Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SGD

SISTEM DIGESTI

Disusun Oleh :
Eka Danang Susanto (20220320005)
Muhammad Ferdy Rizaldi (20220320076)
Alghy’S’ Pubo (20220320167)
Maylita Dwiana Putri (20220320018)
Sulistya Ihfani (20220320037)
Meivi Kartika Putri (20220320055)
Sita Ria Ardila (20220320075)
Putri Arzeti Bilbina (20220320092)
Liyyin Adeliya Mahdalena (20220320110)
Okta Alvina Irawati (20220320130)
Siti Nangimah (20220320145)
Nova Desy Chairulnisa (20220320165)
Roma Dani (20220320158)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2022
KASUS
”Manusia mengkonsumsi makanan setiap hari. feses adalah hasil metabolisme tubuh. Makanan
yang masuk akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk feses. Berwarna kuning dengan
konsistensi padat atau cair.”

LO:

1. Anatomi organ pencernaan : usus halus, usus besar, anus


2. Hepar, pancreas, empedu
3. Kontrol pencernaan (inervasi daraf pada saluran pencernaan)
4. Mekanisme pencernaan

1. Anantomi organ pencernaan : Usus Halus,Usus Besar,Anus

Usus halus

Adalah organ sistem pencernaan yang memiliki peran paling besar dalam mencerna dan
mengabsorpsi makanan. Usus halus memiliki diameter sekitar 2,5 cm dan panjang sekitar 3 m (6
m pada manusia yang mati, karena tonus otot menghilang) yang memanjang dari lambung
tepatnya di pyloric spinchter hingga caecum (bagian awal usus besar).

Usus halus terbagi menjadi 3 segmen yaitu duodenum (12 jari), jejunum (usus kosong) dan ileum
(Usus penyerapan). Doudenum adalah bagian usus terpendek yang memiliki panjang kurang
lebih 25 cm, dan sebagai tempat masuknya saluran empedu yang utama tepatnya pada bagian
hepatopancreatic ampulla.
Jejunum memiliki panjang sekitar 1 m, sedangkan ileum sebagai bagian terpanjang dengan
panjang sekitar 2 m dan terhubung dengan usus besar pada otot spinchter halus yang disebut
ileocecal spinchter.

Lapisan dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan, yang sama seperti sebagian besar saluran
pencernaan lainnya yaitu mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Meskipun begitu, usus
halus memiliki komponen yang spesifik untuk membantu proses pencernaan dan absorpsi.
Komponen khusus tersebut adalah lipatan sirkular (circular folds), vili dan mikrovili.

A. Lipatan sirkular merupakan lipatan dari lapisan mukosa dan submukosa. Lipatan sirkular
berperan dalam meningkatkan absorpsi makanan dengan memperluas permukaan area
penyerapan.

B. Vili berperan dalam memperluas area pencernaan dan penyerapan pada epitelium. Villus
(bentuk tunggal dari vili) dibungkus oleh epitelium dan memiliki inti pada lamina propia.
Kemudian pada jaringan penghubung lamina propria melekatlah arteriola, venula, jaringan
kapiler dan limpatik kapiler (lakteal). Nutrisi yang diabsorpsi oleh sel epitel yang membungkus
villus dibawa masing-masing melalui dinding kapiler atau lakteal menuju darah dan limpa.

C. Mikrovili terletak di bagian apikal sel absorpsi (Absorptive Sel) dan memiliki ukuran. yang
sangat kecil (bahkan melalui mikroskop pun masih sulit melihat mikrovili secara tunggal) dan
terletak di bagian apikal sel absorpsi. Ada sekitar 200 juta mikrovili per milimeter kuadrat usus
halus. Mikrovili berperan dalam meningkatkan luas permukaan area membran plasma, sehingga
nutrsi dapat bergerak menuju sel absorpsi dalam periode tertentu.

Usus Besar

Usus besar memiliki diameter 6,5 cm dan panjang 1,5 m memanjang dari ileum hingga anus.
Pintu masuk ileum ke usus besar adalah lipatan membran mukosa yang disebut sphincter
ileocecal yang membawa material dari usus halus ke usus besar. Secara struktur, usus besar
terbagi menjadi 4 regio besar yaitu cecum, colon, rektum dan kanal anal.
A. Cecum adalah sebuah kantung kecil dengan panjang 6 cm yang membatasi usus besar dan
usus halus. Terdapat sebuah saluran kecil seperti cacing menempel pada cecum yang disebut
appendix atau vermiform appendix. Lapisan appendix yang menempel pada bagain inferior
cecum disebut mesoappendix.

B. Colon adalah sebuah saluran panjang yang terdiri dari 4 bagian yaitu ascending, transverse,
descending dan sigmoid. Sesuai dengan namanya colon ascending (naik) berada di sebelah kanan
abdomen, colon transverse membentang dari bagian kanan ke bagian kiri abdomen. Colon
descending (turun) berada disebelah kiri abdomen, dan colon sigmoid yang memiliki bentuk
seperti huruf S.

C. Rektum adalah bagian akhir dari saluran pencernaan dengan panjang sekitar 20 cm .

D. Kanal anal adalah bagian akhir dari rektum dengan panjang sekitar 2-3 cm. Lapisan membran
mukosa yang membujur di kanal anal disebut kolum anal (mengandung jaring vena dan arteri)
dan bagian yang agak ke dalam disebut sinus anal. Pintu keluar kanal anal disebut anus, yang
dilindungi oleh otot halus dari sphincter anal interna yang bekerja secara tidak sadar dan otot
skelet dari sphincter anal eksterna yang bekerja secara sadar. Secara normal kedua sphincter ini
menutup, kecuali saat eliminasi feses.

Didalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses, selain membusukkan makanan juga menghasilkan
vitamin K yang berperan sebagai proses pembekuan darah. Gerakan colon, gerakan mencampur
dapat menyempitkan dengan sempurna yang disebut dengan kantong austratior, dengan cara ini
feses akan didekatkan dengan permukaan.

Anus
Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan. Anus terdiri dari otot-otot dasar panggul
dan dua sfingter anal (otot dalam dan luar).

Otot-otot dasar panggul membentuk sudut antara rektum dan anus, dan fungsinya adalah untuk
menghentikan tinja agar tidak keluar saat anda tidak menginginkannya dan sfingter anal
membantu mengontrol jalannya feses. Bagian-bagian pada anus sebagai berikut :

A. Kanalis Anal

Kanalis anal (anal canal) adalah saluran dengan panjang sekitar 4 cm yang dikelilingi oleh
sfingter anus. Bagian atasnya dilapisi oleh mukosa glandular rektal. Fungsi kanalis anal adalah
sebagai penghubung antara rektum dan bagian luar tubuh sehingga feses bisa dikeluarkan.

B. Rektum

Rektum (rectum) adalah sebuah ruangan dengan panjang sekitar 12 sampai 15 cm yang berada di
antara ujung usus besar (setelah kolon sigmoid/turun) dan berakhir di anus. Fungsi rektum adalah
menyimpan feses untuk sementara waktu, memberitahu otak untuk segera buang air besar, dan
membantu mendorong feses sewaktu buang air besar. Ketika rektum penuh dengan feses, maka
rektum akan mengembang dan sistem saraf akan mengirim impuls (rangsangan) otak sehingga
timbul keinginan untuk buang air besar.

C. Sfingter Anal Internal

Sfingter anal internal (internal anal sphincter) adalah sebuah cincin otot lurik yang mengelilingi
kanalis anal dengan keliling 2,5 sampai 4 cm. Sfingter anal internal ini berkaitan dengan sfingter
anal eksternal meskipun letaknya cukup terpisah. Tebalnya sekitar 5 mm. Fungsi sfingter anal
internal adalah untuk mengatur pengeluaran feses saat buang air besar.

D. Sfingter Anal Eksternal

Sfingter anal eksternal (external anal sphincter) adalah serat otot lurik berbentuk elips dan
melekat pada bagian dinding anus. Panjangnya sekitar 8 sampai 10 cm. Fungsi sfingter anal
eksternal adalah untuk membuka dan menutup kanalis anal.

E. Pectinate Line

Pectinate line adalah garis yang membagi antara bagian dua pertiga (atas) dan bagian sepertiga
(bawah) anus. Fungsi garis ini sangatlah penting karena bagian atas dan bawah pectinate line
memiliki banyak perbedaan. Misalnya, jika wasir terjadi di atas garis pectinate, maka jenis wasir
tersebut disebut wasir internal yang tidak menyakitkan. Sedangkan jika di bawah, disebut wasir
eksternal dan menyakitkan. Asal embriologinya juga berbeda, bagian atas dari endoderm,
sedangkan bagian bawah dari ektoderm.
F. Kolom Anal

Kolom anal (anal column) atau kolom Morgagni adalah sejumlah lipatan vertikal yang
diproduksi oleh selaput lendir dan jaringan otot di bagian atas anus. Fungsi kolom anal adalah
sebagai pembatas dinding anus.

2. Hepar, pankreas, empedu

- Hepar

Adalah organ tubuh yang paling rentan bila beracun. Zat beracun yang masuk ke dalam tubuh
mengalami proses detokfisikasi dihati melalui fungsi hati. Racun ini akan diubah menjadi
senyawa lain yang tidak lagi beracun melawan tubuh jika jumlah racun yang masuk ke dalam
tubuh relative sedikit atau sedikit detoksifikasi yang baik tidak ada gejala yang di tubuh. Hepar
dibagi menjadi 2, hepar mengikuti gerakan pernafasan, hepar terdiri dari hepar sebelah depan
dan sebelah belakang. Pada bagian tepi bawah ligament yang mengarah ke dinding depan fungsi
organ metabolisme utama, detoksifikasi dan eksresi kelenjar empedu, tekanan onkontik
hormone, pembentukan hormone pertahananan kekebalan tubuh,untuk hepar secara morfologi
terletak di sebelah kiri yang menghasilkan kantung empedu terletetak dibawah pigmen utama
empedu adalah bilirubin yang disekresikan yang memberikan warna coklat pada feses. Selain
untuk mensekresikan empedu sebagai metabolisme untuk menjaga glukosa darah menjadi
glukosa menjadi glucagon dan trigesida untuk persediaan.sistesis protein dan menggunakannya
untuk membentuk garam empedu.

- Pancreas
Adalah kelenjar oval putih di puncak yang dibentuk oleh duodenum permukaan dibawah perut.
Panjang sekitar 15 cm dari duodenum sampai ke limpa. Ductus pancreantikus bergabung dengan
duktus empedu utama dari hati dan kantung empedu,kemudian dimasukkan ke duodenum
sebagai saluran yang disebut hepatopancreatic ampulla disebut spincter oddi. Sedangkan duktus
assesorius disebut juga dengan duktus satorini memiliki panjang sekitar 2,5 cm dibagian superior
dari hepatopancreatic ampulla.

- Empedu

Adalah sebuah kantung yang terletak dibawah hati yang mengonsentrasikan dan menyimpan
empedu sampai ia dilepaskan ke dalam usus. Kandungan empedu yang terbentu seperti buah pir.
Empedu dibutuhkan manusia untuk proses pencernan yang berwarna hijau gelap yang memiliki
fungsi penting yaitu pada lemak untuk mengatur lemak. Birilubin berperan pada pencernaan
pada empedu pigmen berwarna kuning . Birilubin tak terkonjugasi akan mengalami konjugasi
oleh enzim glukoronil sehingga menjadi birilubin terkonjugasi, sebagian iribulinogin di reabsorsi
ke dalam darah sebagian dieksresikan ke dalam darah, setelah terpanjang udara dalam darah.
Peningkatan birilubin dalam darah akan berupa uterus berwarna kuning pada kulit.
3. Control pencernaan (inersvasi saraf pada saluran pencernaan)

A. Fase cephalic

Selama fase cephalic, stimulus berupa bau, pikiran, kemudian mengaktivasi nervus kranial VII
(facial), IX (glossopharyngeal), X (vagus). Saraf facial dan glossopharyngeal mengstimulasi
kelenjar saliva untuk memproduksi saliva, sementara itu saraf vagus menstimulasi kelenjar
lambung untuk memproduksi cairan lambung (stomach juice). Tujuan fase cephalic adalah untuk
mempersiapkan mulut dan lambung terhadap makananan yang akan dimakan.

B. Fase gastric

Fase gastric dimulai saat makanan telah sampai ke lambung. Makanan yang dicerna menstimulus
aktivitas di lambung melalui 2 cara yaitu meregangkan lambung dan meningkatkan pH makanan
yang ada di lambung. Peregangan lambung mengaktivasi 2 refleks yaitu refleks singkat melalui
saraf mienteric plexus dan refleks panjang melalui saraf vagus dan batang otak. Kedua refleks ini
memicu adanya sekresi di lambung. Selain itu, peningkatan gastrin dan histamin turut serta
menstimulasi sekresi asam dan enzim di lambung. Peregangan di fase ini adalah untuk merespon
sekresi asam lambung.

Fase gastric berlangsung dengan saraf panjang dan pendek saat makan dan reabsorsi secara
serentan Pengisian lambung bisa mengembang sekitar 1 ml, yang dapat mendatar sehingga dapat
memperbesar perluasan lambung yang menyebar kesuluruh tubuh, gerakan peristaltic karena
pada kortus gerakan akan lemah,makanan secara bertahap disalurkan, ketika pencampuran
makan dengan sekresi lambung dengan menghasilkan sinus. Kontraksi spinter menyebabkan
spiner tertutup, kecuali apabila didorong dengan peristaltic dengan kuat,masa kinus atom
terdorong lebih jauh, aksi ini disebut dengan retrofulsi. Pengosongan lambung selain
mencampuri adalah gaya mendorong untuk mengosongkan lambung pada kekuatan peristaltic
atum dibawah pengaruh sinyal deudenum sedikit menimbulkan depalorisasi yang menyebabkan
eksitabilitas otot yang menyebabkan eksitibalitas pada atom, maka pengosongan dilambung
menjadi lebih cepat.

C. Fase intestinal

Dimulai saat makanan telah sampai ke usus halus. Berbeda dengan refleks pada fase cephalic
dan gastric yang meningkatkan aktivitas dan motilitas, pada fase intestinal terdapat aktivitas
yang dapat memperlambat masuknya kimus dari lambung ke usus besar. Hal ini mencegah
duodenum bekerja secara berlebihan melebihi kapasitas yang dimilikinya. Aktivitas pada fase
cephalic dipengaruhi oleh mekanisme saraf dan hormon. Mekanisme saraf ditandai dengan
adanya refleks enterogastric yang diakibatkan terisinya doudenum oleh kimus. Receptor
peregangan pada dinding dodenum mengirimkan impuls ke medula oblongata yang akan
menghambat stimulus parasimpatis dan mengaktivasi saraf simpatis. Hal ini menyebabkan
motilitas di lambung menurun dan terdapat peningkatan kontraksi sphincter pyloric sehingga
terjadi penurunan proses pengosongan lambung. Mekanisme hormon di fase intestinal
diperankan oleh 3 hormon yaitu kolesitokinin, gastric inhibitory peptide, dan sekretin. Ketiga
hormon ini berperan dalam menurunkan sekresi dan motilitas di lambung. Sehingga
meningkatkan kontraksi sphincter pyloric dan membatasi masuknya kimus yang lebih banyak ke
dalam duodenum. Hal ini bertujuan agar duodenum memiliki waktu untuk mencerna kimus yang
ada sebelum kimus yang selanjutnya datang. Efeknya peregangan pada tahap ini adalah untuk
mencegah kimus untuk masuk lebih cepat ke dalam lambung.

Fase somalik dimulai dari rangsangan penglihatan, pengucapan dan mengunyah. Reflek yang
dihasilkan oleh serat simpatis yang mempengaruhi kegiatan sekresi rangsangan berupa asam
jawaban terhadap perangsangan tersebut terhadap rangsangan gastrin.

4. Mekanisme pencernaan

Pencernaan mekanis : Merupakan pemecahan atau penghancuran makanan secara fisik dari zat
makanan yang kasar menjadi zat makanan yang lebih halus. Contohnya gigi memotong - motong
dan mengunyah makanan, gerak yang mendorong makanan dari kerongkongan sampai ke usus
(gerak peristaltik).

Pencernaan kimiawi : Merupakan proses pemecahan makanan dari molekul kompleks menjadi
molekul-molekul yang sederhana dengan bantuan getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari alat-alat pencernaan vang berhubungan
langsung dengan proses pencernaan mekanis dan kimiawi, saluran pencernaan tersebut meliputi:
mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue), usus besar
(kolon) dan anus. Kelenjar pencernaan merupakan organ yang menghasilkan berbagai enzim
yang membantu proses pencernaan makanan

Dari sistem pencernaan ada 4, untuk digesti menyekresikan makanan untuk menjadi lebih kecil,
absorbs unit unit kecil makanan yang dapat diserap bersamaan dengan vitamin air sekresi
kelenjar eksokrin dan endokrin yang terdiri dari air dan elitrolit yang penting bgi tubuh,faktor
yang penting ada hormone pencernaan.
Daftar Pustaka

Mohammad Juffrie. SALURAN CERNA YANG SEHAT: ANATOMI DAN FISIOLOGI. 2018

Ahmad Husairi, M.Ag, M.Imun. SISTEM PENCERNAAN - TINJAUAN ANATOMI,


HISTOLOGI, BIOLOGI, FISIOLOGI DAN BIOKIMIA. 2020

Susilawati.S.Jumrodah, Trimurni handayani. PERBANDINGAN PENGGUNAAN


MULTIMEDIA INTERAKTIFNADOPSI DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
MTSN PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN DI MTSN 1MODEL OF
PALANGKA. Vol 3 nomor 1, 2015: 42-44.

Jeryadin.SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM..Anatomi dan


fasiologis untuk paramedic.vol.1.mei 2013: 899-902.

Risdiani, Nurvita. 2018. Buku Ajar Ilmu Dasar Keperawatan 1.

Anda mungkin juga menyukai