1. Mulut (Oris)
Terdiri dari :
Vestibulum oris
Cavum oris
a) Bibir, tersusun dari otot rangka (otot orbikularis oris) dan jaringan ikat. Bibir terdiri dari
labium superior dan labium inferior. Jika kedua labium itu bertemu, maka terdapat rongga
yang disebut dengan rima oris. Bibir berfungsi untuk menerima makanan dan berperan dalam
proses bicara.
- Frenulun lingua, yang berfungsi untuk melekatkan lidah pada dasar mulut
- Sulcus medianus linguae yang membagi lidah atas bagian kiri dan kanan
- Sulcus terminalis linguae yang memisahkan antara ±2/3 anterior lidah dan ±1/3
posterior lidah
- Papila yang menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar. Papila ini ada tiga, yaitu papila
filiform, papila fungiform, dan papila sircumvalata
- Tonsil lingua yang merupakan agregasi jaringan limfoid pada 1/3 posterior lidah
- Otot-otot ekstrinsik lidah : berawal pada tulang dan jaringan di luar lidah, berfungsi
untuk pergerakan lidah
- Otot-otot instrinsik lidah, memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk
membentuk sudut satu sama lain, ini memberikan mobilitas yang besar pada lidah
Dorsum
Radiks
Sulcus terminalis
lingus
Sulcus medialis
lingua
Apeks
Margo lingua
foramen caecum
lingua
ü Kelenjar parotis : kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di depan telinga.
Komposisi saliva :
ü Serosa : 98% mengandung air dan mengandung enzim amilase serta beberapa jenis ion
seperti : Na, Cl, K, dan bikarbonat.
Fungsi saliva :
ü Melembabkan dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan dan juga melembabkan
bibir dan lidah sehingga terhindar dari kekeringan.
ü Amilase pada saliva mengurai amilum menjadi polisakarida dan maltosa (disakarida).
d) Gigi, tersusun dalam kantong-kantong (alveolar) pada mandibula dan maksila.
Setiap barisan gigi membentuk lengkung gigi. Lengkung atas mempunyai kelengkungan yang
lebih besar dari lengkung bawah, sehingga gigi atas menutup gigi bawah.
Ada dua susunan gigi :
Terdiri dari 2 gigi seri (incisivus) yaitu medial dan lateral, 1 gigi taring (caninus) dan 2
geraham (premolar) yaitu premolar 1 dan premolar 2.
2 1 2 2 1 2
2 1 2 2 1 2
Terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, 2 premolar dan 3 buah molar yang terdiri dari molar 1, molar
2, dan molar 3. Molar 3 biasanya tumbuh pada saat berumur 20 tahun ke atas.
3 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 3
1. Faring
Terdiri dari :
1. Esophagus
Esofagus merupakan tuba muskular/saluran panjang, dengan panjang ±25 cm dan lebar 2,5
cm. Dimulai dari faring (C6) sampai ke lambung (T11)
Berawal dari laringofaring kemudian pada saat di dekat diafragma akan menyempit yang
disebut hiatus esofagus (pada T10), kemudian melebar kembali saat mendekati gaster.
Fungsi : tempat menyalurkan makanan dari faring ke gaster melalui gerak peristaltik dan
tidak mengandung enzim-enzim pencernaan.
Pembuluh darah : a. thyroidea inferior, cabang aorta thoracalis, dan a. gastrika sinistra.
1. Lambung/gaster
Berbentuk seperti huruf J.
Regia lambung :
gaster.
Pada gaster terdapat dua sfingter untuk mencegah aliran balik, yaitu:
Incisura cardialis
Insicura angularis
Fiksasi Lambung
Yang terkuat fiksasinya adalah cardiac, sebab pars abdominalis esofagus melekat
pada dinding belakang perut
Fiksasi lambung :
- Omentum minus ® lig. phrenico gastricus, lig. hepato gastricus, dan lig. hepato
duodenale.
- Omentum mayus ® lig. gastrocolicum, lig. gastrolienalis, dan lig. gastrofrenika.
Fungsi lambung :
Penyimpanan makanan
Produksi kimus : masa homogen ½ cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus.
Nantinya mendorong makanan ke duodenum
Digesti protein oleh enzim pepsin
Produksi mukus ® pelumas
Absorpsi
Cabang-cabangnya:
Intestinum tenue
Merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai katup iliosaecal (tempat
menyatu dengan usus besar.
Normalnya panjang usus besar 7 m, tapi saat bekerja panjangnya menjadi 3-5 m, diameter :
2,5 cm.
Terdiri dari :
Berbentuk huruf C.
Letak retroperitoneal.
ü Pembuluh darah ileum lebih rapat dan pada ileum terdapat jaringan limfoid
Pada ileum terminal, terdapat muara yang berhubungan dengan saecum : valvula iliosaecalis.
Pembuluh darahnya adalah cabang ke-2 dari aorta abdominalis yaitu a. mesenterica superior
® a. yeyunalis dan a. ilealis.
1. Intestinum crassum
Diameter lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya regangnya lebih besar dari usus
halus.
Serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk 3 pita taenia coli yang
menarik kolon menjadi kantong besar yaitu haustra.
Terdiri dari:
- appendix vermiformisà tabung buntu sempit berisi jaringan limfoid menonjol ke ujung
saecum.
- colon descendens à bagian usus besar yang turun, terdapat flexura coli sinistra/flexura
sphlenica.
Pembuluh darah :
- a. rectalis inferiorà cabang a. pudenda interna à anastomose dengan a. rectalis media
1. Anus
Anus à lubang bawah canalis anal berwarna coklat kemerahan. Berkerut akibat kontraksi m.
sphincter ani externa (oto lurik) dan interna (otot polos).
1. Hepar
Basis/sisi lateral kanan hati meluas dekat sisi midlateral crista iliaca kanan ®
menyilang iga ke 11, 10, 9, 8
Tekstur : lunak dan lentur
Batas superior : diafragma dan sisi superior lobus kanan hati setinggi iga ke-5
Tepi inferior yang tajam pada hati ® menyilang bidang transpylorik ± 2-3 cm di
sebelah kanan garis tengah ® berada di bawah tepi costa kanan ® mudah cidera bila
dinding kanan abdomen tertembus.
Secara nyata dibedakan atas : lobus dextra (terbesar) dan sinistra.
Terdapat juga lobus caudatus dan quadratus
facies inferior dan posterior à alur berbentuk h à fossa sagitalis sinistra à ligamen teres
hepatis
fossa sagitalis dextra à vesica fellea dan vena cava inferior
seluruh hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, hanya sebagian ditutupi peritonium
porta hepatis à v. porta, ductus choledochus dan a. hepatica
Fungsi hepar :
Ligamen hepatis :
ligamen falciforme : merupakan lipatan peritoneum berlapis ganda berjalan dari
umbilikalis ke hepar. Berjalan ke permukaan anterior – superior kemudian membelah
menjadi dua lapisan :
ligamen teres hepatis : terdapat di dalam lig. falciforme yang merupakan sisa v.
umbilikalis kiri. Berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada permukaan belakang
hepar dan bersatu dengan cabang v. porta dalam porta hepatis.
Ligamen venosus arantii merupakan sisa dukt. venosus melekat pada v. porta ®
berjalan ke atas melekat pada v. cava inferior.
a. hepatica communis (a. hepatica sinistra dan dextra ) : membawa darah yang kaya
oksigen (mensuplay 30%)
- berasal dari a. coelica terletak di depan foramen epipleicum (winslow). Sebelah kiri
dukt. choleduchus dan depan v. porta
v. porta : membawa darah venosa yang kaya hasil pencernaan (mensuplay 70%)
Terbagi atas v. porta dextra (lobus dextra) dan vena porta sinistra (lobus lainnya).
Aliran limfe : hepar menghasilkan 1/3 – 1/2 dari seluruh cairan limfe tubuh.
Pembuluh limfe :
1. Vesica fellea
anterior abdomen
ditemukan ductus cysticus dan bergabung dengan ductus hepaticus menjadi ductus
choledochus
Terdiri dari :
berjalan a. lienalis
Cauda à lien
Pembuluh darah
menjadi 6 pembuluh
1. Cavum Oris
Batas/Dinding
Cavum oris berisi lidah,gigi-geligi, dan terdapat glandula salivatorius. Di bagian dinding
dalam cavum oris terdapat glandula labialis, glandula pallatina, dan glandula bucalis.
Sedangkan di dalam cavum oris terdapat galndula lingualis.
1. Labium Oris
Terdapat otot serat lintang memanjang (orbicularis oris) yang melingkari celah bibir.
1. Lingua
Bagian-bagian lidah :
Pada lidah terdapat glandula lingualis dan otot serat lintang di 2/3 bagian depannya. Di
bagian permukaannya terdapat papilla lingualis, yang sebenarnya merupakan tonjolan
membran mucosa. Terdapat beberapa papilla, yaitu :
1. Papilla filiformis :
1. Papilla Fungiformis :
- Berbentuk seperti jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar
dengan permukaan licin
- Mengandung sebatran kuncup pengecap pada permukaan atasnya, tersebar tak merata
di antara papilla filliformis
- Mengandung banyak pembuluh darh, sehingga memberi warna merah pada lidah
3. Papilla sirkumvalata
1. Papilla foliata
1. Dentis
1.
1. Lipatan-lipatan pada tepi samping lidah
2. Pada manusia bersifat rudimenter
3. Banyak pada hewan pengerat
Terdiri dari :
Lapisan gigi :
1. Dentin
- Terdiri atas serabut kolagen tipe I, glukosaminoglikan, fosfoprotein, fosfolipid, dan garam
kalsium dalam bentuk kristal hidroksiapatit
- Dentin sensitif terhadap beberapa stimulus seperti panas, dingin, asam, trauma, dan semua
stimulus dirasakan sebagai nyeri
1. Email
- Komponen paling keras dalam tubuh karena terdiri dari 96 % mineral, 1% zat organik,
dan 3 % air
1. Pulpa dentis
- Pembuluh darah dan saraf tersebut masuk melalui foramen apikal
1. Cementum
- Terdapat serat kolagen yang menyebar sampai ke membran periodontal : serat sharpey
(penghubung gigi dan rahang)
- Penghubung cement & gigi berbentuk granular disebut : granular tomes
1. Ligamen periodontal
Jaringan ikat fibrosadengan berkas serat kolagen yang tertanam di dalam cementum& tulang
alveolar, yang berfungsi menahan gigi dengan erat dalam saku tulangnya (alveolus)
1. Tunika mucosa
Epitel pelapis
Lamina propria : jaringan ikat longgar, banyak pembuluh darah, pembuluh limfe,
serat otot polos, kadang-kadang ada kelenjar & jaringan limfoid
Muscularis mucosa : lapisan sirlular yang tipis & lapisan longitudinal
1. Tunika submucosa
Suatu lapisan tipis yang terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah,
pembuluh limfe serta jaringan lemak & epitel selapis gepeng sebagai mesotel.
Serosa dilapisi mesotel sedangkan adventitia tidak dilapisi oleh mesotel
1. Esofagus
Gambaran umum :
Panjang sekitar 25 cm
Lumen kecil & tidak teratur
Sebagian besar berada di cavum toracicus
Berfungsi mengangkut makanan dari mulut
Gambaran mikroskopis :
1. ii. Submucosa
Terdapat lapisan otot, 1/3 atasnya otot lurik,1/3 tengah peralihan otot polos dan lurik,
1/3 bawahnya otot polos
Bagian luar longitudinal dan bagian dalam sirkular
1. Gaster
Gambaran umum :
1. Kelenjar fundus :
Isthmus
Leher
Dasar
1. Entero-endokrin cell
1. Kelenjar cardia dan pylorus : kelenjar non spesifik dan menghasilkan mucus
Di bagian pylorus foveola gastrica lebih dalam & tunica muscularisnya lebih tebal
Usus halus mempunya panjang 4 – 8 meter. Usus halus dibagi menjadi 3 bagian:
1.
o Duodenum, merupakan bagian retroperitoneal dengan panjang 25 cm
o Yeyunum, merupakan bagian intraperitoneal
o ileum. , merupakan bagian intraperitoneal
meneruskan makanan
membantu pencernaan dengan secret dari dindingnya
melanjutkan pencernaan
penyerapan zat-zat makanan.(rearbsorpsi)
Karena usus halus berfungsi sebagai reabsorpsi makanan, maka usus halus memerlukan
perluasan permukaan. Lapisan dinding tertentu pada usus halus yang ikut dalam upaya
perluasan permukaan absorbsi, adalah:
microvili
Seperti halnya oesephagus dan gaster, usus halus juga mempunyai 4 lapisan: Lapisan
mukosa, lapisan submukosa, tunika muskular, dan tunika serosa/ adventisia. Pada mucosa
usus, terdiri dari beberapa bagian:
1. a. Villi
Merupakan penjuluran dari mukosa. Mukosa tersebut terjulur ke dalam lumen. Villi ditutupi
epitel selapis silindris dan lebih banyak terdapat di bagian proksimal usus halus. Pusat
jaringan ikat setiap usus mengandung kapiler limfatik (lakteal), kapiler darah, dan berkas otot
polos.
Sel goblet
1. b. Plica
Merupakan penonjolan mukosa yang diikuti lapisan submukosa. Plica berjalan berpilir dan
terjulur kedalam lumen usus. Plica paling berkembang pada yeyunum. Plica yang paling
besar terdapat di bagian proksimal usus halus dan makin mengecil ke arah ileum. Karena
dibagian tersebut sebagian besar absorbsi berlangsung. Plica terdiri dari lapisan epitel, lamina
propria, muscularis mucosa, dan submucosa.
PLICA CIRCULARIS
KERCKRINGI
1. c. Kripti Liberkhun
- Bagian dasar: kelompok sel paneth berbentuk piramidal, inti bulat di bagian basal,
sitoplasma bagian puncak terdiri dari butir-butir kasar
Lamina propria:
- jaringan pengisi villus intestinalis mengandung otot polos dari muskularis mukosa
Cripty liberkhun
Pada kelenjer usus kecil terdapat sel prakembang (stem cell), beberapa sel absorptif dan sel
goblet, sel paneth, dan sel enteroendokrin.
1. Sel Absorptif
Sel silindris tinggi masing-masing dengan inti lonjong pada ½ bagian basal se
Apeks sel terdapat lapisan homogen (striated bursh border), yatu lapisan mikrovili
berhimpit. mikrovili berfungsi: memperluas permukaan kontak antara permukaan
usus dan makanan karena enzim yang terikat pada mikrovili mampu menghidrolisis
disakarida dan dipeptida menjadi monosakarida dan asam amino. Selain itu, mikrovili
juga berfungsi dalam menyerap metabolit yang dihasilkan dari proses pencernaan.
Tersebar diantara sel-sel absorptif
Tidak banyak dalam duodenum, makin banyak kearah ileum
Menghasilkan glikoprotein asam, untuk melindungi dan melumasi pelapis usus.
menghasilkan lisozim (enzim yang mencerna dinding sel beberapa bakteri) berada di
dalam granul sekresi eosinofilik yang besar dari sel ini. Lisozim punya aktivasi anti
bakteri dan dapat berperan dalam mengendalikan flora usus.
Merupaka sel epitel khusus diatas folikel limfoid dari plak peyen
Banyak sumur pada permukaan apikalnya
Invaginasi sel serta permukaan lateral oleh limfosit intraperitonela
Berfungsi dalam imunologi
1. Sel Goblet
1. Sel Paneth
1. a. Duodenum
1. b. Yeyunum
- lamina propria, terdiri dari jaringan limfoid difus danberkas serat otot polos mukosa
muskularis.
- ada sel paneth, untuk sekresi enzim didasarnya ada kripti liberkhun
T.Muskularis: terdiri dari otot polos sirkular dalam dan otot polos longitudinal luar
yang bersatu membentuk fleksus mientrikus
T.Serosra: banyak terdapat sel lemak
1. c. Ileum
- terdapat villi: runcing, kecil, pendek, halus, jarang, dan lebih sedikit
- pada lamina propria, khas: nn.ll aggregati yang disebut plaque peyer (sebagian besar
punya pusat germinal)
Submukosa
T.Muskularis: otot polos sirkular dalam dan longitudinal luar
T. serosa/adventisia
Plaque Peyer
Usus besar terdiri dari beberapa bagian: saicum, colon ascenden, colon transversum, colon
descenden, dan sigmoid. Residu yang masuk ke usus besar berbentuk semi cair, saat
mencapai bagian akhir usus besar, residu menjadi semisolid sebgaiamana feses pada
umumnya.
1. Dari luar
dibagi dalam penggal-penggal yang menggembung disebut haustra
terdapat tiga jalar: taenia colli
1. Dari Dalam
Permukaan membrana mucosa tampak licin tanpa lipatan-lipatan (tidak punya villi
intestinal)
Sel-sel goblet pada epitel usus besar lebih banyak dibandingkan dengan usus halus.
Tidak mempunyai plica sirkularis
Kelenjer intestinal terletak lebih dalam dari usus halus. Pada kelenjer intestinal tidak
terdapat sel paneth, Namun masih punya sel enteroendokrin.
1. Mukosa:
1. Submukosa
2. T.Muskularis
Muscularis longitudinal pada beberapa tempat menebal, disebut taenia colli yang
terdirir dari 3 pita, berbentuk seperti gunung-gunung.
Terdapat ganglia parasimpatis: fleksus misentrikus
1. T. Serosa
Menutupi kolon transversum dan kolon sigmoid, tetapi kolon ascenden dan descenden
letaknya retroperitoneal dan lapisan luar permukaan posteriornya adventisia.
1. 3. Appendix Vermicularis
1. Mucosa
1. Submukosa
1. T.Muskular
Terdiri dari lapisan otot polos sirkular dalam dan longitudinal luar
Terdapat fleksus misentrikus
1. T.Serosa
1. 4. Rektum
Struktur rektum sevara histologis hampir mirip dengan colon, yaitu mempunyai 4 lapisan
mucosa, submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa.
Mucosa hampir sama dengan colon, tetapi cripta liberkhun makin dekat-dekat,
panjang-panjang, dan sel goblet lebih banyak. Klinis: karena feses semakin keujung
semakin padat/keras sehingga diperlukan pelumas yang dihasilkan oleh sel goblet
sebgai penghasil mucus.
Terdapat lipatan longitudinal yang sementara dari submucosa-mucosa pada bagian
atas rectum
Bagian bawah rectum, lipatannya permanen (dekat ke anus), merupakan katup pada
anal kanal. Lipata ini disebut plica semilunaris/ collumna rectalis morgagni.
Epitel selapis torak
1. 5. Anus
Sama halnya dengan rektum, anus juga mempunyai 4 lapisan: mukosa, submukosa,
T.muskularis, dan T.Serosa/adventisia.
Terdapat perubahan mukosa, yaitu dari epitel selapis torak menjadi epitel berlapis
gepeng tidak bertanduk.
Kelenjer intestinal memendek
Lamina proprianya bersatu dengan submucosa rectum dan terdapat banyak sekali
pembuluh darah yang membentuk fleksus hemoorhoidalis interna. Pada keadaan
patologis bisa menjadi hemorrhoid interna. Sedangkan hemorrhoid externa berasal
dari fleksus venosus eksterna.
Tunica muscularis circuler bertambah tebalnya menjadi sangat tebal sekali, disebut
sfingter ani internus. Sedangkan lebih kebawah otot polos ini menjadi otot lurik
membentuk sfingter ani eksterna. Ini memungkinkan kita dapat menahan defekasi.
Tunica muscularis longitudinal menipis, kemudian menghilang menjai jaringan ikat
yang terletak disekitar sfingter ani eksternus.
GLANDULA SALIVARIUS
Glandula labialis
Glandula buccalis
Glandula palatina
Glandula lingualis
Klasifikasi berdasarkan jenis sel sekretori
– Kelenjar mukosa murni (terutama musin) : glandula palatina dan lingualis posterior
– Kelenajr serosa murni (jernih, cair}: glandula parotis dan lingualis posterior von ebner
HEPAR
Komponen parenkhim:
– Hepatosit
LOBULUS KLASIK
Konsep organisasi:
Bentuk
– Prismatik, poligonal. (0,7 x 2 mm)
Batas:
– Pertemuan batas menjadi trigonum kiernann atau spatium portalis atau canalis portalis,
dilalui:
Percabangan v. Portae
A et v. Hepatica
Ductus biliferus
Organisasi lobulus:
– Hepatosit tersusun dalam lempeng-lempeng yang teratur radier, ke pusat lobulus (v.
Centralis).
LOBULUS PORTALIS
– Satuan organisasi hepar sebagai organ kelenjar, seharusnya didasarkan bahwa pusat
lobulus kelenjar merupakan ductus excretorius yang akan menyalurkan cairan empedu.
Bentuk:
– Massa hepar yang berpusat pada ductus biliaris yang berada di trigonum kiernaan,
sedang batas perifer melintasi beberapa v. Centralis yang merupakan pusat lobulus klasik
yang berdekatan
Batas:
ACINUS HEPATIS
Konsep (rappaport):
– Mempunyai dasar yang sama dengan lobulus portalis, tetapi rappaport menyatakan
bahwa lobulus portalis bukanlah unit terkecil kelenjar. Pusat unit (acinus) adalah saluran
empedu yang menerima empedu langsung dari canaliculus biliferus.
Bentuk:
– Meliputi massa hepar bagian dari lobulus portalis, yang mengelilingi saluran empedu
dan cabang terminal v. Portae (venula portae terminalis) dan a. Hepatica (cabang terminal a.
Interlobularis), yang berada pada batas antara lobulus klasik yang berdekatan, sebagai
sumbu acinus hepatis
Batas fungsional:
– Berdasarkan perbedaan tingkat penimbunan glikogen dan lemak, serta perubahan
patologik, dibedakan daerah massa hepar dari pusat: zone 1, zone 2 dan zone 3.
Sumber:
– 75 % darah
– 25 % darah
A. Hepatica yang masuk melalui porta hepatis, bercabang menjadi a. Interlobaris, dan
bercabang menjadi a. Interlobularis yang kemudian: a. Intralobularis yang
melanjutkan menjadi kapiler atau sebagian kecil sebagai arteriola terminalis hepatis
Sinusoid:
V. Sublobularis yang selanjutnya ditampung dalam v. Hepatica yang bermuara dalam v. Cava
inferior.
Sinusoid hepatis
Batas:
1) sel stelat, sel ito, sel penimbun lemak, sel intersti-tialis (banyak nama)
2) pit cell
VESICA FELLEA
Volume: 40 – 70 ml
Kedudukan:
Bagian-bagian
– Corpus
– Fundus
– Infundibulum
– Collum
Fungsi:
PANCREAS
Kelenjar pencernaan terbesar kedua
Penampilan:
– Memanjang, besar pada caput dan mengecil pada cauda pancreatis (sebelah kiri)
Kedudukan:
Ukuran:
Bagian-bagian:
Jaringan:
Organisasi:
– Terbagi dalam lobulus yang dipisahkan oleh jaringan pengikat longgar tipis
Berisi:
Bagian basal sel penuh dengan r er menempati 20% volume sel
Puncak sel: penuh dengan butir-butir zimogen
Permukaan puncak sel: sedikit mikrovili
– Sel sentro-asiner: