Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

SISTEM DIGESTIVUS

Nama / NIM : Zahrotul Khafifah/ 1808086025


Prodi / Kelas : Pendidikan Biologi/ PB 5A
Dosen Pengampu : Dr. Nur Khasanah,. M. kes

Soal
1. Sebutkan macam organ dan fungsi dari tractus digestivus
2. Jelaskan proses fisiologi mencerna dari melalui tractus digestivus dengan menyebutkan enzim
yang berperan
Jawaban
1. Organ-organ yang termasuk dalam System digestif terdiri dari :
Organ-organ Sistem Pencernaan Organ-organ sistem pencernaan terdiri dari rongga mulut
(oral), tekak, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), sekum, usus besar (kolon), dan
rektum.
a. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut terdapat dua organ sistem pencernaan, yaitu gigi (dentin) dan lidah
(lingua). Masing-masing organ sistem pencernaan yang terdapat di dalam rongga mulut
memiliki peranan dalam proses pencernaan makanan.
1) Gigi (Dentin)
Gigi merupakan alat pencernaan mekanis. Gigi berfungsi untuk memotong,
mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Di dalam
gigi terdapat rongga gigi atau vulva yang mengandung pembuluh darah dan urat
syaraf. Bagian gigi yang masuk ke rahang dilapisi zat yang disebut semen. Bakteri
yang hidup di sela-sela gigi adalah Entamuba ginggivalis yang berperan untuk
menguraikan sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut.
2) Lidah (Lingua)
Permukaan lidah dilapisi oleh lapisan mukosa yang penuh dengan bintil-bintil
(papilla) yang mengandung saraf pengecap. Lidah berfungsi sebagai indera
pengecap makanan, mengatur makanan pada saat mengunyah dan menelan
makanan, serta membantu menghasilkan suara ketika berbicara. Lidah juga
berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan air liur dan mendorong
makanan masuk ke esofagus.
b. Tekak (Faring)
Tekak merupakan pertemuan saluran pernapasan antara rongga hidung dengan
tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan kerongkongan. Tekak
memiliki lubang yang menuju tenggorokan, disebut glotis dan ditutup oleh klep yang
disebut epiglotis pada waktu proses menelan. Tekak terdiri dari tiga bagian, yaitu
nasofaring, orofaring, dan tubaeustachius.
1) Nasofaring adalah ruang di atas langit-langit lunak di bagian belakang hidung yang
menghubungkan hidung ke mulut. Nasofaring memungkinkan seseorang bernapas
melalui hidung. Langit-langit lunak memisahkan nasofaring dan orofaring.
Nasofaring tetap terbuka bahkan ketika otot fleksibel sehingga manusia bisa terus
melanjutkan fungsi pernapasan.
2) Orofaring merupakan saluran pernapasan yang memiliki bentuk seperti tabung dan
berada di antara faring dengan trakea
3) Tubaeustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan
nasofaring, yaitu daerah di belakang hidung.
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir
rongga mulut hingga lambung. Fungsinya adalah sebagai jalan untuk makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung (menelan makanan), mencegah benda asing masuk
ke perut, menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju cairan dari perut.
Kerongkongan terdiri dari empat lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan
muskularis, dan lapisan adventitia. Satu pertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik dan
dua pertiga bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini hanya
membutuhkan waktu enam detik untuk sampai ke lambung karena kontraksi otot lurik pada
satu pertiga kerongkongan bagian atas. Gerakan ini terjadi karena otot memanjang dan
melingkar dinding esofagus berkontraksi secara bergantian.
d. lambung
Lambung berfungsi untuk menyimpan makanan sementara dan melakukan pencernaan
secara kimiawi dengan bantuan getah lambung. Lambung terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1) Daerah cardiac (memanjang), merupakan daerah pintu masuk pertama makanan
dari esofagus. Pada bagian ini banyak dihasilkan mucus alkali.
2) Daerah fundus (melingkar), merupakan daerah bagian tengah lambung yang
membulat, menghasilkan HCl dan musin.
3) Daerah pylorus (menyerong), merupakan bagian di daerah bawah lambung yang
berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum), menghasilkan mukus alkali.
e. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus
besar. Usus halus berupa tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter dan terdiri atas tiga
bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari, ±0,25 cm), jejunum (usus kosong, ±7 meter) dan
ileum (usus penyerapan, ±1 meter). Pada lapisan dalam atau tunica mucosa, jejunum dan
ileum terdapat tonjolan-tonjolan halus yang disebut vili yang berfungsi untuk memperluas
permukaan dinding usus dalam penyerapan sari makanan. Getah usus (sukus enterikus)
dihasilkan oleh dua macam kelenjar, yaitu kelenjar Burner dan kelenjar Leiberkuhn.
Kelenjar Burner berada di duodenum menghasilkan musin dan enzim proteolisis (pemecah
protein), sedangkan kelenjar Leiberkuhn berada di sepanjang usus halus, bermuara di
celah-celah vili menghasilkan getah usus.
f. Usus besar (kolon)
Usus besar adalah bagian usus antara usus buntu dan rectum. Fungsi utama organ ini adalah
menyerap air selama proses pencernaan, membentuk massa feses, mendorong sisa
makanan hasil pencernaan (feses) keluar tubuh, dan membentuk lendir untuk melumasi
permukaan mukosa. Di dalam usus besar terjadi proses pembusukan sisa pencernaan oleh
bakteri Escherichia coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia.
Pembusukan ini menghasilkan gas H2S, indole, skatole, phenol, vitamin H (biotin), dan
vitamin K (berperan dalam proses pembekuan darah). Usus besar memiliki diameter lebih
besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik.
Usus besar dibagi menjadi 3 daerah yaitu:
1) Asenden (usus halus), berfungsi untuk menyerap nutrisi, menghaluskan makanan,
menghasilkan zat, penyerapan zat di dalam tubuh.
2) Transversum (usus datar) berfungsi untuk menerima sisa makanan yang tidak
diserap oleh usus halus, menyerap air, menurunkan tingkat keasaman dan
mencegah infeksi, memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3) Desenden (usus turun), berfungsi untuk menyerap air dan garam
g. Anus (Rektum)
Bagian kolon paling akhir disebut anus (rectum) yang panjangnya ±15 cm. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses, menahan feses agar tidak keluar
secara tiba-tiba, membantu feses keluar dengan gerak peristaltik. Pada anus terdapat otot
volunter yang dikendalikan oleh kehendak kita.

