Anda di halaman 1dari 36

APPENDICITIS

Case Report Session


By Wanda Florencia
Preceptor dr. Arsil Hamzah Sp. B

Apendiks

Apendisitis

Peradangan
yang
terjadi
pada
apendiks
vermiformis,
dan
merupakan penyebab abdomen akut
yang paling sering.
Epidemiologi
Insidens pria berbanding wanita
sama. Umur terbayak adalah dewasa

Patofisiologi

OBSTRUKSI tekanan intra luminer tinggi


mukus >>> gangguan drainase limfe
edema + ulserasi mukosa (ok kuman)

APENDISITIS AKUT FOKAL / KATARALIS

GEJALA :
- Nyeri visera di ulu hati, sekitar pusat
- Mungkin kolik

Patofisiologi
TEKANAN INTRALUMEN TINGGI obstruksi vena (terjadi
trombosis)
Iskemi + edema semakin berat + invesi kuman PUS

APENDISITIS AKUT SUPURATIF / PURULENTA / PHLEGMONOSA

GEJALA :
-Nyeri sentral berpindah ke perut kanan bawah
- Nyeri somatik ( peritonitis lokal)

Patofisiologi
TEKANAN INTRALUMEN SEMAKIN TINGGI gangguan arteri
nekrosis + kuman gangrene.
APENDISITIS GANGRENOSA

PERFORASI

PERITONITIS GENERALISATA

Etiologi

Lingkungan: diet dan higiene


Flora Bakterial
Obstruksi
lumen
:
Fecalith,
hypertrophy
lymphoid tissue, barium, tumor, biji sayuran dan
buah, intestinal parasit.
Obstruksi
distensi
sarafpertumbuhan
bakteri
vaskular infark perforasi

menekan
bendungan

Manifestasi Klinis
Nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri
visceral di daerah epigastrium disekitar umbilikus.
Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke kanan
bawah ke titik Mcburney nyeri dirasakan lebih
tajam dan lebih jelas letaknya.
Sakit bertambah berjalan, bernapas dalam,
mengedan, batuk (perangsangan peritoneum)
Mual dan kadang ada muntah, umumnya nafsu makan
menurun.
Konstipasi/diare.

Pemeriksaan Klinis
KEADAAN UMUM
0

Demam ringan 37,5 38,50 C (beda 1 C rektal dan


aksiler sudah bermakna)
Demam tinggi infiltrat, abses, peritonitis
Nadi cepat infiltrat, abses, peritonitis
Kurang bergerak, paha difleksikan

INSPEKSI
Tidak tampak kelainan
Penonjolan perut kanan bawah INFILTRAT ATAU ABSES
Cembung ikut gerak nafas PERFORASI / PERITONITIS

Pemeriksaan Klinis
PALPASI
Nyeri tekan perut kanan bawah (Mc Burney)
Massa di perut kanan bawah INFILTRAT ATAU ABSES
Defans lokal defans menyeluruh sudah PERITONITIS
BLUMBERG SIGN , ROVSING SIGN
OBTURATOR SIGN, PSOAS SIGN
PERKUSI
Nyeri ketok perut kanan bawah
Pekak hepar hilang PERFORASI (sering pekak ada

Pemeriksaan Klinis

AUSKULTASI
Peristaltik normal
Bising usus menghilang PERITONITIS

RECTAL TOUCHER
Nyeri pukul 10 11 LETAK PELVINAL
Sfingter longgar bila PERITONITIS

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Peningkatan jumlah leukosit
CRP
Urinalisa

Foto polos abdomen


Ultrasonografi
CT-scan
Laparoskopi
Histopatologi

Differential Diagnose

Gastroenteritis
Demam Dengue
Limfadenitis Mesenterika
Kelainan Ovulasi
Infeksi Panggul
Kehamilan di Luar Kandungan
Kista Ovarium Terpuntir

Penatalaksanaan
Apendektomi
laparoskopi.

secara

terbuka

Operasi Cyto
Operasi Elektif
Konservatif
- Bed rest total posisi Fowler
- Diet rendah serat
- Antibiotik spektrum luas.

maupun

secara

Komplikasi

Periapendikular infiltrat
Abses
Perforasi
Apendisitis kronis
Apendisitis rekuren
Mukokel

LAPORAN KASUS
Acute Appendicitis

Identitas Pasien
Nama

: Tn. FAP

Umur

: 15 Tahun

Jenis Kelamin
Pekerjaan

: Laki-laki

: Pelajar

Pendidikan : SMP
No. RM

: 443081

Tanggal Masuk : 15 Mei 2016

Keluhan Utama

Nyeri perut kanan bahwa sejak 5 jam sebelum


masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 5 jam SMRS pasien mengeluhkan


adanya nyeri perut kanan bawah. Nyeri perut
awalnya dirasakan di sekitar pusar dan hilang
timbul. Nyeri kemudian dirasakan di perut
kanan bawah dan terus-menerus. Terdapat
riwayat demam sejak 2 hari SMRS, mual (+),
dan muntah sebanyak dua kali berisi
makanan. BAK tidak ada keluhan. BAB tidak
ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat keluhan serupa, asma, sakit jantung, alergi,
perawatan, dan operasi sebelumnya disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat asma, dan sakit jantung dalam keluarga
disangkal.

Pemeriksaan Fisik Status Generalisata


Keadaan Umum
Kesadaran

: Sakit sedang

: Composmentis Cooporative

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 89 x/menit

Suhu

: 37,8 C

Pernapasan

: 20 x/menit

Kulit

: Warna sawo matang, turgor kulit baik

Rambut

: Warna hitam, persebaran merata, tidak

mudah dicabut
Kepala

: Normocefal, deformitas (-)

Mata

: Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Telinga

: Sekret (-), deformitas (-)

Hidung

: Sekret (-), deformitas (-)

Tenggorokan

: Tidak hiperemis, tonsil T1-T1

Gigi dan mulut : Oral hygine baik


Leher

: JVP 5-2 cm H2O, Pembesaran KGB (-)

Jantung
Paru

: S1 S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)


: Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/-

Abdomen

: Status lokalis

Ekstremitas : Akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik

Status Lokalis
Inspeksi : Distensi (-), Darm Contour (-), Darm
Steiffung (-)
Palpasi : Supel, Nyeri tekan dan nyeri lepas di titik
McBurney (+), muscle rigid (+), defans muscular
(-), rovsing sign (+), obturator sign (+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

DIAGNOSA KERJA
Appendisitis Akut

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah:
Hb
Ht

: 13,2 g/dl
: 43 %

Leukosit

: 12.100/ mm3

Penatalaksanaan

Informed consent
Awasi keadaan umum dan vital sign pasien
Terapi medikamentosa
IVFD RL 20 tts/I
Cefepime inj 2x1gr
Ranitidine inj 2x1 amp
Ketorolac inj 3x1 amp

Rencana Appendictomy Cito

Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam : bonam


Quo ad sanationam : bonam

Follow Up
16 Mei 2016
Pukul 10.50 WIB
Telah selesai dilakukan Appendictomy dalam general anesthesi.
Laporan operasi:
Posisi supine dalam spinal Anestesi
Disinfeksi lapangan operasi
Insisi transvere di titik McBurney
Buka kutis subkutis, facia, muscle splitting, buka peritonium, kemudian luksir saecum
ke arah craniomedial, Identifikasi tampak apendik edema, hiperemis dan erektil
Dilakukan appendiktomi dan rawat perdarahan
Jahit luka operasi lapis demi lapis
Operasi selesai

Pukul 14.00 WIB


Pasien sudah dirawat di ruangan CP
Awasi vital sign
Boleh minum jika bising usus (+) dan flatus (+)
IVFD RL 30 gtt/menit
Terapi:
Cefotaxim 2x1 gram
Ketorolac
2x1 amp

Pembahasan

Pasien seorang laki-laki usia 15 tahun datang


dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 5
jam SMRS. Nyeri muncul tiba-tiba dan dirasakan
terus-menerus. Berdasarkan keluhan tersebut maka
dapat dipikirkan bahwa pasien mengalami akut
abdomen. Untuk menegakkan penyebab dari akut
abdomen maka terlebih dahulu harus diketahui
lokasi nyeri yang dirasakan pasien. Berdasarkan
lokasi nyeri maka dapat ditentukan beberapa
diagnosis banding penyebab akut abdomen.

Pada nyeri perut kanan bawah dapat dipikirkan beberapa


diagnosis banding seperti apendisitis, Crohns disease, Meckels
diverticulitis,kolik renal, infeksi saluran kemih, kista ovarium
terpuntir, salfingitis, kehamilan ektopik, dll. Berdasarkan
anamnesis didapatkan bahwa pasien sebelumnya sempat
mengalami nyeri perut di daerah periumbilical yang dirasakan
hilang timbul dan kemudian berpindah ke perut kanan bawah
yang dirasakan terus menerus . Perpindahan nyeri perut dari
daerah periumbilical ke perut kanan bawah ini sangat khas pada
kasus apendisits. Nyeri perut yang dirasakan di daerah
periumbilical merupakan nyeri viseral akibat rangsangan pada
peritoneum viseral. Pada saat terjadi distensi apendiks akibat
peningkatan tekanan intralumen maka peritoneum viseral akan
teregang dan memberikan sensasi rasa nyeri. Nyeri dari organorgan yang berasal dari midgut (jejenum hingga kolon

Pada pasien juga ditemukan adanya keluhan


anoreksia, mual, muntah, dan demam yang
umumnya ditemukan pada pasien dengan
apendisitis akut. Diagnosis banding berupa
kelainan pada sistem saluran kemih dan sistem
saluran
gastrointestinal
lainnya
dapat
disingkirkan karena dari anamnesis didapat
BAK dan BAB pasien normal.

Dari hasil pemeriksaan fisik umum didapat kondisi


pasien dalam keadaan normal. Dari hasil pemeriksaan
fisik abdomen didapatkan adanya nyeri tekan di titik
McBurney. Adanya nyeri tekan di titik McBurney
menunjukkan bahwa pasien mengalami apendisitis
akut. Pada pemeriksaan lain yaitu Psoas Sign dan
Obturator Sign didapatkan hasil positif. Pada
pemeriksaan didapatkan defans muskular positif. Dari
hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya
leukositosis (12.100). Pada hitung jenis leukosit dapat
ditemukan adanya shift to the left. Pada pasien tidak
dilakukan foto polos abdomen dengan alasan foto

Untuk membantu menegakkan diagnosis


apendisitis akut pada pasien dengan nyeri
perut kanan bawah dapat digunakan Alvarado
score. Nilai Alvarado score di atas tujuh
menunjukkan bahwa kemungkinan besar
pasien mengalami apendisits akut.
Nilai
Alvarado skor pada pasien ini yaitu 8.

Tatalaksana pada kasus ini adalah dengan


appendektomi
cito,
karena
appendisitis
termasuk kasus kedaruratan bedah dan harus
segera ditangani dalam waktu kurang dari 48
jam.
Dan
diberikan
beberapa
terapi
medikamentosa pada pasien ini, yaitu IVFD RL,
Cefepime, Ranitidine, Ketorolac. Prognosis pada
kasus ini Quo ad vitam, quo ad functionam,
dan quo ad sanationam adalah bonam.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai