Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENDAHULUAN

NUTRISI

NAMA : GEDE ARDIAN

NIM : 20089142181

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN

NUTRISI

A. Pengertian.
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. ( Tarwato Wartonah,
2006 ).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh ( A. Aziz Alimul,
2009 ).
Dengan kata lain nutrisia adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya, Masyarakat memperoleh makanan atau nutrisi esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari
semua proses tubuh.

B. Proses Pembentukan Nutrisi Tubuh


Sistem yang berperan dalam penenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan
yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari
mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong
empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan
makanana secara kimiawi.

1. Saluran Pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua
bagian luar yang sempit( vestibula), yaitu ruang diantara gusi,gigi, bibir, pipi, dan
bagian dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses
mekanis melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur sampai
merata, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilum yang terkandung
dalam makanan menjadi maltosa.
Proses pengunyahan ini merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah,
gigi, dan otot-otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang
menghasilkan saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang,
khususnya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah ditelan, menetralkan, serta
mengencerkan bolus.
Kelenjar tersebut terdiri atas; kelenjar parotis, merupakan kelenjar hasil
saliva terbesar yang terletak sebelah kiri dan kanan bagian depan agak kebawah
kelenjar submandibularis, merupakan penghasil saliva no dua setelah kelenjar
parotis, terletak dibawah sisi tulang rahang: dan kelenjar sublingualis, penghasil
saliva terkecil, letaknya dibawah lidah.
Dalam proses sekresi, saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya faktor mekanis (seperti adanya benda-bolus-dalam mulut), faktor psikis
(seperti bisa mencium atau mengingat makana yang enak), dan faktor kimiawi
(seperti bila makanan terasa asam atau asin).
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang
hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas hingga vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan
dengan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ukuran lebih
20-25 cm dan terletak di belakang trakea, didepan tulang punggung, kemudian
masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen serta menyambung dengan lambung.
Esofagus merupakanbagian yang berfungsi menghantarkan makanana dari
faring menuju lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga
dengan panjang ukuran lebih 2cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh
sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila
ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah
gerakan balik sisi ke organ bagian atas, yaitu esifagus. Proses penghantaran
makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot didepan
makanan mengendor dan yang dibelakang makanan berkontraksi.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian
atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal
(antrum pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui
orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak dibawah diafragma dan didepan pankreas, sedangkan limpa menempel
pada sebelah kiri fundus.
Lambung memiliki fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan
pencernaan. Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung
makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah
memecah makan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat bercampur dengan
asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaa adalah mensekresi pepsin maltosa,
lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol membentuk sekresi
gastrin, mensekresi faktor intrinsik yang memungkinkan absorpsi vitamin B12
yaitu di ileum, dan mensekresi mukus yang bersifat protektif. Makanan berada
pada lambung selama 2-6 jam, kemudian bercampur dengan getah lambung
(cairan asam bening tak berwarna) yang mengandung 0,4% HCL untuk
mengasamkan semua makanan serta bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan.
Dalam getah lambung terdapat beberapa enzim, diantaranya pepsin, dihasilkan
oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah makanan menjadi makanan yang lebih
mudah larut dan renin, berfungsi membekukan susu atau membekukan kasein dari
kasinogen yang dapat larut.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat lipat dengan panjang kurang lebih
2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang
lebih 6 m pada orang yang telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang
telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi
oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum dengan panjang
kurang lebih 25cm, jejenum dengan panjang kurang lebih 2 m, dan ileum dengan
panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir dari usus. Lapisan dinding dalam usus
mengandung berjuta-juta vili, kira-kira sebanyak 4-5 juta, yang membentuk
mukosa ,menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang
menyerupai jari-jari, yang disebut mikrovili. Villi bersama-sama dengan
mikrovilli dan valvula kaniventes menambah luasnya permukan seksesi dan
absorpsi serta menghalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan sehingga
absorpsi lebih banyak terjadi.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfe yang disebut kelenjar soliter, berfungsi sebagai perlindungan
terhadap infeksi. Didalam ileum, nodula ini membentuk tumpukan kelenjar yang
terdiri atas 20-30 kelenjar soliter.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi
chime dari lambung. Zat-zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di dalam
usus halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, vitamin A,D,E,K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e. Usus Beasar
Usus besar atau sering juga disebut dengan kolon merupakan sambungan
dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaikal yang merupakan
tempat lewatnya makanan. Usus besar memiliki panjang ukuran lebih 1,5 m.
Kolon terbagia atas asenden, transvesum, desenden, sigmoid, dan berakhir
direktum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal.Tempat kolon asenden membentuk
belokan tajam diabdomen atas bagian kanan disebut fleksura hepatis, sedang
tempat kolon transvesum membentuk belokan tajam diabdomen atau bagian kiri
disebut fleksura lienalis.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air ( kurang lebih 90%),
elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000
cc/hari. Flora yang terdapat dalam usus besar berfungsi untuk mensintesis vitamin
K dan B serta memungkinkan pembusukansisa-sisa makanan.
2. Organ Asesoris
a. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak dibagian
paling atas rongga abdomen, disebelah kanan dibawah diafragma, dan memiliki
berat kurang lebih 1500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa).
Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh
ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat
sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain terhadap darah.
Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda
asimg lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
b. Kantong Empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Kantong
empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembukus yaitu sebelah luar
pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah
dalam membran mukosa.
Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu,
memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi PH sesuai dengan Ph
optimum enzim-enzim pada usus halus, mengelmusi garam-garam empedu,
mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tidak digunakan oleh tubuh,
dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh
pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak,
kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.
c. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah
dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya
dibelakang lambung dan didepan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor
pankreas, yang merupakan bagian runcing disebelah kiri dan menyentuh limpa.
Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrinyang dilaksanankan
oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit
dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.

C. Pengukuran Nutrisi Tubuh Manusia


Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi dan asupan makanan merupakan factor
penting dalam menentukan pengukuran nutrisi..

1. Body Mass Index ( BMI )


Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan.
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagian panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan ( over weight ) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB ( Kg ) atau BB ( poin ) x 704,5
TB ( M ) TB ( inci )2

2. Ideal Body Weight ( IBW )


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungi tubuh yang sehat. Berat
badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi
10% dari jumlah itu.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
1. Vital kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh dan lain-lain.
2. Kegiatan mekanik oleh otot.
3. Aktivitas otot dan saraf.
4. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim dan hormon.
5. Sekresi cairan pencernaan.
6. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan.
7. Pengeluaran hasil metabolisme

D. Jenis Jenis Nutrisi


1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, pada umumnya
dalam bentuk amilum.Pembentukan amilum terjadi dalam mulut melalui enzim ptyalin
yang ada dalam air ludah.Amilum di ubah menjadi maltosa, kemudian diteruskan ke
dalam lambung.Dari lambung hidrat arang dikirim terus ke usus dua belas jari.Getah
pancreas yang dialirkan ke usus dua belas jari mengandung amylase.Dengan demikian,
sisa amilum yang belum diunah menjadi maltose oleh amylase pancreas diubah
seluruhnya menjadi maltose.Maltosa ini kemudian di teruskan ke dalam usus halus. Usus
halus mengeluarkan getah pancreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas mengubah
maltose menjadi dua molekul glukosa sakarosa , fruktosa dan glukosa. Laktose bertugas
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa . Setelah berada dalam usus halus ,
seluruhnya akan di ubah menjadi monosakarida oleh enzim – enzim tadi.

Penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi / dimakan masih dapat di temukan


dalam tiga bentuk, yaitu polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Disakarida dan
monosakarida mempunyai sifat mudah larut dalam air sehingga dapat diserap melewati
dinding usus/ mukosa usus mengikuti hokum difusi osmose dan tidak memerlukan tenaga
serta langsung memasuki pembuluh darah. Proses penyerapan yang tidak memerlukan
tenaga dan mengikuti hokum difusi osmose dikenal sebagai penyebaran pasif.

2. Lemak
Pencernaan lemak di mulai dari lambung ( walaupun hanya sedikit ), karena
dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase
untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di
angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk ke dalam peredaran darah untuk
kemudian tiba di hati.Sintesis kembali terjadi saluran getah bening mengubah lemak
gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol
asam lemak.Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang teremulusi ini
mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyrapan membutuhkan tenaga, lagi pula
tidak semua lemak dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif
selektif.

Kebutuhan Energi per Hari

Umur Berat Badan ( kg ) Tinggi Badan ( cm ) Energi ( Kkal )


0 – 6 bulan 5,5 60 560

7 – 12 bulan 8,5 71 800

1 – 3 tahun 12 89 1220

4 – 6 tahun 18 108 1720

7 – 9 tahun 23,5 120 1860

Pria

10 – 12 tahun 30 135 1950

13 – 15 tahun 40 152 2200

16 – 19 tahun 53 160 2360

20 - 59 tahun 56 162 2400

60 tahun 56 162 1960

Wanita

10 – 12 tahun 32 139 1750

13 – 15 tahun 42 153 1900

16 – 19 tahun 46 154 1850

20 59 tahun 50 154 1900

60 tahun 50 154 1700

3. Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim protease baru
terdapat dalam lambung, yaitu pepsin , yang mengubah protein menjadi albuminosa dan
pepton.
Kemudian, trispsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas
mengubah sisa protein yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton.Dalam
usus halus, albuminosa dan pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asam –
asam amino yang siap untuk diserap.
Protein yang telah diubah ke dalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut
dalam air.Seperti halnya hidrat arang, asam amino yang mudah larut dalam air ini juga
dapat diserap secara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah.

Kebutuhan Protein per Hari

Umur Berat Badan (kg) Tinggi Badan (cm) Protein (gr)

0 – 6 Bulan 5,5 60 12

7 – 12 Bulan 8,5 71 15

1 – 3 Tahun 12 89 23

4 – 6 Tahun 18 108 32

7 – 9 Tahun 23,5 120 36

Pria

10 – 12 Tahun 30 135 45

13 – 15 Tahun 40 152 57

16 – 19 Tahun 53 160 62

20 – 59 Tahun 56 162 50

60 Tahun 56 162 50

Wanita

10 – 12 Tahun 32 139 49

13 – 15 Tahun 42 153 47

16 – 19 Tahun 46 154 47
20 – 59 Tahun 50 154 44

60 Tahun 50 154 44

4. Mineral
Mineral tidak membutuhkan percernaan.Mineral hadir dalam bentuk tertentu
sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.Umumnya, mineral diserap dengan mudah
melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif.
Mekanisme transportasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau
adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan penting
dalam mengatur mekanisme aktif ini.Penyerapan dapat lebih jauh dipengaruhi oleh isi
system pencernaan.
Beberapa senyawa organic tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat
penyerapan kalsium. Mineral dipakai dalam berbagai hal. Beberapa dari mineral adalah
komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya esensial pada proses kimia
tertentu.

Jenis Mineral, Sumber, dan Fungsi

Jenis Mineral Sumber Fungsi

Kalsium Susu Pembentukan gigi dan tulang,


aktivitas neuromuscular, dan
koagulasi ( penggumpalan )
darah.

Fosfor Telur, daging, dan susu Penyangga pembentukan


tulang dan gusi.

Yodium Garam beryodium dan Pengaturan metabolisme


makanan laut tubuh dan memperlancar
pertumbuhan.

Besi Hati, telur, dan daging Komponen hemoglobin dan


membantu oksidasi dalam
sel.

Magnesium Biji – bijian, susu, dan daging Pengaktifan enzim,


pembentukan gigi dan tulang,
dan membantu kegiatan
neuormuskular.

Zinc Makanan laut dan hati Bahan pembentuk enzim dan


insulin

Kebutuhan Mineral per Hari

Umur Berat Tinggi Kalsium Fosfor Besi (mg) Zinc (mg) Yodium
Badan badan (mg) (mg) (ug)
(kg) (cm)

0–6 5,5 60 600 200 3 3 50


Bulan

7 – 12 8,5 71 400 250 5 5 70


Bulan

1–3 12 89 500 250 8 10 70


Tahun

4–6 18 108 500 350 9 10 100


Tahun

7–9 23,5 120 500 400 10 10 120


Tahun

Pria

10 – 12 30 135 700 500 14 15 150


Tahun

13 – 15 40 152 700 500 17 15 150


Tahun

16 – 19 53 160 600 500 23 15 150


Tahun

20 – 59 56 162 500 500 13 15 150


Tahun

60 Tahun 56 162 500 500 13 15 150

Wanita

10 – 12 32 139 700 450 14 15 150


Tahun

13 – 15 42 153 700 450 19 15 150


Tahun

16 – 19 46 154 600 450 25 15 150


Tahun

20 – 59 50 154 500 450 26 15 150


Tahun

5. Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul – molekul yang
lebih kecil sehingga dapat diserap dengan efektif.Beberapa penyrapan vitamin dilakukan
dengan difusi sederhana, tetapi system transportasi aktif sangat penting untuk
memastikan pemasukan yang cukup.
Vitamin yang larut dalam lemak diserap oleh sistem trnsportasi aktif yang juga
membawa lemak ke seluruh tubuh, sedang vitamin yang larut dalam air mempunyai
beberapa variasi mekanisme transportasi aktif.Sebagai contoh, factor dasar yang
dihasilkan oleh lambung memudahkan penyerapan vitamin B12.Tanpa factor tersebut,
tubuh tidak mampu menyerap dengan cukup, sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi
vitamin tersebut.

Jenis Vitamin, Sumber, dan Fungsi

Jenis Vitamin Sumber Fungsi

Vitamin A Lemak hewani, mentega, Membantu pertumbuhan sel


keju, kuning telur, susu tubuh dan penglihatan,
lengkap, minyak ikan, menyehatkan rambut dan
sayuran hijau, buah yang kulit, integritas membrane
kuning, dan sayuran. epitel, dan mencegah
xerophtalmia.

Vitamin B1 ( thiamin ) Ikan, daging ayam tanpa Metabolisme karbohidrat,


lemak, kacang – kacangan, membantu kelancaran system
Larut dalam air
dan susu. pernafasan, dan mencegah beri
– beri atau penyakit yang
ditandai neuritis.

Vitamin B2 ( riboflavin ) Telur, sayuran hijau, daging Membantu pembentukan


tanpa lemak, susi, dan biji – enzim, pertumbuhan, dan
Larut dalam air
bijian. membantu adaptasi cahaya
dalam mata.

Vitamin B3 ( niacin ) Daging tanpa lemak, hati, Metabolisme karbohidrat,


ikan, kacang – kacangan, lemak, protein, dan komponen
biji – bijian, telur dan hati. enzim seta mencegah
menurunnya nafsu makan.

Vitamin B6 ( pyridoksin ) Biji – bijian, sayuran, Membantu kesehatan gusi dan


daging, pisang. gigi, pembentukan sel darah
merah, serta metabolism
karbohidrat, lemak, dan
protein.

Vitamin B12 ( cyanocobalamin ) Hati, susu, daging tanpa Metabolisme protein,


lemak, ikan, dan kerang membantu pembentukan sel
laut. darah merah, kesehatan
jaringan, dan mencegah
anemia.

Vitamin C ( ascorbutacid ) Jeruk, tomat, kubis, sayuran Menjaga kesehatan tulang,


hijau, dan kentang. gigi, dan gusi, membantu
pembentukan dinding
pembuluh darah dan
pembuluh kapiler,
kesembuhan jaringan dan
tulang, serta memudhkan
penyebaran zat besi dan asam
folat.

Vitamin D Minyak ikan , susu , kuning Membantu penyerapan


telur , mentega , hati , kalsium dan fosfor serta
kerang , atau terbentuk mencegah rakhitis.
dikulit akibat pemanasan
sinar matahari.

Vitamin E (alpha tocopherol ) Sayuran hijau Membantu pembentukan sel


darah merah dan melindungi
asam amino utama.

Vitamin (biotin) Kuning telur , sayuran hijau Membantu kegiatan enzim


, susu , dan hati. serta metabolism karbohidrat
, lemak dan protein.

Vitamin K Hati , telur , dan sayuran Membantu produksi


hijau. protrombin.

Kebutuhan Vitamin per Hari

Umur Berat Tinggi Vit. A Tiamin Riboflavin Niasin B12 Vit.C


Badan Badan (RE) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
(kg) (cm)

0 – 6 5,5 60 350 0,3 0,3 2,5 0,1 25


Bulan

7 – 12 8,5 71 350 0,4 0,4 3,8 0,1 25


Bulan

1 – 3 12,0 89 350 0,5 0,6 5,4 0,5 25


Tahun

4 – 6 18,0 108 360 0,7 0,9 7,6 0,7 25


Tahun

7 – 9 23,5 120 407 0,7 0,9 8,1 0,9 25


Tahun

Pria

10 – 12 30,0 135 450 0,8 1,0 8,6 1,0 30


Tahun

13 – 15 40,0 152 600 0,9 1,1 9,7 1,0 40


Tahun

16 – 19 53,0 160 600 1,0 1,2 10,0 1,0 40


Tahun

20 – 59 56,0 162 600 1,0 1,2 10,6 1,0 40


Tahun

60 56,0 162 600 0,8 1,0 8,6 1,0 40


Tahun

Wanita

10 – 12 32,0 139 500 0,7 0,9 7,7 1,0 30


Tahun

13 – 15 42,0 153 500 0,8 1,0 8,4 1,0 30


Tahun

16 – 19 46,0 154 500 0,8 0,9 8,1 1,0 30


Tahun

20 – 59 50,0 154 500 0,9 1,0 8,4 1,0 30


Tahun

60 50,0 154 500 0,7 0,9 7,5


Tahun

6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia.Tubuh manusia terdiri atas 50% - 70% air. Asupan air secara teratur sangat
penting bagi makhlik hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan
nutrisi lain.
Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin
tua umur seseorang , maka proporsi air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada
orang dewasa, asupan air berkisar antara 1200 – 1500 cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air yang masuk ke tubuh melalui
makanan lain berkisar antara 500 – 900 cc per hari. Air juga dapat diperoleh melalui hasil
akhir proses oksidasi. Kebutuhan asupan air akan semakin meningkat jika terjadi
peningkatan pengeluaran air, misalnya melalui keringat, muntah, diare, atau adanya
gejala – gejala dihidrasi.

Kebutuhan Cairan pada Bayi dan Anak

Umur Rata – rata Berat Jumlah Air dalam 24 Jumlah Air per
Badan Jam (ml) Kilogram Berat Badan
dalam 24 Jam (ml)

3 Hari 3,0 250 – 300 80 – 100

10 Hari 3,2 400 – 500 125 – 150

3 Bulan 5,4 750 – 850 140 – 160

6 Bulan 7,3 950 – 1100 130 – 155

9 Bulan 8,6 1100 – 1250 125 – 145

1 Tahun 9,5 1150 – 1300 120 – 135

2 Tahun 11,8 1350 – 1500 115 – 125

4 Tahun 16,2 1600 – 1800 100 – 100

6 Tahun 20,0 1800 – 2000 90 – 100

10 Tahun 28,7 2000 – 2500 70 – 85

14 Tahun 45,0 2200 – 2700 50 – 60

18 Tahun 54,0 2200 - 2700 40 – 50


E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi.
1. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan
informasi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pemenuhan kebutuhan gizi.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi, dapat mempengaruhi status giziseseorang. Misalnya di beberapa daerah tempe
yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak digunakan sebagai
bahan makanan sehari-hari karena masyarakat menganggap bahwa mengkonsumsi
tempe dapat merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu
dapat juga mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah terhadap larangan
makan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan tersebut
merupakan sumber vitamin yang baik. Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak
karena ikan dianggap dapat menyebabkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber
protein yang sangat baik bagi anak-anak.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap satu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang
dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus
malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh tubuh.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi. Penyediaan
makanan bergizi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga perubahan status gizi
dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang yang status ekonomi kurang
biasanya kesulitan dalam penyediaan makanan bergizi, sebaliknya orang dengan status
ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan makanan yang bergizi.
F. Jenis Gangguan penyebab nyeri
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes militus, hipertensi, jantung koroner, kanker dan
anoreksia nervosa.
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa ( normal), atau resiko penurunan berat badan akibat ketidak cukupan
asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebihan.
Tanda Klinis
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal )
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15mm pada pria dan 25mm pada wanita
d. Adanya jumlah asupan yang berlebihan
e. Aktivitas menurun atau monoton
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme
karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yan g berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengn
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva,
dan lain-lain.
5. Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri
abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.

G. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhn nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus dan pengkajian fisik secara umumyang berhubungan dengan kebutuhan
nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang
dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.Nafsu makan, jumlah asupan
4. Tingkat aktivitas
5. Pengonsumsian obat
6. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-
aspek berikut:
Rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena factor usia; daerah diatas kedua pipi dan bawah kedua mata
tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh
darah; daerah bibir tidak kering, pecah- pecah, ataupun mengalami pembengkakan;
lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada
permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi
gigi harus rapat serta erat tidak tertarik ke bawah sampai dibawah permukaan gigi; gigi
tidak berlubang dan tidak berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul
bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan, kuku jari kuat dan
berwarna merah muda.
7. Pengukuran antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar
lengan.Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/ grafik sehingga dapat
terlihat pola perkembangannya.
Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-
macam peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih dari berat badan
seorang wanita walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria mempunyai presentase
jaringan dan struktur tulang yang berbeda.
Seseorang dengan presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang
banyak akan terlihat gemuk ( over weight). Metode khusus yang sering digunakan
untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada diatas otot
trisep.Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal di daerah
ini.Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat
wanita terlihat lebih gemuk.
8. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-
lain
H. Diagnosa
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah:
1. Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat
penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker.
b. Disfagia akibat kelumpuhan serebral.
c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat intoleransi laktosa.
d. Penurunan nafsu makan.
e. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik , muntah, diare, ataupun pengeluaran
lainnya.
f. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya.
g. Kesulitan mengunyah.
2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan:
a. Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
b. Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
c. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d. Penurunan kebutuhan metabolisme
e. Kelebihan asupan
f. Perubahan gaya hidup

I. Rencanaann keperawatan dengan Diagnosa Nutrisi


Tujuan :
1. Pada gangguan kekurangan nutrisi :
a. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kuraang
b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
c. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral
2. Pada gangguan kelebihan nutrisi :
a. Mengatur pola makan apabila nutrisi berlebih
b. Mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan kepadatan makanan
c. Memberi motivasi untuk menurunkan berat badan
Rencana Tindakan :
1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi
atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi.
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan.
4. Kaji tanda vital dan bising usus.
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin.
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.

J. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dalam rencana tindakan (intervensi). Implementasi terdiri dari tindakan
mandiri dan kolaboratif.Pelaksanaan merupakan bagian ke 4 dari proses keperawatan
K. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam:
Kekurangan nutrisi :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makan yang adekuat.

Kelebihan nutrisi :

1. Mengatur pola makan ditunjukan dengan adanya kemampuan dalam memilih


makanan yang mengandung rendah lemak.
2. Mempertahankan nafsu makan ditunjukkan denganmengubah variasi dan kepadatan
makanan seperti jus atau sop kental
3. Memberi motivasi untuk menurunkan berat badan ditunjukkan dengan kembalinya
berat badan ke rentan normal
Singaraja, 27 Mei 2021
Pembimbing

(Ns. Mochamad Heri, S.Kep., M.Kep)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN GASTRITIS AKUT
DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA
TANGGAL 27-29 MEI 2021

NAMA : GEDE ARDIAN

NIM : 20089142181

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN GASTRITIS AKUT
DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA
TANGGAL 27-29 MEI 2021

1. IDENTITAS KLIEN

IDENTITAS
KLIEN
Nama Klien : Ny. SE Jenis kelamin : P
No.RM :161773
Usia :50
Tgl.MRS :27 Mei 2021
Tgl.Pengkajian :27 Mei 2021
Alamat/ telp. :Ds Pejarakan Kec. Gerokgak
Status Pernikahan :Menikah
Agama :Hindu
Suku :Bali
Pendidikanterakhir :SMA
Pekerjaan :Petani
Lama Bekerja :-
Sumber Informasi :Keluarga
Kontak Keluarga Dekat :-

2. KELUHAN UTAMA
a. Saat MRS : Pasien mengatakan perutnya perih seperti terbakar
b. Saat Pengkajian : Pasien mengatakan muntah saat telat makan.

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan bahwa kurang lebih satu minggu yang lalu, seperti biasa
pasien melakukan aktivitasnya sehari-hari dan berat badannya 56 kg. Namun tiba-tiba
pasien merasa nyeri pada ulu hati, perutnya perih seperti terbakar, mual,muntah dan perut
kembung saat telat makan. Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, makan dari
3x/hari menjadi 1x/hari, pasien mengeluh pusing, pasien mengatakan takut akan
penyakitnya, ,pasien mengatakan lidah terasa pahit, pasien mengeluh perut bagian kiri
atas terasa nyeri sebelum di bawa ke rumah sakit Kertha Usada.
Di RSUKU pada tanggal 27 Mei 2021, pasien diterima di UGD pada tanggal 27
Mei 2021 pukul 07.30 WITA dan pasien sempat muntah dengan ampas sebanyak ± 50
cc, pasien terlihat lemas dan pucat, pasien terlihat cemas, mukosa bibir terlihat pucat,
pasien merasa nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 4 dari 0-10 skala nyeri yang
diberikan. Pasien terlihat cemas, karena khawatir akan dirawat inap dan bertanya-tanya
kapan diperbolehkan pulang, pasien terlihat takut terhadap penyakitnya, pasien tampak
meringis menahan sakit. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tanda-tanda vital :S: 36,8°C ,
TD: 130/90 mmHg, N : 102x/menit , RR : 26x/menit, Berat badan : 55 kg, Tinggi badan :
175 cm, Bising usus : 50x/menit.

Di UGD pasien mendapat therapy :

IVFD RL 500 ml 20 tetes per menit


Obat Injeksi:
Ranitidin 50 mg
Ondancentron 4 mg
Dari pemeriksaan diagnostik, pasien di diagnosa oleh dokter Gastritis Akut,
kemudian disarankan oleh dokter untuk menjalani rawat inap karena akan dilakukan
gastroskopi, untuk mengetahui seberapa parah gastritis yang dialami pasien, kemudian
pukul 08.00 pasien dibawa ke ruang Nakula (penyakit dalam), didapatkan Data Subjektif
, yaitu Pasien mengatakan bahwa kurang lebih satu minggu yang lalu, seperti biasa pasien
melakukan aktivitasnya sehari-hari. Namun tiba-tiba pasien merasa nyeri pada ulu hati
dengan skala nyeri 4 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, perutnya perih seperti terbakar,
mual,muntah dan perut kembung saat telat makan. Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang, makan dari 3x/hari menjadi 1x/hari, pasien mengeluh pusing, pasien
mengatakan lidah terasa pahit. Dan Data Objektif, yaitu : S: 36,8°C , TD: 130/90 mmHg,
N : 102 x/menit , RR : 26x/menit, berat badan : 55 kg, tinggi badan : 175 cm, bising usus
: 50 x/menit, pasien terlihat lemas dan pucat, mukosa bibir terlihat pucat,pasien tampak
meringis menahan sakit, pasien terlihat muntah dengan ampas sebanyak ±50 cc.
Di rawat inap, pasien mendapat therapy:

Obat Oral :
Antasida 3x1 tablet sebelum makan ( jam 08, 12, 17 )

4. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU


Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit
yang sama yaitu karena nyeri pada ulu hati kurang lebih tiga tahun yang lalu dan dirawat
di rumah sakit selama 2 hari. Akan tetapi tidak ada tindak lanjut terhadap hasil
laboratorium pasien kemudian pasien diperbolehkan pulang. Pasien mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit yang lain.

5. POLA AKTIVITAS

NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


1 Makan/Minum 0 0
2 Mandi 0 0
3 Berpakaian/berdandan 0 0
4 Toileting 0 0
5 Berpindah 0 0
6 Berjalan 0 0
7 Naik tangga 0 0

KET:
0 = Mandiri 3 = Tidak Mampu
1 =Alat Bantu
2 = Di Bantu Orang Lain

6. POLA NUTRISI
Makan dan Minum
Makan : Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari dengan
nasi lauk pauk habis setengah porsi, pasien tidak memiliki alergi
makanan.Tetapi pasien sering telat makan dan merasa perih, mual dan
muntah ketika telat makan. Pada saat pengkajian pasien mengatakan sudah
makan bubur beras 1x dengan setengah porsi dan pasien mengatakan
lidahnya terasa pahit.
Minum : Sebelum pengkajian pasien mengatakan biasa minum 6-8 gelas dalam satu
hari (kurang lebih 250 ml/gelas), pasien sering minum-minuman beralkohol.
Pada saat pengkajian pasien mengatakan baru minum 1 gelas (kurang lebih
250 ml).
7. POLA ELIMINASI
a. Eleminasi BAB

Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa BAB 2x dalam sehari dengan


kosistensi lembek, warna hitam, dan bau khas feces dan pada saat pengkajian pasien
mengatakan belum BAB setelah dilakukan gastroskopi.
b. Eleminasi BAK

Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa BAK 4-5 kali dalam sehari
dengan warna kekuningan dan bau khas urin ( kurang lebih 400-500 cc). Sedangkan
pada saat pengkajian, pasiem ,mengatakan sudah BAK 1x setelah gastroskopi dengan
warna kuning bening dan bau khas urin.

8. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


Sebelum pengkajian, pasien mengatakan tidurnya terganggu karena pasien merasa
nyeri di ulu hati dan hanya tidur kurang lebih 4-5jam dalam sehari.Sedangkan saat
pengkajian, pasien mengatakan belum tidur siang.

9. POLA KEBERSIHAN DIRI


Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa mandi 2x dalam sehari, keramas 2x
dalam satu minggu,sikat gigi setiap mandi dan ganti pakaian setiap selesai mandi.
Sedangkan pada saat pengakajian, pasien mengatakan sudah mandi.

10. POLA TOLERANSI- KOPING STRES


Sebelum pengkajian, pasien mengatakan mengalami nyeri seperti terbakar pada
ulu hati dan pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak nyaman karena nyeri yang
dirasakan.Nyeri dirasakan seperti terbakar pada ulu hati dengan skala nyeri 4 dari 0-10
skala nyeri yang diberikan. Pasien tampak meringis menahan sakit
Sebelum dan saat pengkajian pasien terlihat cemas karena khawatir akan dirawat
inap dan bertanya-tanya kapan diperbolehkan pulang. Pasien terlihat cemas.

11. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Pasien mengatakan sebelum dan saat pengkajian hubungannya dengan anggota
keluarganya dan disekitarnya berjalan dengan baik. Dan memilki hubungan yang baik
dengan dokter yang menanganinya dan perawat yang merawatnya.
12. POLA KOMUNIKASI
Bahasa utama :daerah Bali, Bicara : normal , Tempat tinggal : sendiri ,
Penghasilan keluarga : Rp. 3juta – 4,5 juta

13. POLA SEKSUALITAS


Tidak terkaji

14. NILAI DAN KEPERCAYAAN


Pasien beragama Hindu, sembahyang setiap hari dan hari besar agama-Nya. Sejak
MRS pasien hanya berdoa di tempat tidur dan keluarganya selalu mebanten canang di
rumah sakit dan pasien yakin bahwa penyakit yang dideritanya sekarang murni masalah
medis
15. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
a) Kesadaran : compos mentis/ sadar penuh (GCS :15)
( E: 4, M: 5, V: 6)
b) Gejala kardinal :
 Suhu : 36,80C
 Nadi : 102 x/menit
 Respirasi : 26 x/menit
 TD :130/90 mmHg
c) Ukuran lain :
o BB : 55kg
o TB : 175cm
b. Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih,rambut sedikit rontok, tidak ada luka
serta nyeri tekan.
Bentuk leher simetris, tidak ada lesi dan tidak ada benjolan, tidak ada bekas
jahitan pada leher. Saat dipalpasi tidak ada pembesaran pada vena jugularis dan
kelenjar tiroid

c. Mata
Bentuk mata dan bentuk alis simetris, kemampuan membuka dan menutup mata
baik, bulu mata tidak ada yang rontok, sklera putih, pergerakan bola mata normal,
pupil isokor dan refleks pupil normal, medan pengelihatan normal, tidak ada kelainan
pada mata, tidak ada nyeri tekan

d. Hidung
Bentuk hidung simetris, cukup bersih, penciuman baik, tidak ada secret, tidak
terdapat nafas cuping hidung, tidak terdapat luka, tidak ada pembesaran polip,dan
tidak terdapat nyeri tekan.
e. Mulut dan Tenggorokan
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada perdarahan gusi, lidah bersih,
tidak terdapat lubang pada gigi, pasien tidak menggunakan gigi palsu tidak ada
peradangan dan pembengkakan pada tonsil, tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik, bersih, tidak memakai alat bantu pendengaran,
tidak ada lesi saat dilakukan tes pendengaran Rinner, Weber, dan Swabach hasilnya
pasien normal, dan tidak ada nyeri tekan.
g. Dada dan thorax
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada bebas, ridak ada secret
Palpasi : Tidak terkaji
Perkusi : Suara paru vesikuler/normal
Auskultasi : Suara nafas normal (vesikuler), tidak ada suara nafas tambahan (ronchi
dan wheezing), suara jantung S1 S2 tunggal reguler.

h. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat luka, tidak terdapat pelebaran pembuluh darah,
Auskultasi : Peristaltik usus 50x/menit
Palpasi :Terdapat nyeri tekan pada region epigastric, tidak ada
pembesaran hepar.
Perkusi : Tidak terdapat distensi dan ascites
i. Genetalia
Tidak Terkaji

j. Rectum dan Anus


Tidak Terkaji

k. Ekstrimitas
Atas
Tidak terdapat sianosis dan edema, terpasang infus RL 20 tetes/menit pada
tangan kanan, kuku terlihat bersih dan clubing finger (-) pergerakan tangan
terkoordinasi, tidak ada nyeri tekan.
Bawah
Tidak terdapat sianosis dan edema, kuku terlihat bersih dan clubbing fingers
(-), pergerakan terkoordinasi dan tidak ada nyeri tekan.
Kekuatan otot
555 555
555 555

l. Kulit dan Kuku


Tidak ada kelainan
16. PEMERIKSAAN PENUNJANG
No Ruang Hari/Tgl/Jam Jenis Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan Pemeriksa
Laboratorium an
1 Nakula Kamis, 27 Hemoglobin 18,5 gr/dl L : 13-16, P : 12-16
Mei 2021 gr/dl
08.00 wita

38-51 gr/l

Albumin 35gr/l

17. Dx Keperawatan berkaitan dg kebutuhan dasar manusia.

a. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

 Pasien merasa nyeri pada ulu hati  Hasil TTV :


nyeri dirasakan seperti terbakar S: 36,8°C ,
dengan skala nyeri 4 dari 0-10 skala TD: 130/90 mmHg
nyeri yang diberikan. N : 102 x/menit ,
 Pasien mengeluh perutnya perih RR : 26x/menit
seperti terbakar  Berat badan sekarang : 55 kg
 Pasien mengatakan mual  Berat badan sebelumnya : 56 kg
 Pasien mengatakan muntah saat telat  Tinggi badan : 175 cm
makan sebelum dibawa ke UGD  Bising usus : 50x/menit
 Pasien mengatakan perutnya terasa  Pasien terlihat lemas dan pucat
kembung  Mukosa bibir terlihat pucat
 Pasien mengatakan nafsu makan  Pasien terlihat muntah dengan ampas
berkurang, makan dari 3x/hari sebanyak ±50 cc.
menjadi 1x/hari dengan setengah  Pasien terlihat cemas karena khawatir
porsi akan dirawat inap dan bertanya-tanya
 Pasien mengeluh pusing kapan diperbolehkan pulang.
 Pasien mengatakan lidah terasa pahit  Pasien tampak meringis menahan
 Pasien mengatakan 1 minggu sakit
sebelum masuk rumah sakit berat  Pasien terlihat takut terhadap
badannya 56 kg penyakitnya
 Pasien mengatakan takut terhadap
penyakit yang dirasakan

b. Analisa Data
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF MASALAH

 Pasien mengatakan mual  Hasil TTV : Gangguan pemenuhan


 Pasien mengatakan S: 36,8°C , nutrisi
muntah saat telat makan TD: 130/90 mmHg
sebelum dibawa ke UGD N : 102 x/menit ,
 Pasien mengatakan RR : 26x/menit
perutnya terasa kembung  Berat badan sekarang : 55 kg
 Pasien mengatakan nafsu  Berat badan sebelumnya : 56
makan berkurang, makan kg
dari 3x/hari menjadi  Tinggi badan : 175 cm
1x/hari dengan setengah  Bising usus : 50x/menit
porsi  Pasien terlihat lemas dan
 Pasien mengatakan lidah pucat
terasa pahit  Mukosa bibir terlihat pucat
 Pasien mengatakan 1  Pasien terlihat muntah dengan
minggu sebelum masuk ampas sebanyak ±50 cc.
rumah sakit berat
badanya 56 kg
c. Rumusan Masalah Keperawatan
1. Gangguan pemenuhan nutrisi
d. Diagnose keperawatan
Gangguan pemenuhan nutrisi b/d mual dan muntah yang terus menerus sehingga
nafsu makan menjadi menurun dan intake makanan berkurang d/d pasien mengatakan
mual, pasien mengatakan muntah saat telat makan, pasien mengatakan perutnya terasa
kembung, pasien mengatakan nafsu makan berkurang, makan dari 3x/hari menjadi
1x/hari, pasien mengatakan lidah terasa pahit, Hasil TTV : S: 36,8°C , TD: 130/90
mmHg, N : 102x/menit , RR : 26x/menit, Berat badan : 55 kg, Tinggi badan : 175 cm,
Bising usus : 50x/menit, Pasien terlihat lemas dan pucat, Mukosa bibir terlihat pucat
dan Pasien terlihat muntah dengan ampas sebanyak ±50 cc.
18. TERAPI/ PENGOBATAN
IVFD RL : 20tpm
Carsida Syr 3x CI
19. RENCANA KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUANPEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN
GASTRITIS AKUT DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA TANGGAL 27 MEI 2021

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf

1 Kamis, 27 Ketidakseimbangan Setelah diberikan tindakan Mandiri Darma


Mei 2021 nutrisi, kurang dari keperawatan selama 3x24
1. Observasi tanda- 1. Takikardia, dispnea,
08.00 wita kebutuhan tubuh b/d jam diharapkan masalah
tanda vital megindikasikan
penurunan nafsu makan Ketidakseimbangan nutrisi,
kekuranagan volume
akibat iritasi lambung d/d kurang dari kebutuhan
cairan
tubuh dapat teratasi,
DS : 2. Observasi mukosa 2. Mukosa bibir yang
dengan kriteria hasil:
- Pasien mengatakan bibir pasien pucat dapat
mual 1. Tidak ada mual dan mengindikasikan
- Pasien mengatakan muntah kekurangan nutrisi
muntah saat telat 2. Pasien mengatakan
makan nafsu makannya 3. Memberikan data
- Pasien mengatakan meningkat, dengan yang akurat dan
perutnya terasa frekuensi menjadi 3x 3. Timbang dan catat konsisten untuk
kembung sehari, dengan ukuran berat badan pasien mengukur indeks
- Pasien mengatakan 1 porsi piring habis pada jam yang massa tubuh
nafsu makan 3. Tanda tanda vital dalam sama setiap hari
berkurang, makan rentang normal (N: 60-
dari 3x/hari 100x/ menit, RR: 16-
4. Untuk memantau
menjadi 1x/hari 24x/ menit) 4. Kaji bising usus peningkatan dan
dengan setengah 4. Berat badan pasien pasien satu kali penurunannya
porsi tetap stabil dan tidak tiap pergantian
- Pasien mengatakan ada penurunan tugas jaga
lidah terasa pahit 5. Bising usus pasien
- Pasien mengatakan dalam rentang normal 5
1 minggu sebelum – 35x /menit 5. Beri kesempatan
5. Untuk membantu
masuk rumah sakit 6. Pasien tidak lemas dan pasien
mengkaji penyebab
berat badanya 56 pucat mendiskusikan
gangguan makan
kg 7. Mukosa bibir pasien alasan untuk tidak
tidak pucat makan 6. Untuk meningkatkan
6. Tawarkan makanan
DO : nafsu makan pasien
kesukaan pasien
7. Makanan tersebut
- Hasil TTV : 7. Tawarkan makanan
mencegah kerusakan
N : 102 x/menit yang tinggi protein protein tubuh dan
RR : 26x/menit dan tinggi kalori,
memberikan kalori
TD : 130/90 mmHg seperti susu,
energy
- Berat badan puding dan lain-
sekarang : 55 kg lain.
8. Agar makanan tidak
- Berat badan 8. Anjurkan pasien
sulit turun ke organ-
sebelumnya : 56 kg sesaat setelah organ pencernaan
- Tinggi badan : 175 makan jangan dan asam lambung
cm berbaring tidak naik.
- Bising usus : 9. Agar tidak
50x/menit 9. Anjukan pasien merangsang
- Pasien terlihat agar tidak pengeluaran asam
lemas dan pucat mengkonsumi lambung yang
- Mukosa mulut alkohol dan rokok berlebih
terlihat pucat 10. Memberikan suasana
- Pasien terlihat 10. Ciptakan yang relaks dan
lingkungan yang
muntah dengan dapat meningkatkan
ampas sebanyak menyenangkan nafsu makan pasien
±50 cc. pada waktu pasien
makan

Kolaborasi :
11. Kolaborasi dengan
ahli gizi dalam 11. Untuk memenuhi
penentuan kebutuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi
12. Kolaborasi dengan harian pasien
dokter dalam 12. Menetralkan asam
pemberian obat lambung dan
oral: menghilangkan rasa
Antasida syr 3xCI nyeri ulu hati
sebelum makan (
jam 08,12,18 )
20. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUANPEMENUHAN NUTRISI PADA
PASIEN GASTRITIS AKUT DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA TANGGAL 27 -29 MEI 2021

No Hari/Tgl/Jam No. Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon

Kamis
27 Mei 2021
(Dinas Pagi )

1 08.00 wita Dx 1 - Mengobservasi tanda- tanda vital pasien DO:


- S: 36,8°C, TD: 130/90 mmHg, N: 102x/
menit, RR: 26x/menit

DS:
2 08.15 wita Dx 1 -Mengobservasi mukosa bibir pasien
- Pasien mengatakan bibirnya pucat
- pasien mengatakan lidah terasa pahit
DO:
- Mukosa bibir terlihat pucat

DO:
3 08.17 wita Dx 1 - Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien BB: 55 kg, TB: 175 cm
4 08.20 wita Dx 1 - Mengkaji bising usus pasien DO:
- Bising usus pasien 50x/menit

5 08.25 wita Dx 1 - Melakukan konseling, mendiskusikan alasan DS:


pasien tidak mau makan
- Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan
- Menjelaskan kepada pasien pentingnya karena merasa tidak mampu mencerna
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh makanan yang padat, setiap makanan masuk
selalu ingin muntah, dan lidah terasa pahit
- Pasien mengatakan sudah mengetahui
tentang kebutuhan nutrisi
DO:
- Pasien mau menceritakan masalahnya
- Pasien terlihat sudah mengerti tentang
nutrisi
DS:
- Menawarkan makanan apa yang disukai - Pasien mengatakan suka makan bubur
pasien ayam, sop sayur dengan berisikan telur dan
6 08.27 wita Dx 1
tahu.
DO:
- Pasien terlihat senang setelah ditawarkan
makanan kesukaannya

DS:
-Pasien mengatakan ingin makan pudding
-Menawarkan makanan yang tinggi protein
DO:
dan tinggi kalori seperti, susu, puding
7 08.29 wita Dx 1 -Pasien terlihat senang dengan puding

DS :
-Pasien mengatakan tidak berbaring sesaat
-Menganjurkan pasien untuk sesaat setelah
setelah makan
makan jangan berbaring DO :
8 08.30 wita Dx 1 -Pasien terlihat tidak berbaring sesaat
setelah makan

DS :
-Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi
alcohol dan rokok lagi
-Menganjurkan pasien agar tidak
DO :
mengkonsumsi alkohol dan rokok
-Pasien terlihat sudah berhenti
9 08.32 wita Dx 1
mengkonsumsi alcohol dan rokok

DS :
-Pasien mengatakan sudah merasa nyaman
dengan lingkungannya.
-Menciptakan lingkungan yang
DO :
menyenangkan pada waktu pasien makan
-Pasien terlihat mau makan

10 08.34 wita Dx 1
DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
sebelum makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- DO :
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
Obat sudah diminum
250mg) 500mg sebelum makan

11 08.35 wita Dx 1

DS:
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sampai habis
makanan kepada pasien
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan

12 09.00 wita Dx 1 - Makanan tidak ada yang dimuntahkan


DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 130/90 mmHg, N: 102x/
menit, RR: 26x/menit

( Dinas Siang )
13
DO:
14.00 wita Dx 1
- Bising usus pasien 45x/menit
- Mengkaji bising usus pasien

DS :
14 14.15 wita Dx 1
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sebelum makan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering DO :
250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum
15 14.25 wita Dx 1
DS:
-Menawarkan makanan yang tinggi protein -Pasien mengatakan ingin makan tempe
dan tinggi kalori seperti, nasi, tempe
DO:
-Pasien terlihat senang dengan tempe

16 14.30wita Dx 1 DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
makanan kepada pasien
sampai habis
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan

17 15.00 wita Dx 1
DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 130/90 mmHg, N: 102x/
menit, RR: 26x/menit

DO:
( Dinas Malam )
- Bising usus pasien 45x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
18 19.00 wita Dx 1

DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sebelum makan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering DO :
19 19.15 wita Dx 1 250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum

DS:
20 19.25 wita Dx 1 -Menawarkan makanan yang tinggi protein -Pasien mengatakan ingin makan tahu
dan tinggi kalori seperti, susu, tahu
DO:
-Pasien terlihat senang dengan tahu

DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
makanan kepada pasien
sampai habis
21 19.30 wita Dx 1
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan

22 20.00 wita Dx 1

DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 130/80 mmHg, N: 101x/
menit, RR: 25x/menit

DS:
Jum’at
- Pasien mengatakan bibirnya tidak pucat
28 Mei 2021 - Mengobservasi mukosa bibir pasien
lagi
(Dinas Pagi )
- pasien mengatakan lidah masih terasa pahit
DO:
1 08.00 wita Dx 1
- Mukosa bibir terlihat tidak pucat

DO:
BB: 55 kg, TB: 175 cm
2 08.15 wita Dx 1 - Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien

DO:
- Bising usus pasien 40x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
DS :
3 08.1 wita Dx 1 - Melakukan tindakan delegasi, memberikan Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
DO :
250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum

4 08.20 wita Dx 1

DS:
Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, buah-buahan, roti -Pasien mengatakan ingin makan roti
DO:
-Pasien terlihat senang dengan roti
5 08.30 wita Dx 1

- Melakukan tindakan delegasi, memberikan DS:


makanan kepada pasien
- Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
6 08.45 wita Dx 1
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan

DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
- S: 36,8°C, TD: 130/80 mmHg, N: 101x/
menit, RR: 25x/menit
7 09.00 wita Dx 1

DO:
- Mengkaji bising usus pasien
- Bising usus pasien 40x/menit

DS :
( Dinas Siang ) - Melakukan tindakan delegasi, memberikan
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
8 14.00 wita Dx 1 250mg) 500mg sebelum makan DO :
Obat sudah diminum

-Menawarkan makanan yang tinggi protein DS:


dan tinggi kalori seperti,nasi, ayam
9 14.15 wita -Pasien mengatakan ingin makan nasi
DO:
-Pasien terlihat senang dengan nasi

10 14.25 wita Dx 1

- Melakukan tindakan delegasi, memberikan


DS:
makanan kepada pasien
- Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
11 14.30 wita Dx 1
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien DO:
- S: 36,8°C, TD: 130/80 mmHg, N: 101x/
menit, RR: 25x/menit

12 15.00 wita Dx 1

DO:
- Mengkaji bising usus pasien
- Bising usus pasien 40x/menit

DS :
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
( Dinas Malam )
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering sebelum makan
250mg) 500mg sebelum makan
DO :
13 19.00 wita Dx 1
Obat sudah diminum

-Menawarkan makanan yang tinggi protein


DS:
dan tinggi kalori seperti, sayuran, tempe
-Pasien mengatakan ingin makan sayuran
14 19.15 wita Dx 1 DO:
-Pasien terlihat senang dengan sayuran

15 19.25 wita Dx - Melakukan tindakan delegasi, memberikan


makanan kepada pasien
DS:
- Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan

16 19.30 wita Dx 1
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
17 20.00 wita Dx 1 DO:
- S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
menit, RR: 24x/menit

DS:
- Pasien mengatakan bibirnya tidak pucat
- Mengbservasi mukosa bibir pasien
lagi
- pasien mengatakan lidah tidak terasa pahit
DO:
- Mukosa bibir terlihat tidak pucat

Sabtu
29 Mei 2021
DO:
(Dinas Pagi ) BB: 55 kg, TB: 175 cm
- Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien
08.00 wita
1 Dx 1

DO:
- Bising usus pasien 35x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
08.15 wita
2 Dx 1
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan DS :
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
sebelum makan
250mg) 500mg sebelum makan
DO :
Obat sudah diminum

08.17 wita
DS:
3 Dx 1 Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, pudding ciklat, roti -Pasien mengatakan ingin makan pudding
tawar coklat
DO:
-Pasien terlihat senang dengan pudding
08.20 wita coklat

4 Dx 1

DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
makanan kepada pasien - Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
08.30 wita
DO:
5 Dx 1
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan

DO:
08.45 wita - Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
- S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
6 Dx 1 menit, RR: 24x/menit

DO:

- Mengkaji bising usus pasien - Bising usus pasien 35x/menit

09.00 wita
7 Dx 1
DS :
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan -Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
DO :
250mg) 500mg sebelum makan
-Obat sudah diminum.

( Dinas Siang )

DS:
Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, sayur bening, bubur -Pasien mengatakan ingin makan bubur
14.00 wita ayam ayam
8 Dx 1
DO:
-Pasien terlihat senang dengan bubur ayam

14.15 wita - Melakukan tindakan delegasi, memberikan DS:


9 Dx 1 makanan kepada pasien
- Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
DO:

14.25 wita - Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi


makanan yang di sajikan
10 Dx 1 - Makanan tidak ada yang dimuntahkan

14.30 wita
11 Dx 1 DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
menit, RR: 24x/menit

DO:
15.00 wita
- Bising usus pasien 35x/menit
12 Dx 1 - Mengkaji bising usus pasien

DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
sebelum makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- DO :
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
Obat sudah diminum
250mg) 500mg sebelum makan

DS:
-Pasien mengatakan ingin makan agar-agar
( Dinas Malam ) -Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, agar-agar, juice DO:
-Pasien terlihat senang dengan agar-agar
19.00 wita
13 Dx 1

DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan - Pasien mengatakan sudah makan sampai
makanan kepada pasien habis
19.15 wita
DO:
14
- Pasien terlihat sudahmenghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
21. EVALUASI KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUANPEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN
GASTRITIS AKUT DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA TANGGAL 29 MEI 2021

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Respon Paraf

2 Jum’at 29 Mei
2021 Gangguan pemenuhan nutrisi b/d mual dan S: Pasien mengatakan bibir tidak terlihat pucat
(Dinas Malam) muntah yang terus menerus sehingga nafsu pasien mengatakan lidah tidak terasa pahit
19.00 – 06.00 wita
makan menjadi menurun dan intake
Pasien mengatakan sudah makan sampai habis
makanan berkurang d/d pasien mengatakan
O: S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/ menit,
mual, pasien mengatakan muntah saat telat RR: 24x/menit
makan, pasien mengatakan perutnya terasa Mukosa bibir terlihat tidak pucat
kembung, pasien mengatakan nafsu makan
BB: 55 kg, TB: 175 cm
berkurang, makan dari 3x/hari menjadi
Bising usus pasien 35x/menit
1x/hari, pasien mengatakan lidah terasa
A: Tujuan no. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 tercapai,
pahit, Hasil TTV : S: 36,8°C , TD: 130/90 masalah Ketidakseimbangan nutrisi, kurang
mmHg, N : 102x/menit , RR : 26x/menit, dari kebutuhan tubuh teratasi
Berat badan : 55 kg, Tinggi badan : 175 cm, P: Pertahankan kondisi pasien, hentikan tindakan
Bising usus : 50x/menit, Pasien terlihat
lemas dan pucat, Mukosa bibir terlihat pucat
dan Pasien terlihat muntah dengan ampas
sebanyak ±50 cc

Anda mungkin juga menyukai