Kelenjar-kelenjar
Organ-organ yang menghasilkan kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia terdiri dari
kelenjar ludah (glandula salivaris), hati (hepar), kantong empedu, dan pankreas.
a. Kelenjar Ludah (Glandula salivaris)
Kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1-2,5 liter air ludah setiap harinya. Ludah manusia
mengandung air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dan lain-lain. Ludah berfungsi untuk
melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
b. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah
kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat
makanan dalam darah, sebagai penyekresi empedu, dan membentuk eritrosit. Berdasarkan
fungsinya hati termasuk alat ekskresi, hal ini dilihat karena hati membantu fungsi ginjal dengan
mendetoksifikasi beberapa senyawa yang memiliki sifat racun dan menghasilkan amonia, urea,
dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
c. Kantong empedu
Kantung empedu terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu. Empedu mengandung garam empedu, pigmen empedu, air, kolestrol dan leistin (bahan
pengemulsi makanan). Kandung empedu berfungsi untuk menetralkan asam lambung,
membantu proses pencernaan lemak, membantu fungsi enzim lipase dan sebagai bakterisida
(substansi yang dapat membunuh bakteri).
d. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kelenjar endokrin. Pankreas disebut
sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-getah pankreas yang disekresikan ke usus
halus. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon.

2. Proses fisiologi mencerna dari melalui tractus digestivus dengan menyebutkan enzim yang
berperan diantaranya yaitu:
a. Proses I pada Mulut
Proses pencernaan pada manusia dimulai dari mulut. Dari sinilah perjalanan panjang
makanan dimulai. Mulut seakan menjadi “gerbang utama”, dari proses pencernaan pada
manusia. Selanjutnya, makanan dikunyah menjadi bagian-bagian kecil, yang membuatnya
mudah dicerna. Sementara itu, air liur yang bercampur dengan makanan-makanan tersebut,
akan mengubahnya menjadi bentuk yang bisa diserap oleh tubuh.
Enzim yang berperan: Lipase (membantu mencerna lipid atau lemak saat makanan mulai
diproses di mulut), Amilase (menghancurkan karbohidrat kompleks ke rantai yang lebih
kecil atau bahkan gula sederhana dalam bentuk maltose), Lisozim (antibakteri dapat
melindungi dan melumpuhkan kuman ataupun bakteri), Haptocorrin (membantu
penyerapan vitamin B12).
b. Proses II pada Tenggorokan
Proses pencernaan pada manusia selanjutnya ialah tenggorokan. Setelah ditelan, makanan
akan menuju langsung ke tenggorokan. Dari sinilah, makanan akan “meluncur” ke esofagus
atau tabung penelan.
Enzim yang berperan:
c. Proses III pada Esofagus
Esofagus, atau kerongkongan, adalah tabung berotot yang membentang dari faring (tabung
fibromuskular di depan tulang leher), ke lambung. Melalui gerakan meremas (gerakan
peristaltik), esofagus akan mengirimkan makanan ke lambung.Tepat sebelum makanan
masuk ke dalam perut, ada “zona tekanan tinggi” (sfingter esofagus bawah), yang bertugas
sebagai katup, agar makanan tidak melewati belakang kerongkongan.
Enzim yang berperan:
d. Proses IV pada Lambung
Dari esofagus, makanan akan mampir ke lambung. Perut dapat digambarkan sebagai
kantung dengan dinding berotot kuat, yang tidak hanya bertugas sebagai penyimpan
makanan, tapi juga “penggiling” makanan yang Anda konsumsi. Saat proses pencernaan
pada manusia mencapai lambung, maka akan ada enzim dan asam, yang bertugas memecah
makanan.Ketika meninggalkan lambung, makanan yang semula berbentuk dan mungkin
bertekstur keras, akan berubah menjadi cairan atau bentuk lebih halus.
Enzim yang berperan: Pepsin (memecah protein dalam makanan menjadi partikel yang
lebih kecil, seperti fragmen peptida dan asam amino), HCl (Denaturasi protein,
Menghancurkan bakteri atau virus yang tertinggal dalam makanan, dan Mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin), Faktor Intrinsik (penyerapan vitamin B12 pada ileum
terminal), dan Lipase (Lipase ini, tidak seperti lipase basa, lipase tidak memerlukan
asam empedu atau kolipase untuk aktivitas enzimatik yang optimal).
e. Proses V pada Usus halus
Usus kecil atau usus halus adalah destinasi selanjutnya, setelah makanan melewati perut.
Usus halus terdiri dari tiga bagian; duodenum, jejunum, dan ileum.Usus halus akan
menyelesaikan pekerjaan perut yang belum usai, yakni memecah makanan dengan enzim
yang diproduksi pankreas, empedu, serta hati. Di sinilah, tubuh akan menyerap nutrisi
makanan, ke aliran darah. Tanpa kinerja jejunum dan ileum, tidak mungkin nutrisi bisa
diserap oleh tubuh. Keduanya memikul tanggung jawab besar, dalam memindahkan nutrisi
makanan, ke dalam aliran darah. Sementara itu duodenum, hanya akan membantu usus
dalam memecah makanan.
Enzim yang berperan:
Enterokinase → Mengubah tripsinogen menjadi tripsin yang digunakan dalam saluran
pankreas
Maltase → Mengubah maltosa menjadi glukosa
Laktase → Mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Sukrase → Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Peptidase → Mengubah polipeptida menjadi asam amino
Lipase Usus → Mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Erepsin → Mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
Disakarase → Mengubah disakarida menjadi monosakarida
f. Proses VI pada Usus besar
Usus besar menjadi destinasi yang dilewati makanan (yang sudah berbentuk cairan atau
lebih halus). Di dalam usus besar, seluruh cairan yang ada di dalam makanan, akan diserap,
sehingga sisa-sisa makanan ini memiliki bentuk yang lebih solid. Sisa-sisa makanan (feses)
ini akan disimpan di dalam usus sigmoid.Biasanya, dibutuhkan waktu 36 jam agar kotoran
(feses) bisa melewati usus besar. Saat usus besar sudah penuh dengan sisa-sisa makanan ini,
maka proses eliminasi menuju ke dubur akan dimulai.
Brush border banyak mengandung enzim yang berikatan dengan membran sel epitel dan
berfungsi dalam proses digesti kimia. Enzim-enzim tersebut berperan dalam proses
hidrolisis disakarida, polipeptida, dan lain sebagainya. Salah satu jenis enzim yang terdapat
pada brush border adalah enterokinase. Enzim ini berfungsi untuk mengaktifkan enzim
tripsin yang diproduksi oleh pankreas. Tripsin selanjutnya berfungsi dalam proses
pemecahan polipeptida menjadi peptida rantai pendek dan asam amino. Adapun enzim
disakaridase berfungsi untuk memecah disakarida menjadi monosakarida, seperti sukrase
yang memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa serta laktase yang memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa.
g. Proses VII pada Dubur
Rektum atau dubur, adalah ruangan sekitar 20 cm yang menyambungkan usus besar ke anus.
Menerima kotoran (feses) dari usus besar, adalah tugas utama dari dubur. Saat gas atau feses
masuk ke dalam dubur, maka akan ada sensor yang dikirimkan ke otak. Kemudian, otak
akan memutuskan, akan mengeluarkan atau menahan kotoran yang ada di dubur.Dalam
proses buang air besar, sfingter (otot) akan merileks dan rektum berkontraksi, sehingga
feses akan keluar lewat anus.
h. Proses VIII pada Anus
Anus adalah pemberhentian terakhir dari proses pencernaan, sebelum akhirnya makanan
yang sudah berubah menjadi kotoran atau feses, keluar dari tubuh. Anus terdiri dari otot
dasar panggul dan dua sfingter (otot internal dan eksternal).Lapisan atas anus, bertugas
untuk mendeteksi isi dubur. Lapisan ini akan mengetahui bentuk atau konsistensi dari feses,
entah itu cairan, solid, atau hanya gas.

Anda mungkin juga menyukai