Anda di halaman 1dari 33

APENDISITIS AKUT

Dr. Muh. Rizal Tj, SpB


Pendahuluan
 Radang apendiks ok obstruksi/infeksi
 Bedah emergensi terbanyak
 Terutama 10-30 tahun, pria > wanita
 Jarang pada :
• Anak : apendiks pendek, lumen lebar
• Orang tua : lumen kecil/fibrotik
Anatomi
 Berasal dari midgut.
 Di fossa iliaca kanan/ titik Mc. Burney
 Basis di puncak sekum/pertemuan taenia
 Bentuk tabung, panjang 3-15 cm
 Pangkal lumen sempit, distal lebar
 Lokasi : retrosekal (65%), pelvinal, antesekal,
medial, preileal, postileal,dll.
 Vaskularisasi : a.apendikularis (endarteri)
 Innervasi : n.vagus dan thorakalis X.
Etiologi
Faktor pencetus :
 Obstruksi : Hiperplasia kelenjar limfoid, fekalit, benda

asing, cacing, tumor, striktur, kinking apendiks,


obstruksi fungsional (tekanan intrasekal tinggi akibat
konstipasi)
 Infeksi : E.coli, Streptok, E.histolitika,dll
Patogenesis
Obstruksi  tekanan intralumen  (mukus >> )
 gangguan drainase limfe  edem + ulserasi
mukosa (ok kuman)

Apendisitis akut fokal/ kataralis
-Nyeri visera di uluhati, sekitar pusat
-Mungkin kolik
Patogenesis
Tekanan intralumen   obstruksi vena
(terjadi trombosis)  iskemi + edem semakin
berat + invasi kuman  pus

Supuratif/ purulenta/ plegmonosa
-Nyeri sentral pindah ke kanan bawah
-Nyeri somatik (peritonitis lokal)
Patogenesis

Tekanan intralumen   gangguan arteri 


nekrosis + kuman  gangren

Apendisitis gangrenosa

Perforata  Peritonitis umum
Gambaran Klinik
Anamnesis
 Sakit di sekitar pusat/ epigastrium , 4-6 jam
kemudian berpindah ke perut kanan bawah
dan menetap (titik Mc Burney)
 Sakit bertambah : berjalan, napas dalam,
mengedan,batuk (perangsangan peritoneum)
 Nafsu makan hilang, mual, muntah
 Konstipasi, diare
 Sakit seluruh perut : peritonitis generalisata.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
 Demam ringan 37,5-38,50C (beda 10C rektal
dan aksiler sudah bermakna)
 Demam tinggi : infiltrat, abses, peritonitis.
 Nadi cepat : infiltrat, abses, peritonitis
 Kurang bergerak, paha difleksikan.
Pemeriksaan Fisik

Pada inspeksi :
 Tidak tampak kelainan
 Penonjolan perut kanan bawah : sudah
ada infiltrat atau abses.
 Kembung, tidak ikut gerak napas :
sudah ada perforasi/peritonitis
Pemeriksaan Fisik
Palpasi :
 Nyeri tekan perut kanan bawah
(Mc Burney)
 Massa di perut kanan bawah :
infiltrat/abses
 Defance lokal  defance
menyeluruh bila sudah peritonitis.
 Blumberg sign + , Rovsing sign +
 Obturator sign + , Psoas sign +
Pemeriksaan Fisik

Perkusi :
 Nyeri ketok perut kanan bawah
 Pekak hepar menghilang : perforasi (sering pekak
ada)
Pemeriksaan Fisik

Auskultasi :
 Peristaltik normal
 Bising usus menghilang : peritonitis
Pemeriksaan Fisik

Colok dubur :
 Nyeri jam 10 dan 11 : letak pelvinal
 Sfingter longgar, bila ada peritonitis.
Diagnosis

 Kesalahan diagnosis : 15-20% terutama pd


wanita
 Menghindari kesalahan perlu observasi tiap
1-2 jam
Diagnosis
1. Anammnesis
2. Pemeriksaan fisis
3. Pemeriksaan penunjang : Lab, Radiologi,
USG, Laparaskopi
Laboratorium :
 Lekositosis (shift to the left)
 LED : infiltrat/abses.
 Hematuri mikro, piuria, tetapi sel
lebih kurang dibanding kelainan
saluran kemih.
Foto thoraks :
 Untuk menyingkirkan basal pneumoni kanan

Foto abdomen :
 Kadang ditemukan fekolit.
 Perselubungan fossa iliaka kanan
 Udara bebas di subdiafragma kanan.
 Batu saluran kemih dapat terlihat
USG:
 Massa infiltrat atau abses.
 Penuntun drainase abses perkutan

Laparaskopi :
 Berguna pada kasus meragukan
SKOR APENDICITIS
Skor Alvarado :
Gejala & tanda skor
 Nyeri berpindah 1
 Anoreksia 1
 Mual muntah 1
 Nyeri mc Burney 2
 Nyeri tekan lepas 1
 Peningkatan suhu >37,3 C 1
 Jumlah lekosit >10.000/L 2
 Jumlah netrofil >75% 1

Total skor 10
Nilai < 4 appendicitis kronis
Nilai 4 – 7 ragu2
Nilai >7 appendicitis akut
Diagnosis Banding
Penyakit gastrointestinal
 Kolesistitis akut, pankreatitis, koledokolitiasis
 Perforasi lambung, duodenum, kolon
 Divertikulitis Meckel, kolon
 Demam tifoid, GE akut
 Karsinoid/mukokel apendiks, tumor sekum
 Limfadenitis mesenterika, Obstruksi usus
Diagnosis banding
Penyakit traktus genitourinarius
 Pyelonefritis, pyelolithiasis, ureteritis,orchitis,
ureterolithiasis, torsi testis/epididimis
Penyakit traktus respiratorius
 Basal pneumoni kanan, pleural efusi kanan
Penyakit sistem kardiovaskular
 Infark miokard, ruptur aneurisma aorta
abdominalis, trombosis mesenterika
Diagnosis banding
Penyakit sistemik
 DHF
Obstetri-Ginaekologi
 Pecahnya folikel graf (ovulasi).
 Salfingitis kanan, adneksitis kanan, KET
 Torsi kista ovarium,Endometriosis eksterna
Penatalaksanaan

Pembedahan
Apendektomi
 Sebaiknya dilakukan dalam 2x24 jam.

 Pendekatan : Terbuka atau laparaskopi

 Macam insisi : Insisi grid iron (Mc


Burney), insisi paramedian kanan,
Midline, suprapubik, transversa, dll.
Konservatif
Dilakukan pada :
 Infiltrat dan abses apendikuler

Tindakan berupa :
 Bedrest total, kepala ditinggikan

 Diet cair, lunak, rendah serat

 Antibiotik yang sesuai/spektrum luas

 Observasi dilakukan 2-4 kali/hari


Pada observasi
 Gejala menetap/ bertambah, tanda
peritonitis : segera apendektomi
 Ada perbaikan, tunda 2-3 bulan lalu
apendektomi elektif.
Komplikasi
 Massa Periapendikuler/infiltrat
 Abses
 Apendisitis perforata
 Apendisitis kronik
 Apendisitis rekuren
 Mukokel
Pada Anak
Diagnosis sukar akibat :
 Kurang komunikatif, tidak khas, jarang

Perforasi sering terjadi akibat :


 Dinding apendiks tipis

 Omentum belum berkembang

80% terjadi perforasi baru didiagnosis


Pada Orang tua
Perforasi sekitar 60% pada umur lebih
60 tahun akibat :
 Gejala samar, terlambat berobat

 Lumen fibrotik dan arteriosklerosis


Wanita hamil
Terlambat didiagnosis sebab :
 Nyeri, mual, muntah sukar dibedakan
dengan trimester I.
 Nyeri pindah (TII,III) ke kanan atas.

Bedakan nyeri apendiks atau uterus : bila


miring ke kiri dan nyeri berpindah ke kiri
berarti berasal dari uterus
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai