Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS STROKE ISKEMIK

OLEH :

NAMA :AGNES MANISA MARGARETA LUMBANTOBING

NIM :P07520119003

KELAS :3A DIII KEPERAWATAN

DOPING :ADELIMA SIMAMORA S.Kep,Ns,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP
DASAR
A.DEFINISI

Stroke Iskemik didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang


berkembang oleh sebab arteri yang membawa darah dari jantung dan paru-
paru tersumbat menuju otak. Darah membawa oksigen dan nutrisi ke otak,
dan mengambil karbon dioksida dan limbah sel. Jika arteri tersumbat, sel-sel
otak (neuron) tidak dapat membuat energi yang cukup dan akhirnya akan
berhenti bekerja. Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih pada umumnya
terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak, yang menyebabkan cacat
atau kematian.
Subtipe dari Stroke Iskemik sekitar 85% adalah trombolitik, yang terjadi
akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi
serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan (trombus) yang terbentuk
di dalam suatu pembuluh otak atau pembuluh atau organ distal. Subtipe
lainnya adalah stroke embolik yang disebabkan tersumbatnya arteri di otak
secara mendadak akibat trombus yang terbawa aliran darah

B.ETIOLOGI
Stroke iskemik(non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.80% stroke adalah stroke iskemik.
stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis,yaitu:
1. stroke trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan

2. stroke embolik: tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah

3. hipoperfusion sistemik: berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena


adanya gangguan denyut nadi
C.TANDA DAN GEJALA

1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separo badan


2. Tiba-tiba hilang rasa peka
3. Bicara cedel atau pelo
4. Gangguan bicara dan bahasa
5. Gangguan penglihatan
6. Mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai
7. Gangguan daya ingat
8. Nyeri kepala hebat
9. Vertigo
10. Kesadaran menurun
11. Gangguan fungsi otak

D.PATOFISIOLOGI
stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh
oklusi vaskular. Oklusi vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh emboli,
thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan hipoksia dan akhirnya kematian jaringan
otak. Oklusi vaskular yang terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik yang
muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada pada otak akan mati dalam hitungan menit
dari awal terjadinya oklusi. Hal ini berujung pada onset stroke yang tiba-tiba.
Gangguan metabolisme terjadi pada tingkat selular, berupa kerusakan pompa natrium-kalium
yang meningkatkan kadar natrium dalam sel. Hal ini menyebabkan air tertarik masuk ke dalam sel dan
berujung pada kematian sel akibat edema sitotoksik. Selain pompa natrium-kalium, pertukaran natrium
dan kalsium juga terganggu. Gangguan ini menyebabkan influks kalsium yang melepaskan berbagai
neurotransmiter dan pelepasan glutamat yang memperparah iskemia serta mengaktivasi enzim
degradatif.
Kerusakan sawar darah otak juga terjadi, disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah oleh
proses di atas, yang menyebabkan masuknya air ke dalam rongga ekstraselular yang berujung pada
edema. Hal ini terus berlanjut hingga tiga sampai 5 hari dan sembuh beberapa minggu kemudian.
Setelah beberapa jam, sitokin terbentuk dan terjadi inflamasi.
E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Dalam mendiagnosis Stroke Iskemik, diperlukan tahap-tahap pemeriksaan seperti


anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang. Pemeriksaan fisik meliputi penilaian jalan napas, pernapasan, dan
sirkulasi serta tanda-tanda vital yaitu, denyut nadi, respirasi dan suhu. Kepala dan
ekstremitas juga diperiksa untuk membantu menentukan penyebab stroke dan
mengesampingkan kondisi lain yang memiliki gejala yang sama misalnya, Bell's
Palsy. Pemeriksaan darah dan prosedur pencintraan misalnya, USG, MRI, CT-Scan
(computerized tomography) dapat membantu menentukan jenis stroke dan
mengesampingkan kondisi lain, seperti infeksi dan tumor otak.
Gambaran otak sangat penting untuk mengkonfirmasikan diagnosis Stroke
Iskemik, salah satunya yaitu USG (utrasonograph). USG menggunakan frekuensi
tinggi gelombang suara untuk menghasilkan gambar aliran darah melalui pembuluh
darah di leher yang mensuplai darah ke otak dan untuk mendeteksi adanya
penyumbatan.

