Anda di halaman 1dari 46

SISTEM PENCERNAAN DAN GANGGUAN

PADA PROSES PENCERNAAN

ZULIA
2026010054
PENGERTIAN

 Sistem pencernaan (sistem gastroinstestinal)


adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk :
 menerima makanan
 mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
 menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
 membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh
PROSES PENCERNAAN
 Pencernaan fisik/mekanis
 Merupakan proses perubahan molekul makanan
yang besar menjadi kecil-kecil, misalnya
penghancuran makanan dengan gigi atau dengan
otot lambung

 Pencernaan kimiawi
 Merupakan proses perubahan molekul-molekul
bahan organik yang ada dalam bahan makanan
dari bentuk yang kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim
SALURAN CERNA
 Mulut (oris)
 Tenggorokan/ faring/ tekak
 Kerongkongan/ Esofagus
 Lambung (ventrikulus)
 Usus halus (intestinum minor)
 Usus besar (intestinum mayor)
 Rektum
 Anus

Organ Pencernaan Tambahan


 Gigi/ geligi
 Lidah
 Kelenjar ludah
 Kandung empedu
 Hati
 Pankreas
BAGIAN RONGGA MULUT
 Bagian luar yang sempit
atau vestibula terdiri dari
ruang antara gusi, gigi,
bibir dan pipi

 Bagian dalam dilapisi oleh


selaput lendir. Yang
dibatasi oleh tulang
maksilaris, palatum dan
mandibularis, di sebelah
belakang bersambung dgn
faring.
PENCERNAAN DALAM RONGGA MULUT
 Pencernaan mekanik:
 pengunyahan oleh gigi (mencampur makanan dgn air
ludah sehingga terbentuk bolus.

 Pencernaan kimiawi:
 pemecahan zat pati/ amilum oleh ptialin/amilase
menjadi maltosa.
GIGI
 Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7
bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun, jumlahnya 20 buah,
disebut juga gigi susu, terdiri dari: 4 buah gigi taring (dens
kaninus), 8 buah gigi seri (dens insisivus) dan 8 buah gigi
geraham (molare).
 Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun,
jumlahnya 32 buah, terdiri dari: 12 buah gigi seri (dens
insisivus), 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham
belakang (molare) dan 8 buah gigi geraham depan
(premolare).

Fungsi gigi:
 Gigi seri (memotong dan menggigit makanan)
 Gigi taring (memutuskan/ merobek makanan yang keras dan
liat)
 Gigi geraham (mengunyah/ menggiling makanan yang sudah
dipotong-potong).
LIDAH
 Lidah terdiri dari otot serat lintang/ lurik (otot
sadar, dapat digerakkan ke seluruh arah),
dilapisi selaput lendir.
 Lidah terbagi 3 bagian:
 Radiks lingua (pangkal lidah) : terdapat Epiglotis
yang berfungsi menutup jalan nafas saat menelan.
 Dorsum lingua (punggung lidah) : terdapat ujung
saraf pengecap
 Apeks lingua (ujung lidah)

 Fungsi lidah : mengaduk makanan, membentuk


suara, sebagai alat pengecap dan menelan serta
merasakan makanan.
KELENJAR LUDAH
 Kelenjar parotis: terletak di
sebelah bawah depan daun
telinga, diantara otot prosesus
mastoid kiri dan kanan dengan
kulit pipi. Cairan ludah hasil
sekresi dikeluarkan melalui
duktus stensen ke dalam
rongga mulut.
 Kelenjar sublingualis: terletak
di bawah lidah, salurannya
(duktus rinvus) menuju lantai
rongga mulut.
 Kelenjar submandibularis:
terletak lebih ke belakang dan
ke samping dari kelenjar
sublingual. Salurannya
(duktus wharton) menuju
lantai rongga mulut
KELENJAR LUDAH
 Semua kelenjar ludah menghasilkan air ludah
(saliva) untuk membasahi rongga mulut dan
makanan
 Kira-kira 1600 cc saliva disekresikan setiap hari.
 Lebih 99% saliva terdiri dari air, sisanya terdiri dari
garam, urea, lendir, bikarbonat, lisozim (enzim
penghancur bakteri) dan amilase (ptialin). Ptialin
bekerja di rongga mulut (PH 6,3-6,8) dan masih
bekerja di dalam lambung ± 15 menit sampai asam
lambung menurunkan PH dan tidak bekerja.
 Yang dapat merangsang pengeluaran saliva adalah
rangsangan parasimpatis, adanya makanan di
rongga mulut, membaui, melihat dan memikirkan
makanan, suara memasak.
FARING
 Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga
mulut dengan kerongkongan (esofagus), yang
panjangnya ± 7 cm.
 Ada 3 bagian faring:
 Nasofaring : bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung)
 Orofaring : bagian media (bagian yang sama tinggi dengan
mulut), terdapat amandel/ tonsil di dinding lateral orofaring.
 Laringofaring : bagian inferior (bagian yang sama tinggi
dengan laring)
ESOFAGUS
 Dari mulut, makanan menuju esofagus /
kerongkongan.
 Kerongkongan berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25 cm.
 Terdiri dari 1/3 otot lurik dan 2/3 otot polos. Oleh
karena ototnya tersusun secara memanjang dan
melingkar maka jika terjadi kontraksi secara
bergantian akan terjadi gerakan peristaltic 
makanan terdorong menuju lambung.
GASTER / LAMBUNG
 Lambung merupakan organ otot berongga yang
besar.
 Letaknya di bawah diafragma di depan pankreas
dan limpa, agak ke sebelah kiri. Kapasitas
lambung 1-2 liter.
 Lapisan lambung dari dalam ke luar:
 Selaput lendir; pada keadaan kosong berlipat-lipat,
disebut juga rugae
 Lapisan otot sirkuler/ muskulus aurikularis
 Lapisan otot miring/ muskulus obliqua
 Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal
 Lapisan jaringan ikat/ serosa
BAGIAN GASTER
 Fundus / bagian yang
menonjol ke atas
 Korpus / badan
 Antrum pilorus ;
membentuk sfingter
pilorus
 Kurvatura minor: di
sisi kanan lambung
 Kurvatura mayor: di
sisi kiri lambung, lebih
panjang dari kurvatura
minor
 Osteum kardiak
FUNGSI LAMBUNG
 Motoris :
 Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik
lambung dan getah lambung

 Sekresi enzim pencernaan:


 Enzim Pepsin : memecah protein  asam amino (albumin dan pepton).
 Enzim Renin : membentuk protein susu (kasein)
 HCL berfungsi :
 mengasamkan makanan,

 desinfektan,

 merangsang keluarnya hormon sekretin yang merangsang pankreas mengeluarkan


sekretnya,
 mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin,

 merangsang hormon Kolesistokinin yang merangsang empedu mengeluarkan getahnya

 Enzim Lipase (sdkt): memecah lemak  asam lemak, gliserida

 Sekresi faktor intrinsik : Vit B12 berfungsi dalam pembentukan eritrosit

 Sekresi mukus berfungsi melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh HCL
USUS HALUS
 Usus halus atau intestinum minor merupakan
bagian yang berpangkal pada pilorus, yang
panjangnya ± 6 meter, merupakan saluran paling
panjang.

Fungsi Usus Halus


 Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna
untuk diserap melalui kapiler darah dan saluran
limfe
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino
 Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida
GETAH USUS
 Pada mukosa usus halus terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan:
 Enterokinase: mengaktifkan enzim proteolitik dari
getah pankreas
 Eripsin menyempurnakan pencernaan protein
menjadi asam amino.
 Laktase mengubah laktosa menjadi monosakarida
 Maltose mengubah maltosa menjadi monosakarida
 Sukrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida
BAGIAN USUS HALUS
 Duodenum (usus 12 jari)
 Jejenum

 Ileum
LAPISAN USUS HALUS DARI DALAM KE
LUAR

 Lapisan mukosa
 Lapisan otot sirkuler/ muskulus sirkuler

 Lapisan otot memanjang/ muskulus longitudinal

 Lapisan serosa
DUODENUM
 Duodenum = usus 12 jari.
 Panjangnya ± 25 cm.
 Di duodenum bermuara dua saluran, yaitu
saluran getah pankreas dan saluran empedu,
dimana getah keduanya dikeluarkan ke
duodenum.
 Getah empedu berfungsi mengemulsikan lemak
dengan bantuan lipase.
 Getah pankreas menghasilkan enzim
pencernaan: Amilase (mencerna hidrat arang
menjadi disakarida), tripsin (mencerna protein
menjadi asam amino), lipase (mencerna lemak
menjadi gliserol dan asam lemak).
JEJENUM
 Jejenum = usus kosong.
 Panjangnya ± 2-3 meter.

 Kelenjar usus menghasilkan enzim pencernaan


seperti yg dihasilkan pankreas
ILEUM
 Ileum = usus penyerapan.
 Panjangnya ± 4-5 meter.

 Di ileum makanan akan diserap oleh jonjot usus.


Asam amino dan glukosa, vitamin, mineral akan
diangkut oleh kapiler darah, sedang asam lemak
dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh limfe.
COLON / USUS BESAR
 Usus besar/kolon dilapisi oleh membran mukosa
tanpa lipatan kecuali pada bagian rectum.
 Fungsi utamanya adalah :
 mengabsorbsi air
 membentuk massa feses
 membentuk lendir untuk melumasi permukaan
mukosa.
 Dalam usus besar terdapat bakteri yaitu E. Coli
yang hidup pada makanan yang tidak dapat
dicerna oleh manusia, misalnya selulosa dan
menghasilkan vitamin K dan biotin. Ke-2 produk
yang disintesis E. coli tersebut diserap masuk ke
dalam tubuh melalui dinding kolon.
COLON
 Jadi dalam usus besar tidak terjadi pencernaan
mekanis maupun kimia, yang terjadi adalah
penyerapan air dan pembentukan feses yang
tersimpan 24 jam
REKTUM
 Rektum merupakan sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
 Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi yaitu kolon desendens.
 Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke
dalam rektum akan timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Jika defekasi tidak
terjadi, sering kali material akan dikembalikan
ke usus besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan.
REKTUM DAN ANAL
ANUS
 Anus merupakan lubang di ujung saluran
pencernaan, di mana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
 Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter.
 Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi
utama anus.
HATI
 Letaknya di bagian atas rongga abdomen di
sebelah kanan bawah diafragma, beratnya ±1,5
kg.
 Fungsi :
 Mengatur distribusi makanan
 Glukosa  Glikogen = hati dan otot
 Mengatur protein darah
 Menyaring bakteri dan zat toksik
 Menghancurkan eritrosit yg mati
 Mengubah pro vit A menjadi vit A
 Membuat empedu
 Mengubah NH3 menjadi ureum
KANDUNG EMPEDU
 Sebuah kantong berbentuk terong, merupakan
membran berotot, letaknya di dalam lobus di
sebelah permukaan bawah hati.
 Panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm3.

 Getah empedu, suatu cairan yg disekresi setiap


hari oleh sel hati: 500-1000 cc, meningkat
sewaktu mencerna lemak.
PANKREAS
 Letaknya di belakang lambung, panjangnya ± 15
cm, lebar 5 cm, berat rata-rata 60-90 gr,
strukturnya mirip kelenjar ludah, bagian-
bagiannya: kaput, korpus dan ekor.
 Hasil sekresi pankreas:
 Hormon insulin: dihasilkan dari pulau langerhans
 Getah pankreas, mengandung:
 Amilase : amilum  maltosa
 Lipase : lemak  asam lemak + gliserol
 NaHCO3 : Basa
 Tripsinogen : Enterokinase Tripsin (protein 
Asam Amino)
PROSES PENCERNAAN
 Mengunyah
 Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh
gigi menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah akan membungkus
bagian dari makanan tersebut dengan enzim-
enzim pencernaan dan mulai mencernanya
menjadi Bolus
 Menelan (deglusi)
 Makanan didorong melalui kerongkongan
bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh
gelombang kontraksi dan relaksasi otot
ritmik yang disebut dengan peristaltik.
seluruh proses terjadi dalam 2 detik
PROSES PENCERNAAN
 Makanan di lambung
 Pencampuran 15-20 detik
 Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
 Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong,
setelah beberapa jam

 Pengosongan lambung
 Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik
sfingter pilorus
PROSES PENCERNAAN
 Pergerakan usus halus dan kolon
 Pergerakan lambat saat mencampur dan mendorong
(8-15 jam untuk mendorong kimus dari katup
ileosekal sampai ke kolon transversum.
 Dipermudah refleks gastrokolik dan duodenokolik
 Haustral churning: Gerakan mencampur chyme
untuk membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air
diabsorbsi dalam 24 jam, berlangsung selama 5
menit.
 Colon Peristaltik: Gelombang mencampur yang
lambat oleh otot longitudinal dan otot sirkuler,
mendorong chyme ke colon
PROSES PENCERNAAN

 Sekresi saluran cerna


 Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh
dengan hasil feses.
 Defekasi adalah keluarnya feses dari anus dan rektum
KELENJAR PENCERNAAN
Organ Enzim Mengubah Hasil
Kelenjar Amilase / ptialin Tepung/ KH Disakarida/maltosa
ludah

Lambung Renin, pepsin Susu, protein Gumpalan kasein,


pepton, proteosa

Pankreas Amilase, tripsin, Tepung/amilu Maltosa, peptida


lipase, nuklease m, protein dan dan asam amino,
pepton, lemak, asam lemak dan
asam nukleat gliserol, gula dan
basa nitrogen

Usus halus Maltase, laktase, Maltosa, Glukosa, galaktosa,


sakarase, erepsin laktosa, glukosa dan
sakarosa, fruktosa, asam
pepton amino
Hati Membtk empedu Asam lemak Sabun/emulsi lemak
GANGGUAN PADA PROSES
PENCERNAAN
Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi
pada saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan
golongan besar dari penyakit pada organ esofagus,
lambung, duodenum bagian pertama, kedua dan ketiga,
jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum.
Penyakit pencernaan bervariasi dari penyakit ringan
hingga berat yang dapat menyebabkan kematian. Namun,
walaupun terkadang terasa ringan penyakit pada sistem
pencernaan ini dapat mengakibatkan dampak yang berat
bahkan fatal apabila dibiarkan tanpa penanganan yang
dapat dan intensif.
Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
Bila dijabarkan secara alurnya, maka sistem pencernaan
terdiri dari:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus kecil
5. Usus besar
6. Rektum
7. Anus
Selain organ-organ tersebut, organ lainnya seperti hati,
pankreas, dan kandung empedu juga merupakan bagian
dari sistem pencernaan, namun letaknya di luar saluran
pencernaan.
Ada banyak jenis gangguan pencernaan,
dan lima contoh umum diantaranya adalah
penyakit refluks gastroesofagus, keracunan
makanan, penyakit batu empedu, penyakit
usus buntu, dan wasir.
REFLUKS GASTROESOFAGUS

Refluks gastroesofagus (penyakit asam lambung) atau


dikenal juga sebagai GERD merupakan kondisi yang
terjadi ketika asam lambung naik ke atas kerongkongan
akibat cincin otot esofagus tidak dapat menutup secara
baik.
Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, penderita
GERD akan merasakan gejala seperti sensasi tidak enak di
mulut, nyeri ulu hati, atau nyeri saat menelan.
Risiko tinggi terkena GERD biasanya terjadi pada orang-
orang yang gemar mengonsumsi makanan tinggi lemak
dan yang kelebihan berat badan. Selain itu, wanita hamil
juga berisiko tinggi terkena GERD.
KERACUNAN MAKANAN

Keracunan makanan adalah kondisi yang muncul akibat


mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh
organisme menular, seperti bakteri, virus, dan parasit.
Kontaminasi dapat terjadi saat makanan sedang diproses
atau dimasak dengan tidak benar
USUS BUNTU

Penyakit usus buntu adalah peradangan dan


pembengkakan yang terjadi di dalam usus buntu, yaitu
suatu organ berbentuk kantung dan seukuran jari, yang
terhubung dengan usus besar
PENYAKIT BATU EMPEDU

Penyakit batu empedu merupakan peradangan kantong


empedu atau penyumbatan saluran empedu karena
adanya batu yang berasal dari pengkristalan
kolesterol.Batu tersebut terbentuk akibat
ketidakseimbangan kimia di dalam kandung empedu.
 Batu Empedu Tahap Awal
Peningkatan kewaspadaan dan pemantauan secara teratur
sering menjadi rekomendasi utama dalam menangani
kondisi ini. Jika batu empedu tidak menyebabkan gejala
apa pun, dokter biasanya tidak menganjurkan intervensi
medis.
 Batu Empedu Tahap Lanjut
Gejala utama perkembangan penyakit ini adalah
munculnya sakit perut atau kolik bilier. Jenis
pengobatannya juga tergantung pada tingkat keparahan
gejala:
 Jika pasien mengalami sakit perut ringan dan jarang
muncul, dokter mungkin akan menganjurkan
konsumsi obat pereda sakit (analgesik) dan pola makan
sehat untuk mengendalikan gejala.
 Jika pasien mengalami sakit perut yang hebat dan
sering muncul, dokter biasanya akan menganjurkan
prosedur pengangkatan kantong empedu.
WASIR

Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan yang berisi


pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang
terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong,
yaitu di dalam rektum atau di dalam anus. Jika saja
terdapat gejala wasir, biasanya yang sering terjadi adalah
pendarahan setelah buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai