Anda di halaman 1dari 22

Laporan pendahuluan Asuhan Keperawatan pada

An.N dengan masalah Nyeri Post Apendisitis di


ruangan Melati RSUD. dr. Pirngadi Medan

DISUSUN OLEH :

Nama : Meli Indriana

Kelas : 2B/D3 Keperawatan

Nim : P07520120064

Dosen pembimbing : Marlisa, S.Kep, Ns, M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN
T.A. 2021/2022
I. KONSEP DASAR
A. DEFENISI
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan
penyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai
semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering
menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun (Wedjo, 2019).
Appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai
cacing (apendiks). Usus buntu sebenarnya adalah sekum (caecum). Infeksi
ini bisa mengakibatkan peradangan akut sehingga memerlukan tindakan
bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya
(Saputro, 2018).
B. ETIOLOGI
1. Hiperplasi jaringan limfoid
2. Fekalit
3. Tumor apendiks
4. Cacing askaris
5. Entamoebahistolitica
6. Makanan rendah serat
Menurut penelitian, epidemiologi menunjukkan kebiasaan makan makanan
rendah serat akan mengakibatkan konstipasi yang dapat menimbulkan
appendiksitis. Hal tersebut akan meningkatkan tekanan intra sekal, sehingga
timbul sumbatan fungsional appendiks dan meningkatkan pertumbuhan
kuman flora pada kolon.
C. TANDA DAN GEJALA
Nyeri terasa pada abdomen kuadran bawah dan biasanya disertai oleh
demam ringan, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan lokal
pada titik Mc. Burney bila dilakukan tekanan. Derajat nyeri tekan, spasme
otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare tidak tergantung pada
beratnya infeksi dan lokasi appendiks. Bila appendiks melingkar di belakang
sekum, nyeri dan nyeri tekan dapat terasa di daerah lumbal; bila ujungnya
ada pada pelvis, tanda-tanda ini hanya dapat diketahui pada pemeriksaan
rektal. Nyeri pada defekasi menunjukkan bahwa ujung appendiks dekat
dengan kandung kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada bagian bawah
otot rectum kanan dapat terjadiTandaRovsing dapat timbul dengan
melakukan palpasi kuadran bawah kiri, yang secara paradoksial
menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran bawah kanan. Apabila
appendiks telah ruptur, nyeri dan dapat lebih menyebar; distensi abdomen
terjadi akibat ileusparalitik dan kondisi klien memburuk.
D. PATOFISIOLOGI
Appendisitis terjadi karena penyumbatan lumen apendiks oleh hyperplasia
folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan
sebelumnya, atau neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mucus yang
diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama mucus tersumbat
makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang
meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan
edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi
appendicitis akut fokal yang ditandai oleh nyeri epigastrium. Bila sekresi
mucus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. Hal tersebut akan
menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan
menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai
peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri di darah kanan bawah.
Keadaan ini disebut appendicitissupuratif akut. Bila kemudian aliran arteri
terganggu akan terjadi infark dinding appendiks yang dan apendiks lebih
panjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan tersebut ditambah dengan
daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi.
Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada
gangguan pembuluh darah. Diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut
dengan appendicitisgangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh ini pecah,
akan terjadi appendicitis perforasi (Wedjo, 2019).
Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau
tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau benda
asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan
nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa
jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya
apendiks yang terinflamasi berisi pus (Munir, 2011).
E. PATHWAY

Idiopatikmakantakteratur Kerjafisik yang keras

Massa kerasfeses

Obstruksi lumen

Aliran darah menurun


Mukosaterkikis

Perforasi Peradanganpadaappendiks distensi abdomen


Abses
Peritonitis Nyeri

Menekangaster

Appendiktomy pembatasan intake cairanpeningk prod HCL

Insisibedah mual, muntah

Resiko terjadiinfeksi
Resiko kurang vol cairan
Nyeri
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) PemeriksaanLaboratorium
Di lihatdarikenaikanleukosit 10.000-18.000/mm3,
bilalebihmakasudahterjadiperforasi.
NormalnyaTidakterjadinyapeningkatanleukositmelebihibatas normal.
2) PemeriksaanRadiologi
(a) Pemeriksaan USG
Normal : TidaktampakadaperadanganpadabagianMc. Burney.
(b) Fotopolos
Normal : Tidaktampakadakelainanpada organ
G. PENATALAKSANAAN
(a) Tatalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus adalah
apendiktomi.Keterlambatan dalam tatalaksana dapat meningkatkan
kejadian perforasi. Teknik laparoskopi sudah terbukti menghasilkan nyeri
pasca bedah yang lebih sedikit, pemulihan yang lebih cepat dan angka
kejadian infeksi luka yang lebih rendah. Akan tetapi terdapat
peningkatan kejadian abses intra abdomen dan pemanjangan waktu
operasi. Laparoskopi itu dikerjakan untuk diagnosa dan terapi pada
pasien dengan akut abdomen, terutama pada wanita
(b) Tujuan keperawatan mencakup upaya meredakan nyeri, mencegah
defisit volume cairan, mengatasi ansietas, mengurangi risiko infeksi
yang disebabkan oleh gangguan potensial atau aktual pada saluran
gastrointestinal, mempertahankan integritas kulit dan mencapai nutris
yang optimal.
(c) Sebelum operasi, siapkan pasien untuk menjalani pembedahan, mulai
jalur Intra Vena berikan antibiotik, dan masukan selang nasogastrik (bila
terbukti ada ileusparalitik), jangan berikan laksatif.
(d) Setelah operasi, posisikan pasien fowler tinggi, berikan analgetik narkotik
sesuai program, berikan cairan oral apabila dapat ditoleransi, dan lakukan
perawatan luka.
(e) Jika drain terpasang di area insisi, pantau secara ketat adanya tanda -
tanda obstruksi usus halus, hemoragi sekunder atau abses sekunder Jadi
berdasarkan pembahasan diatas, tindakan yang dapat dilakukan terbagi
dua yaitu tindakan medis yang mengacu pada tindakan
pembedahan/apendictomy dan pemberian analgetik, dan tindakan
keperawatan yang mengacu pada pemenuhan kebutuhan klien sesuai
dengan kebutuhan klien untuk menunjang proses pemulihan.

II. ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian/PES:
a. Identitas
Biodataklien yang pentingmeliputinama, umur, jeniskelamin, agama,
sukudangayahidup.
b. Riwayatkesehatan
1. keluhanutama
Berisikeluhanutamasaatdikaji. Klien post
operasiapendisitisbiasanyamengeluhnyeripadalukaoperasidanketerbatasan
aktivitas
2. riwayatkesehatansekarang
Riwayatpenyakitsekarangditemukansaatpengkajian, yang
diuraikandarimulaimasuktempatperawatansampaidilakukanpengkajian.
Keluhansekarangdikajidenganmenggunakan PQRST (Paliatif and
Provokasi, Quality and Quantity, Region and Radiasi, Severity scale and
Timing).
Untukmembantupasienmengutarakanmasalahataukeluhansecaralengkap,
pengkajian yang
dapatdilakukanuntukmengkajikarakteristiknyeribisamenggunakanpendekat
ananalisis symptom. Komponenpengkajianmeliputi (PQRST).
P (Paliatif/Provocatif) = yang menyebabkantimbulnyamasalah
Q (Quality dan Quantity) = kualitasdankuantitasnyeri yang dirasakan
R (Region) = lokasinyeri
S (Severity) = keparahan yang dirasakankliendenganmemakaiskala
numeric 1 sd/ 10.
T (Timing) = waktu. Nyeriakanterlokalisasidiareaoperasidapat pula
menyebar di seluruh abdomen
danpahakanandanumumnyamenetapsepanjanghari.
Nyerimungkindapatmenggangguaktivitassesuaidenganrentangtoleransima
sing-masingklien.
3. RiwayatKesehatanDahulu
Berisipengalamanpenyakitsebelumnya,
apakahmemberipengaruhpadapenyakit yang di
deritasekarangsertaapakahpernahmengalamipembedahansebelumnya.
Dalamhubungansosialdengan orang lain,
akantetapitetapharusdibandingkanhubungansosialklienantarasebelumdan
sesudahmenjalanioperasi.
4. riwayatkesehatankeluarga
Perludiketahuiapakahadaanggotakeluargalainnya yang menderitasakit
yang samasepertiklien, dikaji pula
mengenaiadanyapenyakitketurunanataumenulardalamkeluarga.
Perludikajikeyakinanklienterhadapkeadaansakitdanmotivasiuntukkesembu
hannya.
c. Pemeriksaanfisik
a. KeadaanUmum
Klien post apendiktomimencapaikesadaranpenuhsetelahbeberapa jam
kembalidarimejaoperasi,
penampilanmenunjukkankeadaansakitringansampaiberattergantungperiodea
kut rasa nyeri. Tanda vital (TD, suhutubuh, respirasi, nadi)
umumnyastabilkecualiakanmengalamiketidakstabilanpadaklien yang
mengalamiperforasiapendiks.
A. PemeriksaanFisik
1) Inspeksi : Akan
tampakadanyatandapembengkakan(swelling),ronggaperutdimanadindingpe
ruttampakmengencang(distensi).
2) Palpasi : Dibagianperutkananbawahakanterasanyeri(Blumbeng Sign)yang
manamerupakankuncidari diagnosis apendsitisakut.
3) Dengantindakantungkaidanpahakananditekukkuat / tungkai di angkattingi-
tinggi, maka rasa nyeriakansemakinparah(Psoas Sign).
4) Kecurigaanadanyaperadanganususbuntusemakinparahapabilapemeriksaa
nduburdan vagina terasanyeri.
5) Suhuduburatau rectal yang lebihtinggidarisuhuketiak,
lebihmenunjanglagiadanyaradangususbuntu.
6) SistemPernafasan
Klien post
apendiktomiakanmengalamipenurunanataupeningkatanfrekuensinafas(tak
ipneu)sertapernafasandangkal, sesuairentang yang
dapatditoleransiolehklien.
7) SistemKardiovaskuler
Umumnyaklienmengalamitakikardi (sebagairesponterhadap stress
danhipovolemia), mengalamihipertensi (sebagairesponterhadapnyeri),
hipotensi (kelemahandantirah baring). Pengisiankapilerbiasanya normal,
dikaji pula keadaankonjungtiva,
adanyasianosisdanauskultasibunyijantung.
8) SistemPencernaan
Adanyanyeripadalukaoperasi di abdomen kananbawahsaatdipalpasi. Klien
post apendiktomibiasanyamengeluhmualmuntah,
konstipasipadaawitanawal post operasidanpenurunanbisingusus. Akan
tampakadanyalukaoperasi di abdomen kananbawahbekassayatanoperasi.
9) SistemPerkemihan
Awal post operasiklienakanmengalamipenurunanjumlah output urin,
haliniterjadikarenaadanyapembatasan intake oral selamaperiodeawal post
apendiktomi. Output urinakanberlangsung normal
seiringdenganpeningkatan intake oral.
10)SistemMuskuloskeletal
Secaraumum, kliendapatmengalamikelemahankarenatirah baring post
operasidankekakuan.
Kekuatanototberangsurmembaikseiringdenganpeningkatantoleransiaktivita
s.
11)SistemIntegumen
Selanjutnyaakantampakadanyalukaoperasi di abdomen
kananbawahbekassayatanoperasidisertaikemerahan. Turgor
kulitakanmembaiksaatdilakukanperawatanluka yang
tepatdanmobilisasiseringdanterpantau.
12)SistemPersarafan
Pengkajianfungsipersarafanmeliputi: tingkatkesadaran,
sarafkranialdanreflekuntukmenganalisisadatidaknyakekakuanototkarenatid
akdilakukanmobilisasidinidansecarabertahapdenganbaik.
13)SistemPendengaran
Pengkajian yang dilakukanmeliputi: bentukdankesimetrisantelinga,
adatidaknyaperadangandanfungsipendengaran.
14)SistemEndokrin
Klien post apendiktomitidakmengalamikelainanfungsiendokrin. Akan
tetapipetapperludikajikeadekuatanfungsiendokrin (tiroiddan lain-lain).
15)Kenyamanan
Nyeriinsisiakutmenyebabkanpenderitamenjadicemasdanmungkinbertangg
ungjawabatasperubahansementaratanda vital.
Kajinyeripenderitadenganskalanyeri.

A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri ( biologi, kimia, fisik, pikologis ),
kerusakan jaringan
B. INTERVENSI KEPERAWATAN

No DiagnosaKeperawata TujuandanKriteria/NOC Intervensi/NIC


n
1 NyeriKronisberhubun NOC : NIC :
gandenganageninjuri o pain level o lakukan
( biologi, kimia, fisik, o paincontrol pengkajian nyeri
psikologis ) o control level secara
setelah dilakukan komprehensif
DS:Pasienmengeluhn tindakan keperawatan termasuk lokasi
yeripada perut kanan selama 3 x 24 jam pasien o karakteristik,
bawah,skala6. tidak mengalami nyeri, durasi,
DO: dengan kriteria hasil : frekuensi,
pasientampaknyeri o mampu kualitas dan
Td:110\80mmhg mengontrol nyeri faktor presipitasi
HR:80x/menit ( tahu penyebab observasi reaksi
RR:22kali|\menit nyeri, mampu nonverbal dari
T:37,5 menggunakan ketidaknyamana
teknik n
nonfarmakologi o bantu pasien
untuk menguragi dan keluarga
nyeri, mencari untuk mencari
bantuan ) dan
o melaporkan bahwa menemukan
nyeri berkurang dukungan
dengan o kontrol
menggunakan lingkungan yang
manajemen nyeri dapat
o mampu mengenali mempengruhi
nyeri ( skala, nyeri seperti
intensitas, suhu ruangan,
frekuensi, dan pencahayaan
tanda nyeri ) dan kebisingan
o menyatakan rasa kurangi faktor
nyaman setelah presipitasi nyeri
nyeri berkurang o kaji tipe dan
o tanda vital dalam sumber nyeri
rentang normal untuk
o tidak mengalami menentukan
gangguan tidur intervensi
o ajarkan teknik
nonfarmakologi
: napas dalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangan / dingin
o berikan
analgetik untuk
mengurangi
nyeri
o tingkatkan
istirahat
o berikan
informaasi
tentang nyeri
seperti
penyebab nyeri,
berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamana
n dari prosdur

C. DAFTAR PUSTAKA
1. Doenges, Marilynn E. (1993). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta.
EGC
2. Price, SA, Wilson,LM. (1994). PatofisiologiProses-Proses Penyakit, Buku
Pertama. Edisi 4. Jakarta. EGC
3. Smeltzer, Bare (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner&suddart. Edisi 8. Volume 2. Jakarta, EGC
4. Swearingen. (1996). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2. K\Jakarta. EGC
FORMAT LAPORAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Tempat praktik : RSUD.DR PIRNGADI MEDAN
Ruangan : Melati 1 & 2
Tanggal praktik : 09 Desember 2021

I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN
I.Data Demografi
Nama : An. N
Usia / tanggal lahir : 15 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Medan
Suku / bangsa : Jawa / WNI
Status pernikahan : Belum kawin
Agama / keyakinan : Islam
Pekerjaan / sumber penghasilan :Dibawah umur
Diagnosa medis :Postapendictomy
No. medicalrecord : 01.17.68.02
Tanggal masuk : 08 Desember 2021
Tanggal pengkajian : 09 Desember 2021
Therapy medik :- fentanyl
Propofol
Midazolam
Asamtraneksemat
IVFD RL 500 ml
Penanggung jawab : Ibu kandung
Nama : Suhartini
Usia : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani
Hubungan dengan klien : Anak
II. KELUHAN UTAMA : Nyeri pada perut sejak 2 hari ( perut kanan bawah )
III. RIWAYAT KESEHATAN
 Riwayat kesehatan sekarang : nyeri pada perut bawah kanan
 Waktu timbulnya penyakit, kapan? Jam? : kurang lebih 10 menit, 2 hari yang
lalu,Jam 16.00
 Bagaimana awal munculnya ?tiba-tiba?berangsur-angsur? : Berangsur-
angsur
 Keadaan penyakit, apakah sudah membaik, parah atau tetap sama
dengansebelumnya: Membaik
 Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan : Klien merasa nyeri
berkurang jika dikompres dengan air hangat, serta mengkonsumsi obat
analgetik.
 Kondisi saat dikaji ? P Q R S T
P : post operasi
Q : Nyeri
R : Perut kanan bawah
S:6
T : hilang timbul
IV. Riwayat kesehatan lalu
 Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah
dialami :Tidak Ada
 Allergi ( makanan,obat-obatan, zat/substansi,textil): Tidak Ada
 Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan bebas):Tidak Ada

V. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


 Anggota keluarga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung,
stroke, anemia, hemopilia, arthritis, migrain, DM, kanker dan gangguan emosional:
Tidak Ada

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL


 Identifikasi klien tentang  kehidupan sosialnya :Ramah
 Identifikasi hubungan klien dengan yang lain dan kepuasan diri sendiri:  Baik
 Kaji lingkungan rumah klien, hubungkan dengan kondisi RS: Bersih
 Tanggapan klien tentang beban biaya RS :Klien menggunakan bpjs
 Tanggapan klien tentang penyakitnya:pasien tidak merasa malu
terhadap penyakit yangdiderita
VII. Riwayat spiritual
 Kaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaannya :baik
 Supportsystem dalamkeluarga:keluarga selalumendapingipasien
 Ritual yang biasadijalankan:Solat
VIII. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umumklien:gelisah
 Tanda-tanda dari distress:tidakterganggu
 Penampilan dihubungkan dengan usia :sesuai
 Ekspresi wajah, bicara, mood:terlihat datar   
 Berpakaian dan kebersihan umum:Bersih
 Tinggi badan, BB, gaya berjalan :TB:110cm,BB : 30kg,gayaberjalan:
 Tanda-tanda vital
Suhu          :37,5 Nadi          : 88 x/ menit
Pernafasan : 22 x/ menit Tekanan darah  :110/80mmhg
 Sistem pernafasan
 Hidung : kesimetrisan, pernafasan cuping hidung : normal
 Leher    :   Pembesaran kelenjar, tumor: tidak ada
 Dada:
Bentuk dada (normal,barrel,pigeonchest) :Normal
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi :tidak ada
 Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi)      :Ada
 Keadaan proxsesusxipoideus   :Normal
 Apakah ada suara nafas tambahan ?   :Tidakada
 Apakah ada clubbingfinger   :ada

Sistem Kardiovaskuler
 Conjunctiva (anemia/tidak), bibir (pucat, cyanosis): tidak
 Arteri carotis   :tidak ada
 Tekanan vena jugularis   :tidakada
 Suara jantung (mitral,tricuspidalis,S1,S2,bising aorta,murmur,gallop)   :mitral
 Capillaryretillingtime     :2 detik 11

Sistem Perncernaan
 Sklera (ikterus/tidak)    : tidak
 Bibir  (lembab, kering, pecah-pecah, labioskizis) :lembab  
 Mulut (stomatitis, apakah ada palatoskizis, jumlah gigi, kemampuan
menelan,gerakan lidah )       :stomatis,tidakada,20,mampu,normal.
 Gaster  (kembung, gerakan peristaltik )     :kembung
 Abdomen :- pembesaranhepar : tidak

- Pembesaran lien : tidak


- Drain : ada
- Mual : ya
- Muntah : tidak
 Anus  (kondisi, spinkter ani, koordinasi)   :normal
Sistem Indra
1. Mata
 Kelopak mata, bulu mata, alis, lipatan epikantus dengan ujung atas
telinga    :normal
 Visus (gunakan snellencard)   :6/6
 Lapang pandang   :normal
2. Hidung
 Penciuman, perih dihidung, trauma, mimisan    :tidakada
 Sekret yang menghalangi penciuman                 :tidakada
3. Telinga
 Keadan daun telinga, operasi telinga  :otitisiterna
 Kanal auditoris        :normal
 Membranatympani     :normal
 Fungsi pendengaran     :normal

Sistem Saraf
1. Fungsi cerebral
 Status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan perhitungan, bahasa)   
:normal
 Kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan GCS    :composmentis
E:4 M:6 V:5
 Bicara  (ekspresive dan resiptive ) : normal

2. Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII)    :mengumpulkan dan menghubungkan


informasi dari otak ke bagian tubuh lain.

3. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot)   :untuk memberikan


tanggapan atau reaksi tubuh terhadap rangsangan yang sudah di respon oleh
sistenm saraf pusat

4. Fungsi sensorik (suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi  )  :menerima


rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak

5. Fungsi cerebellum (koordinasi dan keseimbangan)   :mengendalikan


keseimbangan dan menjaga fostur tubuh

6. Refleks  (ekstremitas atas, bawah dan superficial)    :normal

7. Iritasi meningen (kaku kuduk, lasaquesign, kernigsign, brudzinskisign) 


:tidakada

Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala ( bentuk kepala )     :simestris
2. Vertebrae  (bentuk, gerakan, ROM )     :normal
3. Pelvis (Thomas test, trendelenbergtest, ortolani/barlowtest, ROM)    :normal
4. Lutut  (Mc MurrayTest, Ballotement, ROM)    :normal
 Kaki (keutuhan ligamen, ROM)        :normal
 Bahu          :normal
 Tangan       :normal

Sistem Integumen
 Rambut  ( distribusi ditiap bagian tubuh, texture, kelembaban,
kebersihan):bersih,kuat,tidak ada ketombe

 Kulit  (perubahan warna, temperatur, kelembaban,bulu kulit, erupsi, tahi


lalat, ruam, texture )    :merah muda,bulu kaki adadan,tahi lalat
 Kuku  ( warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan )  :kuku rapuh

Sistem Endokrin
 Kelenjar tiroid    :tidak ada
 Percepatan pertumbuhan   :tidak ada
 Gejala kreatinisme  atau gigantisme     :tidak ada
 Ekskresi urine berlebihan , polydipsi, poliphagi   :normal
 Suhu tubuh yang tidak seimbang , keringat berlebihan, leher kaku  )   
:normal
 Riwayat bekas air seni dikelilingi  semut   :tidak ada

Sistem Perkemihan
 Edema palpebra  :tidak ada
 Moonface          :tidak ada
 Edema anasarka :tidak ada
 Keadaan kandung kemih   :normal
 Nocturia, dysuria, kencing batu    :tidak ada
 Penyakit hubungan sexual      :tidak ada

Sistem Immunologi
 Allergi  ( cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia )  :tidak ada
 Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca    :tidak ada
 Riwayat transfusi dan reaksinya    :tidak ada

IX. Aktivitas Sehari-Hari


1. Nutrisi
 Selera makan  : Ya
 Menu makan dalam 24 jam   :makanan kaya akan protein
 Frekuensi makan dalam 24 jam    : 2x\sehari
 Makanan yang disukai dan makanan pantangan   :makanan yang
disukai(nasimerah,rotigandum,dansereal. Makanan yang
tidakdisukai:minuman yang dimaniskaandengangula,rotiputih,nasidan
pasta
 Pembatasan pola makanan      :disarankan tidak melewatkan jam makan
malam
 Cara makan  ( bersama keluarga, alat makan yang digunakan )    :bersama
keluarga,
 Ritual sebelum makan    :berdoa
2. Cairan
 Jenis minuman  yang dikonsumsi dalam 24 jam    :Air putih
 Frekuensi minum     :8 gelas\hari
 Kebutuhan cairan dalam 24 jam     :8-10 liter
3. Eliminasi  ( BAB  & BAK )
 Tempat pembuangan   : kateter
 Frekuensi ?   Kapan ?  Teratur  ?      :1 kali,dipagihari,teratur
 Konsistensi    :baik
 Kesulitan dan cara menanganinya    :keluarga pasien menangani klien
dengan membantu
 Obat-obat untuk memperlancar BAB/BAK    :-
4. Istirahat Tidur
 Apakah cepat  tertidur     :iya
 Jam tidur  (siang/malam) :siang (2-3 siang)malam (9 malam)
 Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan   :menonton
 Apakah tidur secara rutin     :iya
5. Personal hygiene
 Mandi (frekuensi, cara, alat mandi, kesulitan, mandiri/dibantu): bersih
bersihbadan,dibantu keluarga pasien
 Gunting kuku    :iya
 Gosok gigi      :iya
6. Aktivitas / mobilitas fisik
 Kegiatan sehari-hari        :menonton
 Pengaturan jadwal  harian     :
 Penggunaan alat bantu untuk aktivitas     :tirahbaring,kursiroda.
 Kesulitan pergerakan tubuh        :pasien merasa kesulitan untuk bergerak
karna merasa nyeri pada perut bawah kanan
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Hemoglobin 14,00 Gr/dl P : 14 – 18
W : 12 - 16
Eritrosit 4,3 X103/mm3 P : 4,5 -6
W : 3,5 – 5
Hemotokrit 44 Vol% P : 40 -50
W : 36 -47
Trombosit 167 X103/mm3 10 – 400

2. pemeriksaan radiologi
- adacairanbebasintraabdominal ( menyokongperikonitis )
- organ – organ abdomen normal
I. TERAPI YANG DIBERIKAN:
N Tanggal/hari Nama Obat Dosis Cara Manfaat
o Tanggal/hari Pemberian
1 09 RL 500 20 t\m Untukmenggantikancairantubuh yang
Desember ml hilangsaatmengalamiluka, cedera, at
2021 yang
menyebabkankehilangandarahdenga
yang banyak.

2 09 Fentanyl 180 injeksi Untukmeredahkannyeri


Desember mg
2021
3 09 Asamtraneksamat 500 Injeksi Menghentikanperdarahan
Desember mg
2021
II.

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DASAR:

A.PENGKAJIAN:
Keluhanutama:Nyeripadaperut kanan bawah
DS:Pasienmengatakannyeripadaperut
D0:TD:110\80 RR:22x\menit
HR:80x\menit T:37skalanyeri : 6
B.ANALISA DATA

DATA/SYMPTOM ETIOLOGI/PENYEBAB PROBLEM


Ds: Ageninjurifisik Nyeri akut
pasienmengatakannyeripad
a perut kanan bawah
Skala : 6

D0: pasientampaknyeri
Td:110\80mmhg
HR:88x/menit
RR:22kali|\menit
T:37,5
Skalanyeri : 6

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injurifisik

ASUHAN KEPERAWATAN NANDA NIC NOC:


No DiagnosaKeperawata TujuandanKriteria/NOC Intervensi/NIC
n
1 NyeriKronisberhubun NOC : NIC :
gandenganageninjuri o pain level o lakukan
( biologi, kimia, fisik, o paincontrol pengkajian nyeri
psikologis ) o control level secara
setelah dilakukan komprehensif
DS:Pasienmengeluhn tindakan keperawatan termasuk lokasi
yeripada perut kanan selama 3 x 24 jam pasien o karakteristik,
bawah,skala6. tidak mengalami nyeri, durasi,
DO:pasientampaknye dengan kriteria hasil : frekuensi,
ri o mampu kualitas dan
Td:110\80mmhg mengontrol nyeri faktor presipitasi
HR:80x/menit ( tahu penyebab observasi reaksi
RR:22kali|\menit nyeri, mampu nonverbal dari
T:37,5 menggunakan ketidaknyamana
teknik n
nonfarmakologi o bantu pasien
untuk menguragi dan keluarga
nyeri, mencari untuk mencari
bantuan ) dan
o melaporkan bahwa menemukan
nyeri berkurang dukungan
dengan o kontrol
menggunakan lingkungan yang
manajemen nyeri dapat
o mampu mengenali mempengruhi
nyeri ( skala, nyeri seperti
intensitas, suhu ruangan,
frekuensi, dan pencahayaan
tanda nyeri ) dan kebisingan
o menyatakan rasa kurangi faktor
nyaman setelah presipitasi nyeri
nyeri berkurang o kaji tipe dan
o tanda vital dalam sumber nyeri
rentang normal untuk
o tidak mengalami menentukan
gangguan tidur intervensi
o ajarkan teknik
nonfarmakologi
: napas dalam,
relaksasi,
distraksi,
kompres
hangan / dingin
o berikan
analgetik untuk
mengurangi
nyeri
o tingkatkan
istirahat
o berikan
informaasi
tentang nyeri
seperti
penyebab nyeri,
berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamana
n dari prosdur
EVALUASI CATATAN PERKEMBANGAN

Hari\tanggal Diagnosakeperawatan Evaluasi


\jam
09\12\2021\ Nyeri akut berhubungan dengan S:pasien mengatakan
Kamis agen injuri fisik nyeridibagian perut
O: wajah tampak meringis
TD 120\80mmHg HR:82X\menit
T:37 RR:22x/menit
Skala nyeri : 6
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 kaji keluhan nyeri
 memonitortanda vital
 atur posisi senyaman
munkin
 mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
 mengkolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
 anjurkan pasien untuk
beristirahat

10\12\2021\j Nyeriakutberhubungandengana S: pasien men


umat geninjurifisik gatakan masih nyeri dibagian
perut namun sudah berkurang
menjadi skala 4
0:TD : 110\80mmHg
Hr : 78X\menit
T:37 RR:22x/menit
A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
 kaji keluhan nyeri
 kaji TTV
 atur posisi senyaman
mungkin
 mengajarkanteknikrelaksasi
napasdalam
 mengkolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
 anjurkan pasien untuk
beristirahat

11/12/2021/s Nyeriakutberhubungandengana S: pasien men


abtu geninjurifisik gatakan masih nyeri dibagian
perut namun sudah berkurang
menjadi skala 3
0: TD : 110\80 mmHg
Hr : 80X\menit
T :37 RR :22x/menit
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
 kaji keluhan nyeri
 kaji TTV
 atur posisi senyaman
mungkin
 mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
 mengkolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
 anjurkan pasien untuk
beristirahat

Anda mungkin juga menyukai