Anda di halaman 1dari 36

PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN

Nama Dosen : Nurul khusnul Hatimah S. Tr. Keb

Oleh:
NUR ANITA
SUSAN SUSANTI
FATURAHMAWATI
IIN INDRA W
LIS SAKINAH
PENGERTIAN

 Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal) adalah sistem organ


dalam manusia yang berfungsi untuk :
 menerima makanan
 mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
 menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
 membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh
PROSES PENCERNAAN
 Pencernaan fisik/mekanis
 Merupakan proses perubahan molekul makanan yang besar
menjadi kecil-kecil, misalnya penghancuran makanan dengan
gigi atau dengan otot lambung

 Pencernaan kimiawi
 Merupakan proses perubahan molekul-molekul bahan
organik yang ada dalam bahan makanan dari bentuk yang
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim
SALURAN CERNA
 Mulut (oris)
 Tenggorokan/ faring/ tekak
 Kerongkongan/ Esofagus
 Lambung (ventrikulus)
 Usus halus (intestinum minor)
 Usus besar (intestinum mayor)
 Rektum
 Anus

Organ Pencernaan Tambahan


 Gigi/ geligi
 Lidah
 Kelenjar ludah
 Kandung empedu
 Hati
 Pankreas
BAGIAN RONGGA MULUT
 Bagian luar yang sempit atau
vestibula terdiri dari ruang
antara gusi, gigi, bibir dan pipi

 Bagian dalam dilapisi oleh


selaput lendir. Yang dibatasi
oleh tulang maksilaris, palatum
dan mandibularis, di sebelah
belakang bersambung dgn
faring.
PENCERNAAN DALAM RONGGA MULUT
 Pencernaan mekanik:
 pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn air ludah
sehingga terbentuk bolus.

 Pencernaan kimiawi:
 pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase menjadi
maltosa.
GIGI
 Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah, disebut juga
gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah
gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
 Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun,
jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham belakang
(molare) dan 8 buah gigi geraham depan (premolare).

Fungsi gigi:
 Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
 Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan liat)
 Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah dipotong-
potong).
LIDAH
 Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik (otot sadar,
dapat digerakkan ke seluruh arah), dilapisi selaput lendir.
 Lidah terbagi 3 bagian:
 Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis yang
berfungsi menutup jalan nafas saat menelan.
 Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung saraf
pengecap
 Apeks lingua (ujung lidah)

 Fungsi lidah : mengaduk makanan, membentuk suara,


sebagai alat pengecap dan menelan serta merasakan
makanan.
KELENJAR LUDAH
 Kelenjar parotis: terletak di sebelah
bawah depan daun telinga, diantara
otot prosesus mastoid kiri dan kanan
dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil
sekresi dikeluarkan melalui duktus
stensen ke dalam rongga mulut.
 Kelenjar sublingualis: terletak di
bawah lidah, salurannya (duktus
rinvus) menuju lantai rongga mulut.
 Kelenjar submandibularis: terletak
lebih ke belakang dan ke samping
dari kelenjar sublingual. Salurannya
(duktus wharton) menuju lantai
rongga mulut
KELENJAR LUDAH
 Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva) untuk
membasahi rongga mulut dan makanan
 Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari.

 Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari garam,
urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim penghancur bakteri)
dan amilase (ptialin). Ptialin bekerja di rongga mulut (PH
6,3-6,8) dan masih bekerja di dalam lambung ± 15 menit
sampai asam lambung menurunkan PH dan tidak bekerja.
 Yang dapat merangsang pengeluaran saliva adalah
rangsangan parasimpatis, adanya makanan di rongga mulut,
membaui, melihat dan memikirkan makanan, suara
memasak.
FARING
 Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (esofagus), yang panjangnya ± 7 cm.
 Ada 3 bagian faring:
 Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung)
 Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan mulut),
terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral orofaring.
 Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi dengan
laring)
ESOFAGUS
 Dari mulut, makanan menuju esofagus / kerongkongan.
 Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya
sekitar 25 cm.
 Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Oleh karena
ototnya tersusun secara memanjang dan melingkar maka
jika terjadi kontraksi secara bergantian akan terjadi
gerakan peristaltic  makanan terdorong menuju
lambung.
GASTER / LAMBUNG
 Lambung merupakan organ otot berongga yang besar.
 Letaknya di bawah diafragma di depan pankreas dan
limpa, agak ke sebelah kiri. Kapasitas lambung 1-2 liter.
 Lapisan lambung dari dalam ke luar:
 Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat, disebut
juga rugae
 Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
 Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
 Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
 Lapisan jaringan ikat/ serosa
BAGIAN GASTER
 Fundus / bagian yang
menonjol ke atas
 Korpus / badan

 Antrum pilorus ;
membentuk sfingter pilorus
 Kurvatura minor: di sisi
kanan lambung
 Kurvatura mayor: di sisi kiri
lambung, lebih panjang dari
kurvatura minor
 Osteum kardiak
FUNGSI LAMBUNG
 Motoris :
 Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah
lambung

 Sekresi enzim pencernaan:


 Enzim Pepsin : memecah protein  asam amino (albumin dan pepton).
 Enzim Renin : membentuk protein susu (kasein)
 HCL berfungsi :
 mengasamkan makanan,

 desinfektan,

 merangsang keluarnya hormon sekretin yang merangsang pankreas mengeluarkan sekretnya,

 mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,

 merangsang hormon Kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya

 Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak  asam lemak, gliserida

 Sekresi faktor intrinsik : Vit B12 berfungsi dalam pembentukan eritrosit

 Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
USUS HALUS
 Usus halus atau intestinum minor merupakan bagian
yang berpangkal pada pilorus, yang panjangnya ± 6
meter, merupakan saluran paling panjang.

Fungsi Usus Halus


 Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap
melalui kapiler darah dan saluran limfe
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino
 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
GETAH USUS
 Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah usus yang menyempurnakan
makanan:
 Enterokinase: mengaktifkan enzim proteolitik dari getah
pankreas
 Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam
amino.
 Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
 Maltose mengubah maltosa menjadi monosakarida
 Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
BAGIAN USUS HALUS
 Duodenum (usus 12 jari)
 Jejenum

 Ileum
LAPISAN USUS HALUS DARI DALAM KE
LUAR
 Lapisan mukosa
 Lapisan otot sirkuler/ muskulus sirkuler

 Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal

 Lapisan serosa
DUODENUM
 Duodenum = usus 12 jari.
 Panjangnya ± 25 cm.

 Di duodenum bermuara dua saluran, yaitu saluran getah


pankreas dan saluran empedu, dimana getah keduanya
dikeluarkan ke duodenum.
 Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak dengan
bantuan lipase.
 Getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan:
Amilase (mencerna hidrat arang menjadi disakarida),
tripsin (mencerna protein menjadi asam amino), lipase
(mencerna lemak menjadi gliserol dan asam lemak).
JEJENUM
 Jejenum = usus kosong.
 Panjangnya ± 2-3 meter.

 Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan seperti


yg dihasilkan pankreas
ILEUM
 Ileum = usus penyerapan.
 Panjangnya ± 4-5 meter.

 Di ileum makanan akan diserap oleh jonjot usus. Asam


amino dan glukosa, vitamin, mineral akan diangkut oleh
kapiler darah, sedang asam lemak dan gliserol akan
diangkut oleh pembuluh limfe.
COLON / USUS BESAR
 Usus besar/kolon dilapisi oleh membran mukosa tanpa
lipatan kecuali pada bagian rectum.
 Fungsi utamanya adalah :
 mengabsorbsi air
 membentuk massa feses
 membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.

 Dalam usus besar terdapat bakteri yaitu E. Coli yang


hidup pada makanan yang tidak dapat dicerna oleh
manusia, misalnya selulosa dan menghasilkan vitamin K
dan biotin. Ke-2 produk yang disintesis E. coli tersebut
diserap masuk ke dalam tubuh melalui dinding kolon.
COLON
 Jadi dalam usus besar tidak terjadi pencernaan mekanis
maupun kimia, yang terjadi adalah penyerapan air dan
pembentukan feses yang tersimpan 24 jam
REKTUM
 Rektum merupakan sebuah ruangan yang berawal dari
ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di
anus.
 Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi yaitu kolon
desendens.
 Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum akan timbul keinginan untuk buang air besar
(BAB). Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material
akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan
air akan kembali dilakukan.
REKTUM DAN ANAL
ANUS
 Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, di
mana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus.
 Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter.
 Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang
air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
HATI
 Letaknya di bagian atas rongga abdomen di sebelah
kanan bawah diafragma, beratnya ±1,5 kg.
 Fungsi :
 Mengatur distribusi makanan
 Glukosa  Glikogen = hati dan otot
 Mengatur protein darah
 Menyaring bakteri dan zat toksik
 Menghancurkan eritrosit yg mati
 Mengubah pro vit A menjadi vit A
 Membuat empedu
 Mengubah NH3 menjadi ureum
KANDUNG EMPEDU
 Sebuah kantong berbentuk terong, merupakan membran
berotot, letaknya di dalam lobus di sebelah permukaan
bawah hati.
 Panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.

 Getah empedu, suatu cairan yg disekresi setiap hari oleh


sel hati: 500-1000 cc, meningkat sewaktu mencerna
lemak.
PANKREAS
 Letaknya di belakang lambung, panjangnya ± 15 cm,
lebar 5 cm, berat rata-rata 60-90 gr, strukturnya mirip
kelenjar ludah, bagian-bagiannya: kaput, korpus dan
ekor.
 Hasil sekresi pankreas:
 Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
 Getah pankreas, mengandung:
 Amilase : amilum  maltosa
 Lipase : lemak  asam lemak + gliserol
 NaHCO3 : Basa
 Tripsinogen : Enterokinase Tripsin (protein  Asam
Amino)
PROSES PENCERNAAN
 Mengunyah

 Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh gigi


menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah
dicerna. Ludah akan membungkus bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan
dan mulai mencernanya menjadi Bolus
 Menelan (deglusi)

 Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh


gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan
relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
seluruh proses terjadi dalam 2 detik
PROSES PENCERNAAN
 Makanan di lambung
 Pencampuran 15-20 detik
 Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
 Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong, setelah
beberapa jam

 Pengosongan lambung
 Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik sfingter
pilorus
PROSES PENCERNAAN
 Pergerakan usus halus dan kolon
 Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong (8-15
jam untuk mendorong kimus dari katup ileosekal sampai ke
kolon transversum.
 Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik

 Haustral churning: Gerakan mencampur chyme untuk


membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air diabsorbsi dalam
24 jam, berlangsung selama 5 menit.
 Colon Peristaltik: Gelombang mencampur yang lambat
oleh otot longitudinal dan otot sirkuler, mendorong
chyme ke colon
PROSES PENCERNAAN
 Sekresi saluran cerna
 Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh dengan hasil
feses.
 Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
KELENJAR PENCERNAAN
Organ Enzim Mengubah Hasil
Kelenjar ludah Amilase / ptialin Tepung/ KH Disakarida/maltosa

Lambung Renin, pepsin Susu, protein Gumpalan kasein,


pepton, proteosa

Pankreas Amilase, tripsin, lipase, Tepung/amilum, Maltosa, peptida dan


nuklease protein dan asam amino, asam
pepton, lemak, lemak dan gliserol, gula
asam nukleat dan basa nitrogen

Usus halus Maltase, laktase, Maltosa, laktosa, Glukosa, galaktosa,


sakarase, erepsin sakarosa, pepton glukosa dan fruktosa,
asam amino

Hati Membtk empedu Asam lemak Sabun/emulsi lemak

Anda mungkin juga menyukai