Definisi
Apendits memiliki panjang bervariasi sekitar 6 hingga 9 cm. dasarnya melekat pada
sekum dan ujungnya memiliki kemungkinan beberapa posisi seperti retrosekal,
pelvis, antesekal, preileal, retroileal atau perikolik kanan. Pada persambungan
apendits dan sekum, terdapat pertemuan 3 taenia coli yang dapat menjadi penanda.
Apendits adalah organ imonologin yang berperang dalam sekresi IgA karna
termasuk dalam komponen gut-associated lymphoid tissue (GALT) pada waktu kecil.
namun, system imun tidak mendapat efek negetif apabila apendektomi dilakukan.
Apendisitis akut biasanya di sebabkan oleh penyumbatan lumen apendits yang dapat
diakibatkan oleh fekalit / apendekolit, hyperplasia limpoit, benda asing, parasit,
neoplasma atau striktur karena fibrosis aklibat peradangan sebelumnya.
Obstruksi lumen yang terjadi mendukung perkembangan bakteri dan sekresi mucus
sehingga menyebabkan distensi lumen dan peningkatan tekanan dinding lumen.
Tekanan yang meningkat akan menghambat aliran limfe sehingga menimbulkan
edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosah. Pada tersebut,terjadi apendisitis
akut fokal yang di tandai oleh nyeri periumbilikal.
Sekresi mucus yang terus berlanjut dan makanan yang terus meningkat
menyebabkan obstruksi vena,peningkatan edema dan pertumbuhan bakteri yang
menimbulkan radang. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum
setempat sehingga timbul nyeri di daerah kanan bawah. Pada saat ini terjadi
apendisitis supuratif akut.
Bila kemudian aliran arterui terganggu akan timbul infar dinding dan gandren.stadium
ini disebut apendisitis gangrenosa yang bila rapuh dan pecah menjadi apendisitis
perforasi. Meskipun bervariasi,biasa perforasi terjadi paling sedikit 40 jam setelah
awitan gejala.
Bila semua proses diatas berjalan dengan imunitas yang cukup baik,omentum dan
usus dan berdekatan akan bergerak kea rah apendiks sebagai mekanisme
pertahanan sehingga timbul massa lokal yang disebut infiltrate apendikuralis.
Peradangan yang terjadi dapat menjadi abses atau hilang. Pada anak,omentum lebih
pendek dan apendik lebih panjang dengan dinding lebih tipis sehingga mudah terjadi
perforasi.sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena ada gangguan
pembuluh darah.
Manifestasi Klinik
Keluhan apendisitis di mulai dari nyeri di periumbilikus dan muntah karna rangsangan
peritoneum viseral.dalam waktu 2 sampai 12 jam seiring dengan iritasi peritoneal,nyeri
perut akan berpindah ke kuadran kanan bawah yang menetap dan diperberat dengan
batuk atau berjalan.nyeri akan semakin prokresif dan dengan pemeriksaan akan
menunjukkan satu titik dengan nyeri maksimal.gejala lain yang dapat di temukan
adalah anureksia,malaise, demam tak terlalu tingg,konstipasi ,diare,mual dan muntah.
Diagnosa
Anamnesis
Apendisitis harus di pikirkan sebagai diagnosis banding pada semua pasien dengan
nyeri abdomen akut yang sesuai dengan manifestasi klinik diatas,yakni mual muntah
pada keadaan awal yang diikuti dengan nyeri perut kuadran kanan bawah yang makin
progresif.
Pemeriksaan Fisis
Pasien dengan apendisitis akut tampak kesakitan dan berbaring dengan demam tidak
terlalu tinggi.pada pemeriksaan abdomen dapat di temukan bising usus menurun /
menghilang,nyeri tekan dan nyeri lepas ( tanda Blumberg) fokal pada daerah apendiks
yang disebut titik McBurney (sepertiga distal garis antara umbilicus dan spina iliaka
anterior superior (SIAS) kanan. Iritasi peritoneum ditandai dengan adanya defans
muscular,perkusi atau nyeri lepas.Tanda khas yang dapat ditemukan pada apendisitis
akuit adalah:
Tanda Rosving : Nyeri perut kuadran kanan bawah saat palpasi kuadran kiri
bawah.
Tanda Psoas : Nyeri pada perut kuadran kanan bawah saat ekstensi panggul
kanan ( menunjukkan apendik sretrosekal).
Tanda Obturator :
Nyeri perut kanan bawah pada saat rotasi internal panggul kanan
(menunjukkan apendiks pelvis)
Tanda Dunphy :
Peningkatan nyeri yang dirasakan pada batuk.Apabila telah terjadi
perforasi,nyeri perut semakin kuat dan difus menyebabkan peningkatan defans
muscular dan rigiditas ( tanda peritonitas ).
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis ringan (10.000–20.000/uL) dengan peningkatan jumlah
neutrofil.leukotosis tinggi (>20.000/uL) didapatkan apabila sudah terjadi
perporasi dan gangrene.urinalisis dapat dilakukan untuk membedakan dengan
kelainan pada ginjal dan saluran kemih. Pada apendisitis akut didapatkan
ketonuria.pada perempuan, perlu diperiksa tes kehamilan bila di curigai
kehamilan ektopik sebagai diagnosis banding.
2. Ultrasografi dan di gunakan dengan penemuan diameter anteroposterior
apendiks yang lebih besar dari 7 mm, penebalan dinding,struktur lumen yang
tidak dapat di kompresi ( lesi target ), atau adanya apendikolit.
Diagnosis Banding
Pada Bayi :
Stenosis pylorus , obstruksi usus.
Pada anak :
Intususepsi,divertikulitis meckel,gastroenrteritis akut,limpa denitis mesenteri,
inplammatory bowel
Disease.
Tata laksana
1. Pre- operatif
Komplikasi
Pronosis
Tingkat mortalitas dan morbiditas sangat kecil dengan diagnosis yang akurat serta
pembedahan.tingkat mortalitas keseluruhan berkisar antara 0,2-0,8 % dan disebabkan
oleh komplikasi penyakit dari pada intervensi bedah.Pada anak,angka ini berkisar
antara 0,1 – 1% sedangkan pada pasien diatas 70 tahun angka ini meningkat diatas
70 tahun angka ini meningkat diatas 20% terutama karena keterlambatan diagnosis
dan terapi.
Sumber Bacaan
1. Liang MK, Anderson RE, Jaffe BM, Berger DH, The appendix.
dalam:Brunnicardi FC, Andersen DK<Billiar TR, Dunn DLHunter JG, Pollock
Re, Penyunting, Schwartz’s manual of surgery. Edisi ke 10 New York :
McGraw-Hill:2014.h.1241-63
2. Henry MM,Thompson JN,Acute Appendicitis.dalam clinical surgery.Edisi ke-
3,Philadelphia:Elsevier saunders 2012.
3. Maa JKirkwood Ks.The Appendix.dalam Townsend CM Beachamp RD,Evers
ZBM>mattox KL.Penyunting.Sabiston teskbook of surgery:the biological basis
of modern surgicar practice.Edisi ke 19.philadelphia :Elsevier saundher 2012.
4. Ruffolo C,Fiorot A,Pagura G Antoniutti M.Massani M Caratozzolo E,dkk,acute
appendicitis:whats is the gold standard of treatment?Word J Gastroenterol.2013
Dec 21:19 (47):8799-807.
BATU SALURAN KEMIH
Definisi
Saluran batu kemih ( urolitiasis ) adalah adanya batu didala, saluran kemih,mulai dari
ginjal hingga uretra.Komposisi batu yang terbentuk Dapat terdiri atas salah satu atau
campuran dari asam urat,Kalsium,Oksalat,kalsium fosfat,sistin,struvit,atau xantin.
Etiologi
Idiopatik
Gangguan aliran kemih : fimosis,striktur uretra,stenosis meatus,hipertrofi
prostat,refluks vesiko-ureter,ureterokel,konstriksi hubungan ureteropelvik.
Gangguan metabolism : hiperparatiroidisme,hiperuresemia,hiperkalsiuria.
Infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme penghasil urea( proteus mirabilis).
Dehidrasi : Kurang minum,suhu lingkungan tinggi.
Benda Asing : fragmen kateter,telur skistosoma.
Jaringan mati ( nekrosis papilla ginjal ).
Multifactor : anak dinegara sedang berkembang,penderita multitrauma.
Faktor Risiko
Manifestasi Klinis
Diagnosis
1. Foto rontgen abdomen dengan dua proyeksi.Batu asam urat murni bersifat
radiolusen,sementara batu lainnya rata-rata bersifat radioopak.hati-hati dengan
batu radioopak yang lokasinya berhimpitan dengan struktur tulang.
2. Pemeriksaan foto pielografi intervena.untuk bantu radiolusen,di lakukan foto
dengan bantuan kontras untuk menunjukkan defek pengisian.pemeriksaan ini tidak
dapat dilakukan pada saat pasien mengalami kolik renal akut karena tidak akan
menunjukkan gambaran system pelviokalises dan ureter.untuk pasien dengan
gangguan fungsi ginjal.piolografi retrograde melalui sistokopi,CT urografi atau USG
menjadi pilihan.
3. CT ultragrafi tanpa kontras adalah standar baku untuk mengevaluasi batu pada
ginjal dan traktus urinarius termasuk batu asam urat.modalitas ini memiliki
sensitivitas dan spesifisitas terbaik.
4. Pemeriksaan ultrasonografi dapat melihat semua jenis batu baik yang radiolusen
maupun radio opak.selain itu melalui pmeriksaan ini dapat juga ditentukan ruang
dan lumen saluran kemih.
5. Pemeriksaan Laboratoriumseperti urinalisis pemeriksaan darah perifer lengkap dan
kadar ureum kreatinin serum dilakukan untuk menunjang diagnosis adanya
batu,komposisi dan menentukan fungsi ginjal.pemeriksaan analisis batu
diindikasikan pada semua pasien urolitiasis yang pertama kali untuk mengetahui
resiko rekurensi.
Tata Laksana
Tata laksana batu saluran kemih bergantung pada ukuran ,lokasi,ada tidaknya infeksi
dan fungsi ginjal.Indikasi pengeluaran aktif batu saluran kemih (menurut EAU,2014):
Konservatif,observasi
atau medical
expulsive theraphy
(MET)
>5mm <5mm
m
10-20mm >20 mm
5-10mm
1.SWL/RIRS
1. PNL
2. PNL Kaliks Kaliks
2. RIRS/SWl
interior superior
atau medial
Mengatasi nyeri
Menghilangkan batu yang sudah ada;
Mencegah terjadinya pembentukan batu berulang,batu yang telah berhasil
dikeluarkan dianalisis untuk mengetahui komposisinya sehingga dapat
menentukan strategi pencegahan yang sesuai.
Terapi Konsenvatif atau terapi Eksepulsif Medika mentosa ( TEM ) dapat diberikan
pada pasien yang belum memiliki indikasi pengeluaran batu secara aktif. Biasanya
diberikan pada kasus batu yang tidak mengganggu dan ukurannya kurang dari 0,5 cm,
berlokasi .
Ureter proksimal > 10mm URS (retrograde atau antegrade) atau Ureterolitotomi SWL
Diureter distal dan tidak terjadi obstruksi total. Pasien dengan sepsis.nyeri tidak terkontrol atau fungsi
ginjal yang buruk tidak disarankan menggunakan terapi konservatif.terapi konservatif terdiri atas :
Pelarutan, jenis batu yang dapat dilarutkan adalah batu asam urat, yang hanya terjadi pada keadaan
urine asam (pH < 6.2 ). Pada khusus ini,dapat diberikan natrium bikarbonat serta makanan yang
bersifatalkalis. jika perlu,diberi allopurinol untuk membantu menurunkan kadar asam urat darah dan urin.
Batu struvit tidak dapat dilarutkan, namun dapat di cegah pembesarannya melalui cara yang sama serta
pemberian antiurease.Infeksi sulit diatasi karena bakteri dibatu tidak dapat dicapai antibiotik.
Hamil
Perdarahan diathesis
Infeksi Saluran kemih tidak terkontrol
Obsesitas yang berat, menghalangi kerja dari gelombang kejut.
Aneurisma arteri disekitar batu
Obstruksi anatomis distal dari batu.
Pembedahan. Pembedahan dikerjakan apabila cara nonbedah tidak berhasil dan tidak tersedia alat
untuk litotripsi. Indikasi bergantung pada lokasi batu. Indikasi pembedahan pada batu ginjal :
Batu asam urat : Pengaturan diet dan / atau pemberian allopurinol 1 x 100 mg.
Batu kalsium oksalat sumbernya dapat berasal dari eksogen maupun endogen. Makanan yang
banyak mengandung oksalat adalah bayam, teh, kopi, dan coklat. Selain itu, hiperkalsemia
hiperkalsiuria dapat disebabkan penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme dan kelebihan vitamin
D.
Sumber Bacaan
1. Pearle MS, Goldfarb DS, Assimos DG, Gurhan G, , Denu- Ciocca CJ, Matlaga BR, dkk; American
Urological Assocation (AUA). Medical management of kidney stones: AUA guide-line.J urol.2014
Aug;192(2):316-24.
2. Bultitude M,Rees J.Management of renal colic.BMJ.2012-Aug 29;345:e5499.Ikatan Ahli Urologi
Indonesia. Pedoman pelaksanaan batu saluran kemih di Indonesia, Jakarta;2007.
3. Sjamsuhijadat R, Karnadihardja w, prasetyono TOH, Rudi-man R, Penyunting. Buku ajar ilmu
bedah sjamsuhidajat-dejong. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2010.h.872-9.
4. O’Connor OJ, Maher MM. CT urography. AJR 2010;195:W320-4.
5. Lokhandwalla M, Sturtevant B. Fracture mechanics model of stone communition in ESWL and
implications for tissue damage.phys Med Biol.2000;40:1923-40.