GASTROINTESTINAL
Batasan Pembahasan
Tractus digestivus
Cavum oris
Pharynx
Oesophagus
Gaster
Intestinum
Organ pendukung
Hepar & Vesica felea
Pancreas
Glandula salivarius
Lien
Mulut (Oris)
Batas-batasnya:
Anterior : bibir (labium oris)
Lateral : pipi
Superior : palatum durum dan palatum molle
Inferior : lidah
Posterior : isthmus faucium
Labium Oris
Terdapat lipatan otot
sekeliling mulut,
sehingga mulut dapat
bergerak M.
orbicularis oris
Dibagian luar ditutupi
oleh kulit
Terdapat frenulum labii
superior dan inferior
CAVUM ORIS (RONGGA MULUT)
A
Terdiri dari:
2
• Vestibulum oris
1. Batas depan: labia oris
B
1 2. Batas lateral: buccal
Dinding: tunica mucosa oris
- Gingiva
- Dentis
• Cavitas oris propria
– Batas atas: palatum (A)
– Batas lateral: dentis
– Dasarnya: lingua (B)
CAVUM ORIS ( RONGGA MULUT)
• Isthmus faucium :
A
– Palatum molle (A)
B – Uvula (B)
– Tonsila palatina (C)
– Dorsum lingua (D)
D
Lingua (lidah)
• Merupakan organ berotot
• Dibagi oleh sulcus terminalis
(V terbalik), menjadi:
Pars oralis:
2/3 anterior
Corpus lingua:
dorsum lingua (mukosa
kasar) terdapat papil
pengecap
facies inferior (licin,
frenulum lingua)
Pars pharyngeus:
1/3 posterior
Radix lingua
Mukosa berbenjol-benjol
Vascularisasi dan Inervasi Lingua
Vaskularisasi
A. lingualis terbagi menjadi A. dorsum lingua dan A. profunda
lingua
Inervasi:
Sensasi umum:
2/3 anterior : N. lingualis
1/3 posterior : N. glossopharyngeus
Sensasi khusus:
2/3 anterior : N. chorda tympani
1/3 posterior : N. glossopharyngeus
Otot-otot Lidah
Terdiri dari:
1. Intrinsik:
M. longitudinalis
superior
M. longitudinalis
inferior
M. transversus
lingua
M. Verticalis lingua
2. Ekstrinsik
M. styloglossus
M. hyoglossus
M. genioglossus
(ketiga otot diatas
disarafi oleh N.
Hypoglossus)
M. palatoglossus
Kelenjar Saliva
Terdiri dari:
Glandula parotidea
Glandula
submandibularis
Glandula sublingualis
Otot-otot Pengunyah
Terdiri atas:
M. masseter
M. temporalis
M. pterygoidea
lateral
M. pterygoidea
medial
Palatum
Merupakan bantalan pengunyah pada langit-langit mulut
Terdiri dari:
Palatum durum bagian depan tulang maxilla
Palatum molle bagian belakang langit-langit tdd dari jaringan
fibrosa dan selaput lendir
Otot-otot palatum
Terdiri dari:
M. levator veli palatini Menegangkan & mengangkat
M. tensor veli palatini palatum molle, melebarkan lumen
tuba auditiva
M. palatoglossus menurunkan palatum molle, mengangkat
pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx
epiglottis tepi
bawah cartilago
cricoid
Otot-otot Pharynx
Terdiri dari:
Otot-otot circular
M.constriktor
pharyngeus
superior
M.constriktor
pharyngeus media
M.constriktor
pharyngeus inferior
Otot-otot
longitudinal
M. stylopharyngeus
M.salphingopharyn
geus
M.palatopharyngeu
s
Oesophagus
Merupakan saluran yang menghubungkan pharynx dengan
gaster
Panjang ± 25 cm, mulai dari pharynx (C6) menuju thorax
memasuki abdomen melalui hiatus oesophagus berakhir di
gaster pada orifium cardiaca
Oesophagus pars abdominalis panjangnya ±1 cm
Batas-batas oesophagus:
Anterior: fascies posterior lobus hepatis sinistra, N. Vagus
sinistra
Posterior: crux sinistra diaphragma, N. Vagus sinistra
Vascularisasi:
Arteri: cabang-
cabang A. gastrica
sinistra, A.
thyroidea Inferior,
cabang aorta
thoracalis
Vena: ke V. Gastrica
sinistra, cabang V.
porta
Terbagi atas:
Pars cervicalis
Pars thoracalis
Pars abdominalis
Daerah konstriksi oesophagus:
Penyempitan sphincter cricopharyngeal
Penyempitan pada persilangan aorta (Arcus aorta)
Penyempitan pada persilangan brochus sinistra
Penyempitan diaphragma hiatus oesophagus
Proses Menelan
Proses menelan ada 3 fase:
1. Fase oral:
Makanan dalam bentuk bolus akibat proses mekanik
bergerak pada dorsum lidah menuju oropharynx, palatum
molle dan bagian atas dinding posterior pharynx terangkat
2. Fase pharyngeal:
Terjadi reflek menelan (involuntary), pharynx dan larynx
bergerak ke atas oleh karena kontraksi m. stylopharyngeus,
m. salphingopharyngeus, m. thyroideus dan m.
palatopharyngeus, aditus laryngeus tertutup oleh epiglottis
dan sphincter larynx
3. Fase oesophangeal:
Fase menelan (involuntary)perpindahan bolus makanan ke
distal oleh karena relaksasi m. cricopharyngeus, diakhir fase
sphincter oesophagus bawah terbuka dan tertutup kembali
saat makanan sudah lewat
Gaster
Terletak pada regio hypochondrium
sinistra, epigastrium dan umbilicalis,
sebagian besar tertutup oleh costae
Berdasarkan struktur:
Cardia
Fundus
Corpus
Pylorus:
Antrum pyloricum
Canalis pyloricus
Sphincter pylorus
Curvatura:
Curvatura major
Curvatura minor
Incisura: incisura cardiaca dan
incisura angularis
Dua ostium: ostium cardiaca dan
ostium pylorica
Gaster
Gaster in situ:
Fundus: dalam lengkung
diaphragma
Corpus: pancreas dan
bagian decendens
diaphragma
Curvatura major:
anterior glandula
suprarenal dextra dan
bagian superior ginjal
Curvatura minor:
pancreas dan tuber
omentalis hepar
Gaster
Posterior: a/v lienalis
Anterior:dinding abdomen
Kanan: lobus quadratus
hepar dan lobus sinistra
hepar
Caudal curvatura major:
colon transversum
Bentuk gaster seperti koma, tergantung:
posisi tubuh, postur tubuh, isinya, organ sekitarnya dan respirasi
Lapisan-lapisan pada dinding gaster:
Lapisan serosa peritoneum intraperitoneal
Lapisan muscularis:
longitudinal (luar)
Circular: lapisan dalam menebal di pylorus M. sphincter pylori
Obliq: di fundus
Lapisan submucosa
Lapisan mucosa:
plica mucosa
longitudinal, tebal dibagian curvatura major
Rugae (+)
Gaster dibungkus sepenuhnya oleh peritonium intraperitoneal
peritoneum dari hepar ke curvatura minor omentum
minus
Dari curvatura major peritonium turun naik kembali
colon transversum omentum majus
Kedua omentum membawa darah dan lymphe ke lambung
Kelenjar cerna dalam gaster:
Kelenjar cardia menghasilkan sekret mucus alkali
Kelenjar dari fundus berbentuk tubuler berisi sel
oksintik menghasilkan asam lambung dan mucin
Kelenjar pyloric berbentuk tubuler menghasilkan
mucus alkali
Vascularisasi Gaster
Arteri:
A. coeliaca A. gastrica
sinistra 1/2 curvatura
minor sinistra)
A. hepatica communis A.
gastrica dextra
A. lienalis A. gastrica brevis
(memperdarahi fundus)
A. gastroduodenalis A.
gastroepiploica dextra
(memperdarahi curvatura
major dextra)