pemeriksaan penunjang :
1. Angiografi serebri
membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti pendarahan
arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari pendarahan seperti aneurisma
atau malformasi vaskuler
2. Lumbal pungsi,CTScan ,EEG,Magnetic imaging resnance(MRI)

3. USG Doppler untuk mengindentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem


karotis)

F.PENATALAKSANAAN

Pengobatan Stroke Iskemik pada Tahap Awal

Pengobatan Stroke Iskemik pada awalnya memiliki tujuan untuk

mengembalikan aliran ke daerah otak secepat mungkin. Obat-obatan yang biasanya

digunakan untuk pengobatan Stroke Iskemik awal adalah alteplase, aspirin, dan

antikoagulan.

a. Alteplase (terapi trombolitik)

Terapi trombolitik menggunakan obat yang disebut aktivator plasminogen

jaringan (tPA, alteplase), tPA bekerja untuk melarutkan bekuan yang menghalangi

aliran darah dalam arteri otak. Manfaat pengobatan trombolitik perlahan menurun

selama beberapa jam. Dengan demikian, alteplase diberikan pada tahap awal
sehingga semakin banyak arteri yang dapat terbuka. Penggunaan trombolitik untuk

stroke akut memerlukan perawatan di rumah sakit yang mampu mengkoordinasikan

layanan darurat dan menawarkan konsultasi cepat dengan ahli saraf (dokter yang

mengkhususkan diri dalam otak) dan memiliki layanan perawatan intensif dan

imaging (misalnya, CT scan atau MRI).

b. Aspirin

Merupakan terapi antiplatelet untuk mencegah pembentukan pembekuan

yang baru. Tidak seperti obat trombolitik, agen ini tidak melarutkan bekuan yang

sudah ada. Aspirin adalah satu-satunya agen antiplatelet yang efektif untuk

pengobatan awal Stroke Iskemik akut. Dengan demikian, dokter dapat

menggunakan terapi aspirin awal (dalam waktu 48 jam dari awal gejala stroke) untuk

pasien dengan Stroke Iskemik yang tidak menerima alteplase atau antikoagulan.

c. Anti Koagulan

Karena risiko perdarahan yang berlebihan, antikoagulan jarang

direkomendasikan untuk pengobatan pasien dengan Stroke Iskemik akut.

Pengobatan antikoagulan untuk pengobatan awal stroke disebabkan oleh gumpalan

darah yang melakukan perjalanan dari jantung (kardioembolism) pada pasien yang

memiliki penyakit katup jantung atau gagal jantung


G.ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

Nama pasien : Laina br Pandiangan


Tanggal lahir : 10 Oktober 1955

Umur : 66 Tahun

Alamat pasien : Jl Tirtosari 1955

Kelurahan/kecamatan : Pasar melintang/Lubuk pakam

Kabupaten/kota : Kota Medan

Status : Kawin

Agama : Katolik

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tgl masuk : 18-10-2021

Jenis kelamin : Perempuan

Telephone :-

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan : SLTA
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama: Penurunan Kesadaran
b. Riwayat penyakit sekarang: Stroke iskemik
c. Riwayat penyakit dahulu: Stroke,Hipertensi
3. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran: kesadaran menurun (composmentis )
b. TTV: peningkatan frekuensi pernafasan, suhu tinggi
BB : 55 kg
TB : 155 cm
TD : 160/90 mmHg
T : 36,7°C
HR : 62x/i
RR : 20x/i

c. Head to toe
1) Mata: Konjungtiva pucat (karena anemia), konjungtiva sianosis (karena hipoksemia), konjungtiva terdapat petechie
( karena emboli atau endokarditis)
2) Mulut dan bibir: Membran mukosa sianosis, bernafas dengan mengerutkan mulut
3) Hidung : Pernafasan dengan cuping hidung
4) Dada: Retraksi otot bantu nafas, pergerakan tidak simetris antara dada kanan dan kiri, suara nafas tidak normal.
5) Abdomen:Bentuk Soepel

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi, stroke non hemoragic ditandai dengan Pasien mengatakan
mengeluh tensi selalu tinggi dan mempunyai riwayat darah tinggi, Pasien mengatakan kepala terasa pusing,

2. Hambatan mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot (kerusakan neuron)ditandai dengan Pasien mengatakan tangan
dan kaki kanan mengalami kelemahan

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN


NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
I SeSetelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 x
a. O : Kaji tanda-tanda vital a.Memudahkan perawat
24 jam, mencapai menentukan intervensi
Circulation status dengan b. N : Batasi gerakan
selanjutnya
kriteria hasil: kepala,leher dan
a. Tekanan systole dan punggung b.memberikan
distole dalam rentang kenyamanan pada pasien
c. E : Anjurkan pasien
normal(130/90) untukbanyak istirahat c.Amlodipin sebagai
b. Tidak ada tanda-tanda penurunan tensi secara
d. C :Kelola obat amlodipin
tekanan intrakranial farmakologi
10mg/24 jamdan injeksi
lebih dari 15 mmHg piracetam 3gr
c. (TD: 110-120/60-80
mmHg, N: 60-100 4.
x/mnt, RR: 16-
20x/mnt, S :36-
36,5°C).
Setelah diberikan tindakan
II a. O : Mengkaji kekuatan 1) a. Mengetahui tanda
keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan mencapai skala kekuatan otot
otot
mobiity level dengan
b. N :Lakukan dan ajarkan b. Tindakan non
kreteria hasil
1. Skala kekuatan otot tindakan ROM pada pasien famakologis untuk
bertambah 5 5 c. E :Anjurkan pasien untuk meningkatkan
mengurangi makanan atau kekuatan otot
55
2. Mampu melakukan minuman yang banyak c. Dengan mengurangi
aktivitas mandiri mengandung garam makanan maupun
3. Tangan sebelah kanan d. C : Kolaborasi dengan ahli minuman yang
dapat digerakkan secara bertahap fisioterapi jika banyak mengandung
garam dapat
dibutuhkan
membantu
menurunkan
risiko darah tinggi
d. Tindakan non famakologis
untuk meningkatkan kekuatan
otot

Setelah dilakukan asuhan a. O :Pantau tanda-tanda vital. a. Mengidentifikasi tanda-tanda


III
keperawatan selama 3 x 24 b. N :Lakukan perawatan luka peradangan terutama bila suhu
jam infeksi tidak terjadi dengan teknik aseptic dan
dengan kriteria: tubuh meningkat.
Lakukan perawatan terhadap
a. Tidak ada tanda-tanda prosedur invasif seperti infus, b. Mengendalikan penyebaran
infeksi (dolor, kalor, kateter, drainase luka mikroorganisme patogen.
rubor, tumor, fungtio c. E : Edukasi pasien untuk
laesa) c. Untuk mengurangi risiko
menjaga kebersihan dan selalu
b. Luka bersih, tidak infeksi nosokomial.
cuci tangan
lembab dan tidak kotor.
d. C :Kelola untuk pemberian d. Penurunan Hb dan
c. Balutan infus bersih,
tidak, lembab, dan antibiotik ceftriaxone 1 gr/24
peningkatan jumlah leukosit
tidak kotor jam dan Jika ditemukan
tandainfeksi kolaborasi untuk dari normal bisa terjadi akibat
d. Tanda-tanda vital
pemeriksaan darah, seperti Hb terjadinya proses infeksi
dan leukosit e. Antibiotik mencegah
perkembangan
IV. Implementasi
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Dalam pelaksanaan penulis melakukan tidakan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah disusun. Diagnosa :

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi, ICH (intra


cerebral hemmorhage) intervensi semua terlaksana 2. Hambatan mobilitas Fisik
berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot (kerusakan neuron), intervensi semua
terlaksana.
3. Resiko infeksi berhubungan denganp ertahanan primer tidak adekuat, intervensi
semua terlaksana.
4. Kurang pengetahuan berhubungan kurang terpaparnya informasi, intervensi semua
terlaksana.

V. EVALUASI
Pada tahap akhir dari proses keperawatan adalah mengevaluasi respon pasien
terhadap yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil yang di berikan untuk
memastikan bahwa hasil yang diharapkan telah dicapai. Evaluasi yang merupakan
proses terus menerus, diperlukan untuk menentukan seberapa baik rencana perawatan
yang dilaksanakan.
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinu, karena setiap tindakan
keperawatan dilakukan, respon pasien di catat dan evaluasi dalam hubungannya dengan
hasil yang di harapkan kemudian berdasarkan respon pasien, revisi intervensi
keperawatan/hasil pasien yang mungkin diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada
tujuanyang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai