luar.
 Bagian atas analis canal terbentuk dari endoderm,
sementara sepertiga bawahnya berasal dari ectoderm,
sehingga pada persambungannya terbentuklah linea
pectinata.
Suplai vascularisasi saluran cerna:
1. Foregut: gaster sampai 1/3 duodenum  A. coeliaca
2. Midgut: 2/3 duodenum sampai colon ascendens  A.
mesenterica superior
3. Hindgut: colon transversum ke rectum  A. mesenterica
inferior
TERIMA KASIH
Organ-organ Pendukung Saluran Cerna
Pancreas
 Terletak area retroperitoneal, posterior gaster
 Dibagian inferior kuadran kiri atas
 Terdiri dari:
 caput pancreasterletak dalam cekungan berbentuk
huruf C duodenum, setinggi VL2 fekat midline
 proc. Uncinatusterbentang dari bagian bawah caput
pancreas, melintas di posterior vasa mesenterica superior
 collum pancreasdi anterior vasa mesenterica superior
 corpus pancreasmemanjang dan membentang dari
collum sampai cauda pancreas
 cauda pancreasmelintas diantara lapisan-lapisan lig.
splenorenale, setinggi VL1
 Ductus pancreaticus dimulai dari cauda pancreas  corpus
pancreas  bergabung dengan ductus choledochus 
membentuk ampulla hepatopancreatica (ampula vateri) 
masuk ke pars descendens duodeni pada papilla duodeni
major.
 Disekeliling ampula terdapat sphincter ampulla (sphincter
oddi)  merupakan kumpulan otot polos
 Ductus pancreaticus accessorius  bermuara ke duodenum diatas
papilla duodeni major, yaitu papilla duodeni minor
 Bagian superior pancreas berhubungan dengan foramen
gastroepiploicum yang ditutupi oleh omentum minus dan
struktur yang mengisi di dalam omentum tsb
 Bagian anterior, pars superior duodenum menutupi bagian
superior caput pancreas
 Struktur pancreas merupakan kumpulan kelenjar-kelenjar
yang salurannya menjadi satu yaitu ductus pancreaticus
 Ductus pancreaticus  ductus choledocus  ke duodenum
Vascularisasi Pancreas
• A. gastroduodenalis (dari A.
hepatica communis  truncus
coeliacus)
• A. pancreoticoduodenalis superior
anterior & A.
pancreoticoduodenalis superior
posterior (dari arteri
gastroduodenalis)
• A. pancreotico dorsalis, A.
pancreotico magna & A.pancreotico
caudalis(dari A. lienalis) collum,
corpus dan caudal pancreas
• A. pancreoticoduodenalis inferior
anterior & A.
pancreoticoduodenalis inferior
posterior (dari A. mesenterica
superior)
Lien
 Organ ini tidak termasuk sistem digestivus, namun aliran
darah venousnya menuju ke vena porta
 Terletak pada regio hupochondrium sinistra (antara costae 9-
11 sinistra)
 Dibungkus peritoneum (intraperitoneal)
 Difiksasi: lig. Gastrolienalis dan lig.lienarenalis
 Mempunyai facies diaphragmatica (berhadapan dengan pars
costalis) dan facies visceralis berbatasan dengan gaster, ren
dancolon
 Vasculasrisasi: A/V lienalis
Hepar
 Kelenjar terbesar
 Terletak pada kuadran
kanan atas regio
hypochondrium dextra dan
epigastrium; intraperitoneal
 Terdiri dari:
 Facies diaphragmatica
 Fascies visceralis
 Facies diaphragmatica  2
lobus dextra dan sinistra 
dipisahkan oleh lig.
falciforme hepatis  lig.
Teres hepatis
Facies Visceralis Hepar
Terdiri dari:
 Lobus sinistra
 Lobus centralis
 Lobus dextra
 Lobus sinistra dan
lobus centralis
dipisahkan oleh
fissura sagitalis
sinistra  lig.
venosum dan lig.
teres hepatis
 Lobus centralis dan
lobus dextra
dipisahkan oleh
fissura sagitalis
dextra  V. Cava
inferior dan fossa
vesica biliaris
 Pada lobus centralis terbagi menjadi lobus caudatus dan lobus
quadratus  bertemu membentuk porta hepatis (hilus
hepatis)
 Lobus quadratus terletak diantara fossa vesica felea dan
fissura lig. teres hepatis
 Lobus caudatus terletak diantara V. cava inferior dan fissura
lig. venosum
 Porta hepatis merupakan titik masuk kedalam hepar bagi
arteri hepatica dan vena porta hepatis dan titik keluar bagi
ductus hepaticus (triad portal)
 Capsula hepatis, meliputi hepar dan membentuk lobulus
 Margo pada hepar:
 Margo inferior: tajam, pada anak-anak teraba, pada
dewasa (-) teraba
 Pembuluh darah pada hepar:
 A. hepatica
 V. porta
 Ligamentum yang memfixasi hepar:
 Lig. Falciformis
 Lig. Teres hepatis
 Lig. Venosum
 Omentum minus
Suplai Arteri Hepar
 Suplai arteri hepar berasal
dari:
 A. Hepatica dextra dan A.
hepatica sinistra  dari A.
hepatica propria (sebuah
cabang dari A. hepatica
communis dari truncus
coeliacus)
Vascularisasi Hepar
 Merupakan pendarahan ganda:
 A. hepatica (30%) dan V. porta (70%)  porta hepatis 
lobulus  sinusoid  V. centralis  V. lobularis  Vv yang
>>  V. sublobularis  V. hepatica  V. cava inferior
 Vena porta:
Membawa darah yang mengandung hasil pencernaan yang
sudah diserap dari canal digestivus  V. porta
Vena Porta
 V. porta merupakan jalur
akhir bersama untuk
transportasi darah vena
dari lien, pancreas,
vesica biliaris/felea, dan
pars abdominalis tractus
gastrointestinalis.
 Vena porta terbentuk
dari gabungan V.
mesenterica superior
dan V. lienalis/splenica
setinggi VLII
Anastomose Portosistemik
 Pada pertemuan
gastroesophageale: V.
Gastrica sinistra (portal)
membentuk anastomose
portosistemik dengan aliran
vena menuju sistem V. Azygos
(sistemik)  varises
oesophagus
 Pada pertemuan anorectal: V.
rectalis superior (sistem
portal) beranastomose
dengan V. rectalis inferior
dan media (sistem sistemik)
 hemoroid
 Umbilicus: V. Paraumbilicalis
(portal) beranastomose V.
Epigastrica superior et
inferior(sistemik)  caput
medusae
Drainase Vena Pars Abdominalis GIT
 V. Mesenterica Superior
berawal dari fossa iliaca
dextra, drainase utk ileum
terminal, caecum, appendix
vermiformis  akhirnya
bergabung dengan V.
Splenica/lienalis  V. Porta
 V. Mesenterica superior,
menerima darah dari V.
Jejunalis, V. Ilealis, V.
Ileacolicae, V. Colicae
dextra et media, V.
Gastroomentalis dextra, V.
Pancreoticoduodenalis
inferior anterior et
posterior
Vesica Felea
 Merupakan kantong
kecil berbentuk buah pir,
yang berada pada
permukaan inferior
hepar
 Dinding vesica felea:
 Tunica serosa
 Tunica muscularis 
muscularis
 Tunica mucosa: rugae
 Terdiri dari:
 Fundus: terletak pada
margo inferior hepar
 Corpus: terletak di
depan colon
transversum dan pars
superior duodeni
 Collum
Berkelok-kelok seperti huruf S  ductus cysticus
 Ductus cysticus
Menghubungkan collum vesica felea dengan ductus
hepaticus communis
Mucosa berulir (lipatan spiral)  valvula spiralis 
memperkuat dinding dan membantu agar lumen tetap
terbuka
 Ductus hepaticus: saluran yang keluar dari collum
 Ductus choledochus: saluran yang membawa empedu ke
duodenum
 Fungsi vesica felea/biliaris: menerima, mengkonsentrasikan
dan menyimpan empedu dari hepar
Sistem Hepatobiliaris
Hepatocyt/empedu

Canaliculi biliaris

Ductus interlobularis >>

Ductus hep. Sinistra Duct hep. Dextra

Porta hepatis
Ductus hep. Communis
Vesica felea
Ductus choledochus
Ductus cysticus

Duodenum
Aliran Darah dan Empedu
Cor

V. cava inferior Aorta

V. hepatica

V. centralis

Hepar (hepatocyt) (triad porta)

Canaliculi biliveri Sinusoid

Cab. Duc.hepaticus cab. V.porta Cab. A.hepatica

Ductus hepatica V.porta A.hepatica

Empedu Makanan O2 darah

Duodenum O2 darah
Referensi
• Marieb, E.N & J. Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin
Cummings. 2000
• Drake, R. et al. Grey’s Anatomy for students. Elsevier. 2005
• Netter. Atlas Anatomy
• Snell. Clinical Anatomy
• T.W. Sadler - Langman's Medical Embryology, 11th Edition
• Bahan Kuliah dr, Juharlisni, DAAK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai