GANGGUAN NUTRISI
NIM : P27220018047
D-III KEPERAWATAN
NUTRISI
A. Definisi
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan makanan yang
dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah suatu yang dimakan seseorang dan
bagaimana tubuh menggunakannya. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam
makanan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi
normal semua proses tubuh. Asupan makanan yang memadai terdiri atas zat gizi esensial
yang seimbang : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Zat gizi memiliki
tiga fungsi utama yaitu, menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh,
menyediakan materi struktural untuk jaringan tubuh, dan mengatur proses tubuh (Kozier,
et al.,2011: 740).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Hidayat dan Uliyah,
2015: 52).
B. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi
2. Fisiologi
Menurut Hidayat dan Uliyah (2015: 52-56), fisiologi percernaan meliputi:
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran percernaan dan terdiri atas dua bagian
luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian
dalam, yaitu rongga mulut. Didalam mulut, makanan mengalami proses mekanis
melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur sampai merata,
dibantuoleh enzim amilase yang akan memecah amilum yang terkandung dalam
makanan menjadi maltosa.
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran percernaan yang terletak dibelakang hidung,
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar dibagian atas
hingga vertebra servikal ke enam. Faring langsung berhubungan dengan esofagus,
sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan
terletak dibelakang trakea, didepan tulang punggung, kemudian masuk melalui
thoraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen serta
menyambung dengan lambung. Sedangkan esofagus merupakan bagian yang
berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju lambung. Esofagus
berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang kurang lebih 2cm
dengan kedua ujungnya di lindungi oleh sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter
bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk dalam lambung.
Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik sisi ke organ bagian atas,
yaitu esofagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan cara peristaltik,
yaitu lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan dibelakang
makanan berkontraksi.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran percernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama dan bagian bawah berbentuk horizontal (antrum
pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau
kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di
bawah diafragma dan didepan pankreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah
kiri fundus. Lambung memiliki fungsi yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi
dan percernaan. Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk
menampung makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur
adalah memecah makanan menjadi partikel partikel kecil yang dapat bercampur
dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan percernaan adalah menyekresi pepsin
dan Hcl yang akan memecah protein menjadi pepton, amilase memecah amilum
menjadi maltosa, lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol
berbentuk sekresi gastrin, menyekresi faktor intrinsik yang memungkinkan
absorpsi vitamin B 12, yaitu di illeum, dan menyekresi mukus yang bersifat
protektif.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat–lipat dengan panjang kurang lebih 2,5
meter dalam keadaan hidup. Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang
lebih 6 meter pada orang yang telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang
telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi
oleh usus besar dan memanjang dari lambung hingga katup illeo kolika. Usus
halus terdiri atas tiga bagian yaitu duodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm,
jejunum dengan panjang kurang lebih 2 meter, dan illeum dengan panjang kurang
lebih 1 meter atau 3/5 akhir dari usus. Lapisan dinding dalam usus halus
mengandung berjuta– juta vili kira–kira sebanyak 4–5 juta, yang berbentuk
mukosa menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang
menyerupai jari–jari yang disebut mikrovili. Vili bersama–sama mikrovili dan
falfula kaniventes menambah luas permukaan sekresi dan absorpsi dan
menghalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan sehingga absorpsi lebih
banyak terjadi.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mercerna dan mengabsorpsi chyme dari
lambung. Zat–zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi didalam usus halus,
yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan
vitamin D, vitamin A, D, E, K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e. Usus Besar
Usus besar merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup
illeokolik atau illeosikal yang merupakan tempat makanan. Usus besar memilik
panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas asenden, tranversum,
desenden, sigmoid, dan berakhir direktum yamg panjangnya kira–kira 10cm dari
usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat
kolon asenden membentuk belokan tajam di abdomen atas bagian kanan disebut
fleksura hepatis, sedangakan kolon tranvensum membentuk belokan tajam di
abdomen atas bagian kiri disebut fleksura lienalis. Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.
Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000 cc per hari. Flora yang terdapat dalam
usus besar berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B serta memungkinkan
pembusukan sisa–sisa makanan.
f. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak dibagian paling atas
rongga abdomen, disebelah kanan dibawah diafragma dan memiliki berat kurang
lebih 1500 gram (kira-kira 2,5 % orang dewasa).
g. Kantong Empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8–18 cm dan berkapasitas 40–60 cm. Kantong
empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus, yaitu sebelah luar
pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah
dalam membran mukosa.
h. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan
memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya
dibelakang lambung dan didepan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor
pankreas yang merupakan bagian runcing disebelah kiri yang menyentuh limpa.
Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori
yang membentuk getah pankreas berisi enzim beserta elektrolit dan fungsi
endokrin yang tersebar diantara alveoli dan pankreas.
8. Metabolisme Basal
Metabolisme basal merupakan energi yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan
istirahat dan nilainya disebut dengan basal metabolisme rate. Nilai metabolisme basal
setiap orang berbeda– beda, dipengaruhi oleh faktor usia, kehamilan, malnutrisi,
komposisi tubuh, jenis kelamin, hormonal, dan suhu tubuh.
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yangdialami seseorang yang mempunyai
risiko peningkatan berat badan akibat kebutuhan metabolisme secara berlebih .
Tanda klinis:
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan
e. Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena
berlebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain–
lain.
5. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat
secara berlebihan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
Bulechek, Gloria, et al. 2013. Nursing Intervention Classificaton. Edisi VI. Alih Bahasa Intansari
Nurjannah dan Roxsana Devi Tumanggor. Elsevier, Indonesia.
Hermand, Heather dan Shigemi Kamitsuru, ed. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Edisi X. Alih Bahasa Budi, Keliat, EGC, Jakarta.
Hidayat A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia,
Edisi II, Salemba Medika, Jakarta.
Moorhead, Sue, et al. 2010. Nursing Outcome Classification. Edisi V. Alih Bahasa Intisari
Nurjannah dan Roxsana Devi Tumanggor. Elsevier, Indonesia.
ASUHAN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH
NIM : P27220018047
D-III KEPERAWATAN