A. lienalis A.
gastroepiploica sinistra
(memperdarahi curvatura
major sinistra)
Inervasi Gaster
N. Vagus (N. X) anterior dan posterior berasal dari plexus
oesophagus dan memasuki abdomen melalui hiatus
oesophagus
Intestinum
Intestinum merupakan bagian sistem pencernaan, yang berawal
pada pylorus dan berakhir pada rectum
Terbagi atas:
Intestinum tenue:
Duodenum
Jejunum
Ileum
Intestinum crassum:
Caecum dan appendix vermiformis
Colon ascendens
Colon transversum
Colon decendens
Colon sigmoid
Rectum
Intestinum Tenue
Dari pylorus ileocaecal junction
Terletak pada regio umbilicalis dan epigastrium
Lapisan intestinum tenue dari luar ke dalam:
Lapisan serosa dibentuk oleh peritoneum
Lapisan muscularis: otot longitudinal dan circular
Lapisan submucosa: mengandung kelenjar, pembuluh
darah dan saraf
Lapisan mucosa: terdiri dari epitel yang luas dengan
lipatan mucosa berisi mikrovilli untuk memudahkan
pencernaan dan absorpsi, plica circularis, kelenjar dan
lymphe
Duodenum
Berbentuk seperti huruf C,
dengan panjang ± 25 cm
Terletak pada regio
epigastrium, umbilicalis
Bagian 2,5 cm pertama
diliputi oleh peritoneum
extraperitoneal
merupakan struktur
retroperitoneal
Fiksasi ke hepar lig.
hepatoduodenale
Mulai dari pylorus
flexura duodenojejunalis
Bagian konkafnya
(concavitas) ditempati oleh
pancreas
Duodenum dibagi atas 4
bagian:
Bagian I (5 cm) : pars
superior
Bagian II (7,5 cm): pars
decendens
Bagian ini menurun
disekeliling caput pancreas
Bagian dalam pada
potongan tengah,
ditemukan papilla vateri
(tempat masuknya ductus
biliaris communis dan
ductus pancreaticus
mayor/wirsungi)
Pada bagian ujung terdapat
M. sphincter oddi
Ductus pancreaticus minor
(santorini) masuk ke
duodenum sedikit diatas
papilla vateri
Bagian III (10 cm): bagian ini terletak dianterior dilewati
pangkal mesenterium dan pembuluh darah mesenterica
superior
Bagian IV (2,5 cm): berakhir sebagai sambungan
duodenojejunalis flexura duodenojejunalis
Ujung bawah duodenum ditandai dengan lipatan
peritoneal ke cruris dextra diaphragma yang melapisi lig.
Suspensorium treitz
Dinding duodenum mengandung kelenjar penghasil getah
pencernaan
Duodenum
Vascularisasi Duodenum
Arteri:
A. Pancreotico
duodenalis superior
(merupakan cabang
dari A.
gastroduodenalis)
sampai muara ductus
choledocus
A. Pancreotico
duodenalis inferior
(merupakan cabang
dari A. mesenterica
superior) dari
muara ductus
choledocus
Vascularisasi duodenum
Vena :
Proximal muara ductus choledocus V. porta
Distal muara ductus choledocus V. mesenterica superior V.
porta
Struktur duodenum:
Tunica serosa: peritoneum retroperitoneum
Tunica muscularis: longitudinal dan circular
Tunica mucosa: plica circular >> dan tebal, villi >> dibanding
kelenjar, papilla duodeni dan sphincter oddi
Lymphe dan Inervasi Duodenum
Lymphe
Proximal: Lnn pancreoticoduodenalis superior Lnn.
gastroduodenalis Lnn. coeliaca
Distal: Lnn. pancreoticoduodenalis inferior Lnn. mesenterica
superior Lnn. Subpyloricus
Inervasi
Sympatis: Plexus coeliacus rasa nyeri
Parasympatis: N. vagus untuk motorik ( otot-otot gaster) &
untuk sekremotorius (kelenjar)
Sphincter pylori : motoris (sympatis) dan inhibitor (N. vagus)
Aplikasi Klinis
Posisi pylorus tetap, tidak bisa berubah-ubah dengan
perubahan posisi tubuh pylorus terfixir pada dinding
posterior ulcus pepticum
Pylorus stenosis: M. pylorica >> atau hipertrophi otot-otot/M.
sphincter pylori muntah-muntah yang proyektil
Jejunum & Ileum
periode embriogenesis
Morula
Oesofagus
Oesofagus mulai berkembang pada
usia mudigah kurang lebih 4
minggu, dimana pada masa ini akan
terbentuk divertikulum respiratorius
pada ventral usus depan, pada
pebatasan dengan faring.
Divertikulum ini akan berangsur-
angsur memisahkan diri melalui
sebuah pembatas yaitu septum
esofagotrachealis. Dengan adanya
sekat ini usus depan terbagi menjadi
bagian ventral, yaitu primordium
pernafasan dan bagian dorsal yaitu
oesofagus.
Pada awalnya, oesophagus pendek, tetapi dengan turunnya
jantung dan paru-paru, oesophagus memanjang dengan
cepat.
Lapisan muscular, dibentuk oleh mesenchym splanchnicus:
2/3 proximal adalah otot lurik dan dipersarafi oleh N.
Vagus
1/3 distal adalah otot polos dan dipersarafi oleh plexus
splanchnicus.
Gaster
Gaster muncul sebagai pelebaran fusiform dari foregut pada
minggu keempat. Selama minggu-minggu berikutnya penampilan
dan posisi gaster sangat berubah sebagai akibat:
tingkat pertumbuhan yang berbeda di berbagai area di dinding
perubahan posisi organ sekitarnya.
Perubahan posisi dari gaster paling mudah dijelaskan dengan
asumsi bahwa gaster berputar di sumbu longitudinal dan di sumbu
anteroposterior
• Gaster berputar 90 ° searah jarum jam di sekitar sumbu longitudinal,
menyebabkan sisi kiri menghadap ke anterior dan kanan menghadap
ke posterior.
• Oleh karena itu, N. vagus sinistra, awalnya menginervasi sisi kiri
gaster, sekarang menginervasi dinding anterior; N. vagus dextra
sekarang menginervasi dinding posterior.
• Selama rotasi ini, dinding posterior gaster tumbuh lebih cepat
dibanding bagian anterior, membentuk curvatura mayor dan
curvatura minor
Gaster berputar di sekitar sumbu anteroposterior:
bagian caudal (pars pylorica) bergerak ke kanan dan ke atas
bagian cranial (pars cardiaca) bergerak ke kiri dan sedikit ke bawah.
Gaster dalam posisi akhir, sumbu yang berjalan dari atas kiri ke
bawah kanan.
Karena gaster melekat pada dinding dorsal tubuh dengan
mesogastrium dorsal dan dinding tubuh ventral oleh mesogastrium
ventral, rotasi dan pertumbuhan yang tidak proporsional mengubah
posisi mesenterium ini.
Rotasi terhadap sumbu longitudinal menarik mesogastrium dorsal ke
kiri, menciptakan ruang di belakang gaster disebut bursa omentalis.
Duodenum
• Terbentuk dari bagian akhir foregut dan bagian atas midgut
• Titik pertemuan foregut dan midgut terletak tepat pada distal
dari liver bud
• Sementara gaster berputar, duodenum mengambil bentuk
lengkung seperti huruf “C” dan memutar kekanan.
• Rotasi ini bersama-sama dengan pertumbuhan yang cepat dari
caput pancreas, ayunan duodenum dari posisi awal pada garis
tengah ke sisi kanan rongga abdomen dan akhirnya terletak
retroperitoneal.
Potongan transversum melalui daerah duodenum pada berbagai tahap
perkembangan. Pada awalnya, duodenum dan caput pancreas terletak
pada bidang median (A), tetapi kemudian, mereka berayun ke kanan
dan memperoleh posisi retroperitoneal (B).
Hepar dan Gall Bladder
• Terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai epitel
endoderm pada ujung distal foregut.
• Pertumbuhan ini dikenal sebagai diverticulum hepatis (liver
bud)
• Liver bud terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi
dengan cepat dan menembus septum transversum yaitu
lempeng mesoderm.
• Sementara sel-sel hepar menembus septum transversum,
hubungan liver bud dan duodenum menyempit. Dengan ini
terbentuk saluran empedu (ductus biliaris).
• Dari saluran empedu (ductus biliaris), terbentuk tonjolan ke
ventral yang menghasilkan kandung empedu dan ductus
cysticus.
A. A 3-mm embrio (~ 25 hari) menunjukkan saluran pencernaan primitif
dan pembentukan liver bud. tunas dibentuk oleh lapisan endoderm
foregut. B. A 5-mm embrio (~ 32 hari). Epitel liver cord menembus
mesenchym dari septum transversum.
Sementara sel-sel hepar menembus septum transversum, hubungan
liver bud dan duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran
empedu (ductus biliaris). Dari saluran empedu (ductus biliaris),
terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung empedu dan
ductus cysticus. Hepar seluruhnya dikelilingi oleh peritoneum kecuali di
daerah kontak dengan diaphragma adalah bare area hepar
Selama perkembangan sel epitel hepar bercampur baur
dengan V. vitelina dan V. umbilicalis untuk membentuk
sinusoid hepar.
Hepar cord berdiferensiasi menjadi jaringan parenchim hepar
dan jaringan yang melapisi ductus biliaris.
Sel-sel hemopoitik, sel-sel kupffer, dan sel-sel jaringan
penyambung berasal dari mesoderm septum transversum.
Hepar mulai menjalankan fungsi hemopoietik-nya pada
minggu ke-10 dan mulai memproduksi empedu pada minggu
ke-12
Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepaticus membentuk
ductus choledochus
Pancreas
• Pancreas dibentuk oleh dua tunas, dorsal dan ventral, berasal
dari lapisan endodermal dari duodenum.
• Dorsal pancreas bud ada di mesenterium dorsal, ventral
pancreas bud dekat saluran empedu (ductus choledochus).
• Ketika duodenum berputar ke kanan dan menjadi bentuk C,
ventral pancreas bud bergerak ke bagian dorsal seperti ductus
choledochus bergeser ke dorsal.
• Akhirnya ventral pancreas bud berada tepat dibawah dan
dibelakang dorsal pancreas bud.
Tahapan dalam pengembangan pancreas. A. 30 hari (~ 5 mm). B. 35 hari
(~ 7 mm). Awalnya, ventral pancreas bud terletak dekat dengan liver
bud, tetapi kemudian, bergerak posterior sekitar duodenum menuju
dorsal pancreas bud
• Ventral bud membentuk processus uncinatus dan bagian
inferior caput pancreas.
• Bagian yang tersisa dari kelenjar ini berasal dari dorsal bud.
• Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) dibentuk oleh bagian
distal dari ductus pancreas dorsalis dan seluruh ductus
pancreas ventralis.
• Bagian proximal dari ductus pancreas dorsalis obliterasi
sebagai ductus pancreaticus minor yaitu ductus pancreaticus
accesorius (Santorini).
• Ductus pancreaticus mayor, bersama-sama dengan ductus
choledochus memasuki duodenum di papilla duodeni mayor.
• Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papilla
duodeni minor.
A. Pancreas selama minggu keenam pembangunan. Ventral pancreas
bud berada dekat dengan dorsal pancreas bud. B. Fusi dari saluran
pancreas. Ductus pancreas mayor memasuki duodenum bersama
ductus choledochus pada papilla duodeni mayor. Ductus pancreas
accessorius(bila ada) memasuki duodenum di papilla duodeni minor.
• Pulau-pulau langerhans, berkembang dari jaringan parenchim
pancreas pada bulan ke tiga foetus.
• Sekresi insulin dimulai ± bulan ke-5.
• Kadar insulin foetus tidak tergantung pada kadar insulin
ibunya >> insulin menembus placenta
Midgut
Bagian usus ini membentuk bagian distal duodenum,
jejunum, ileum, caecum, appendiks, colon ascendens dan
dua pertiga colon transversum.
Perkembangan midgut ditandai oleh pemanjangan usus yang
cepat dan mesenteriumnya membentuk gelung usus primer.
Pada minggu ke-6, gelung tersebut tumbuh dengan cepat
sehingga menonjol masuk ke dalam tali pusat (herniasi
fisiologis).
Pada minggu ke-10, gelung ini kembali ke rongga perut.
Sementara proses ini berlangsung, gelung usus tengah
berputar 270° berlawanan arah jarum jam manuju fossa
iliaca dextra sehingga colon ascendens dan flexura hepatica
menjadi terletak pada bagian kanan abdomen.
Hindgut
Hindgut membentuk sepertiga colon transversum hingga
bagian atas canalis analis.
Bagian caudal hindgut dibagi oleh septum urorectal
menjadi rectum dan canalis analis pada bagian posterior
dan vesica urinaria dan uretra di bagian anterior.
Membrana analis terkoyak pada minggu ke-9 dan
terbukalah jalan antara rectum dengan dunia luar.
Bagian atas analis canal terbentuk dari endoderm,
sementara sepertiga bawahnya berasal dari ectoderm,
sehingga pada persambungannya terbentuklah linea
pectinata.
Suplai vascularisasi saluran cerna:
1. Foregut: gaster sampai 1/3 duodenum A. coeliaca
2. Midgut: 2/3 duodenum sampai colon ascendens A.
mesenterica superior
3. Hindgut: colon transversum ke rectum A. mesenterica
inferior
TERIMA KASIH
Organ-organ Pendukung Saluran Cerna
Pancreas
Terletak area retroperitoneal, posterior gaster
Dibagian inferior kuadran kiri atas
Terdiri dari:
caput pancreasterletak dalam cekungan berbentuk
huruf C duodenum, setinggi VL2 fekat midline
proc. Uncinatusterbentang dari bagian bawah caput
pancreas, melintas di posterior vasa mesenterica superior
collum pancreasdi anterior vasa mesenterica superior
corpus pancreasmemanjang dan membentang dari
collum sampai cauda pancreas
cauda pancreasmelintas diantara lapisan-lapisan lig.
splenorenale, setinggi VL1
Ductus pancreaticus dimulai dari cauda pancreas corpus
pancreas bergabung dengan ductus choledochus
membentuk ampulla hepatopancreatica (ampula vateri)
masuk ke pars descendens duodeni pada papilla duodeni
major.
Disekeliling ampula terdapat sphincter ampulla (sphincter
oddi) merupakan kumpulan otot polos
Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke duodenum diatas
papilla duodeni major, yaitu papilla duodeni minor
Bagian superior pancreas berhubungan dengan foramen
gastroepiploicum yang ditutupi oleh omentum minus dan
struktur yang mengisi di dalam omentum tsb
Bagian anterior, pars superior duodenum menutupi bagian
superior caput pancreas
Struktur pancreas merupakan kumpulan kelenjar-kelenjar
yang salurannya menjadi satu yaitu ductus pancreaticus
Ductus pancreaticus ductus choledocus ke duodenum
Vascularisasi Pancreas
• A. gastroduodenalis (dari A.
hepatica communis truncus
coeliacus)
• A. pancreoticoduodenalis superior
anterior & A.
pancreoticoduodenalis superior
posterior (dari arteri
gastroduodenalis)
• A. pancreotico dorsalis, A.
pancreotico magna & A.pancreotico
caudalis(dari A. lienalis) collum,
corpus dan caudal pancreas
• A. pancreoticoduodenalis inferior
anterior & A.
pancreoticoduodenalis inferior
posterior (dari A. mesenterica
superior)
Lien
Organ ini tidak termasuk sistem digestivus, namun aliran
darah venousnya menuju ke vena porta
Terletak pada regio hupochondrium sinistra (antara costae 9-
11 sinistra)
Dibungkus peritoneum (intraperitoneal)
Difiksasi: lig. Gastrolienalis dan lig.lienarenalis
Mempunyai facies diaphragmatica (berhadapan dengan pars
costalis) dan facies visceralis berbatasan dengan gaster, ren
dancolon
Vasculasrisasi: A/V lienalis
Hepar
Kelenjar terbesar
Terletak pada kuadran
kanan atas regio
hypochondrium dextra dan
epigastrium; intraperitoneal
Terdiri dari:
Facies diaphragmatica
Fascies visceralis
Facies diaphragmatica 2
lobus dextra dan sinistra
dipisahkan oleh lig.
falciforme hepatis lig.
Teres hepatis
Facies Visceralis Hepar
Terdiri dari:
Lobus sinistra
Lobus centralis
Lobus dextra
Lobus sinistra dan
lobus centralis
dipisahkan oleh
fissura sagitalis
sinistra lig.
venosum dan lig.
teres hepatis
Lobus centralis dan
lobus dextra
dipisahkan oleh
fissura sagitalis
dextra V. Cava
inferior dan fossa
vesica biliaris
Pada lobus centralis terbagi menjadi lobus caudatus dan lobus
quadratus bertemu membentuk porta hepatis (hilus
hepatis)
Lobus quadratus terletak diantara fossa vesica felea dan
fissura lig. teres hepatis
Lobus caudatus terletak diantara V. cava inferior dan fissura
lig. venosum
Porta hepatis merupakan titik masuk kedalam hepar bagi
arteri hepatica dan vena porta hepatis dan titik keluar bagi
ductus hepaticus (triad portal)
Capsula hepatis, meliputi hepar dan membentuk lobulus
Margo pada hepar:
Margo inferior: tajam, pada anak-anak teraba, pada
dewasa (-) teraba
Pembuluh darah pada hepar:
A. hepatica
V. porta
Ligamentum yang memfixasi hepar:
Lig. Falciformis
Lig. Teres hepatis
Lig. Venosum
Omentum minus
Suplai Arteri Hepar
Suplai arteri hepar berasal
dari:
A. Hepatica dextra dan A.
hepatica sinistra dari A.
hepatica propria (sebuah
cabang dari A. hepatica
communis dari truncus
coeliacus)
Vascularisasi Hepar
Merupakan pendarahan ganda:
A. hepatica (30%) dan V. porta (70%) porta hepatis
lobulus sinusoid V. centralis V. lobularis Vv yang
>> V. sublobularis V. hepatica V. cava inferior
Vena porta:
Membawa darah yang mengandung hasil pencernaan yang
sudah diserap dari canal digestivus V. porta
Vena Porta
V. porta merupakan jalur
akhir bersama untuk
transportasi darah vena
dari lien, pancreas,
vesica biliaris/felea, dan
pars abdominalis tractus
gastrointestinalis.
Vena porta terbentuk
dari gabungan V.
mesenterica superior
dan V. lienalis/splenica
setinggi VLII
Anastomose Portosistemik
Pada pertemuan
gastroesophageale: V.
Gastrica sinistra (portal)
membentuk anastomose
portosistemik dengan aliran
vena menuju sistem V. Azygos
(sistemik) varises
oesophagus
Pada pertemuan anorectal: V.
rectalis superior (sistem
portal) beranastomose
dengan V. rectalis inferior
dan media (sistem sistemik)
hemoroid
Umbilicus: V. Paraumbilicalis
(portal) beranastomose V.
Epigastrica superior et
inferior(sistemik) caput
medusae
Drainase Vena Pars Abdominalis GIT
V. Mesenterica Superior
berawal dari fossa iliaca
dextra, drainase utk ileum
terminal, caecum, appendix
vermiformis akhirnya
bergabung dengan V.
Splenica/lienalis V. Porta
V. Mesenterica superior,
menerima darah dari V.
Jejunalis, V. Ilealis, V.
Ileacolicae, V. Colicae
dextra et media, V.
Gastroomentalis dextra, V.
Pancreoticoduodenalis
inferior anterior et
posterior
Vesica Felea
Merupakan kantong
kecil berbentuk buah pir,
yang berada pada
permukaan inferior
hepar
Dinding vesica felea:
Tunica serosa
Tunica muscularis
muscularis
Tunica mucosa: rugae
Terdiri dari:
Fundus: terletak pada
margo inferior hepar
Corpus: terletak di
depan colon
transversum dan pars
superior duodeni
Collum
Berkelok-kelok seperti huruf S ductus cysticus
Ductus cysticus
Menghubungkan collum vesica felea dengan ductus
hepaticus communis
Mucosa berulir (lipatan spiral) valvula spiralis
memperkuat dinding dan membantu agar lumen tetap
terbuka
Ductus hepaticus: saluran yang keluar dari collum
Ductus choledochus: saluran yang membawa empedu ke
duodenum
Fungsi vesica felea/biliaris: menerima, mengkonsentrasikan
dan menyimpan empedu dari hepar
Sistem Hepatobiliaris
Hepatocyt/empedu
Canaliculi biliaris
Porta hepatis
Ductus hep. Communis
Vesica felea
Ductus choledochus
Ductus cysticus
Duodenum
Aliran Darah dan Empedu
Cor
V. hepatica
V. centralis
Duodenum O2 darah
Referensi
• Marieb, E.N & J. Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin
Cummings. 2000
• Drake, R. et al. Grey’s Anatomy for students. Elsevier. 2005
• Netter. Atlas Anatomy
• Snell. Clinical Anatomy
• T.W. Sadler - Langman's Medical Embryology, 11th Edition
• Bahan Kuliah dr, Juharlisni, DAAK
TERIMA KASIH