Anda di halaman 1dari 16

Peningkatan Komunikasi Yang Efektif

KEPERAWATAN 3B
Dosen Pengampuh : Ns.Fatimah Nuraini Sasmita,S.kep.M,Kep
KELOMPOK 2

1. Dwi Putri Kurniawati ( 2026010065)


2. Nasyita Amalia (2026010061)
3. Sopia Dania (2026010043)
4. Ratna Dwi Puspita (2026010066)
5. Yuli Anggita (2026010083)
6. Ervina Dwi Ayu Lestari (2026010070)
BAB I
KOMUNIKASI

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin coomunicare yang berarti


berpartisipasi atau memberitahukan. Secara terminologis, komunikasi
berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan
sejumlah orang, dimana sescorang menyatakan sesuatu kepada
orang lain
Komunikasi Efektif

Komunikasi
Komunikasi efektif
efektif merupakan
merupakan komunikasi
komunikasi yang
yang mampu
mampu menghasilkan
menghasilkan
perubahan
perubahan sikap
sikap pada
pada orang
orang yang
yang terlibat
terlibat dalma
dalma komunikasi.
komunikasi.

Syarat-syarat
Syarat-syarat Komunikasi
Komunikasi efektif
efektif
1.
1. Menciptakan
Menciptakan suasana
suasana menguntungkan
menguntungkan
2.
2. Menggunakan
Menggunakan bahasa
bahasa yang
yang mudah
mudah ditangkap
ditangkap dan
dan dimengerti.
dimengerti.
3.
3. Pesan
Pesan yang
yang disampaikan
disampaikan dapat
dapat menggugah
menggugah perhatian
perhatian atau
atau minat
minat di
di pihak
pihak
communican.
communican.
4.
4. Pesan
Pesan dapat
dapat menggugah
menggugah kepentingan
kepentingan di
di pihak
pihak communican
communican yang
yang dapat
dapat
menguntungkannya
menguntungkannya
5.
5. Pesan
Pesan dapat
dapat menumbuhkan
menumbuhkan sesuatu
sesuatu penghargaan
penghargaan didi pihak
pihak communican
communican
Prinsip Komunikasi
Efektif
1. Respect
adalah sifat menghargai setiap individu yang menjadi sasaran
pesan yang kita sampaikan.
2. Empati
adalah kemampuan seseorang untuk memahami kondisi orang
lain.
3. Audible
adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan dengan jelas
4. Care
adalah komunikator yang memberikan perhatian kepada lawan
komunikasinya.
5. Humble
adalah rasa saling menghargai
Komunikasi efektif
dalam pasien safety
Komunikaasi adalah penyebab utama masalah keselamatan pasien .
Komunikasi yang efekti yang tepat waktu, akurat, lengkap,jelas, dan
dipahami oleh penerima mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan pasien
Rumah sakit perlu menyusun kebijakan dan prosedur untuk mengatur pemberian
perintah/pesan secara lisan dan lewat telepon yang memuat :
1. perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes di catat si penerima.
2. Perintah lengkap, lisan dan lewat telepon, atau hasil tes di baca uiang si penerima.
3. Perintah dan hasil tes di konfirmasikan oleh individu si pemberi perintah atau hasil
tes.
4. Pelaksanaan yang konsisten dari verifikasi tepat tidaknya komunikasi lisan dan
lewat telepon.
5. Alternatif yang di perbolehkan bila proses membaca ulang tidak selalu di
mungkinkan
Faktor yang dapat menudukung
komunikasi efektif :

A. Dalam Profesi keperawatan komunikasi


menjadi lebih bermakna karena merupakan
metode utama dalam
mengimplementasikan proses
keperawatan.
B. Komunikator merupakan peran sentral dari
semua peran perawat yang ada.
C. Kualitas Komunikasi adalah faktor kritis
dalam memenuhi kebutuhan klien
Faktor yang tidak dapat menudukung
komunikasi efektif :

A. Tanpa komunikasi yang jelas, dapat


memberikan pelayanan keperawatan yang
tidak dapat efektif.
B. Tidak dapat membuat keputusan dengan
klien/keluarga.
C. Tidak dapat melindungi klien dari ancaman
kesejahteraan.
D. Tidak dapat mengkoordinasi dan mengatur
keperawatan klien serta memberikan
pendidikan kesehatan.
Sasaran II : Peningkatan
komunikasu yang efektif

Komunikasi
KomunikasiSBAR
SBAR
kerangka
kerangkakomunikasi
komunikasiefektif
efektifyang
yangdigunakan
digunakandirumah
dirumahsakit
sakitadalah
adalahkomunikasi
komunikasi
SBAR
SBAR((situasition,
situasition,Background,
Background,Assessment,
Assessment,Recommendation).
Recommendation).
Komunikas
KomunikasSBAR
SBARadalah
adalahkerangka
kerangkateknik
teknikkomunikasi
komunikasiyang
yangdisediakan
disediakanuntuk
untuk
petugas
petugaskesehatan
kesehatandalam
dalammenyampaikan
menyampaikankondisi
kondisipasien
pasien

Keuntungan
Keuntungandari
daripenggunaan
penggunaanmetode
metodeSBAR
SBARadalah
adalah: :
A.
A.Kekuatan
Kekuatanperawat
perawatberkomunikasi
berkomunikasisecara
secaraefektif
efektif
B.B.Dokter
Dokterpercaya
percayapada
padaanalisa
analisaperawat
perawatkarena
karenamenunjukkan
menunjukkanperawat
perawatpaham
paham
akan
akankondisi
kondisipasien
pasien
C.C.Memperbaiki
Memperbaikikomunikasi
komunikasisama
samadengan
denganmemperbaiki
memperbaiki keamanaan
keamanaanpasien
pasien
Adapun contoh komunikasi efektif SBAR antar shift dinas/ serah terima :
1) Situation (S):
a. Nama : Tn.A umur 25 tahun, masuk kemaren sore dari IGD pukul 18.00 wib
b. DPJP :dr. Syahrul, Sp.S, diagnosa medis : cephalgia
Masalah keperawatan:
nyeri di kepala dan pinggang

2) Background (B):
Saat ini pasien masih sakit kepala dengan skala nyeri 6, masih mual pada saat bergerak.
TD : 110/70 mmHg, HR : 87x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36, 7 °C
Muntah tadi malam 3 kali. Pasien masih mengeluh nyeri pinggang dengan skala nyeri 5. Pasien direncanakan CT scan dari IGD
namun belum dilakukan.
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang IaIu. Pasien mual pada saat bangun dari posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampuI/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampuI/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Pasien sudah diperiksa laboratorium di IGD tanggal 18 November 2014: Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November
2014:

Hb 15,7 gr/dL
Ht 45 %
Leukosit 6,3 103/mm3
Eritrosit 5,4 106/mm3
Trombosit 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu 120 mg/dL
Ureum21 mg/dL
Creatinin 1 mg/dL
3) Assessment (A):
Untuk saat ini nyeri belum teratasi

4) Recommendation (R) :
- Kaji nyeri kembali
- Tanyakan pada dokter untuk planning foto lumbal dan pertimbangan konsul ke rehabilitasi
medik.
- Intervensi lainnya dilanjutkan
Contoh soal kasus komunikasi efektif
Contoh Kasus Kendala Komunikasi antara perawat dengan klien
Perawat A laki-laki berusia 24 tahun, suku jawa mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan salah satu
kliennya, yaitu Ny. S yang baru melakukan mastektomi. Ny. S sering diam jika bertemu dengan perawat A, bahkan
mukanya sebagai tanda penolakan terhadap kedatangan perawat A. Jika dilihat, perawat A dan Ny .S
mendapatkan berbagai hambatan sehingga proses komunikasi yang dilakukan tidak berjalan dengan semestinya.
Hubungan antara perawat A dan Ny. S yang tidak baik dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti antara
perawat dengan klien, sikap, serta adanya resisten dan transferens pada diri klien.

Analisis kasus
Pada kasus Ny. S ini, beliau baru saja melakukan mastektomi karena sebuah alasan medis. Pasca operasi, Ny. S
belum terbiasa dengan keadaan yang ada pada dirinya, apalagi beliau adalah seorang wanita. Kemungkinan untuk
terjadinya depresi atau serupa dapat terjadi . Selain itu, perbedaan jenis kelamin antara klien dan perawat
ternyata dapat menimbulkan hambatan tersendiri. Ny. S mungkin malu jika di rawat oleh perawat A, ditambah
lagi masalah kesehatan yang dialaminya adalah hal yang cukup krusial bagi seorang wanita. Kecanggungan, rasa
malu, rasa tertekan dan masih belum percaya dengan keadaan yang terjadi membuat Ny. S akhirnya resisten dan
cenderung transferens terhadap perawat A. Hal ini di tunjukkan dengan sikap penolakannya terhadap kehadiran
perawat A. Ny. S juga menunjukkan sikap ketidaksukaannya, rasa malu, dan tertekan.
Dalam kasus tersebut terdapat beberapa hal yang menyebabkan kendala dalam berkomunikasi antara perawat dengan klien, yaitu:
1. Resisten adalah upaya klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab kegelisahan yang dialaminya. Dalam hal ini, perubahan akan
tersepsi sangat diperlukan klien. Namun, klien tetap berusaha menjauh dari perawat dikarenakan perawat dianggap memberikan tindakan yang
tidak bermanfaat (menurut klien) dan membuat malu klien.
2. Transferens adalah respon tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan sikap terhadap perawat yang pada dasarnya terkait dengan
tokoh dalam kehidupannya di masa lalu. Sifat yang paling menonjol adalah ketidaktepatan respon klien dalam intensitas dan penggunaan
mekanisme pertahanan yang maladaptif. Klien merasa tindakan yang petugas kesehatan dalam menangani penyakitnya dulu tidak berdampak
baik, sehingga klien harus masektomi.
3. Kesengajaan antara perawat dan klien
Kesengajaan yang dimaksud disini adalah nernagai perbedaan yang ada antara diri perawat dengan klien yang dapat mengganggu berjalannya
proses komunikasi. Hal ini tentu berpengaruh besar dikarenakan masalah yang dialami oleh klien sangan krusial untuk wanita. Sehingga ketika
perawat tersebut memiliki perbedaan dalam hal jenis kelamin dan usia, hal itu juga berdampak dalam persepsi klien terhadap tindakan yang
dilakukan oleh perawat.
Dalam kasus ini, perawat A dituntut untuk sering memberikan health education untuk klien. Seni perawat untuk mengekspresikan perasaan
yang sebenarnya secara spontan juga harus baik. Disamping itu perawat juga harus mampu menghargai klien dengan menerima klien dengan
apa adanya. Menghargai dapat dikomunikasikan melalui duduk bersama klien yang sedih, minta maaf atas hal yang tidak disukai klien, dan
menerima permintaan klien untuk tidak menanyakan hal-hal tertentu. Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Tepat dipakai pada
fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan dengan klien, terutama pada pasien yang klien itu sendiri sudah tidak merasa hidupnya
berguna lagi.
Perawat A perlu menganalisa teknik komunikasi yang tepat setiap kali ia berhubungan dengan klien. Melalui komunikasi verbal dapat di
ungkapkan informasi yang akurat tetapi aspek emosi dan perasaan tidak dapat di ungkapkan seluruhnya secara verbal. Dengan mengerti proses
komunikasi dan menguasai berbagai keterampilan berkomunikasi, diharapkan perawat dapat memakai dirinya secara utuh (verbal dan
nonverbal) dan perbedaan-perbedaan persepsi dapat teratasi sehingga komunnikasi teraupetik kepada klien dapat terjalin.

Anda mungkin juga menyukai