(ASBO) – an update
Mentor : dr. Clement Dewanto Sp.B
• Memiliki resiko iskemik dan perforasi yang menyebabkan terjadinya sepsis sampai dengan kematian
• 65% kasus SBO di sebab kan oleh : hernia, neoplasma, dan Crohn disease
• Colorectal 24 %
• Appedektomi 14%
• Resiko untuk terjadinya ASBO bisa di kurangi dengan Teknik pembedahan laparoskopi
Definition (ASBO)
Abdominal Adhisen : kondisi dimana terdapat jaringan ikat fibrosa yang abnormal di intraperitoneal
Perlengketan paling sering terjadi pada usus kecil (duodenum, jejenum, ileum)
Diagnosistik ASBO : riw. Pembedahan (+) dan memiliki tanda dan gejala cardinal
•Nyeri perut
•Distensi abdmoent
•Gangguan konstipasi
Type of ASBO
kongenital Akut
•
Perlengketan terjadi sejak masa perkembangan (during organeogenesis) •
Inflamasi lokas : respon dari cedera pada peritonium
•
Angka kejadian 3% •
Cth : pembedahan abdomenpelvic 85%, peritonitis, endometriosis, radiasi
•
Tanpa gejala dan dapat di temukan pasa seluruh usia •
ASBO : persial / komplit
• Initial management :
• Koreksi kebutuhan cairan ( Renger Lactat, NaCL)
• Dekompresi (NGT)
• Kateter urin kecukuran kebutuhan cairan dengan target 0,5-1cc/kgbb/jam
• Non-operative management
• CT abdomen dan pemberian gastrografin (GGF) dengan follow up radiologi abdomen (6-
24 jam) dalam fase ini tetap dipersiapkan untuk di lakuka Tindakan pembedahan, bila
dalam waktu krang dari 72 jam kondisi memburuk atau tidak ada perubahan
• Surgical management
• Ditemukan tanda-tanda iskemik, (stangulasi, iskemia, peritonitis)
Rekurensi ( kekambuhan)
ASBO :
• Komplikasi yang umum terjadi pada kasus pasca operasi abdomen dan pelvik
• Ada efek perawatan jangka Panjang yang mempengaruhi mortilitas dan morbilitas
• Evaluasi kondisi pasien menjadi konsen utama : iskemia, strangulasi, perforasi, peritonitis,
dan sepsis sistemik
• Identifikasi awal, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang sangat berpengaruh dalam
keputusan Tindakan pembedahan atau non-pembedahan.
Terima kasih