Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KEBUTUHAN NUTRISI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : NISDARWATI WAU (19.081.111.004)
DOSEN PENGAMPUH : SELLI DOSRIANI SITOMPUL M,Kes

UNIVERSITAS DARMA AGUNG


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
MEDAN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat yang
diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyusun makalah ini.
Penyusunan makalah ini atas dasar tugas mata kuliah “Praktek Keterampilan
Keperawatan” dengan materi “KEBUTUHAN NUTRISI” untuk melengkapi materi
berikutnya. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang
telah membantu saya dalam menyusun makalah ini. Mohon maaf saya sampaikan apabila
terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena saya masih dalam tahap belajar.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sebagai referensi untuk menambah
wawasan kita. Saya sadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan, maka
dari itu saya mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Terimakasih

Medan, 13 Juni 2020

Penulis
A. Konsep Kebutuhan Nutrisi

1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi merupakan suatu ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya sehingga membentuk suatu energi didalam tubuh. Nutrisi juga merupakan
proses pemasukan dan pengelolaan zat makanan ke dalam tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh.

2. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


a. Saluran Pencernaan
 Mulut:
 Makanan mengalami proses mekanik melalui pengunyahan= hancur dan rata.
 Dibantu oleh enzym amilase; memecahkan amilium menjadi maltosa.
 Proses mengunyah: Kegiatan koordinasi antara: Lidah, gigi, dan otot-otot
pengunyah.
 Terdapat kelenjar saliva:
- Mencerna HA khususnya amilase,
- Melicinkan bolus sehingga mudah ditelan,
- Menetralkan serta mengencerkan bolus.
 Kelenjar saliva terdiri atas:
- Kelenjar parotis-penghasil saliva terbesar-letaknya kiri dan kanan bagian
depan agak kebawah.
- Kelenjar submandibularis-penghasil saliva nomor 2-letaknya dibawah sisi
tulang rahang.
- Kelenjar sublingualis-penghasil saliva terkecil-letaknya dibawah lidah.
- Dalam proses sekresi, saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor: Mekanis
(Adanya benda-bolus dalam Mulut), Psikis (Mencium atau ingat makanan
yang enak), Kimiawi (Terasa asam dan asin).
 Faring dan Esofagus
 Faring:
- Letaknya dibelakang hidung, mulut, dan laring.
- Berbentuk kerucut, dengan bagian terlebar dibagian atas hingga vertebra
servikal ke 6.
- Langsung berhubungan dengan esofagus.
- Memiliki otot; panjangnya ± 20-25 cm.
- Letak: dibelakang trakea, didepan tulang punggung, kemudian masuk
melalui thoraks menembus diagfragma yang berhubungan langsung
dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.
 Esofagus:
- Fungsi: menghantarkan makanan dari faring menuju lambung
- Berbentuk seperti silinder yang berongga.
- Panjang ± 2 cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter.
- Dalam keadaan normal sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada
makanan yang masuk ke dalam lambung.
- Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik sisi ke organ bagian
atas, yaitu esofagus.
- Proses penghancuran makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu
lingkaran serabut otot didepan makanan mengendor dan yang dibelakang
makanan berkontraksi.
 Lambung
- Saluran pencernaa yang terdiri atas: Bagian atas (Fundus), bagian utama , dan
bagian bawah berbentuk horizontal (atrium pilorus).
- Berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardiak, dan
dengan duedenum melalui orifisium pilorik.
- Letak dibawah diafragma dan didepan pankreas, sedangkan limpa pada
sebelah kiri fundus.
- Lama makanan dilambung: 2-6 jam getah lambung – mengasamkan makanan,
sebagai antiseptik dan desinfektan.
- Terdapat beberapa enzim:
o Pepsin dihasilkan oleh pepsinogen: berfungsi mengubah makanan menjadi
bahan yang lebih mudah.
o Renin berfungsi membekukan susu atau membentuk kasein dari
kalsinogen yang dapat larut
- Fungsi
a. Motorik: adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan.
b. Sekresi: adalah
o Mensekresi pepsin dan HCL yang akan protein menjadi pepton.
o Amilase memecah amilium menjadi maltosa.
o Lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol membentuk
sekresi gastrin.
o Mensekresi faktor intrinsik yang memungkinkan absorpsi vitamin B12
yaitu di ileum.
o Mensekresi mukus yang bersifat protektif.
 Usus halus
- Tabung berlipat-lipat
- Panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup, ± 6 m bila sudah meninggal (akibat
relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya).
- Letak, didaerah umbilikus dan dikelilingi usus besar.
- Terdiri atas 3 bagian:
- Duedenum dengan panjang ± 25 cm
- Jejenum dengan panjang ± 2 m
- Ileum panjangnya ± 1 m atau 3/5 akhir dari usus.
- Lapisan dinding dalam usus halus mengandung ± 4-5 juta vili yang
membentuk mukosa menyerupai beludru.
- Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang menyerupai jari-jari disebut
mikrovili, Vili, mikrovili dan valvula menambah luasnya permukaan sekresi
dan absorpsi, serta menghalangi agar isinya tidak terlalu cepat berjalan,
sehingga absorpsi lebih banyak terjadi.
- Pada dinding usus halus khususnya mukosa: terdapat beberapa nodula jaringan
limfa yang disebut kelenjar soliter (20-30 kelenjar); fungsinya sebagai
Perlindungan terhadap injeksi.
- Fungsi usus halus:
o Mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung
o Sebagai tempat pengabsorpsian makanan yakni pada duedenum, juga
absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin A,D,E, dan K, empedu dan
asam folat.
 Usus besar disebut juga sebagai kolon:
- Sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik atau ileosaekal;
tempat lewatnya makanan.
- Panjang ±1,5 m
- Kolon terbagi atas; acendes, tranversum, desenden, sigmoid dan berakhir
direktum yang panjangnya ± 10 cm dari usus besar dimulai dari kolon
sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Tempat kolon asendan membantuk
belokan tajam diabdomen atas bagian kanan disebut fleksus hepatis, tempat
belokan transversum membentuk belokan tajam di abdomen bagian kiri
disebut fleksus lienalis.
- Fungsi utama usus besar: Mengabsorpsi air ±90%, elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.
- Kapasitas air ± 5000 cc/hari
- Terdapat flora yang berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B,
pembusukan sisa-sisa makanan.

b. Organ Asesoris
1. Hati
 Kelenjar terbesar didalam tubuh
 Terletak dibagian teratas dalam rongga abdomen, disebelah kanan dibawah
diafragma.
 Berat ± 1500 grm
 Terdiri atas 2 lobus yaitu: lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh ligamen
falsiformis.
 Lobus kanan bagian belakang:
- Terdapat kantong empedu
- Sel-sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing dalam
darah.
Fungsi Hati
 Menghasilkan cairan empedu
 Fagositosis bakteri dan benda asing
 Memproduksi sel darah merah
 Menyimpan glikogen.
2. Kantong Empedu
 Berbentuk kantong
 Letak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai
pinggiran depan dengan panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm3
 Terdiri dari: Fundus, leher, dan 3 pembungkus yaitu:peritoneal, sebelah tengah
jaringan otot tidak bergaris, dan membran mukosa.
Fungsi Kantong Empedu
 Tempat menyimpan cairan empedu
 Memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai pH optimun
enzim-enzim pada usus halus.
 Mengemulsi garam-garam empedu
 Mengemulsi garam-garam empedu
 Mengemulsi lemak
 Mengekskresi zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh.
 Memberi warna pada feses yaitu kuning kehijauan (dihasilkan oleh pigmen
empedu, lemak, kolesterol, pigmen, fosfilipid, dan sedikit protein).
3. Pankreas
 Panjang ± 15 cm
 Terdiri dari 3 bagian:
- Bagian kepala pankreas yang paling lebar
- Badan pankreas yang letaknya dibelakang lambung dan didepan vertebra
lumbalis pertama.
- Bagian ekor pankreas yang merupakan bagian runcing disebelah kiri dan
menyentuh limpa.
Fungsi Pankreas
 Fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim dan elektrolit.
 Fungsi endokrin yang tersebar di antara alveoli pankreas.

3. Pengertian Nutrien
a. Pengertian nutrien adalah sejenis zat organik dan an organik yang terdapat dalam
makanan & dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
b. Fungsi Nutrien
Fungsi Utama (Suitor dan Hunter)
1. Memberi energi bagi aktivitas tubuh
2. Membentuk struktur kerangka dan jaringan
3. Mengatur berbagai proses kimia didalam tubuh.
4. Menyediakan energi untuk pergerakan tubuh.
5. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh (tulang dan otot).
6. Mengatur proses tubuh.
7. Membentuk dan memelihara jaringan tubuh
8. Sebagai sumber tenaga
9. Melindungi tubuh dari serangan penyakit.
c. Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai kalori”
kalori= energi yang digunakan untuk pembakaran. Jumlah kalori yang dihasilkan
nutrien (Suiter dan Hunter, 1980):
 1 g karbohidrat dan protein=4 kkal
 1 g lemak=9 kkal
Rata-rata pemasukan energi (Guyton, 1980):
 45% energi dari karbohidrat
 40% energi dari lemak
 15% energi dari protein
d. Zat Nutrien Esensial
Fungsi zat nutrisi bagi tubuh

Zat Nutrisi Fungsi Bagi Tubuh

Air Penting untuk kelangsungan proses-


proses dalam tubuh.

Karbohidrat Sumber energi

Protein Penting untuk pertumbuhan dan


pengganti jaringan, juga dimanfaatkan
sebagai sumber energi

Lemak Sebagai sumber energi

Vitamin Mengatur proses dalam tubuh

 Zat Nutrien Esensial


1. Air
Penting untuk kelangsungan proses-proses dalam tubuh.
60-70% dari BB dewasa
80% dari BB bayi (Potter dan Perry, 1992).
Kehilangan: keringat, urine, dan pernafasan.
 Sebagai komponen penyusun sel yang utama.
 Menyalurkan zat-zat makanan menuju sel.
Cairan yang masuk harus seimbang dengan cairan yang keluar.

