Anda di halaman 1dari 33

KARYA TULIS ILMIAH APENDISITIS

Tim Penulis : Fitria Dianawati Firman Syaputra Pembimbing : dr. Nilas Warlem,Sp.P

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2012

Anatomi Apendiks
Apendiks Vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid. Panjang apendiks vermiformis bervariasi dari 3-5 inci (8-13 cm).

Fisiologi Apendiks
Saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki /berisi kelenjar limfoid. Apendiks menghasilkan suatu imunoglobulin sekretoar yang dihasil-kan oleh GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue), yaitu Ig A.

Berdasarkan lama gejala yang dialami, apendiks dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Apendisitis Akut Gejala klasik pada apendiks akut adalah nyeri atau rasa tidak enak di sekitar umbilikus berlangsung antara 1-2 hari, dalam beberapa jam nyeri bergeser ke kuadran kanan bawah (titik Mc Burney) dengan disertai mual, anoreksia dan muntah (Lindseth, 2006).

Apendisitis Kronik

Apendisitis kronik sebagai suatu penyakit dengan gambaran klinis dan histopatologis yang khas, masih belum diakui oleh kebanyakan klinisi dna ahli patologi. Sampai sekarang belum ada kesepakatan bagaimana gambaran klinis apendisitis kronis itu.

Etiologi
Penyebab pasti dari appendisitis belum diketahui pasti. Ada beberapa faktor yang mempermudah terjadinya radang apendiks, diantaranya : 1. Faktor Obstruksi. 2. Faktor Bakteri Infeksi. 3. Kecenderungan familiar. 4. Faktor ras dan diet.

Patofisiologi
Obstruksi Lumen (fekalit, tumor, dll)

Produksi Mukus (mengalami bendungan)


Tekanan intralumen Aliran darah

Edema dan Ulserasi Mukosa

APENDISITIS AKUT FOKAL

Edema dan Ulserasi mukosa


Terputusnya aliran darah Obstruksi vena, edema bertambah dan Bakteri menembus dinding Peradangan Peritonium
APENDISITIS SUPURATIF AKUT

Aliran arteri terganggu

Aliran arteri terganggu

Infark dinding apendiks


Gangren Dinding apendiks rapuh
APENDISITIS GANGRENOSA

Infiltrat
Infiltrat Apendikularis

Perforasi
Apendisitis Perforasi

Manifetasi Klinik
Tanda awal Nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikalis disertai mual dan anoreksia. Nyeri pindah ke kanan bawah menunjukkan tanda rangsangan peritonium lokal di titik Mc Burney. - nyeri tekan. - nyeri lepas. - defans muskular. Nyeri rangsangan peritonium tidak langsung - nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (rovsing sign). - nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri, dilepaskan (blumberg sign). - nyeri kanan bawah bila peritonium bergerak, seperti : Bernafas dalam, berjalan, batuk, dan mengedan.

Gejala klinis apendisitis ditentukan oleh letak apendiks. Nyeri abdomen jenis viseral. Keinginan untuk defekasi dan flatus. Hiperestesia. Suhu meningkat.

Pencegahan
Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat akan membantu melunakkan BAB sehingga tidak tersimpan terlalu lama di dalam usus besar. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa diperkecil.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pada Abdomen, meliputi : Inspeksi. mis : melihat keadaan dinding abdomen. Auskultasi. mis : bising usus, dengan menggunakan stetoskop. Palpasi. memperhatikan ada tidak nya keluhan nyeri atau rasa tidak enak pada abdomen. Perkusi. untuk diagnosa adanya cairan atau massa padat.

Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap

Akan ditemukan : - peningkatan jumlah leukosit : lekositosis - jumlah netrofil <74% Urinalisa.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang, terdiri atas pemeriksaan radiologis, dan histopatologis. Secara umum pemeriksaan penunjang biasanya diperlukan pada kasus-kasus yang meragukan. Foto Polos abdomen Ultrasonografi. Computed Tomography Scanning (CT-Scan). Laparoscopy Histopatologi

Diagnosa Banding
Gastroenteritis dan limfadenitis mesenterialis. Penyakit ginekologik.

- Salpingitis akut. - Kehamilan ektopik. - Ruptura corpus luteum. - Mittelschmerz (pecahnya folikel graaf). - Torsi kista ovarium. - Kehamilan ektopik.

Penyakit traktus urinarius. - Kolik ureter. - Pielonefritis akut. Kelainan abdomen akut lain. Seperti : - kolesistis akut, - perforasi ulkus peptik, - pankreatitis akut, - divertikulitis meckel, - obstruksi usus dan - perforasi karsinoma kolon

Penatalaksanaan
Tatalaksana apendisitis pada kebanyakan kasus adalah apendektomi. Keterlambatan dalam tatalaksana dapat meningkatkan kejadian perforasi, terjadinya komplikasi.

Macam-macam Insisi untuk apendektomi

Komplikasi
Perforasi Komplikasi yang paling sering adalah perforasi appendicitis. Portoflebitis

Tromboflebitis septik pada sistem vena porta. Obstruksi usus Sebuah komplikasi yang kurang umum dari apendisitis adalah sumbatan atau obstruksi usus.

Trigger
Seorang pria umur 20 tahun, mahasiswa di sebuah Universitas Negri, datang ke UGD di suatu Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah 1 sejak 1 minggu yang lalu, mual dan muntah.

Anamnesis
Auto Anemnesa.
Biografis

Nama : Mir Umur : 20 Tahun Jenis kelamin : Pria Pekerjaan : Mahasiswa


Keluhan utama: Nyeri perut kanan bawah. Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang sadar, mengeluh nyeri dan tidak nyaman pada perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri awalnya dirasakan di uluhati kemudian berpindah dan menetap pada perut sebelah kanan bawah. Nyeri bertambah parah bila batuk dan bertambah ringan bila berbaring. Nyeri dirasakan bertambah parah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri disertai mual dan muntah sebanyak 2 kali. Panas badan (-). Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan penderita.

Riwayat penyakit dahulu

Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan penderita. Penyakit jantung (-), hipertensi (-), asma (-), diabetes melitus(-), alergi obat (-).
Riwayat penyakit keluarga.

Penderita mengatakan tidak ada keluarganya yang pernah mengalami hal sama.
Riwayat sosial.

Penderita adalah seorang mahasiswa.

Pemeriksaan Fisik

- Keadaan Umum (KU) : tampak kesakitan. - Kesadaran : Compos Mentis. - Vital Sign : didapatkan TD 110/70 mmHg. Nadi 120 kali/menit. RR(Respiration Rate) 28 kali/menit. Suhu aksilla 37,5C. - Status lokalis : Regio Abdomen - Inspeksi: Distensi (-) - Auskultasi: BU (+) N - Palpasi: Nyeri tekan Mc Burney, Rovsing Sign, Defans muskular lateral (+) - Perkusi: Timpani.

Pemeriksaan Labor

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya : - lekositosis (12.000). - netrofilia (74%).


Diagnosis causa

Appendisitis Akut.
Planing Diagnosis

Darah lengkap, USG Abdomen bawah.


Planning Terapi

Appendisektomi.

Kesimpulan
Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis. Organ ini sering sekali menimbulkan masalah kesehatan. Penegakan diagnosis sangat penting pada kasus tersebut, untuk dilakukannya tindak lanjut untuk menghIndari komplikasi yang akan terjadi. Jika terjadi komplikasi dapat mengancam nyawa seseorang.

Anda mungkin juga menyukai