OLEH :
NIM :P07520119003
JURUSAN KEPERAWATAN
T.A 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP
DASAR
A.DEFINISI
B.ETIOLOGI
Stroke iskemik(non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.80% stroke adalah stroke iskemik.
stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis,yaitu:
1. stroke trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan
D.PATOFISIOLOGI
stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh
oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli,
thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan
otak. Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik yang
muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada pada otak akan mati dalam hitungan menit
dari awal terjadinya oklusi. Hal ini berujung pada onset stroke yang tiba-tiba.
Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa kerusakan pompa natrium-kalium
yang meningkatkan kadar natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam sel dan
berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium, pertukaran natrium
dan kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks kalsium yang melepaskan berbagai
neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia serta mengaktivasi enzim
degradatif.
Kerusakan sawar darah otak juga terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh
proses di atas, yang menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang berujung pada
edema. Hal ini terus berlanjut hingga tiga sampai 5 hari dan sembuh beberapa minggu kemudian.
Setelah beberapa jam, sitokin terbentuk dan terjadi inflamasi.
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
pemeriksaan penunjang :
1. Angiografi serebri
membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti pendarahan
arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari pendarahan seperti aneurisma
atau malformasi vaskuler
2. Lumbal pungsi,CTScan ,EEG,Magnetic imaging resnance(MRI)
F.PENATALAKSANAAN
digunakan untuk pengobatan Stroke Iskemik awal adalah alteplase, aspirin, dan
antikoagulan.
jaringan (tPA, alteplase), tPA bekerja untuk melarutkan bekuan yang menghalangi
aliran darah dalam arteri otak. Manfaat pengobatan trombolitik perlahan menurun
selama beberapa jam. Dengan demikian, alteplase diberikan pada tahap awal
sehingga semakin banyak arteri yang dapat terbuka. Penggunaan trombolitik untuk
layanan darurat dan menawarkan konsultasi cepat dengan ahli saraf (dokter yang
mengkhususkan diri dalam otak) dan memiliki layanan perawatan intensif dan
b. Aspirin
yang baru. Tidak seperti obat trombolitik, agen ini tidak melarutkan bekuan yang
sudah ada. Aspirin adalah satu-satunya agen antiplatelet yang efektif untuk
menggunakan terapi aspirin awal (dalam waktu 48 jam dari awal gejala stroke) untuk
pasien dengan Stroke Iskemik yang tidak menerima alteplase atau antikoagulan.
c. Anti Koagulan
darah yang melakukan perjalanan dari jantung (kardioembolism) pada pasien yang
I. PENGKAJIAN
Umur : 66 Tahun
Status : Kawin
Agama : Katolik
Telephone :-
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan : SLTA
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama: Penurunan Kesadaran
b. Riwayat penyakit sekarang: Stroke iskemik
c. Riwayat penyakit dahulu: Stroke,Hipertensi
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran: kesadaran menurun (composmentis )
b. TTV: peningkatan frekuensi pernafasan, suhu tinggi
BB : 55 kg
TB : 155 cm
TD : 160/90 mmHg
T : 36,7°C
HR : 62x/i
RR : 20x/i
c. Head to toe
1) Mata: Konjungtiva pucat (karena anemia), konjungtiva sianosis (karena hipoksemia), konjungtiva terdapat petechie
( karena emboli atau endokarditis)
2) Mulut dan bibir: Membran mukosa sianosis, bernafas dengan mengerutkan mulut
3) Hidung : Pernafasan dengan cuping hidung
4) Dada: Retraksi otot bantu nafas, pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan kiri, suara nafas tidak normal.
5) Abdomen:Bentuk Soepel
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi, stroke non hemoragic ditandai dengan Pasien mengatakan
mengeluh tensi selalu tinggi dan mempunyai riwayat darah tinggi, Pasien mengatakan kepala terasa pusing,
2. Hambatan mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot (kerusakan neuron)ditandai dengan Pasien mengatakan tangan
dan kaki kanan mengalami kelemahan
V. EVALUASI
Pada tahap akhir dari proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien
terhadap yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang di berikan untuk
memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah dicapai. Evaluasi yang merupakan
proses terus menerus, diperlukan untuk menentukan seberapa baik rencana perawatan
yang dilaksanakan.
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu, karena setiap tindakan
keperawatan dilakukan, respon pasien di catat dan evaluasi dalam hubungannya dengan
hasil yang di harapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi intervensi
keperawatan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada
tujuanyang telah ditetapkan.