Oleh:
NUR ANITA
SUSAN SUSANTI
FATURAHMAWATI
IIN INDRA W
LIS SAKINAH
PENGERTIAN
Pencernaan kimiawi
Merupakan proses perubahan molekul-molekul bahan
organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim
SALURAN CERNA
Mulut (oris)
Tenggorokan/ faring/ tekak
Kerongkongan/ Esofagus
Lambung (ventrikulus)
Usus halus (intestinum minor)
Usus besar (intestinum mayor)
Rektum
Anus
Pencernaan kimiawi:
pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase menjadi
maltosa.
GIGI
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah, disebut juga
gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah
gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun,
jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham belakang
(molare) dan 8 buah gigi geraham depan (premolare).
Fungsi gigi:
Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan liat)
Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah dipotong-
potong).
LIDAH
Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik (otot sadar,
dapat digerakkan ke seluruh arah), dilapisi selaput lendir.
Lidah terbagi 3 bagian:
Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis yang
berfungsi menutup jalan nafas saat menelan.
Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung saraf
pengecap
Apeks lingua (ujung lidah)
Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari garam,
urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri)
dan amilase (ptialin). Ptialin bekerja di rongga mulut (PH
6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ± 15 menit
sampai asam lambung menurunkan PH dan tidak bekerja.
Yang dapat merangsang pengeluaran saliva adalah
rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga mulut,
membaui, melihat dan memikirkan makanan, suara
memasak.
FARING
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (esofagus), yang panjangnya ± 7 cm.
Ada 3 bagian faring:
Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung)
Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut),
terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral orofaring.
Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi dengan
laring)
ESOFAGUS
Dari mulut, makanan menuju esofagus / kerongkongan.
Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya
sekitar 25 cm.
Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Oleh karena
ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar maka
jika terjadi kontraksi secara bergantian akan terjadi
gerakan peristaltic makanan terdorong menuju
lambung.
GASTER / LAMBUNG
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar.
Letaknya di bawah diafragma di depan pankreas dan
limpa, agak ke sebelah kiri. Kapasitas lambung 1-2 liter.
Lapisan lambung dari dalam ke luar:
Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat, disebut
juga rugae
Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
Lapisan jaringan ikat/ serosa
BAGIAN GASTER
Fundus / bagian yang
menonjol ke atas
Korpus / badan
Antrum pilorus ;
membentuk sfingter pilorus
Kurvatura minor: di sisi
kanan lambung
Kurvatura mayor: di sisi kiri
lambung, lebih panjang dari
kurvatura minor
Osteum kardiak
FUNGSI LAMBUNG
Motoris :
Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah
lambung
desinfektan,
Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
USUS HALUS
Usus halus atau intestinum minor merupakan bagian
yang berpangkal pada pilorus, yang panjangnya ± 6
meter, merupakan saluran paling panjang.
Ileum
LAPISAN USUS HALUS DARI DALAM KE
LUAR
Lapisan mukosa
Lapisan otot sirkuler/ muskulus sirkuler
Lapisan serosa
DUODENUM
Duodenum = usus 12 jari.
Panjangnya ± 25 cm.
Pengosongan lambung
Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik sfingter
pilorus
PROSES PENCERNAAN
Pergerakan usus halus dan kolon
Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong (8-15
jam untuk mendorong kimus dari katup ileosekal sampai ke
kolon transversum.
Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik