SISTEM PENCERNAAN
2. Pencernaan kimiawi:
pengubahan molekul-molekul
nutrisi kompleks menjadi lebih
sederhana yang biasanya
dibantu oleh kerja enzim
SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan
Kavitas oris (rongga mulut)
Faring
Esofagus
Gaster
Intestinum tenue
Kolon
Rektum
anus
Organ tambahan (asesorius)
Gigi
Lidah
Kelenjar ludah
Kandung empedu
Pankreas
Hati
Human digestive
system
Rongga Mulut (Cavitas oris)
Rongga mulut merupakan awal saluran pencernaan,
dengan pintu masuknya adalah mulut.
34
Kandung empedu (Vesica
fellea/ Vesica biliaris)
Kantung dengan panjang 7,5 – 10 cm
Terletak pada permukaan bawah lobus kanan hepar
Aliran empedu:
Produksi: dari sel-sel hepar ke kanalikuli ductus
hepaticus (kanan dan kiri) ductus cysticus ditampung
di kandung empedu
Saat dibutuhkan empedu yaitu ketika makanan berlemak
masuk ke duodenum mukosa duodenum mensekresi
kolesistokinin merangsang kontraksi kandung empedu
emepedu dikeluarkan ductus cysticus ductus
choledocus communis duodenum lewat ampula Vater
Pankreas
Terletak pada kuadran kiri atas rongga perut antara kurvatura
duodenum dan lien
Panjang 15 cm
Fungsi pencernaan
Kel. eksokrin enzim amilase pankreas dialirkan lewat
ductus pancreaticus duodenum lewat Ampula Vater
Sekresi cairan bikarbonat (bersifat basa) menetralkan asam
lambung
Sekretin meningkatkan produksi cairan bikarbonat pankreas
Kolesistokinin merangsang sekresi enzim pankreas
Appendix (Usus Buntu)
Panjangnya kurang lebih 18 mm.
Mengandung banyak jaringan limfe.
Letaknya dapat di belakang, di bawah, di
depan sekum, atau dapat juga di depan atau
belakang dari ujung ileum.
Sekum (bagian yang berhubungan dengan
ileum).
Usus Besar (Intestinum Mayor)
Panjangnya ± 1,5 m (5-8 kaki), diameter 6,3 cm.
Menghubungkan ileum dengan rectum
Terdiri dari : Colon ascendens, Colon transversum,
Colon descendens, Colon Sigmoid berbentuk huruf
S.
Fungsi kolon :
Absorbsi air (2 liter/24 jam), Na, Cl.
Sekresi kalium.
Pengeluaran produk makanan yang tidak bisa dicerna
Rectum
Panjangnya ± 12 cm.
Defekasi :
Sebagian merupakan refleks, sebagian lagi
merupakan aktivitas volunter. Masuknya
makanan ke dalam rektum menstimulir
keinginan untuk defekasi.
SUMBER ENZIM SUBSTRAT
Gl. Salivarius Amilase amilum
Gl. Lingualis lipase Trigliserida
Lambung pepsin/pepsinogen protein, polipeptida
lipase Trigliserida
Pankreas trypsin/ trypsinogen protein, polipeptida
(eksokrin) chymotrypsin/chymotrypsinogen protein, polipeptida
elastase/proelastase elastin
carboxypeptidase A (procarboxypeptidase
A) protein, polipeptida
carboxypeptidase B (procarboxypeptidase
B) protein, polipeptida
colipase (procolipase) droplet lemak
lipase pankreas Trigliserida
cholesteryl ester hydrolase Cholestryl ester
Amilase pankreas amilum
ribonuclease RNA
deoksiribonuclease DNA
phospholipase A (prophospholipase A) phospholipid
MUKOSA enteropeptidase trypsinogen
INTESTINAL aminopeptidase polypeptida
carboxypeptidase polypeptida
endopeptidase polypeptida
dipeptidase dipeptida
maltase maltosa, maltotriosa, dextrin
lactase laktosa
sucrase sukrosa, maltotriosa, maltosa
dextrinase dextrin, maltosa, maltotriosa
trehalase trehalosa
nuclease asam nukleat
Faal
Jumlah cairan yang diabsorbsi setiap hari=
jumlah yang dicerna (1,5 L) + sekresi
gasytrointestinal (7L) = 8,5 L
Sebagian di usus
1,5 L melalui katup ileosekal masuk ke kolon
Lambung absorbsi buruk tidak punya
vili
Dasar anatomi absorbsi
Valvula koniventes (jonjot Kerckring)
memperbesar 3x luas permukaan daerah absorbsi,
terutama di duodenum dan jejenum
Vili
Terletak hampir di seluruh permukaan usus
Berjuta-juta vili kecil menonjol kira-kira 1 mm dari permukaan jonjot Kerckring
Memperbesar tambahan 10x luas daerah permukaan absorbsi
Mikrovili
Terdapat pada sel-sel epitel usus (brush border), setiap sel terdapat 600
mikrovili.
Panjang 1 m, diameter 0,1 m
Memperluas daerah permukaan menjadi 20 x