Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM 4

OLEH:

MEGAWATI

NIM: 70300111043

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATN

2012
PENDAHULUAN

sistem pencernaan adalah sistem yang memerangkan fungsi penting dalam


hal ingesti, digesti, absorbsi, dan eksresi nutrisi dalam tubuh kita. Sistem
pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Pencernaan makanan dibagai atas 2 bagian yaitu pencernaan fisika dan


pencernaan kimiawi. Pencernaan fisika adalah pencernaan makanan dari bentuk
besar menjadi bentuk kecil, yang terjadi hanya perubahan bentuk dan tidak terjadi
perubahan zat proses ini berlangsung secara mekanik. Pencernaan kimiawi adalah
pencernaan makanan dengan menggunakan enzim,mengubah makanan menjadi
zat baru yang lebih sederhana.

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan ( alimenter ) yaitu tuba


muskular panjang yang melintang dari mulut sampai anus. Dan memiliki organ
organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu.dan
pankreas.
1. MULUT

Mulut adalah saluran pencernaan yang terdiri dari dua bagian:

1. Bagian eksternal :yang sempit atau vestibula yaitu ruang antara ginggiva.
Dents, bibir, dan pipi.
2. Bagian rongga mulut (cavum oris)/ bagian dalam yaitu rongga mulut yang
dibatasi sisinya oleh os maxilaris, palatum dan mandibularis disebelah
belakang bersambung dengan faring.
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal
dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mastikasi adalah proses mengunyah makanan, yang dilakukan oleh gigi menjadi
bagian-bagian yang halus, dan dibantu oleh saliva menjadi bulatan yang disebut bolus.
Gigi yang berperan untuk menghaluskan makanan adalah gigi incisivus (seri) dan molar
(geraham). Gigi incisivus berfungsi memotong  sedang gigi molar berfungsi menggiling
makanan. Selain incisivus dan molar, gigi juga memiliki tipe kaninus (taring), namun
peran kaninus hanya berperan mengoyak makanan dan dianggap tidak sepenting gigi
yang lainnya.
Mulut juga memiliki lidah yang berperan sebagai reseptor rasa dan
pengaturan perubahan posisi makanan dari satu gigi ke gigi lainnya. Lidah juga
berperan mendorong makanan yang sudah halus ke faring posterior untuk ditelan.

Proses pencernaan di mulut juga dibantu saliva yang berfungsi membasahi


mulut, memunuh kuman, dan mencerna makanan secara kimiawi. Factor – factor
yang merangsang sekresi saliva ialah rangsangan rasa asam pada lidah,
rangsangan taktil pada lidah terutama obyek yang halus, langsung terutama
makanan yang disukai, fantasi makanan yang disukai.

2 FARING

Organ ini menghubungkan antara mulut dan esofagus. Bagian superior disebut
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan
ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas
kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring

3. ESOFAGUS

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut
histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
- bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
-bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
-serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui


sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan
berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering
juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: oeso – “membawa”, dan , phagus –
“memakan”)
4. LAMBUNG

Lambung adalah organ pencernaan yang memiliki bentuk seperti huruf “J”
terletak padabagian superior kiri rongga abdomen dibawah diafragma. Semua
bagian, kecuali sebagian kecil terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan
bentuknya bervariasi dari satu badan organ keindividu lain.

Pada kardia terdapat sfinkter oesofagus inferior berfungsi mencegah refluk


makanan ke oesofagus. Pada antrum pilorikum terdapat Sfinkter pilorikum yang
berfungsi mengatur makanan ke duodenum (satu porsi akan habis selama 6 jam).
Plika gastrika merupakan lapisan mucosa bagian dalam lambung yang berfungsi
sebagai kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Plika gastrika merupakan
lipatan mukosa pada ruang dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan
menghasilakan getah lambung

5 USUS HALUS

Terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang
membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus
juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Usus halus dibagi 3 bagian


1.      Duodenum
2.      Jejunum
3.      Ilium
Secara anatomis ketiganya sama,  bedanya hanya ada pada besarnya lumen,
makin. kebawah makin besar, dan setiap tambah besar diberi nama berbeda,
secara fisiologis ketiganya mempunyai fungsi yang sama

6. USUS BESAR

Usus besar atau kolon dalam


anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini
adalah menyerap air dari feses.
intestinum crasum atau colon atau usus besar, permukaannya
bergelombang yang disebut Haustra, bagian dari usus besar ádalah:
1.      Caecum: bagian colon yang terletak dibawah ileum, didalam cecum terdapat
appendix vermicularis (usus buntu)
2.      Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas, diatas ileum
3.      Colon transversum: bagian colon yang berjalan mendatar
4.      Colon descenden: bagian colon yang berjalan menurun, terletak disebelah kiri
5.      Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok, membentuk huruf s (sigmoid)
6.      Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak pada ujung coclon sebelum anus
7.      Anus: merupakan pintu keluar dari colon
7. SEKUM

Dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan
pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora
memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang
kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

8. APENDIX

Organ ini terletak pada bagian inferior sekum. Dalam anatomi manusia,
umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya
appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

9. REKTUM DAN ANUS

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum
akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan
defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak
terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi
bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot
yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar –
BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

10. PANKREAS

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan


melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

11. HATI

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke
dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya
masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-
pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis
protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting
dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai
dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

12. KANTONG EMPEDU

Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan


berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and
Company Gienview

Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, NeW

Jerse.

Gray. H. ( 1997 ). Grays Anatomy, 32th ed., Longmans, Green & Co Ltd.

Guyton, Arthur C, dkk. Fisiologi Membran, saraf, dan otot. Dalam Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC, 2006.

(YUYUN_NURSE)

Anda mungkin juga menyukai