Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak bisa hidup sendirian. Ia secara tidak kodrati harus hidup  bersama
manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya, keamanan hidupnya, maupun demi
keturunannya. Jelasnya, manusia harus hidup  bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial yang
hidup ditengah-tengah masyarakat, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya dalam bentuk interaksi. Hubungan itu dibangun melalui komunikasi. Komunikasi
digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya.
Komunikasi menjadi sarana guna terciptanya ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan
melalui tukar  menukar pesan (informasi,menggambarkan emosi dan kebutuhan mulai dari
yang paling sederhana sampai yang kompleks. Keberhasilan suatu organisasi sangat didukung
dari tingkat kinerja tenaga kesehatan yang sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi yang
terjadi antar tenaga kesehatan dan pimpinan di rumah sakit.

Suatu organisasi akan berjalan dengan sukses apabila organisasi dapat menyediakan dan
memberikan segala kebutuhan informasi yang dibutuhkan  para karya"annya, informasi
merupakan sumber kehidupan organisasi.dalam konteks komunikasi organisasi, terdapat
komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal lebih terfokus pada
komunikasi yang dilakukan organisasi dengan publik eksternal seperti customer , distributor,
investor dan lain-lain, sedangkan komunikasi yang terjadi dalam lingkup organisasi dan
mencakup para anggota organisasi disebut komunikasi internal. Komunikasi internal atau
komunikasi dengan tenaga kesehatan sangat  penting artinya dalam meningkatkan kinerja
tenaga kesehatan. Melalui komunikasi internal dapat tercipta iklim dan suasana kerja yang
nyaman, menyenangkan dan demokratis. Kesadaran setiap pihak akan pentingnya komunikasi
internal dapat menumbuhkan rasa saling memperhatikan, saling memahami dan saling
pengertian antara pihak pimpinan dan para tenaga kesehatan.

Pada sebuah organisasi khususnya rumah sakit, proses komunikasi adalah proses yang
pasti dan selalu terjadi. Komunikasi adalah sarana untuk  mengadakan koordinasi antara
berbagai sub bagian dalam organisasi. Organisasi yang berfungsi baik, ditandai oleh adanya
kerjasama secara sinergis dan harmonis dari berbagai komponen. Suatu organisasi dikonstruksi
dan dipelihara dengan komunikasi.artinya ketika proses komunikasi antar komponen dapat
diselenggarakan secara harmonis, maka organisasi tersebut semakin kokoh dan kinerja
organisasi akan meningkat.

Kinerja seorang tenaga kesehatan sangat dipengaruhi oleh  bagaimana komunikasi


internal yang terjadi dalam organisasi, komunikasi dalam organisasi merupakan salah satu
unsur yang sangat penting untuk  tercapainya tujuan administrasi atau manajemen.

Komunikasi yang lancar dapat menciptakan hubungan kerja yang serasi dan selaras
antar pimpinan dan bawahannya serta sesama bawahan. Jika hubungan kerja yang demikian
dapat tercipta maka dapat mendorong kinerja dari setiap orang yang bekerja dalam organisasi
tersebut sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai.

Menurut Kohler dalam Muhammad (2004) ada dua model komunikasi dalam rangka
meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi. Komunikasi koordinatif, yaitu proses
komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian- bagian perkantoran. Komunikasi
interaktif yaitu  proses pertukaran informasi yang berjalan secara berkesinambungan,
pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub bagian
dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja.frekuensi dan intensitas
komunikasi yang dilakukan  juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah
yang dapat dirumuskan antara lain

1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?


2. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
3. Apa sajakah prinsip dari komunikasi yang efektif?
4. Bagaimanakah langkah-langkah dalam membangun komunikasi efektif?
5. Bagaimanakah komunikasi efektif dalam Patient Safety?
6. Bagaimanakah komunikasi antar petugas kesehatan yang dibahas di
dalam sasaran II : peningkatan komunikasi yang efektif?
7. Bagaimanakah mekanisme dari komunikasi SBAR?
1.3 Tujuan

Tujuan yang diharapkan penulis setelah pembaca membaca makalah ini adalah :

1) Pembaca dapat mengetahui definisi dari komunikasi


2) Pembaca dapat mengetahui definisi dari komunikasi efektif
3) Pembaca dapat mengetahui prinsip dari komunikasi yang efektif
4) Pembaca dapat mengetahui langkah-langkah dalam membangun
komunikasi yang efektif
5) Pembaca dapat mengetahui bagaimana komunikasi efektif dalam
 Patient Safety
6) Pembaca dapat mengetahui bagaimanakah komunikasi antar petugas kesehatan
yang dibahas di dalam sasaran II : peningkatan komunikasi yang efektif
7) Pembaca dapat mengetahui apa itu komunikasi SBAR dan  bagaimana
mekanismenya

BAB II TINJAUAN TIORI

2.1 Pengertian Komunikasi


Kata komunikasi berasal dari bahasa latin coomunicare yang berarti
berpartisipasi atau memberitahukan.

Anda mungkin juga menyukai