NUTRISI
NIM : 20089142181
NUTRISI
A. Pengertian.
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. ( Tarwato Wartonah,
2006 ).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh ( A. Aziz Alimul,
2009 ).
Dengan kata lain nutrisia adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya, Masyarakat memperoleh makanan atau nutrisi esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari
semua proses tubuh.
1. Saluran Pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua
bagian luar yang sempit( vestibula), yaitu ruang diantara gusi,gigi, bibir, pipi, dan
bagian dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses
mekanis melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur sampai
merata, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilum yang terkandung
dalam makanan menjadi maltosa.
Proses pengunyahan ini merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah,
gigi, dan otot-otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang
menghasilkan saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang,
khususnya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah ditelan, menetralkan, serta
mengencerkan bolus.
Kelenjar tersebut terdiri atas; kelenjar parotis, merupakan kelenjar hasil
saliva terbesar yang terletak sebelah kiri dan kanan bagian depan agak kebawah
kelenjar submandibularis, merupakan penghasil saliva no dua setelah kelenjar
parotis, terletak dibawah sisi tulang rahang: dan kelenjar sublingualis, penghasil
saliva terkecil, letaknya dibawah lidah.
Dalam proses sekresi, saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya faktor mekanis (seperti adanya benda-bolus-dalam mulut), faktor psikis
(seperti bisa mencium atau mengingat makana yang enak), dan faktor kimiawi
(seperti bila makanan terasa asam atau asin).
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak dibelakang
hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di
bagian atas hingga vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan
dengan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ukuran lebih
20-25 cm dan terletak di belakang trakea, didepan tulang punggung, kemudian
masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen serta menyambung dengan lambung.
Esofagus merupakanbagian yang berfungsi menghantarkan makanana dari
faring menuju lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga
dengan panjang ukuran lebih 2cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh
sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila
ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah
gerakan balik sisi ke organ bagian atas, yaitu esifagus. Proses penghantaran
makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot didepan
makanan mengendor dan yang dibelakang makanan berkontraksi.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian
atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal
(antrum pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui
orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung
terletak dibawah diafragma dan didepan pankreas, sedangkan limpa menempel
pada sebelah kiri fundus.
Lambung memiliki fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan
pencernaan. Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung
makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah
memecah makan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat bercampur dengan
asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaa adalah mensekresi pepsin maltosa,
lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol membentuk sekresi
gastrin, mensekresi faktor intrinsik yang memungkinkan absorpsi vitamin B12
yaitu di ileum, dan mensekresi mukus yang bersifat protektif. Makanan berada
pada lambung selama 2-6 jam, kemudian bercampur dengan getah lambung
(cairan asam bening tak berwarna) yang mengandung 0,4% HCL untuk
mengasamkan semua makanan serta bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan.
Dalam getah lambung terdapat beberapa enzim, diantaranya pepsin, dihasilkan
oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah makanan menjadi makanan yang lebih
mudah larut dan renin, berfungsi membekukan susu atau membekukan kasein dari
kasinogen yang dapat larut.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat lipat dengan panjang kurang lebih
2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang
lebih 6 m pada orang yang telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang
telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi
oleh usus besar yang memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum dengan panjang
kurang lebih 25cm, jejenum dengan panjang kurang lebih 2 m, dan ileum dengan
panjang kurang lebih 1 m atau 3/5 akhir dari usus. Lapisan dinding dalam usus
mengandung berjuta-juta vili, kira-kira sebanyak 4-5 juta, yang membentuk
mukosa ,menyerupai beludru. Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang
menyerupai jari-jari, yang disebut mikrovili. Villi bersama-sama dengan
mikrovilli dan valvula kaniventes menambah luasnya permukan seksesi dan
absorpsi serta menghalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan sehingga
absorpsi lebih banyak terjadi.
Pada dinding usus halus, khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula
jaringan limfe yang disebut kelenjar soliter, berfungsi sebagai perlindungan
terhadap infeksi. Didalam ileum, nodula ini membentuk tumpukan kelenjar yang
terdiri atas 20-30 kelenjar soliter.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi
chime dari lambung. Zat-zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di dalam
usus halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, vitamin A,D,E,K dengan bantuan empedu dan asam folat.
e. Usus Beasar
Usus besar atau sering juga disebut dengan kolon merupakan sambungan
dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaikal yang merupakan
tempat lewatnya makanan. Usus besar memiliki panjang ukuran lebih 1,5 m.
Kolon terbagia atas asenden, transvesum, desenden, sigmoid, dan berakhir
direktum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal.Tempat kolon asenden membentuk
belokan tajam diabdomen atas bagian kanan disebut fleksura hepatis, sedang
tempat kolon transvesum membentuk belokan tajam diabdomen atau bagian kiri
disebut fleksura lienalis.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air ( kurang lebih 90%),
elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000
cc/hari. Flora yang terdapat dalam usus besar berfungsi untuk mensintesis vitamin
K dan B serta memungkinkan pembusukansisa-sisa makanan.
2. Organ Asesoris
a. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak dibagian
paling atas rongga abdomen, disebelah kanan dibawah diafragma, dan memiliki
berat kurang lebih 1500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa).
Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh
ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu terdapat
sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain terhadap darah.
Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan benda
asimg lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
b. Kantong Empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai pinggiran
depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3. Kantong
empedu memiliki bagian fundus, leher, dan tiga pembukus yaitu sebelah luar
pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah
dalam membran mukosa.
Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu,
memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi PH sesuai dengan Ph
optimum enzim-enzim pada usus halus, mengelmusi garam-garam empedu,
mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tidak digunakan oleh tubuh,
dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan (dihasilkan oleh
pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak,
kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.
c. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah
dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya
dibelakang lambung dan didepan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor
pankreas, yang merupakan bagian runcing disebelah kiri dan menyentuh limpa.
Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrinyang dilaksanankan
oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta elektrolit
dan fungsi endokrin yang tersebar diantara alveoli pankreas.
2. Lemak
Pencernaan lemak di mulai dari lambung ( walaupun hanya sedikit ), karena
dalam mulut tidak ada enzim pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase
untuk mengubah sebagian kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian di
angkut melalui getah bening dan selanjutnya masuk ke dalam peredaran darah untuk
kemudian tiba di hati.Sintesis kembali terjadi saluran getah bening mengubah lemak
gliserin menjadi lemak seperti aslinya.
Penyerapan lemak dilakukan secara pasif setelah lemak diubah menjadi gliserol
asam lemak.Asam lemak mempunyai sifat empedu, asam lemak yang teremulusi ini
mampu diserap melewati dinding usus halus. Penyrapan membutuhkan tenaga, lagi pula
tidak semua lemak dapat diserap, maka penyerapan lemak dikatakan dengan cara aktif
selektif.
1 – 3 tahun 12 89 1220
Pria
Wanita
3. Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim protease baru
terdapat dalam lambung, yaitu pepsin , yang mengubah protein menjadi albuminosa dan
pepton.
Kemudian, trispsin dalam usus dua belas jari yang berasal dari pankreas
mengubah sisa protein yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton.Dalam
usus halus, albuminosa dan pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asam –
asam amino yang siap untuk diserap.
Protein yang telah diubah ke dalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut
dalam air.Seperti halnya hidrat arang, asam amino yang mudah larut dalam air ini juga
dapat diserap secara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah.
0 – 6 Bulan 5,5 60 12
7 – 12 Bulan 8,5 71 15
1 – 3 Tahun 12 89 23
4 – 6 Tahun 18 108 32
Pria
10 – 12 Tahun 30 135 45
13 – 15 Tahun 40 152 57
16 – 19 Tahun 53 160 62
20 – 59 Tahun 56 162 50
60 Tahun 56 162 50
Wanita
10 – 12 Tahun 32 139 49
13 – 15 Tahun 42 153 47
16 – 19 Tahun 46 154 47
20 – 59 Tahun 50 154 44
60 Tahun 50 154 44
4. Mineral
Mineral tidak membutuhkan percernaan.Mineral hadir dalam bentuk tertentu
sehingga tubuh mudah untuk memprosesnya.Umumnya, mineral diserap dengan mudah
melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi aktif.
Mekanisme transportasi aktif penting jika kebutuhan tubuh meningkat atau
adanya diet rendah kadar mineral. Hormon adalah zat yang memegang peranan penting
dalam mengatur mekanisme aktif ini.Penyerapan dapat lebih jauh dipengaruhi oleh isi
system pencernaan.
Beberapa senyawa organic tertentu, seperti asam oxalit, akan menghambat
penyerapan kalsium. Mineral dipakai dalam berbagai hal. Beberapa dari mineral adalah
komponen esensial dari jaringan tubuh, sedang yang lainnya esensial pada proses kimia
tertentu.
Umur Berat Tinggi Kalsium Fosfor Besi (mg) Zinc (mg) Yodium
Badan badan (mg) (mg) (ug)
(kg) (cm)
Pria
Wanita
5. Vitamin
Pencernaan vitamin melibatkan penguraiannya menjadi molekul – molekul yang
lebih kecil sehingga dapat diserap dengan efektif.Beberapa penyrapan vitamin dilakukan
dengan difusi sederhana, tetapi system transportasi aktif sangat penting untuk
memastikan pemasukan yang cukup.
Vitamin yang larut dalam lemak diserap oleh sistem trnsportasi aktif yang juga
membawa lemak ke seluruh tubuh, sedang vitamin yang larut dalam air mempunyai
beberapa variasi mekanisme transportasi aktif.Sebagai contoh, factor dasar yang
dihasilkan oleh lambung memudahkan penyerapan vitamin B12.Tanpa factor tersebut,
tubuh tidak mampu menyerap dengan cukup, sehingga menyebabkan terjadinya defisiensi
vitamin tersebut.
Pria
Wanita
6. Air
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia.Tubuh manusia terdiri atas 50% - 70% air. Asupan air secara teratur sangat
penting bagi makhlik hidup untuk bertahan hidup dibandingkan dengan pemasukan
nutrisi lain.
Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar dibandingkan orang dewasa. Semakin
tua umur seseorang , maka proporsi air dalam tubuhnya akan semakin berkurang. Pada
orang dewasa, asupan air berkisar antara 1200 – 1500 cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum. Selain itu, air yang masuk ke tubuh melalui
makanan lain berkisar antara 500 – 900 cc per hari. Air juga dapat diperoleh melalui hasil
akhir proses oksidasi. Kebutuhan asupan air akan semakin meningkat jika terjadi
peningkatan pengeluaran air, misalnya melalui keringat, muntah, diare, atau adanya
gejala – gejala dihidrasi.
Umur Rata – rata Berat Jumlah Air dalam 24 Jumlah Air per
Badan Jam (ml) Kilogram Berat Badan
dalam 24 Jam (ml)
G. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhn nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus dan pengkajian fisik secara umumyang berhubungan dengan kebutuhan
nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,
tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang
dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.Nafsu makan, jumlah asupan
4. Tingkat aktivitas
5. Pengonsumsian obat
6. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-
aspek berikut:
Rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena factor usia; daerah diatas kedua pipi dan bawah kedua mata
tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh
darah; daerah bibir tidak kering, pecah- pecah, ataupun mengalami pembengkakan;
lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada
permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi
gigi harus rapat serta erat tidak tertarik ke bawah sampai dibawah permukaan gigi; gigi
tidak berlubang dan tidak berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul
bercak kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan, kuku jari kuat dan
berwarna merah muda.
7. Pengukuran antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar
lengan.Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/ grafik sehingga dapat
terlihat pola perkembangannya.
Tinggi dan berat badan orang dewasa sering dibandingkan dengan bermacam-
macam peta untuk dirinya. Pada umumnya, berat untuk pria lebih dari berat badan
seorang wanita walaupun tingginya sama. Ini disebabkan pria mempunyai presentase
jaringan dan struktur tulang yang berbeda.
Seseorang dengan presentase bagian tubuh yang besar dan jaringan otot yang
banyak akan terlihat gemuk ( over weight). Metode khusus yang sering digunakan
untuk mengukur besar tubuh seseorang adalah area kulit yang berada diatas otot
trisep.Pada umumnya, wanita mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal di daerah
ini.Ini disebabkan banyaknya jaringan subkutan pada wanita, sehingga membuat
wanita terlihat lebih gemuk.
8. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-
lain
H. Diagnosa
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah:
1. Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan:
a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat
penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker.
b. Disfagia akibat kelumpuhan serebral.
c. Penurunan absorpsi nutrisi akibat intoleransi laktosa.
d. Penurunan nafsu makan.
e. Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik , muntah, diare, ataupun pengeluaran
lainnya.
f. Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau lainnya.
g. Kesulitan mengunyah.
2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan:
a. Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
b. Penurunan fungsi pengecap atau penciuman
c. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
d. Penurunan kebutuhan metabolisme
e. Kelebihan asupan
f. Perubahan gaya hidup
J. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dalam rencana tindakan (intervensi). Implementasi terdiri dari tindakan
mandiri dan kolaboratif.Pelaksanaan merupakan bagian ke 4 dari proses keperawatan
K. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam:
Kekurangan nutrisi :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya
proses pencernaan makan yang adekuat.
Kelebihan nutrisi :
NIM : 20089142181
1. IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS
KLIEN
Nama Klien : Ny. SE Jenis kelamin : P
No.RM :161773
Usia :50
Tgl.MRS :27 Mei 2021
Tgl.Pengkajian :27 Mei 2021
Alamat/ telp. :Ds Pejarakan Kec. Gerokgak
Status Pernikahan :Menikah
Agama :Hindu
Suku :Bali
Pendidikanterakhir :SMA
Pekerjaan :Petani
Lama Bekerja :-
Sumber Informasi :Keluarga
Kontak Keluarga Dekat :-
2. KELUHAN UTAMA
a. Saat MRS : Pasien mengatakan perutnya perih seperti terbakar
b. Saat Pengkajian : Pasien mengatakan muntah saat telat makan.
Obat Oral :
Antasida 3x1 tablet sebelum makan ( jam 08, 12, 17 )
5. POLA AKTIVITAS
KET:
0 = Mandiri 3 = Tidak Mampu
1 =Alat Bantu
2 = Di Bantu Orang Lain
6. POLA NUTRISI
Makan dan Minum
Makan : Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari dengan
nasi lauk pauk habis setengah porsi, pasien tidak memiliki alergi
makanan.Tetapi pasien sering telat makan dan merasa perih, mual dan
muntah ketika telat makan. Pada saat pengkajian pasien mengatakan sudah
makan bubur beras 1x dengan setengah porsi dan pasien mengatakan
lidahnya terasa pahit.
Minum : Sebelum pengkajian pasien mengatakan biasa minum 6-8 gelas dalam satu
hari (kurang lebih 250 ml/gelas), pasien sering minum-minuman beralkohol.
Pada saat pengkajian pasien mengatakan baru minum 1 gelas (kurang lebih
250 ml).
7. POLA ELIMINASI
a. Eleminasi BAB
Sebelum pengkajian, pasien mengatakan biasa BAK 4-5 kali dalam sehari
dengan warna kekuningan dan bau khas urin ( kurang lebih 400-500 cc). Sedangkan
pada saat pengkajian, pasiem ,mengatakan sudah BAK 1x setelah gastroskopi dengan
warna kuning bening dan bau khas urin.
c. Mata
Bentuk mata dan bentuk alis simetris, kemampuan membuka dan menutup mata
baik, bulu mata tidak ada yang rontok, sklera putih, pergerakan bola mata normal,
pupil isokor dan refleks pupil normal, medan pengelihatan normal, tidak ada kelainan
pada mata, tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Bentuk hidung simetris, cukup bersih, penciuman baik, tidak ada secret, tidak
terdapat nafas cuping hidung, tidak terdapat luka, tidak ada pembesaran polip,dan
tidak terdapat nyeri tekan.
e. Mulut dan Tenggorokan
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada perdarahan gusi, lidah bersih,
tidak terdapat lubang pada gigi, pasien tidak menggunakan gigi palsu tidak ada
peradangan dan pembengkakan pada tonsil, tidak ada nyeri tekan
f. Telinga
Bentuk simetris, pendengaran baik, bersih, tidak memakai alat bantu pendengaran,
tidak ada lesi saat dilakukan tes pendengaran Rinner, Weber, dan Swabach hasilnya
pasien normal, dan tidak ada nyeri tekan.
g. Dada dan thorax
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada bebas, ridak ada secret
Palpasi : Tidak terkaji
Perkusi : Suara paru vesikuler/normal
Auskultasi : Suara nafas normal (vesikuler), tidak ada suara nafas tambahan (ronchi
dan wheezing), suara jantung S1 S2 tunggal reguler.
h. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat luka, tidak terdapat pelebaran pembuluh darah,
Auskultasi : Peristaltik usus 50x/menit
Palpasi :Terdapat nyeri tekan pada region epigastric, tidak ada
pembesaran hepar.
Perkusi : Tidak terdapat distensi dan ascites
i. Genetalia
Tidak Terkaji
k. Ekstrimitas
Atas
Tidak terdapat sianosis dan edema, terpasang infus RL 20 tetes/menit pada
tangan kanan, kuku terlihat bersih dan clubing finger (-) pergerakan tangan
terkoordinasi, tidak ada nyeri tekan.
Bawah
Tidak terdapat sianosis dan edema, kuku terlihat bersih dan clubbing fingers
(-), pergerakan terkoordinasi dan tidak ada nyeri tekan.
Kekuatan otot
555 555
555 555
38-51 gr/l
Albumin 35gr/l
a. Data Fokus
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
b. Analisa Data
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF MASALAH
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf
Kolaborasi :
11. Kolaborasi dengan
ahli gizi dalam 11. Untuk memenuhi
penentuan kebutuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi
12. Kolaborasi dengan harian pasien
dokter dalam 12. Menetralkan asam
pemberian obat lambung dan
oral: menghilangkan rasa
Antasida syr 3xCI nyeri ulu hati
sebelum makan (
jam 08,12,18 )
20. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUANPEMENUHAN NUTRISI PADA
PASIEN GASTRITIS AKUT DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA TANGGAL 27 -29 MEI 2021
Kamis
27 Mei 2021
(Dinas Pagi )
DS:
2 08.15 wita Dx 1 -Mengobservasi mukosa bibir pasien
- Pasien mengatakan bibirnya pucat
- pasien mengatakan lidah terasa pahit
DO:
- Mukosa bibir terlihat pucat
DO:
3 08.17 wita Dx 1 - Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien BB: 55 kg, TB: 175 cm
4 08.20 wita Dx 1 - Mengkaji bising usus pasien DO:
- Bising usus pasien 50x/menit
DS:
-Pasien mengatakan ingin makan pudding
-Menawarkan makanan yang tinggi protein
DO:
dan tinggi kalori seperti, susu, puding
7 08.29 wita Dx 1 -Pasien terlihat senang dengan puding
DS :
-Pasien mengatakan tidak berbaring sesaat
-Menganjurkan pasien untuk sesaat setelah
setelah makan
makan jangan berbaring DO :
8 08.30 wita Dx 1 -Pasien terlihat tidak berbaring sesaat
setelah makan
DS :
-Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi
alcohol dan rokok lagi
-Menganjurkan pasien agar tidak
DO :
mengkonsumsi alkohol dan rokok
-Pasien terlihat sudah berhenti
9 08.32 wita Dx 1
mengkonsumsi alcohol dan rokok
DS :
-Pasien mengatakan sudah merasa nyaman
dengan lingkungannya.
-Menciptakan lingkungan yang
DO :
menyenangkan pada waktu pasien makan
-Pasien terlihat mau makan
10 08.34 wita Dx 1
DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
sebelum makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- DO :
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
Obat sudah diminum
250mg) 500mg sebelum makan
11 08.35 wita Dx 1
DS:
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sampai habis
makanan kepada pasien
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan
( Dinas Siang )
13
DO:
14.00 wita Dx 1
- Bising usus pasien 45x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
DS :
14 14.15 wita Dx 1
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sebelum makan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering DO :
250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum
15 14.25 wita Dx 1
DS:
-Menawarkan makanan yang tinggi protein -Pasien mengatakan ingin makan tempe
dan tinggi kalori seperti, nasi, tempe
DO:
-Pasien terlihat senang dengan tempe
16 14.30wita Dx 1 DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
makanan kepada pasien
sampai habis
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
17 15.00 wita Dx 1
DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 130/90 mmHg, N: 102x/
menit, RR: 26x/menit
DO:
( Dinas Malam )
- Bising usus pasien 45x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
18 19.00 wita Dx 1
DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
sebelum makan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering DO :
19 19.15 wita Dx 1 250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum
DS:
20 19.25 wita Dx 1 -Menawarkan makanan yang tinggi protein -Pasien mengatakan ingin makan tahu
dan tinggi kalori seperti, susu, tahu
DO:
-Pasien terlihat senang dengan tahu
DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
- Pasien mengatakan tidak kuat makan
makanan kepada pasien
sampai habis
21 19.30 wita Dx 1
DO:
- Pasien terlihat sudah menghabiskan ½
porsi makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
22 20.00 wita Dx 1
DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 130/80 mmHg, N: 101x/
menit, RR: 25x/menit
DS:
Jum’at
- Pasien mengatakan bibirnya tidak pucat
28 Mei 2021 - Mengobservasi mukosa bibir pasien
lagi
(Dinas Pagi )
- pasien mengatakan lidah masih terasa pahit
DO:
1 08.00 wita Dx 1
- Mukosa bibir terlihat tidak pucat
DO:
BB: 55 kg, TB: 175 cm
2 08.15 wita Dx 1 - Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien
DO:
- Bising usus pasien 40x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
DS :
3 08.1 wita Dx 1 - Melakukan tindakan delegasi, memberikan Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
DO :
250mg) 500mg sebelum makan
Obat sudah diminum
4 08.20 wita Dx 1
DS:
Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, buah-buahan, roti -Pasien mengatakan ingin makan roti
DO:
-Pasien terlihat senang dengan roti
5 08.30 wita Dx 1
DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
- S: 36,8°C, TD: 130/80 mmHg, N: 101x/
menit, RR: 25x/menit
7 09.00 wita Dx 1
DO:
- Mengkaji bising usus pasien
- Bising usus pasien 40x/menit
DS :
( Dinas Siang ) - Melakukan tindakan delegasi, memberikan
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
8 14.00 wita Dx 1 250mg) 500mg sebelum makan DO :
Obat sudah diminum
10 14.25 wita Dx 1
12 15.00 wita Dx 1
DO:
- Mengkaji bising usus pasien
- Bising usus pasien 40x/menit
DS :
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
( Dinas Malam )
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering sebelum makan
250mg) 500mg sebelum makan
DO :
13 19.00 wita Dx 1
Obat sudah diminum
16 19.30 wita Dx 1
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
17 20.00 wita Dx 1 DO:
- S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
menit, RR: 24x/menit
DS:
- Pasien mengatakan bibirnya tidak pucat
- Mengbservasi mukosa bibir pasien
lagi
- pasien mengatakan lidah tidak terasa pahit
DO:
- Mukosa bibir terlihat tidak pucat
Sabtu
29 Mei 2021
DO:
(Dinas Pagi ) BB: 55 kg, TB: 175 cm
- Menimbang dan mencatat berat badan dan
tinggi badan pasien
08.00 wita
1 Dx 1
DO:
- Bising usus pasien 35x/menit
- Mengkaji bising usus pasien
08.15 wita
2 Dx 1
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan DS :
obat penetral asam lambung carsida ( Mg-
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
sebelum makan
250mg) 500mg sebelum makan
DO :
Obat sudah diminum
08.17 wita
DS:
3 Dx 1 Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, pudding ciklat, roti -Pasien mengatakan ingin makan pudding
tawar coklat
DO:
-Pasien terlihat senang dengan pudding
08.20 wita coklat
4 Dx 1
DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
makanan kepada pasien - Pasien mengatakan sudah makan sampai
habis
08.30 wita
DO:
5 Dx 1
- Pasien terlihat sudah menghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
DO:
08.45 wita - Mengobservasi tanda- tanda vital pasien
- S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
6 Dx 1 menit, RR: 24x/menit
DO:
09.00 wita
7 Dx 1
DS :
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan -Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- sebelum makan
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
DO :
250mg) 500mg sebelum makan
-Obat sudah diminum.
( Dinas Siang )
DS:
Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, sayur bening, bubur -Pasien mengatakan ingin makan bubur
14.00 wita ayam ayam
8 Dx 1
DO:
-Pasien terlihat senang dengan bubur ayam
14.30 wita
11 Dx 1 DO:
- Mengobservasi tanda- tanda vital pasien - S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/
menit, RR: 24x/menit
DO:
15.00 wita
- Bising usus pasien 35x/menit
12 Dx 1 - Mengkaji bising usus pasien
DS :
Pasien mengatakan sudah mengunyah obat
sebelum makan
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan
obat penetral asam lambung carsida ( Mg- DO :
hidroksida 250mg, Al-hidroksida gel kering
Obat sudah diminum
250mg) 500mg sebelum makan
DS:
-Pasien mengatakan ingin makan agar-agar
( Dinas Malam ) -Menawarkan makanan yang tinggi protein
dan tinggi kalori seperti, agar-agar, juice DO:
-Pasien terlihat senang dengan agar-agar
19.00 wita
13 Dx 1
DS:
- Melakukan tindakan delegasi, memberikan - Pasien mengatakan sudah makan sampai
makanan kepada pasien habis
19.15 wita
DO:
14
- Pasien terlihat sudahmenghabiskan 1 porsi
makanan yang di sajikan
- Makanan tidak ada yang dimuntahkan
21. EVALUASI KEPERAWATAN PADA Ny. SE DENGAN GANGGUANPEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN
GASTRITIS AKUT DI RUANG NAKULA RS. KERTHA USADA TANGGAL 29 MEI 2021
2 Jum’at 29 Mei
2021 Gangguan pemenuhan nutrisi b/d mual dan S: Pasien mengatakan bibir tidak terlihat pucat
(Dinas Malam) muntah yang terus menerus sehingga nafsu pasien mengatakan lidah tidak terasa pahit
19.00 – 06.00 wita
makan menjadi menurun dan intake
Pasien mengatakan sudah makan sampai habis
makanan berkurang d/d pasien mengatakan
O: S: 36,8°C, TD: 120/80 mmHg, N: 100x/ menit,
mual, pasien mengatakan muntah saat telat RR: 24x/menit
makan, pasien mengatakan perutnya terasa Mukosa bibir terlihat tidak pucat
kembung, pasien mengatakan nafsu makan
BB: 55 kg, TB: 175 cm
berkurang, makan dari 3x/hari menjadi
Bising usus pasien 35x/menit
1x/hari, pasien mengatakan lidah terasa
A: Tujuan no. 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 tercapai,
pahit, Hasil TTV : S: 36,8°C , TD: 130/90 masalah Ketidakseimbangan nutrisi, kurang
mmHg, N : 102x/menit , RR : 26x/menit, dari kebutuhan tubuh teratasi
Berat badan : 55 kg, Tinggi badan : 175 cm, P: Pertahankan kondisi pasien, hentikan tindakan
Bising usus : 50x/menit, Pasien terlihat
lemas dan pucat, Mukosa bibir terlihat pucat
dan Pasien terlihat muntah dengan ampas
sebanyak ±50 cc