Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas NERS Stase Gawat Darurat
Disusun Oleh
2022
A. Definisi
B. Klasifikasi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik dan strok
haemoragik.
G. Penatalaksanaan
1. Pertolongan darurat
Lakukan pertolongan sementar untuk keadaan darurat, dengan urutan
berikut:
a. Jika orang itu sadar, tenangkan dia. Baringkan dengan hati-hati, taruh
bantal dibawah kepala dan selimuti
b. Jika orang itu tidak sadar, periksa pernafasannya. Bila masih bernafas
miringkan badannua dan biarkan kepalanya diatas lantai, selimuti.
Tunggu datang dokter atau paramedis untuk melakukan tindakan
penyelamatan lebih.
c. Jika pernapasan berhenti, segera lakukan RJP. Bila pernapasan terhenti
dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak, jika pernapasan terhenti
4-6 menit akan terjadi kematian.
d. Bila penderita tersebut sebelumnya jatuh, periksa pakah terjadi
pendarahan hebat. Hentikan pendarahan dengan melakukan penekanan
selama 5 menit di atas lukanya.
2. Resusitasi (pertolongan pernafasan)
a. Baringkan korban terlentang di atas permukaan yang keras dan rata.
Tekan bagian dada berulang-ulang sebagai pengganti denyut jantung.
Memanfaatkan berat badan sebaik-baiknya saar melakukannya dengan
meletakknan kedua tangan diatas bagian tulang dada korban. Kedua
siku tetap tegak lurus dengan posisi kedua bahu korban tepat diatas
kedua tangan anda. Tekanlah kebawah sekitar 3-5 cm dengan
kecepatan 80-100 kali permenit.
b. Setelah melakukan 15 kali penekanan, hembuskan napas di dalam
mulut korban sebanyak 2 kai. Setiap 4 siklus dengan 15 kali
penekanan, dan 2 klai hembusan napas. Periksan apakah sudah ada
denyutan.
3. Pengobatan
Umumnya terapi obat merupakan penanganan yang paling lazim diberikan
selama perawatan di rumah sakit mapun setelahnya. Obat diberikan
tergantung dari jenis stroke yang dialami. Kelompok obat yang paling
populer untuk menangani strok, yaitu:
a. Antitrombotik
Diberikan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah yang
mungkin tersangkut di pembuluh darah serebral dan menyebabkan
stroke. Yang termasuk obat jenis ini adalah antiplatelet,
antikoagulan, trombolitik.
b. Neuroprotektif
Digunakan untuk melindungi kerusakan lebih lanjut dari sel saraf
otak akibat stroke. Harus digunakan dengan hati-hati karena efek
samping yang berbahaya.
4. Pembedahan
Pembedahan dapat dilakukan secara darurat untuk menyelamatkan pasien
dari stroke hemoragik yang parah. Beberapa jenis pembedahan yang
dilakukan adalah:
a. Endarterectomy carotid
Pembedahan endertektomi karotid (endaterectomy carotid) ini
dilakukan untuk membuang endapan lemak penyumbat dari sebelah
dalam pembuluh karotid, yang berlokasi di leher dan merupakan
penyalur darah yang uatam ke otak.
b. Merupakan cara pembedahan untuk memulihkan aliran darah ke
bagian otak yang kehilangan darah, dengan cara mengatur kembali
aliran pembuluh darah yang sehat dalam tempurung otak dari
pembuluh darah otak yang tersumbat.
c. Clipping
Merupakan cara pembedahan untuk mengurangi kemungkinan
pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan subsrschnoid,
yakni menjepit pembuluh yang begkak. Maka pembedahan ini sering
disebut penjepitan.
d. Teknik kumparan lepas
Teknik baru pembedahan ini mulai mendaat perhatian walaupun
tindakan untuk mengatasi pembengkakkan pembuluh darah
intrakranial ini berisiko tinggi. Sebuah kumparan kecil, terbiat dari
platina dimasukan melalui pembuluh darah di paha dan diantar
melakui pembuluh-pembuluh darah lain ke tempat pembengkakan.
Kemudian, kumparan itu dilepas setelah berada di dalam pembuluh
darah yang bengkak.
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Primary survey
1) Airway
Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing
Kelemahan menelan, batuk atau hambatan jalan nafas
2) Breathing
Pada pernafasan terkadang terdapat suara nafas terdengar
ronchi, wheezing taupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak
teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan
3) Circulation
Adanya penyakit kardiovaskuler, polisitemua, hipotensi postural
Tanda:
Hipertensi arterial sehubungan dengan adanya
embolisme/malformasi vaskuler
Nadi: frekuensi dapat bervasiasi (karena ketidakstabilan
fungsi jantung kondisi jantung, obat-obatan, efek stroke
pada pusat vasmotor)
Kulit: Jika klien kekurangan O2 kulit akan tambapak pucat
dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan jelek.
Kaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang
menonjol karena klien CVA Bleeding harus bed rest 203
minggu
Kuku: perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis
4) Disability
Data Subyektif:
Kesulitan dalam beraktivitas : kelemahan, kehilangan
sensasi atau paralysis
Mudah lelah, kesulitan istirahat (nyeri aatau kejang otot)
Data Obyektif:
Perubahan tingkat kesadaran
Perubahan tonus otot (flaksid atau spastic), paralysis
(hemiplegia), kelemahan umum
5) Exposure
Kajinya adanya hematoma atau cidera (terutama pada klien stroke
yang mengalami jatuh)
b. Secondary survey
Pengkajian fisik
1) Kesadaran umum
Kesadaran : Umumnya mengalami penurunan kesadaran
Suara bicara : kadang mengalami gangguan yautu sukar
dimengerti, kadang tidak bisa bicara
Tanda-tanda vital: tekanan darah meningkat, denyut nadi
bervariasi
2) Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala: bentuk normocephalik
Muka : umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah
satu sisi
Leher : kaku kuduk jarang terjadi (Satyanegara, 1998)
3) Pemeriksaan abdomen
Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama,
dan kadang terdapat kembung
4) Pemeriksaan ingunial, genetalia dan anus
Kadang terdapat incontinensia atau retemsio urine
5) Pemeriksaan eksremitas
Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
6) Pemeriksaan neurologi
Pemeriksaan nervus cranialis
Umumnya terdapat gangguan cranialis VII dan XII central
Pemeriksaan motorik
Hampir selalu terjadi kelumpuhan/kelemahan pada salah satu
sisi tubuh
Pemeriksaan sensorik
Dapat terjadi hemihipestasi (berkurangnya ketajaman sensasi
pada satu sisi tubuh)
Pemeriksaan refleks
Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan
menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan
muncul kembali didahului dengan refleks patologis
c. Tersiery survey
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
Biasanya didapatkan kelemahan anggita gerak sebelah badan,
bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi
3) Riwayat penyakit sekarang
Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat
mendadak, pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya
terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak
sadar, disamping gejala kelumpuhan separuh badan atau ganggua
fungsi otak lainnya.
4) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung,
anemia, riwayata trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama,
penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat
adiktif, kegemukan.
5) Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun
diabetes militus
6) Riwayat psikosisoal
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan
keuangan kelurga sehingga faktor biaya ini dapat mempenagruhi
stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga
I. Analisa data
Nyeri Akut
Ds : Peningkatan tekanan intra kranial Defisit Nutrisi
- cepat kenyang setelah
makan
- kram/nyeri abdomen Arteri vertebra basilaris
- nafsu makan menurun
Defisit nutrisi
Stroke
Peningkatan volume cairan
Edema
Disfungsi N. II
Resiko jatuh
J. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis
2. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan
3. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan neuromuskular
4. Gangguan mobilisasi fisik b.d penurunan kekuatan otot
5. Risiko perfusi perifer tidak efektif b.d trauma
6. Risiko jatuh b.d gangguan penglihatan
K. Asuhan Keperawatan
Kolaborasi:
1. Sebagai terapi pasien dalam
meredakan nyeri Jika perlu
Agar memberikan asupan
nutrisi kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan
3 Gangguan komunikasi verbal Setelah dilakukan tindakan Observasi
b.d gangguan neuromuskular keperawatan maka komunikasi - Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, 1. Agar mengetahui kondisi
verbal meningkat dengan volume dan diksi bicacar
kriteria: - Monitor prose kognitif, anatomis dan pasien
1. Kemampuan berbicara fisiologis yang berkaitan dengan bicara 2. Untuk meengetahui
meningkat - Monitor frustasi, marah, depresi atau hal
2. Kemampuan lain yang mengganggu bicara perkembangan pasien
mendengar meningkat - Identifikasi perilkau emosional dan fisik 3. Untuk mengontrol
3. Kesesuaian ekspresi sebagai bentuk komunikasi
wajah meningkat Terapeutik psikologis pasien
4. Kontak mata meningkat - Gunakan metode komunikasi alternatif 4. Untuk mengetahui apakah
5. Afasia menurun - Sesuaikan gaya komunikasi dengan
6. Disfasia menurun kebutuhan pasien mampu
7. Aspraksia menurun - Modifikasi lingkungan untuk untukmelakukan
8. Disleksia menurun meminimalkan bantuan
9. Afonia menurun - Ulangi apa yang disampaikan pasien komunikasi
10. Pelo menurun - Berikan dukungan psikologis
11. Gagap menurun - Gunakan juru bicara
12. Respons perilaku Edukasi
membaik - Anjurkan berbicara perlahan
13. Pemahaman - Anjurkan pasien dan keluarga proses
komunikasi membaik kognitif, anatomis dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan bicara 1. Untuk melatih saraf
Kolaborasi motorik dan sensorik pasien
- Rujuk ke ahli patologi bicara
secara perlahan
2. Untuk membantu pasien
dalam proses pemulihan
mis. berjalan, berdiri agar
tidak terjadi cedera
3. Untuk mengetahui apakah
dilingkungan tersebut ada
bahaya yang dapat
mengakibatkan cedera fatal
4. Untuk membantu
mengulang pelafalan kata
yang benar dan dapat
dengan cepat diingat pasien
Edukasi
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
jilid 1. Jakarta Selatan, Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan, Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan, Dewan Pengurus Pusat PPNI