Anda di halaman 1dari 6

1) Gigi

Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan maksila


a) Anatomi gigi
Setiap lengkung berisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi.
Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas
secara normal akan menutup (overlap) gigi bawah. Manusia memiliki 2
susunan gigi : gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi sekunder
(permanen).
Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (dimulai dari ruang di antara gigi
depan) terdiri dari, dua gigi seri, satu taring, dua geraham molar (moral),
untuk total keseluruhan 20 gigi
Gigi sekunder mulai keluar pada saat usia lima sampai enam tahun.
Setengah dari lengkung gigi terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua
premolar (bikuspid), dan tiga graham (trikuspid), untuk total keseluruhan 32
buah, geraham ketiga disebut “gigi bungsu”.
b) Fungsi gigi
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang
masuk ke dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur
dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
2) Esofagus
a) Anatomi esofagus adalah tuba muskular, panjangnya sekitar 9
sampai 10 inchi (25 cm) dan berdiameter 1 inchi (2,54 cm). Esofagus
berawal pada area laringofaring, melewati diagfragma dan hiatus esofagus
(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka ke arah
lambung.
b). Fungsi esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui
gerak peristaltis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mukus
untuk melumasi dan melindungi esofagus. Esofagus tidak memproduksi
enzim pencernaan.
3) Lambung
a) Anatomi
Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri
rongga abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil,
terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari
satu individu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung,
fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Bagian jantung lambung adalah
area disekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan
gastroesofagus). Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut
esofagus. Badan lambung adalah bagian yang terdiltasi di bawah fundus,
yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung
yang konkaf disebut kurvatur kecil tepi lateral badan lambung yang konveks
disebut kurvatur besar.
b) Fungsi lambung
 Penyimpanan makanan
 Produksi kimus
  Digesti protein
  Produksi mukus
 Produksi faktor intrinsik
 Absorbsi
4) Usus halus
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfinger pilorus
sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter
usus halus kurang lebih dari 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat
bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna
berelaksasi. Usus halus terdiri dari :
a). Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 sampai 30 cm). Duktus
empedu dan duktus prankeas, keduanya membuka ke dinding posterior
duodenum beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus
b). Yeyunum adalah bagian yang yang selanjutnya. Panjangnya kurang lebih 1
sampai 1,5 m
c). Ileum (2 m sampai 2,5 m) merentang sampai menyatu dengan usus besar
Motilitas Atau gerakan usus halus adalah mencampur isinya dengan enzim
untuk pencernaan, memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan
kontak dengan sel aborptif dan mendorong zat sisa memasuki usus besar.
Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks dikendalikan
oleh SSO.
d). Peristalsis
adalah kontraksi ritmik otot polos longtudinal dan sirkular. Kontraksi ini
adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di
sepanjang saluran.
5) Prankeas, hati dan kandung empedu
a). Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatur besar
lambung. Sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi
hormon insulin dan glukagon. Sel-sel ensokrin (asinar) mensekresi enzim-
enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion karbonat dalam
kosentrasi tinggi.
b). Hati
Hati adalah organ viseral terbesar dan terletak di bawah kerangka iga.
Beratnya 1,500 gr (3 lbs) dan pada kondisi hidup berwarna merah tua karena
kaya akan persediaan darah. Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri
hepatika dan darah yang tidak teroksigenisasi tetapi kaya akan nutrein dari
vena portal hepatika. Hati terbagi menjadi lobus kanan dan kiri.
Fungsi utama hati :
 Sekresi
 Metabolisme : hati memetabolisme protein, lemak dan     karbohidrat
tercerna
 Penyimpanan : hati penyimpanan mineral, vitamin larut lemak
 Detoksivikasi
 Produksi panas
 Penyimpanan darah
c). Empedu
Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu
yang kemudian menjadi duktus hepatika kanan dan kiri. Duktus hepatika
menyatu untuk membentuk duktus hepatik komunis yang kemudian menyatu
dengan duktus sistikus dari kandung empedu dan keluar dari hati sebagai
duktus empedu komunis.
 Komposisi empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari
97% air, pigmen empedu, dan garam-garam empedu yang terdiri dari garam
pigmen empedu dan garam-garam empedu. Kandung empedu Adalah
kantong muskular hijau menyerupai pir dengan panjang 10 cm. Organ ini
terletak di lekukan di bawah lobus kanan hati
 Fungsi kandung empedu
Untuk menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus disekresi oleh
sel-sel hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Di antara waktu makan,
sfingter oddi menutup dan cairan empedu mengalir ke dalam kandung
empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK. Kandung
empedu juga berfungsi untuk mengkosentrasi cairannya dengan cara
mereabsorbsi air dan elektrolit. Dengan demikian, kandung ini mampu
menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.
6) Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke susu besar,
menyisakan zat-zat yang tidak tercerna dan diabsorbsi dan hanya
menyisakan zat-zat yang tidak tercena. Makanan biasa memerlukan waktu 2
sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang satu ke
ujung lainnya : 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus,
dan sisa waktunya berada di usus besar.
Bagian-bagian usus besar :
a) Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal. Apendik velmiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi
jaringan limfoid, menonjol dari ujung sekum.
b)   Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rektum. Kolon
memiliki tiga visi yaitu :
 Kolon esenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati
di sebelah kanan dan membalik secara horisontal pada fleksura
hepatika.
 Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati
dan lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar
ke bawah pada fleksura splenik
 Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan
menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.
c) Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya
dengan panjang 12 sampai 13 cm. Rektum berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
d) Mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal (anal), yaitu
lipatan-lipatan yang masing-masing berisi arteri dan vena
e) Sfinger anal internal otot polos (involunter) dan sfinger anal
eksternal otot rangka (vounter) mengitari anus
Fungsi usus besar :
 Mengobservasi  80% sampai 90% air dan elektrolit
 Usus besar hanya memproduksi mukus
 Mencerna sejumah kecil selulosa dan memproduksi sedikit
kalori nutrein bagi tubuh.
 FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Fungsi Sistem Pencernaan
Untuk melakukan fungsinya, semua sel tubuh memerlukan nutrient. Nutrien ini harus
diturunkan dari masukan makanan yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, dan mineral serta serat selulosa dan bahan sayuran lain yang tidak bernilai
nutrisi. Fungsinya utama system pencernaan adalah untuk :
 Menerima nutrient (Proses Penyerapan).
 Menghancurkan nutrient ke dalam bentuk molekul yang ukuran cukup kecil
untuk mencapai dan memasuki aliran darah.
 Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah sehingga
dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Setiap organ dalam saluran pencernaan
memiliki fungsinya masing-masing, diantaranya :
1) Kavum Orofaringeal
a).  Sekresi
Sebagian besar saliva diproduksi oleh 3 pasang kelenjar saliva, yaitu :
kelenjar submaksilaris, sublingual dan parotis. Saliva tersusun dari mucus
yang utama sekali berguna sebagai pelicin untuk memudahkan penelanan,
lipase lidah (enzim pencerna lemak yang disekresi oleh kelenjar-kelenjar
lidah), saliva amylase (enzim pencerna karbohidrat), antibody kelas A (Ig A)
yang menghasilkan barisan pertama pertahanan melawan bakteri dan virus,
juga zat kimia bakteriostatik dan anti kariogenik. Stimulasi untuk
mengeluarkan saliva termasuk melihat, mencium, dan membayangkan
tentang makanan. Juga rasa sedap dan tekstur yang halus dalam mulut,
makanan yang kasar, tidak sedap dan baunya tidak harum mengurangi
sekresi kelenjar saliva. Stimulasi parasimpatik atau pemberian obat-obatan
yang membentuk semacam rangsangan (kolinergis) atau yang meningkatkan
sekresi saliva kental yang berlebihan. Rangsangan simpatik atau pemberian
obat simpatomimetik menghasilkan saliva kental yang hanya berjumlah
sedikit.
b).  Motilitas
Adanya makanan didalam mulut adalah sasaran pertama penghancuran
mekanis oleh proses mengunyah. Ini menghasilkan bolus makanan yang
menggumpal dan dilicinkan oleh saliva yang kemudian dapat ditelan.
Menelan makanan mempunyai 2 fase :
 Fase awal volunter, telah digambarkan disini dan termasuk seperti tiga
bagian esophagus.
 Fase involunter, digambarkan dibawah pembahasan tentang esophagus.
Menelan dicetuskan oleh adanya makanan atau cairan di dalam faring,
keberadaan ini secara mekanis merangsang reseptor-reseptor sensorik
faringeal cranial kelima ke pusat menelan didalam medulla. Hal ini
menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa terkoordinasi berikut, yang
mendorong bahan padat atau cair masuk ke dalam esophagus :
 Menarik palatum lunak ke atas untuk menutup rapat-rapat area
nasofaringeal.
 Penutupan epiglotis ke bawah di atas ostium ke dalam laring.
 Relaksasi otot-otot faringeal yang mendorong makanan atau cairan ke
dalam esophagus yang terbuka.
2) Esofagus

a). Sekresi
Sel-sel pada lapisan mucosal dalam esophagus hanya mensekresi mucus.
Mucus melindungi lapisan esophageal dari kerusakan oleh sekresi gastric
atau substansi makanan, serta bekerja sebagai pelicin untuk memudahkan
pemasukan makanan

Anda mungkin juga menyukai