A. KONSEP TEORI
1. DEFINISI
Eliminasi fekal adalah proses pengeluaran sisa pencernaan melalui anus, makanan yang sudah
dicerna kemudian sisanya akan dikeluarkan dalam bentuk feses. Sistem pencernaan merupakan saluran
panjang (kurang lebih 9 meter) yang terlibat dalam proses pencernaan makanan, mulai dari mulut sampai
dengan anus. Saluran ini akan menerima makanan dari luar tubuh dan mempersiapkannya untuk
diserap serta bercampur dengan enzim dan zat cair melalui pencernaan baik dengan cara
mengunyah, menelan dan mencampur menjadi zat-zat gizi.
6. TERAPI
a. Terapi Diare
1) Rehidrasi
Pemberian rehidrasi pada gastroenteritis didasarkan pada derajat dehidrasi. Pada orang dewasa,
pemberian cairan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Daldiyono sebagai berikut.
Tabel 1. Skor Daldiyono
Kesadaran apatis 1
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Sianosis 2
Hiperparatiroid
Hiperkalsemia
Aktivitas
Memengaruhi kontraksi gastrointestinal
meningkat
KONSTIPASI DIARE
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
- Nama
- Umur
- Jenis kelamin
- Alamat
- No. rekam medis
- Diagnosa medis
b. Riwayat Keperawatan
1) Riwayat kesehatan masa lalu
2) Riwayat kesehatan saat ini
c. Pemeriksaan Fisik Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
d. Karakteristik Feses
1) Warna
2) Bau
3) Konsistensi
4) Frekuensi
e. Pemeriksaan Laboratorium
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Diare berhubungan dengan infeksi
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan cairan
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
a. Diare berhubungan dengan infeksi
Tujuan:
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan eliminasi fekal membaik.
Kriteria hasil:
1) Kontrol pengeluaran feses membaik
2) Nyeri abdomen menurun
3) Kram abdomen menurun
4) Konsistensi feses membaik
5) Frekwensi defekasi membaik
6) Peristaltic usus membaik
Tindakan keperawatan: Manajemen Diare
1) Observasi
a) Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal).
b) Identifikasi riwayat pemberian makanan
c) Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja.
d) Monitor tanda dan gejala hipovolemia
2) Terapeutik
a) Berikan asupan cairan oral
b) Pasang jalur intravena
c) Berikan cairan intravena
d) Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
e) Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
3) Edukasi
a) Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
b) Anjurkan menghindari makanan, pembentuk gas, pedas, dan mengandung lactose
4) Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
b) Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik
c) Kolaborasi pemberian obat pengeras feses.
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan cairan
Tujuan: Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama …x24 jam, diharapkan eliminasi fekal membaik.
Kriteria hasil:
1) Kontrol pengeluaran feses meningkat
2) Tidak mengeluh defekasi lama dan sulit
3) Tidak mengejan saat defekasi
4) Tidak distensi abdomen
5) Tidak nyeri abdomen
6) Tidak kram abdomen
Tindakan keperawatan: Manajemen Konstipasi
1) Observasi
a) Periksa tanda dan gejala konstipasi
b) Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
c) Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis. Obat-obatan, tirah baring, dan diet rendah serat)
2) Terapeutik
a) Lakukan masase abdomenberikan enema atau irigasi
3) Edukasi
b) Anjurkan diet tinggi serat
c) Jelaskan etiologi masalah dan alasan Tindakan
d) Anjurkan peningkatan asupan cairan
4) Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian obat pencahar, jika perlu