Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH :
Hannisa Nur Rohmatin (J310190159)
Eka Puja Kesuma (J310190160)
Sabrina Fajar Kirana (J310190161)
Shafanissa Alifia Savira (J310190162)
Alya Sabrina Pramesti (J310190163)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan adalah sebuah sistem kontinu organ-organ yang kurang lebih
berupa saluran pipa yang berurutan dalam satu rentetan yang melewatkan bolus
makanan, yang mana makanan tersebut diubah dari ukuran besar menjadi ukuran yang
lebih kecil dan halus dengan bantuan enzim dan organ-organ pencernaan.
Faktor-faktor yang menunjang proses pencernaan: Lambung dan ruas-ruas usus
terus menggerakkan chymus dengan gerakan peristaltik yang cenderung mendorong
menjauhi mulut (aboral) sehingga makanan yang sudah dicerna dibawa menuju
Rectum. Peristaltik diatur oleh sistem saraf yaitu sistem saraf enterik (saraf
pencernaan).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Bagaimana terjadinya proses pencernaan pada manusia?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia
BAB II
TUJUAN PUSTAKA

A. ISI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ manusia
yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna. Seluruh saluran pencernaan dibatasi selaput
lendir (membran mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esophagus , ditambah
lapisan-lapisan epitalium.
Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu, pankreas, hati, dan kantung empedu.
Menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua :
1) Pencernaan intrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di dalam sel
2) Pencernaan ekstrasel, yaitu pencernaan yang terjadi di luar sel atau
melalui saluran pencernaan

1. Mulut (cavum oris) : adalah rongga lonjong pada permulaan saluran


pencernaan. Terdiri atas dua bagian, bagian luar atau vestibula yaitu ruang di
antara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi. Bagian dalam rongga mulut
dibatasi oleh tulang maksilaris dan semua gigi dan di sebelah belakang
bersmbung dengan awal faring. Di dalam gigi terjadi pencernaan mekanik
dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah, cairan pencerna
(saliva), dan enzim ptialin.

2. Faring : organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan.


Terletak di belakang hidung, mulut, larynx (tenggorokan) dan di depan ruas
tulang belakang. Pharynx berupa saluran berbentuk kerucut berbahan
membran berotot (muskula membranosa).
Makanan yang telah dicerna akan masuk ke kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring. Faring dibagi menjadi tiga bagian :
a) Nasopharynx = bermuara di tuba eustachi
b) Oropharynx = terletak di belakang mulut
c) Laryngopharynx = penghubung antara orofaring dengan laring

3. Kerongkongan (esofagus) : tabung berortot pada vertebrata yang dilalui


sewaktu makanan mengalir dari mulut ke dalam lambung atau ventrikulus
dengan panjang sekitar 20-25cm. Makanan berjalan melalui esofagus dengan
menggunakan proses peristaltik. Lapisan dari esophagus :
a. Lapisan selaput lendir
b. Lapisan sub mukosa
c. Lapisan otot melingkar
d. Lapisan otot memanjang longitudinal

4. Lambung (ventrikulus) : merupakan organ kantung besar yang terletak di


rongga perut agak kiri. Di dalam lambung, makanan yang masuk itu
dihancurkan lebih lanjut dengan gerakan aktif lambung dan dicampur dengan
asam klorida untuk denaturasi protein dan dicerna secara enzimatik. Dinding
lambung terdiri dari 4 lapisan, yaitu :
a) Lapisan peritoneal (lapisan serosa)
Merupakan lapisan terluar dari ventrikulus. Sel-sel di lapisan ini
mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b) Lapisan berotot, memiliki tiga bagian :
 Cardia, di sekitar stingter esophageal bawah
 Fundus, pada bagian puncak lambung
 Pylorus, pada bagian bawah lambung
c) Lapisan submukosa
Ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk
membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel
tersebut.
d) Lapisan mukosa
Mukosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan
seperti enzim, asam lambung, dan hormon.
Enzim yang dihasilkan dalam lambung :
a) HCl
b) Pepsin
c) Renin
d) Lipase

5. Usus halus (Intestinum tenue/minor) : terletak diantara lambung dan usus


besar, panjangnya sekitar 8,25. Usus halus terdiri atas : lapisan mukosa
(sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M sirkuler), lapisan otot memanjang
(M longitudinal), dan lapisan serosa (sebelah luar).
Usus halus dibagi menjadi
A. Duodenum (usus dua belas jari) merupakan usus halus yang berbatasan
dengan ventriculus. Terjadi pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya
sekitar 25cm.
B. Jejenun (usus kosong) merupakan usus halus yang berbatasan langsung
dengan duedenum dan ileum. Disini tidak terjadi pernyerapan dan
pencernaan makanan. Panjangnya sekitar 7m.
C. Ileum (usus penyerapan) merupakan usus halus yang berbatasan dengan
jejenum dan intestium crassum. Disini terjadi penyerapan sari-sari makanan .
panjang sekitar 1m.

Enzim yang dihasilkan :


a) Sukrase
b) Maltase
c) Laktase

6. Usus besar (intestinum mayor) : panjangnya 1,5m dan lebarnya 5-6cm. Usus
besar terdiri dari sekum, usus buntu (appendiks), usus tebal (colon), rektum.
Di dalam usus besar tidak terdapat enzim dikarenakan di usus besar hanya
tempat penampungan tinja. Usus besar terdiri dari :
a) Usus buntu (sekum) adalah kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon yang menanjak dari usus besar.
b) Umbai cacing (appendix) adalah organ tambahan pada usus buntu,
appendix adalah ujung usus buntu yang menyambung dengan caecum.
c) Kolon asendens (kanan) panjang sekitar 13cm, terletak di bawah
abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke bawah hati.
d) Kolon transversum, panjang sekitar 38cm terletak dibawah abdomen.
e) Kolon desendens (kiri) panjang sekitar 25cm, terletak di bagian bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah.
f) Kolon sigmoid adalah kolon yang berhungungan dengan rectum, terletak
miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuk seperti huruf S.
7. Hati (hepar) : kelenjar pencernaan yang paling besar 2kg. Hati terletak
diperut kanan atas, organ ini memetabolisme berbagai substrat, yang
disalurkan dari usus halus ke hati melalui sistem pembuluh darah vena porta.
Hati dibagi menjadi dua lobus utama, yaitu lobus kanan dan kiri lalu
bergabung menjadi satu pada duktus hepatikus utama, duktus hepatikus
utama bergabung dengan duktus kistikus dan kandung empedu, keduanya
membentuk duktus empedu. Hati antara lain mnghasilkan cairan empedu
(bilus), empedu disimpan sementara didalam kandung empedu (vesica felea),
yang terletak dibawah hati. Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter
cairan empedu.

8. Pankreas : terletak dekat rongga perut sebelah kiri antara duodenum dan
limpa dengan panjang sekitar 15cm dan lebarnya 5cm. Kelenjar pankreas
menghasilkan insulin dan glukagon. Pankreas terdiri dari dua jaringan dasar :
1) Asini, menghasilkan enzim-enzim pencena
2) Pulau pankreas, menghasilkan hormone
Enzim yang dihasilkan :
a) Amilase
b) Lipase
c) Tripsin
BAB III
PENUTUP

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ manusia


yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna.
Organ-organ pada sistem pencernaan terdiri dari :
1. Mulut (oris)
2. Pharynx
3. Esophagus
4. Lambung (ventrikulus)
5. Usus halus (intestinum minor)
a. Usus dua belas jari (duodenum)
b. Usus kosong (jejenum)
c. Usus penyerapan (ileum)
6. Usus besar (intestium mayor)
a. Seikum
b. Kolon asendens
c. Kolon transversum
d. Kolon desendens
e. Kolon sigmoid
f. Rectum
7. Hati (hepar)
8. Pankreas
DAFTAR PUSTAKA
Judha, Muhammad. 2016. Rangkuman Sederhana Anatomi dan Fisiologi untuk
Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Schumacher, Udo. dkk. 2013. Prometheus Atlas Anatomi Manusia Edisi. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
Sutanta, Ns. 2019. Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Thema Publishi

Anda mungkin juga menyukai