Peranan air:
- Sebagai komponen penyusun sel yang utama.
- Menyalurkan zat-zat makanan menuju sel.

Fungsi Air Bagi Tubuh : Membantu proses atau reaksi kimia didalam tubuh

2. Karbohidrat
Merupakan kelompok nutrien dalam susunan makanan. Fungsinya sebagai sumber
energi bagi tubuh. Mengandung unsur : Karbon, Hidrogen, dan Oksigen melalui
fotosintesis.
Jenis KH berdasarkan ukuran molekul :
a. Monosakarida : 6 atom karbon, rumusnya C6H12O6
- Glukosa (Dekstrosa) : sayuran dan buah-buahan.
- Fruktosa (Laevulosa) : Buah-buahan dan madu
- Galaktosa : Senyawa laktosa dipecah dalam pencernaan
b. Disakarida : mempunyai rumus C12H22O11.
Golongan Disakarida meliputi : Sukrosa, Laktosa, Maltosa.
Sifat disakarida meliputi :
- Tampilan dan kelarutan : Warna putih, berbentuk kristal dan larut dalam
air.
- Rasa manis
- Hidrolisis : Menghasilkan produk berupa campuran glukosa dan fruktosa
- Pengaruh panas
- Sifat mereduksi
c. Polisakarida : Meliputi pati, glikogen, selulosa, pektin, agar, dan aiginate.

Fungsi KH dalam susunan makanan :

a. Sebagai sumber energi : Utama bagi otak dan saraf.


b. Sebagai penghasil lemak

Sumber KH : Gandum, beras, jagung, gula murni, sayuran, buah-buahan, susu.


KH hewani berbentuk glikogen.

Metabolisme KH → 3 proses :

a. Glikogenolisis, yaitu perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa,


karbondioksida dan air.
b. Glikogenesis yaitu perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen.
c. Glikoneogenesis yaitu perubahan dari asam amino dan gliserol dan menjadi
glukosa.

Masalah yang timbul kekurangan KH

a. Marasmus atau tulang terbalut kulit merupakan akibat dari tidak tersedianya
pangan yang lama dan penyapihan yang terlalu dini.
Tandanya :
- Wajah seperti orang tua,
- Lemak bawah kulit tidak ada,
- Otot lengan sangat kecil,
- Berat badan sangat rendah,
- Rambut normal,
- Berat badan 10%< BB standar atau ideal.
b. Obesitas dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan:
- Angka harapan hidup
- Munculnya berbagai penyakit seperti :
TD tinggi, Jantung koroner, Penyempitan pembuluh darah, DM pada usia
pertengahan.
Faktor-faktor penyebab obesitas:
 Keturunan : lebih disebabkan oleh kebiasaan makan.
 Kurang kegiatan fisik pada orang tidak aktif.
 Kebiasaan makan.
 Faktor psikologis.
 Faktor endokrin.
3. Protein
 Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makhluk
hidup.
 Kandungan unsur : karbon, hidrogen, oksigen. Juga nirogen, belerang dan
fosfat.
 Sifatnya :
- Memiliki banyak struktur dan substansinya di tentukan oleh struktur
tersebut
- Tidak mudah larut dan tidak mudah terpengaruh oleh asam basa, basa, dan
suhu yang tidak terlalu tinggi.
- Denaturisasi : mengubah sifat protein menjadi sukar larut dan mengental
(koagulasi)
 Cara protein mengalami proses koagulasi
 Pemanasan : masak telur (Putih dan kuning mengnal)
 Pemberian asam
 Pemberian enzim, renin
 Perlakuan mekanis
 Penambahan garam.
 Fungsi protein
 Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
 Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan beberapa hormon
 Untuk keseimbangan cairan dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid,
keseimbangan asam.
 Berperan sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan
dalam bentuk genes.
 Sumber energi; kelebihan protein dapat digunakan sebagai sumber energi
disamping karbohidrat dan lemak.
 Setiap 1 gr protein menyediakan 17 kj (4 kkal)
 Jenis asam amino esensial dan non esensial
a. Asam amino esensial : isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilanin, teonin,
triptofan, valin, histidin (penting untuk anak-anak)
b. Asam amino non esensial : alanin, arginin, aspargin, asam aspartat, sistein,
asam glutamat, glisin, prolin, serin, tirosin.
 Berdasarkan susunan kimia, protein di bagi 3 gol.
a. Protein sederhana (Mis albumin dan globulin→tidak berikatan dengan zat
lain)
b. Protein bersenyawa, dapat membentuk ikatan dengan zat lain (glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein)
c. Turunan atau derivat dari protein adalah albuminosa, pepton dan gelatin.
 Kebutuhan protein
a. Berdasarkan laju pertumbuhan dan BB
b. Dewasa : ± 1 g/kg BB
c. Peningkatan selama periode pertumbuhan
 Pertumbuhan bayi ; 3 gr/ kg BB
 Anak usia 5-6 thn ± 2 gr/ kg BB
 Remaja-Lansia 1,25-1,75 gr/ kg BB
 Wanita hamil ditambah 10 gr/hari
 Ibu menyusui ditambah 20 gr/hr
 Kondisi habis sakit
 Menjalani operasi
Dalam lambung dikeluarkan pepsin→ubah prottein menjadi albuminosa dan pepton.
Di usus halus di ubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari
pankreas. Asam amino yang tidak digunakan ditransport kembali oleh darah ke hati
kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya→terpecah 2 macam : Asam
Organik→sebagai sumber energi dan amoniak (NH3)→dibuang melalui ginjal.
 Masalah dan defisiensi
a. Kwashiorkor
- Berkaitan dengan keterlambatan penyapihan
- Kurangnya asupan protein
 Tanda-tanda kwashiorkor
 Rambut tipis, pirang dan mudah patah
 Tidak mau makan
 Anemia ringan
 BB menurun
 Lengan atas menurun
 Hati membesar
 Flacky paint dermatoris
 Edema pada tungkai
4. Lemak
 Mengandung unsur : Karbon, Hidrogen, dan Oksigen
 Merupakan ester dari gliserol dan asam lemak
 Gliserol alkohol trihidrat; mempunyai 3 gugus hidroksil-OH
 Asam lemak rumusnya : R.COOH
o R menunjukkan rantai hidrokarbon
o Settiap gugus- OH gliserol bereaksi dengan – COOH / asam lemak
membentuk lemak
 Lemak tersusun atas satu molekul gliserol & 2 atau lebih molekul yang
berbeda yang disebut→trigleserida. Cerna dilambunng dengan bantuan
enzym lipase.
 Jenis-jenis lemak
a. Asam lemak jenuh: rantai hoidrokarbon yang jenuh hidrogen. Terdiri dari:
asam butirat, asam palmitat, asam steartat.
b. Asam lemak tak jenuh: rantai hidrokarbon yang tidak jenuh hidrogen.
Terdiri dari: asam oleat, asam linoleat.
 Sifat lemak & minyak
a. Kelarutan : tidak larut dalam air.
b. Pengaruh panas : terdapat 3 perubahan titik suhu; titik cair, titik asap, titik
nyala.
c. Plastisitas : muncul karena lemak merupakan campuran trigliserida.
d. Ketengikan : rusaknya lemak & minyak; ketengikan terjadi karena 2 proses
yaitu: oksidasi & hidrolis
e. Saponifikasi : muncul saat trigliserida bereaksi dengan alkali membentuk
sabun dan gliserol.
 Fungsi lemak
a. Sumber energi: 1 g lemak dalam peristiwa oksidasi akan menyediakan 38
kj / atau memberi kalori (9 kkal).
b. Pembentukan jaringan adiposa. Ada 3 fungsi :
o Menyusun cadangan energi
o Mencegah kehilangan panas
o Melindungi ginjal dari kerusakan
c. Sumber asam lemak esensial
d. Penyerapan vitamin larut-lemak : Vit A, D, E dan K sehingga dapat
diserap oleh dinding usus.
 Sumber lemak dalam diet
a. Daging
b. Ikan
c. Mentega
d. Susu
e. Margarine
5. Vitamin
a. Jenis-jenis vitamin
1.1 Vitamin larut dalam lemak A, D, E, & K (Vit A & D disimpan dalam hati)
- Vit A (Retinol)→ Vit, anti infeksi.
 Sumber : Hati, Wortel, Mentega, Susu, dan Magrarin.
 Fungsi :
o Mendukung pertumbuhan dan metabolisme sel-sel tubuh
o Membantu pembentukan redopsin yt pigmen yang terdapat dalam
retina.
o Memelihara kesehatan jaringan permukaan, terutama membran
selaput lendir yang berair seperti kornea dan saluran pernapasan.
o Mendukung pertumbuhan tulang yang baru serta memiliki sifat anti
kanker (Jhon Gibson, 2003)
 Defisiensi vit A→ Xeropthalmia
o Kebutaan
o Kesehatan kulit terganggu
o Daya tahan tubuh menurun
- Vit D (Kolekalsiferol)
 Sumber: Minyak ikan, Hati, Telur, Mentega, Keju dan susu, Sinar
matahari (Tergantung lamanya kontak)
 Jenis
o Kolekalsiferol (Vit D3)→ terbentuk dibawah kulit karena sinar
matarari.
o Ergokalsiferol (Vit D2)→ dari iradiasa ultraviolet pada
ergosterol.
 Fungsi
o Pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi
o Membantu absorpsi kalsium dari usus dan penyerapan kalsium
dan fosfort oleh tulang dan gigi
 Defisiensi
o Rakhitis
o Gangguan absorbsi kalsium
o Kelemahan dan pelunakan tulang
o Osteomalacia ditandai: pelunakan tulang
 Kebutuhan
o Anak balita,
o Bumil
o Busui
o Individu yang jarang kena sinar matahari→10 mg Vit.D/hr
- Vit E (Vit. Anti Kemandulan)
 Sumber: biji gandum, sayuran hijau, dll
 Fungsi: membantu memelihara struktur sel, membantu
pembentukan sel darah merah.
 Kebutuhan: 15 IU/hr
 Defisiensi: Kemandulan
- Vit K
 Sumber: sayuran hijau, hati, kacang kedelai. Didalam tubuh
vitamin ini disintesis oleh bakteri didalam kolom.
 Fungsi: membantu pembentukan protombin dalam hati. Berperan
dalam proses pembekuan darah.

1.2 . Vitamin larut dalam air (Vit C&B Kompleks)


- Vitamin B
a. Vitamin B1 (Tiamin)
 Sumber : Biji-bijian, daging, buncis, kacang-kacangan, susu dan roti
tawar. Terhambatnya oksidasi glukosa dalam tubuh. Bila glukosa
terhenti, akan terjadi peningkatan asam piruvat dalam darah yang
dapat mengakibatkan:
o Kelemahan
o Jantung berdebar gejala utama
o Penyakit beri-beri
o Degenertif saraf.

b. Vit B2 (Riboflafin)
 Sumber: keju dan hati, ginjal, telur, susu, daging, kentang dan sayuran
hijau.
 Fungsi: untuk membentuk bagian sistem imun yang penting bagi
oksidasi glukosa, pelepasan energi dalam sel.
 Defisiensi: mempengaruhi mata, bibir, dan lidah.
 Gejala: pecah-pecah pada sudut bibir, bengkak serta kemerahan pada
lidah.
 Kebutuhan: - Pria dewasa: 1.6 mg/hr, - Wanita dewasa: 1.3mg/hr

c.Vit B3 (Niacin)
 Sumber : daging tanpa lemak, hati, ikan, kacang, biji-an, dan telur.
 Fungsi: metabolisme KH, lemak, protein, dan komponen enzim.
d.Vit B6 (Pyridoksin)
 Sumber: Biji-bijian, sayuran, daging, dan pisang
 Fungsi: membantu kesehatan gusi dan gigi, pembentukan sel darah
merah, metabolism KH, lemak dan protein.
e. Vit B12 (Cyanocabalamin)
 Sumber: hati, susu, daging tanpa lemak, ikan dan kerang ikan.
 Fungsi: metabolisme protein, membantu pembentukan sel darah
merah, kesehatan jaringan, mencegah anemia.
f. Asam Nikotinat (Niasin)
 Sumber: daging, ikan, keju, sayuran, kacang-kacangan, serealia, susu,
tahu kentang, dan bir.
 Fungsi: untuk membentuk bagian sistem imun yang penting bagi
oksidasi glukosa, pelepasan energi dalam sel.
 Defisiensi: pelegra
 Gejala: diare, radang kulit, kulit bersisik, demensia.
 Kebutuhan: - Pria dewasa; 18 mg ekuivalen, - Wanita dewasa; 15 mg
ekuivalen, - Selama hamil 18 mg ekivalenss.
g. Vitamin C (Asam Askorbut)
 Sumber: sayuran dan buah-buahan segar, susu.
 Fungsi: mendukung pembentukan semua jaringan tubuh jaringan ikat,
membanttu absorpsi zat besi dalam usus halus.
 Defisiensi: skorbut (scurvy)
 Ciri-ciri defisiensi: Anemia akibat kegagalan absorpsi zat besi
ketidakmampuan membentuk sel-sel darah merah.
 Gejala utama: memar, perdarahan spontan dibawah kulit, gusi jadi
hitam sperti spons, luka, retak, lama sembuh.
 Kebutuhan: 10 mg/hr untuk mencegah dan mengobati. Dianjurkan 30
mg/hr, 60 mg/hr untuk wanita hamil
6. Mineral
 4% dari berat tubuh terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen,
yang dibutuhkan oleh tubuh.
 Sumber: bentuk garam organik seperti: natrium klorida, sulfur, fosfor.
 Unsur mineral yang dibutuhkan oleh tubuh:
a. Kalsium
 Sumber: sayur-sayuran dan buah-buahan kalsium yang paling penting
dalam makanan : susu, roti, sereallia dan keju.
 Dalam tubuh kalsium terdapat pada tulang dan gigi, 99% dibutuhkan
untuk :
- Oksidasi tulang dan gigi
- Kontraksi jantung
- Transmisi impuls pertemuan neuromuskular
 Defisiensi : penyakit rhakitis pada anak-anak, osteomalasia pada
dewasa.
 Jumlah kalsium yang dianjurkan:
Anak-anak :
- 0-6 Tahun = 600
- 9-14 Tahun = 700
- 15-17 Tahun = 600
- Dewasa = 500
- Wanita trimester 3 dan menyusui = 1.200
b. Zat Besi
 Sumber utama : Hati dan ginjal, selain itu: puding hitam, cokelat, telur,
kerang bumbu kari. 4 g zat besi terdapat dalam Hb→pigmen merah. Hb
bertanggung jawab dalam transport oksigen dari paru-paru ke seluruh
jaringan tubuh.
 Umur sel darah merah 120 hari
 Defisiensi : Anemia
c. Natrium dan Klorin
 Terdapat dalam bentuk: Ion dan cairan disekitar sel tubuh dibutuhkan:
Untuk pengaturan air dalam tubuh.
 Natrium dikonsumsi: dalam bentuk garam dapur (natrium klorida)
 Kebutuhan natrium : ± 4 gr/hr
 Asupan rata-rata: 5-20 gr
 Ginjal mengatur dan mengontrol kadar ion narium dan klorin dalam
jaringan.
d. Fosfor
 Sumber: susu, telur, daging, dan hati.
 Penting untuk: penyusunan tulang serta gigi dan pelepasan energi
 Fungsi utamanya: menghasilkan energi bagi otot dalam bentuk ATP
 Keratin fosfat: berperan dalam struktur tulang dan pengontrol pH
tubuh.
e. Iodin
 Sumber: ikan laut, rumput laut, sereallia, sayuran dan susu
 Dibutuhkan oleh: kelenjar tyroid untuk pembentukan tiroksin hormon
yang berperan dalam mengatur kecepatan oksidasi nutrien dalam sel
tubuh.
 Defisiensi: penyakit goiter.
4. Menilai Kesehatan Gizi Masyarakat
a. Penilaian tidak langsung
Di gunkan untuk mengevaluasi status gizi masyarakat dengan menggunakan data
statistik vital, data persediaan pangan, pemantaun BB kelompok balita.
 Data statistik vital
- Morbiditas (angka kesakitan) : jumlah penderita sakit pada satu periode
tertentu per 1000 orang penduduk. Untuk kelompok bayi dan balita,
merupakan indikator kesehatan gizi.
- Mortalitas (angka kematian) : jumlah kematian dalam jangka waktu tertentu
dalam satu tahun untuk kelompok bayi dan balita, merupakan indikator
kesehatan gizi masyarakat.
- Berat bayi lahir rendah, berat bayi ketika lahir 2500 gram atau lebih di
kategorikan sebagai berat lahir normal. Bayi dengan BBL < 2500 gram dan
prematur akan beresiko mengalami kematian.
 Data persediaan bahan makanan
Bersifat kualitatif atau kuantitatif. Kondisi persediaan bahan makanan di suatu
daerah. Data persedian bahan makanan bagi masyarakat di suatu daerah dapat di
jadikan parameter untuk menilai kondisi kesehatan gizi masyarakat di daerah
tersebut.
 Memantau pertumbuhan berat badan balita
Untuk memantau gizi masyarakat jangka panjang → kelompok usia yang paling
sensitif terhadap perubahan kondisi gizi masyarakat → di pantau lewat KMS.
b. Penilaian langsung
Melalui beberapa cara :
 Survei gizi lengkap :
Tujuan : untuk mengetahui kondisi gizi masyarakat secara keseluruhan data
yang di kumpulkan :
- Kondisi penyediaan pangan
- Kondisi sosial budaya dan ekonomi secara garis besar
- Kondisi demografi
- Kondisi kesehatan masyarakat
- Kondisi bahan makanan yang di konsumsi aspek kandungan nilai gizi
- Kondisi kesehatan gizi
 Survei gizi parsi :
Ditujukan untuk mengetahui aspek-aspek tertentu dari seluruh taraf hidup. Di
batasi hanya pada konsumsi makanan
 Survei gizi khusus :
- Termasuk kedalam survei gizi parsial
- Guna mengumpulkan data yang berkaitan dengan defisiensi zat gizi
tertentu (mis : defisiensi vitamin A, Iodium dll).
5. Konsep dasar energi
a. Nilai energi
Sumber energi yang utam bagi bumi adalah matahari, satuan untuk energi adalah
Joule → terlalu kecil keperluan gizi praktis di gunakan satuan kilo joule → di ganti
dengan kilo kalori (kkl) > 1 kkl = 4,19 kj.
 nilai energi nutrien : 4 golongan nutrien
karbohidrat : 1 gr menghasilkan 16 kj (3,75 k kal)
lemak : 1gr menghasilkan 38 kj (9 k kal)
protein : 1 gr menghasilkan 47 kj (4 k kal)
alkohol : 1 gr menghasilkan 29 kj (7 k kal)
 nilai energi pangan :
bergantung pada jumlah karbohidrat, lemak dan protein : yang terdapat dalam
makanan.
1 butir telur beratnya 50 gr → 306 kj (50 /100 × 612)
1 gelas susu beratnya 200 gr → 554 kj (200/100 × 612)
 ada dua cara untuk menentukan nilai energi pangan yaitu :
- cara pertama : bila komposisi pangannya diketahui maka energinya dapat
di hitung.
- Cara kedua : bila sejumlah pangan di letakkan bersama oksigen dan di
bakar, panas yang di hasilkan dari pembakran tersebut merupakn ukuran
nilai energinya.

Penggunaan energi oleh tubuh :

1. Untuk keperluan metabolisme basal tubuh


2. Untuk mempertahankan proses dasar dalam tubuh dan untuk kegiatan fisik.

Metabolisme tubuh (BMR) atau laju metabolisme basal

Adalah rata-rata metabolisme makanan dalam tubuh untuk kebutuhan energi individu pada
saat bangun dan istrahat. Di ukur pada saat berbaring santai, tenang serta hangat di lakukan
sedikitnya 12 jam setalah makan. Reaksi tersebut meliputi :

1. Anabolik (penyusunan)
2. Katabolik (penguraian)

Energi yang di hasilkan dari proses tersebut di butuhkan untuk :

1. Aktivitas otot untuk melakukan aktivitas seperti berjalan atau meloncat.


2. Sekresi kelenjar, seperti kelenjar keringat dan kelenjar saliva
3. Mempertahankan membran potensial saraf dan serabut otot
4. Sintesis zat-zat dalam tubuh
5. Absorpsi makanan di saluran pencernaan

6. Metabolisme

Metabolisme basal merupakan energi yang di butuhkan seseorang dalam keadaan istrahat dan
nilainya disebut BMR. BMR dapat di ukur dengan meniupkan nafas kedalam alat khusus
yang memantau penghirupan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida secara normal.

Faktor yang mempengaruhi BMR

1. ukuran tubuh : TB dan BB


2. usia 0-10 tahun : BMR bertambah dengan cepat setalah 20 tahun lebih konstan
3. aktifitas kelenjar tiroid
4. keadaan hamil : konsumsi O2 untuk pertumbuhan janin
5. keadaan gizi : gizi buruk > di banding dengan individu sehat
6. suhu tubuh : pe↑an 1̊ C me↑ BMR 14%
7. suhu lingkungan dingin meningkat kan metabolisme → menyesuaikan diri
8. keadaan stress dan ketegangan → produksi katekolamin → metabolisme
9. jenis kelamin : laki-laki = 1,0 k kal / kg BB/jam, wanita = 0,9 k kal/kg BB/jam.

Kebutuhan energi tergantung pada :

1. usia
2. ukuran tubuh
3. kegiatan
4. jenis kelamin
5. pertumbuhan
6. iklim
7. status kesehatan
8. istrahat dan tidur
9. makanan dan aktivitas

Jenis-Jenis Metabolisme :

1. metabolisme KH
2. metabolisme lemak
3. metabolisme protein

7. Macam- Macam Diet


a. Diet ibu hamil
- Trimester 1
- Trimester 2 penugasan
- Trimester 3
b. Diet ibu menyusui
- 0-6 bulan
- 7-12 bulan penugasan
- 13-24 bulan

8. Masalah kebutuhan Nutrisi


1. Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
puasa atau resiko penurunan berat badan akibat ketidak cukupan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
2. Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mepunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebihan yang disebabkan karena perubahan pola makandan penurunan fungsi
pengecapan dan penciuman
3. Obesitas merupakan masalah peningkatan BB mencapai lebih dari 20% berat badan
ideal.
4. Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
5. Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang di tandai dengan
adanya gangguan metabolisme KH akibat kekurangan insulin atau penggunaan KH
secara berlebihan
6. Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi, seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan
kalsium, natrium, gaya hidup berlebihan.
7. Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya pe↑ kolesterol darah dan merokok.
8. Kanker merupakan penggunaan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian yang berlebihan.
9. Anoreksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi

1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
Konsep Asuhan keperawatan
I. Pengkajian
Metode pengkajian ABCD
a. A (Antropometri)
1. Berat badan
2. Tinggi badan
3. Berat badan ideal (tinggi badan – 100) kira-kira 10%
BB( Kg)
4. BMI (body massa index) :
TB× TB( M )
5. Lingkar pergelangan tangan
6. Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Nilai normal pria : 28,3 cm
7. Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal wanita : 16,5-18 cm
Nilai normal pria : 12,5-16,5 cm
b. B (Biokimia)
1. Albumin (N : 4-5,5 mg/100 ml)
2. Transfering (N :170-25 Mg/100ml)
3. Hb (N : 12 mg%)
4. BUN (N : 10-20 mg/100 ml)
5. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N : laki-laki : 0,6-1,3 mg/100ml, wanita : 0,5-
1,0mg/100ml).
c. C (Clinikal)
1. Keadaan fisik : apatis, lesu
2. Berat badan : obesitas, kurus (underweight)
3. Otot : flaksia atau lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
4. Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, parestbesia, refleks menurun.
5. Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran lifer.
6. Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali permenit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
7. Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah atau patah-patah
8. Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak, disubkutan tidak ada
9. Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
10. Gusi : perdarahan, peradangan.
11. Lidah : edema, hiperemis.
12. Gigi : caries, nyeri, dan kotor
13. Mata : konjungtiva, pucat, kering, exsoltamus, tanda-tanda infeksi.
14. Kuku : muda patah
d. D (Diet)
1. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya
4. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan
demam
5. Adakah toleransi makanan dan minuman tertentu.

II. Diagnosa keperawatan


1. Ketidakseimbangan Nurisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Ketidakseimbangan Nutrisi : Lebih dari Kebutuhan Tubuh

III. Intervensi keperawatan

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


1 Nutrisi, Ketidakseimbangan: NOC: NIC :
Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh. Setelah di lakukan - Mengkaji status
tindakan keperawatan nutrisi pasien
Definisi: kepada pasien, pasien meliputi ABCD
Asupan nutrisi tidak diharapkan sudah - Mengukur TTV,
mencukupi untuk memenuhi mampu memenuhi sensorik dan bising
kebutuhan metabolik. kebutuhan metabolik : usus
- Kaji pengetahuan
Batasan Karakteristik: - Status Nutrisi, klien tentang
- Berat badan 20% atau Asupan Zat Gizi. pentingnya nutrisi
lebih dibawah rentang - BB yang ideal bagi tubuh
berat badan ideal. - Selera makan - Memberi pasien
- Bising usus hiperaktif. kembali penjelasan tentang
- Cepat kenyang setelah - Masalah pencernaan pentingnya nutrisi
makan. teratasi yang adekuat bagi
- Diare. - Bising usus normal tubuh terutama
- Gangguan sensasi rasa. - Badan kembali pada lansia.
- Kehilangan rambut sehat dan kuat - Menganjurkan klien
berlebihan. - TTV normal makan sedikit-
- Kelemahan otot sedikit tapi sering.
pengunyah. - Bantu pasien
- Kelemahan otot untuk makan jika pasien
menelan. tidak mampu.
- Kerapuhan kapiler. - Mengukur
- Kesalahan informasi. pemasukan
- Kesalahan persepsi. makanan dan
- Ketidakmampuan timbang berat
memakan makanan. badan.
- Kram abdomen. - Kolaborasi dengan
- Kurang informasi. ahli gizi untuk
- Kurang minat pada menentukan diet
makanan. yang tepa bagi
- Membran mukosa pucat. pasien
- Nyeri abdomen - Monitor hasil
- Penurunan BB dengan laboratorium,
asupan makanan seperti gram,
adekuat. elektrolit, albumin,
- Sariawan rongga mulut. hemoglobin,
- Tonus otot menurun. - Kolaborasi dengan
dokter
Faktor Yang
Berhubungan:
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
- Faktor psikososial
- Ketidakmampuan makan
- Ketidakmampuan
mencerna makanan
- Ketidakmampuan
mengabsorpsi makanan
- Kurang asupan makanan
2 Nutrisi, Ketidakseimbangan: NOC: NIC :
lebih Dari Kebutuhan
Tubuh. Setelah di lakukan - Mengkaji status
tindakan keperawatan nutrisi pasien
Definisi: kepada pasien, pasien meliputi ABCD
Asupan nutrisi yang diharapkan sudah - Mengukur TTV.
melebihi kebutuhan mampu memenuhi - Melakukan
metabolik. kebutuhan metabolik : pengkajian pada
pola makan pasien
Batasan Karakteristik: - teridentifikasi - Membuat program
- Lipatan kulit trisep lebih kebutuhan nutrisi latihan untuk
dari 25 mm untuk wanita dan berat badan olahraga
dan 15 mm untuk pria. yang terkontrol. - Menganjurkan
- BB diatas 20% diet - Perencanaan kontrol pasien untuk
sebagai tubuh ideal berat badan untuk berhenti makanan
untuk tinggi dan sejauh yang akan datang. yang banyak
tubuh ideal. - Tidak lajut memngandung
- Makan dengan respon penurunan berat gemuk.
eksternal (misalnya : badan yang - Meberikan
sejauh sosial, sepanjang berlebihan pengetahuan
hari). kesehatan tentang
- Dilaporkan atau di program diet yang
observasi keberadaan benar
disfungsi pola makan - Memberikan
(misalnya : pengetahuan
memasabgkan makanan tentang kesehatan
dengan aktivitas yang akibat yang
lain). mungkin timbul
- Tingkat aktivitas yang oleh kelebihan
menetap. berat badan.
- Konsentrasi pemasukan - Kolaborasi dengan
makanan yang ahli diet.
menunggu lama. - Kolaborasi dengan
dokter

Faktor Yang
Berhubungan:
- Asupan yang berlebihan
terhadap kebutuhan
meabolik.
- asupan yang berlebihan
terhadp aktivitas fisik
(pengeluaran kalori)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan suatu ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya sehingga membentuk suatu energi didalam tubuh. Nutrien adalah zat kimia
organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan
fungsi tubuh.
Nilai kebutuhan gizi tiap individu berbeda, antara lain tergantung dari faktor genetik.
Sedangkan kecukupan gizi yang dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka kecukupan
gizi (AKG), merupakan terjemahan bebas dari Recommended Dietari Allowance (RDA),
diartikan sebagai suatu kecukupan rata-rata nilai gizi setiap hari bagi semua orang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
B. Saran
Saya mengharapkan teman-teman dapat memahami isi dari makalah yang saya susun.
Mohon dimaklumkan bila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam menyusun
makalah ini karena saya masih dalam tahap belajar. Saya juga mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membanngun dari teman-teman. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai