Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbill alamin, puji syukur keadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Unsur Golongan
Alkali”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi berkat bimbingan
dari Bapak Guru sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terimakasih penulis haturkan kepada Ibu Reni Indarti, S.Pd M,Si sebagai guru mata pelajaran Kimia
yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, tidak lupa pula penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang terus memberikan do’a restu, dukungan baik meteri maupun spiritual dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran.
2. Teman-teman kelas yang telah berbagi suka maupun duka, atas kebersamaan dan persahabatan kalian sangat
memberikan arti kehidupan yang merupakan anugerah terindah.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah. Terutama kepada “google” yang
telah memberikan banyak informasi dan bahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah.
Akhir kata penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu kritik yang
bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan wawasan penulis dan
semoga makalah ini dapat berguna sebagai bacaan dan menambah ilmu pengetahuan pembaca.

Pagaralam, September 2014

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................... 0
DAFTAR ISI..................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Unsur-Unsur Gol. Alkali ............................................................................... 3
B. Sifat-Sifat Unsur Gol. Alkali ........................................................................ 3
C. Keberadaan Unsur Gol. Alkali ...................................................................... 4
D. Cara Pembuatan Unsur Gol. Alkali ............................................................... 4
E. Kegunaan Unsur Gol. Alkali ......................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
A. Unsur-Unsur Gol. Alkali ............................................................................. 6
B. Sifat-Sifat Unsur Gol. Alkali ...................................................................... 6
1. Sifat Fisik Unsur Gol. Alkali ........................................................................ 6
2. Sifat Kimia Unsur Gol. Alkali ...................................................................... 7
a. Reaksi Dengan Air ....................................................................................... 7
b. Reaksi Dengan Udara ................................................................................... 7
c. Reaksi Dengan Hidrogen ............................................................................. 8
d. Reaksi Dengan Halogen ............................................................................... 8
e. Reaksi Dengan Senyawa.............................................................................. 8
C. Keberadaan Unsur Gol. Alkali ................................................................... 8
D. Cara Membuat Unsur Gol. Alkali .............................................................. 9
1. Elektrolisis Litium......................................................................... 9
2. Elektrolisis Natrium ............................................10
3. Metode reduksi.....................................................11
E. Kegunaan Unsur Gol. Alkali........................................12
1. Logam alkali...................................................................12
2. Senyawa alkali............ .................................................. 12

BAB IV KESIMPULAN & SARAN


A. Kesimpulan............................................................ 13
B. Saran...................................................................... 13
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali ini menunjukkan
bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa.Alkali merupakan unsure logam yang sangat
reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Unsur pada golongan IA ini memiliki sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai
warna nyala yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.Semua unsur pada kelompok ini sangat
reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas,
unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi beraneka ragam.
Mereka ditemukan dalam bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif. Pembuatan alkali dapat
dilakukan dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan.
Logam alkali memiliki peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang
industri maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1. Unsur apa saja yang merupakan golongan alkali?
2. Bagaimana sifat fisik dan kimia unsur golongan alkali?
3. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan alkali?
4. Apa kegunaan unsur golongan alkali?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat, cara pembuatan, dan kegunaan unsur golongan
alkali.
2. Untuk memenuhi nilai ketuntasan dalam pembelajaran, dalam hal ini tugas harian.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Unsur-unsur Golongan Alkali


Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Namun, unsur Fransium merupakan unsur yang bersifat
radioaktif.
B. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Unsur Ini
mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur
logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat.
Beberapa sifat fisik unsur alkali adalah logam lunak, berwarna putih mengkilap, konduktor yang baik,
dan mempunyai Titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk garamnya. Beberapa sifat fisik logam
alkali:
Tabel 1. Sifat fisik logam alkali
Sifat fisik Li Na K Rb Cs
Titik Didih C0 1,342 883 759 88 671
Titik Leleh C0 180.5 97.7 63.3 9.33 28.4
Energi ionisasi 520.5 495.8 418.8 403 375.7
(Kj/mol)
Jari-jari ion 0.60 0.95 1.33 1.48 1.69
Konfigurasi 2.1 2.8.1 2.8.8.12.8.18.8. 2.8.18.18.8
elektron 1 .1
Keelektronegatifan 1.0 0.9 0.8 0.8 0.7
Kerapatan (g/cm3) 0.534 0.971 0.862 1.532 1.873
Selain sifat fisik, logam alkali memiliki beberapa sifat kimia antara lain, sangat reaktif, dapat
membentuk senyawa basa kuat, dan mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar).
Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut.
1. Reaksi dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida logam.
Reaksi: 2 M(s) + X2--> 2 MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang, sehingga Cs >
Rb > K > Na > Li

2. Reaksi dengan Hidrogen dan Nitrogen


Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang disebut
hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan pemanasan untuk melelehkan
logam alkali.
Reaksi: 2 M(s) + H2(g)-->2 MH(s)
Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yang membentuk litium nitrit (Li3N)
Reaksi: 6 Li(s) + N2(g) -->2 Li3N(s)
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam
1. Na, K terdapat dalam jumlah yang cukup banyak di air laut , kerak bumi, dan komponen dari tumbuh-
tumbuhan.
2. Li, Rb, Cs terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit di air laut dan kerak bumi.
3. Fr jarang ditemukan karena merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac dengan waktu paro 21 menit.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali
Reaksi pembuatan logam alkali dari senyawanya merupakan reaksi reduksi. Logam-logam alkali dapat
diperoleh dari elektrolisis leburan garam-garamnya. Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi
paling rendah dengan sumber utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl).
Pembuatan natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang
mengandung NaCl diuapkan sampai kering kemudian padatan yang gterbentuk dihancurkan untuk kemudian
dilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya pemanasan, NaCl dicampur dengan 11/2 bagian CaCl2 untuk
menurunkan suhu lebur hingga 580 °C.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya (sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l)  L+ + Cl–
Katode : L+ + e–  L
Anode : 2 Cl–  Cl2 + 2 e–
E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali
Beberapa kegunaan atau manfaat unsur golongan alkali antara lain:
1. NaCl : garam dapur ( garam meja ),pengawet makanan, bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3,logam Na
dan gas klorin
2. Na2CO3 : soda cuci, pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan rumah tangga, pembuat gelas, industri
kertas, sabun, deterjen, minuman botol.
3. NaHCO3 :soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-
obatan, bahan pembuat kue, sebagai larutan penyangga.
4. NaOCl :zat pengelantang untuk kain.
5. NaNO3 :pupuk, bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain.
6. Na2SO4 :garam glauber atau garam inggris, obat pencahar, zat pengering untuk senyawa organik.
7. KBr :digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif), pembuat plat fotografi
8. KIO3 :untuk campuran garam dapur
9. K2Cr2O7 :digunakan sebagai zat pengoksidasi

BAB III
PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Golongan Alkali
Nama “alkali” berasal dari bahasa Arab, al-qali,yang artinya “abu”,sebab para ilmuan Muslim pada abad
pertengahan mendapatkan garam-garam alkali dari abu tumbuhan laut yang dibakar. Dalam Sistem Periodik
Unsur, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA yaitu litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),
sesium (Cs) dan fransium (Fr) disebut logam alkali.
B. Sifat-sifat Unsur Golongan Alkali
Berdasarkan konfigurasi elektron diketahui semua unsur alkali memiliki 1 elektron yang terletak pada
kulit terluar. Persamaan ini menyebabkan unsur-unsur alkali memiliki sifat kimia yang mirip.
1. Sifat Fisik Unsur golongan Alkali
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat, kecuali sesium yang berbentuk cair. Padatan
logam alkali sangat lunak seperti sabun atau lilin sehingga dapat diiris menggunakan pisau. Hal ini disebabkan
karena logam alkali hanya memiliki satu elektron pada kulit terluarnya. Beberapa sifat fisik logam alkali seperti
yang tertera di bawah ini.
Tabel 2. Sifat fisik logam alkali

Sifat Litium Natrium Kalium Rubidium Sesium


Kereaktif
No. Atom 3 11 19 37 55
an logam alkali
Konfigurasi elektron [He] 2s1 [Ne] 3s1 [Ar] 4s1 [Kr] 5s1 [Xe] 6s1
berkaitan dengan
Jari-jari atom 1,34 1,54 1,96 2,16 2,35
elektron
Titik leleh 181 98 64 39 29
valensinya yang
Titik didih 1.336 881 766 694 679
berjumlah satu
Massa jenis 0,54 0,97 0,87 1,53 1,88 dan mudah lepas.
Energi ionisasi Kereaktifan itu
520 496 419 403 376
pertama bertambah makin
Energi ionisasi besarnya jari-jari
7.298 4.562 3.051 2.632 2.420
kedua logam alkali.
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 Jadi, dari litium
Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah biru Biru ke fransium
Potensial reduksi -3,04 -2,71 -2.92 -2,92 -2,92 makin reaktif.
Berdasarkan tabel di atas, dalam satu golongan jari-jari atom dan massa jenis logam alkali bertambah,
sedangkan titik didi, titik leleh, energi ionisasi, dan keelektronegatifan berkurang. Selain litium, potensial
reduksi alkali dari atas ke bawah cenderung bertambah (negatif). Litium merupakan unsur yang memiliki
potensial reduksi yang paling besar. Hal ini disebabkan volume atom litium sangat kecil sehingga terletak pada
periode kedua.
Warna nyala yang dihasilkan oleh suatu unsur disebut sprektum emisi. Spektrum emisi yang dihasilkan
berkaitan dengan model atom Neils Bohr. Ketika atom diberikan sejumlah energi, elektron-elektron yang
berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menuju kulit yang lebih tinggi dengan ringkat energi yang lebih
tinggi. Elektron yang tereksitasi dapat kembali keadaan dasar atau mengimisi dengan memancarkan sejumlah
energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang (λ) tertentu. Spektrum emisi terjadi
ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang dihasilkan setiap unsur
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Sifat Kimia Unsur golongan Alkali
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan lain. Hal ini
disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding
unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, kereaktifan logam alkali makin bertambah
seiring bertambahnya nomor atom.
a. Reaksi dengan Air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen dan logam
hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat. Makin kuat sifat logamnya basa
yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara
logam alkali dan air adalah sebaga berikut:
2M(s) + 2H2O(l) ―→ 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi dengan tenang dan sangat
lambat, Natrium dan
kalium bereaksi dengan keras dan cepat, sedangkan rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan
dapat menimbulkan ledakan.
b. Reaksi dengan Udara
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk menghindari hal ini,
biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau minyak tanah untuk menghindari terjadinya
kontak dengan udara.
Litium merupakan satu-satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini
disebabkan ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkanpun sangat kompak dengan
energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni berupa oksida logam.
Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4M + O2 ―→ 2L2O (L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung pada jumlah
oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium,
rubidium dan sesium selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g) ―→ Na2O2(s)
L(s) + O2(g) ―→ LO2(s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
c. Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida.
Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) ―→ 2LH(s) (L = logam alkali)
d. Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan reduktor kuat. Oleh
sebab itu reaksi yang terjadi antara
logam alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam
halida.
2L + X2 ―→ 2LX (L = logam alkali, X = halogen)
e. Reaksi dengan Senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar dalam aliran
hidrogen klorida.
2L + 2HCl ―→ LCl + H2
2L + 2NH3 ―→ LNH2 + H2 L = logam alkali
C. Keberadaan Unsur Golongan Alkali di Alam
Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa.
Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta).
Tabel 3. Kadar unsur-unsur alkali
Unsur Kadar ( bpj)
Li 65
Na 28.300
K 25.900
Rb 310
Cs 7
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali
yang paling sedikit dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21
menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh jika unsur natrium dan
kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk hidup. Pada tubuh manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan
K+ berperan dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH
darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan zat
esensial untuk pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak
daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada
mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur dengan alumunium.
D. Cara Pembuatan Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses elektrolisis.
Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu umumnya ditambahkan garam
halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam halidanya.
1. Elektrolisis Litium
Gambar 1. logam litium
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada suhu 100 oC
kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4. Campuran yang terbentuk dilarutkan ke
dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.
Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)
Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl sehingga diperoleh garam
LiCl.
Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2
Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun karena titik lebur
LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl dengan perbandingan volume 55% LiCl dan
45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang
terjadi pada proses elektrolisis Li adalah sebagai berikut
Katoda : Li+ + e ―→ Li
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak menuju katoda. Ketika
tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi menjadi padatan Li yang menempel pada
permukaan katoda. Padatan yang terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk
proses selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang kemudian direduksi
menjadi gas Cl2.
2. Elektrolisis Natrium
Gambar 2. Logam natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan CaCl2 menggunakan
proses downs cell. Penambahan CaCl2 bertujuan menurunkan titih leleh NaCl dari 801ºC menjadi 580 ºC.
Proses ini dilakukan dalam sel silinder meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama
proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan menempel pada
katoda, sedangkan ion Cl‾ memebntuk gas Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium
dari lelehan NaCl:
Peleburan NaCl ―→ Na+ + Cl‾
Katoda : Na+ + e ―→ Na
Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e
Reaksi elektrolisis: Na+ + Cl‾―→ Na + Cl2

3. Metode Reduksi
Gambar 3. logam kalium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena logam-logam yang
terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk
memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Gambar 4. logam sesium
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya
dengan natrium.
Na + LCl ―→ L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas yang keluar kemudian dipadatkan
dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang
maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi.
Gambar 5. logam rubidium

E. Kegunaan Unsur Golongan Alkali


1. Logam alkali
Logam alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut.
Karena mudah bereaksi dengan air atau O2 logam alkali bisa digunakan sebagai pengikat air atau O2 pada
pembuatan tabung vakum alat elektronik.
Logam alkali Na bisa digunakan sebagai lampu penerangan karena
mampu menembus kabut. Selain itu, Na bisa juga digunakan pada pembuatan TEL (ditambahkan pada bensin).
Logam alkali/ karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa digunakan sebagai medium pemindahan panas
pada reaktor nuklir.
2. Senyawa Alkali
Senyawa alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut.
 NaCl. Senyawa alkali NaCI bisa digunakan sebagai garam dapur dan pengawet makanan.
 NaOH. senyawa alkali NaOH bisa digunakan pada pembuatan sabun, kertas, dan tekstil.
Na2C03. Senyawa alkali Na2CO3 bisa digunakan sebaqai pembersih peralatan rumah tangga.
 NaHCO3. Senyawa alkali NaHC03 bisa digunakan sebagai bahan pembuat kue dan campuran pada minuman
yang menghasilkan C02.
 Na-Benzoat. Senyawa Na-benzoat bisa digunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
 Na-Glutamat. Senyawa alkali Na-glutamat bisa digunakan pada pembuatan penyedap rasa (vetsin).
 Na-Salisilat. Senyawa alkali Na-salisilat, dalam bidang farmasi, bisa digunakan sebagai obat penurun panas.
KCI. Senyawa alkali KCI, dalam bidang pertanian, bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
KOH. Senyawa alkali KOH bisa digunakan pada pembuatan sabun mandi.
 KCIO3. Senyawa alkali KC1O3 bisa digunakan sebagai bahan korek api dan zat peledak.
KIO3. Senyawa alkali KIO3 bisa digunakarl sebagai campuran garam dapur, yakni sebagaj sumber iodin.

BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

A. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bah wa Dalam sistim periodik
logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari:
lithium (Li), sodium (Na), potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam alkali
karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkaline). Logam Alkali
juga memiliki sifat-sifat fisika dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan
penghantar panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan air, sehingga
logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga memiliki kelimpahan di alam yang
berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk logam alkali, dan reduksi
untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali memiliki benyak peran dalam kehidupan sehari-hari, baik
dibidang industri maupun di laboraratorium sebagai ilmu pengetahuan.
B. SARAN
1. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang dapat
diperoleh dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
Pengaruh ,sifat2 reaksi kimia reaksi fisika akibat

Anda mungkin juga menyukai