Anda di halaman 1dari 3

Usus Halus (intestinum)

1) Usus Dua Belas Jari (duodenum)

Usus dua belas jari panjangnya sekitar 25 cm mulai dari pilorus sampai jejunum. 1 Duodenum
memiliki bentuk melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini terdapat pangkreas. Untuk
bagian kanan duodenum merupakan tempat bermuaranya saluran empedu ( duktus koledokus) dan
saluran pangkreas (duktus pankreatikus), tempat ini dinamakan papilla vateri. Dinding duodenum
mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner untuk memproduksi getah
intestinum.2 Suasana asam merangsang dinding usus duabelas jari untuk mengeluarkan hormon
sekretin dan kolesitokinin. Kolesitokinin merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan empedu.
Kerja sama hormon kolesitokinin dan sekretin juga merangsang pankreas agar mengeluarkan
sekretnya.1

2) Usus Kosong (jejunum)

Usus kosong panjangnya sekitar 2,5 cm – 3 meter dan berkelo-kelok 1, terletak di sebelah kiri atas
intestinum minor.3 Dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas (mesentrium)
memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe, dan saraf ke
ruang antara lapisan peritoneum. Penampang jejunum lebih lebar, dindingnya lebih tebal, dan
banyak mengandung pembuluh darah.3 Jejenum merupakan tempat pencernaaan terakhir sebelum
sari-sari makanan diserap. Di dalam jejenum, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh
enzim-enzim berikut :1

a) Enterokinase, enzim ini untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan oleh pankreas.
b) Erepsin (dipeptidase), enzim ini untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam
amino.
c) Laktase, enzim ini untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
d) Maltase, enzim ini untuk mengubah maltosa menjadi glukosa.
e) Sukrase, enzim ini untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
f) Lipase, enzim ini untuk mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

3) Usus Penyerapan (ileum)

Ileum ujung batas antara ileum dan jejunum tidak jelas. 4 Usus penyerapan panjangnya
sekitar 3,6 - 5 meter. Ileum merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah
berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang orifisium ileosekalis yang diperkuat sfingter
dan katup valvula ceicalis (valvula bauchini) yang berfungsi mencegah cairan dalam kolon agar tidak
masuk lagi ke dalam ileum.4 Ileum mempunyai vili (jonjot usus) dan mikrovili yang berfungsi
memeperluas permukaan usus sehingga proses penyerapaan makanan lebih sempurna. Glukosa,
asam amino, vitamin dan mineral diserap oleh pembuluh darah kapiler yang ada didalam jonjot usus
(vili). Vili tersusun dari pembulu darah, pembulu limfa, dan sel goblet. Sementara itu, asam lemak
dan gliserol diangkat melalaui kil (limfa). 1

Usus Besar (kolon)

Usus besar memiliki struktur tabung muskular berongga dengan panjang sekitar 5 kaki
(sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum sampai kanalisani. Diameter usus besar sudah pasti lebih
besar daripada usus kecil. Rata-rata sekitar 2,5 inci (sekitar 6,5 cm), tetapi makin dekat anus
diamternya semakin kecil.5 Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir,
lapisan otot yang memanjang, dan jaringan ikat. Ukurannya lebih besar daripada usus halus,
mukosanya lebih halus daripada usus halus, dan tidak memiliki vili. Serabut otot longitudinal dalam
mukulus ekterna membentuk tiga pita, taenia coli yang menarik kolon menjadi kantog-kantong besar
yang disebuut dengan haustra. 5 Di bagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara usus
halus dan usus besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespons gelombang peristaltik
sehingga memungkinkan kimus mengalir 15 ml masuk dan total aliran sebanyak 500 ml/hari. 6

Usus besar merupakan tempat bermuaranya usus halus. Usus besar dilapisi oleh membran
mukosa tanpa lipatan, kecuali pada bagian rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengabsorpsi air,
membentuk masa feses, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia Coli yang hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh
manusia, misalnya selulosa, dan menghasilkan vitamin K dan biotin. Vitamin K dan biotin yang
disintesis oleh E.coli, diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon. Jadi, di dalam kolon tidak
terjadi pencernaan mekanis maupun kimiawi, yang terjadi adalah penyerapan air dan pembentukan
feses yang dapat tersimpan selama 24 jam. Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik,
yaitu dimulai dari sekum (usus buntu), kemudian mendatar dan turun kembali sampai poros usus
(rektum).1

Kolon naik disebut kolon asenden, kolon mendatar disebut kolon transversum, dan kolon
turun disebut kolon desenden. Feses yang terbentuk akan terdorong ke rektum secara peristaltik
dan dikeluarkan lewat anus. Pengeluaran feses lewat anus disebut proses defekasi. Proses defekasi
(buang air besar) terjadi sebagai berikut. Lubang anus terdiri atas otot sfingter anus yang berupa
otot polos dibagian dalam dan otot lurik dibagian luar. Pada saat lambung dan usus halus terisi
kembali, terjadi rangsangan pada kolon untuk proses defekasi. Rangsangan ini disebut refleks
gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan. Jika kita melakukan kontraksi (mengejan), dinding
perut dan otot bagian dalam secara refleks mengendur pula. Ini mengakibatkan berkontraksinya
otot kolon dan rektum sehingga feses terdorong keluar. 1

Bagian-bagian usus besar:6

1. Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal
apendiks. Pada sekum terdapat katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada ujung
sekum. Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit yang berisi jaringan lifoit,
menonjol dari ujung sekum.
2. Colon adalah bagian usus dari sekum sampai rektum. Colon memiliki tiga divisi:
 Kolon ascenden : merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah
kanan dan membalik sevara horizontal pada fleksura hepatika.
 Kolon transversum : merentang menyilang abdomen di bawah hati dan lambung
sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tepatnya memutar ke bawah fleksura splenik.
 Kolon desenden : merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi
kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rektum.
3. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12-13 cm.
Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.

Daftar Pustaka

1. Abdul Kasim Al Lahiji, Defi Desiana, Eny Andarningsih, Siti Aminah, Yossy Mahala Chrisna S.,
Zafitria Syahadatin. Sistem Pencernaan Manusia. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pgri Yogyakarta.2015.
2. Richard Drake, Wayne Volg, Adam W. M. Gray’s Atlas Anatomy. 3th Edition. Churchill
Livingstone.2020.
3. Richard Drake, Wayne Volg, Adam W. M. Gray’s Atlas Anatomy. 4th Edition. Elsevier.2019.
4. Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 24. Jakarta: EGC. 2015.
5. Victor P. Eroschenko. Atlas Of Histology With Functional Correlation. 13th Edition. LWW.
2017.
6. Victor P. Eroschenko. Atlas Of Histology diFiore : dengan kolerasi fungsional. Edisi 12. Jakarta
: EGC. 2016.

Anda mungkin juga menyukai