Di susun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas limpahan
rahmat dan nikmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG PERADILAN ISLAM”.Tugas ini kami
susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ayat hukum keluarga
yang di ampuh oleh Bapak Dr.Iskandar M.sy.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 3
1.Latar Belakang.............................................................................. 3
2.Rumusan Masalah......................................................................... 3
3.Tujuan........................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
1.Kesimpulan................................................................................... 9
2.Saran.............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Peradilan Islam
2. Sejarah Peradilan Islam
3. Dasar Hukum Peradilan Islam
4. Asas-asas Peradilan Islam
C. Tujuan
1. Untuk Memahami Wawasan Al-Qur’an tentang Peradilan
2. Untuk Memahami Sejarah Peradilan Islam
3. Untuk Memahami Dasar Peradilan Islam
4. Untuk Memahami Asas-asas Peradilan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Sa’ad Ibn Abi Waqqash dan Abd Zama‟a berselisih satu sama
lain mengenai seorang anak laki-laki. Sa‟ad berkata: “Rasulullah
SAW, adalah anak dari saudaraku Utbah Ibn Abi Waqqash yang
secara implisit dia menganggap sebagai anaknya. Lihatlah
kemiripan wajahnya.”. Abd Ibn Zama‟a berkata: “Rasulullah
SAW, dia adalah saudaraku karena dia lahir diatas tempat tidur
ayahku dari hamba sahayanya. Rasulullah SAW lalu melihat
persamaan itu dan beliau mendapati kemiripan yang jelas dengan
Utbah. Tapi beliau bersabda, “Dia adalah milikmu wahai Abd Ibn
Zama‟a, karena seorang anak akan dihubungkan dengan
seseorang yang pada tempat tidurnya ia dilahirkan, dan hukum
rajam itu adalah untuk pezina.”
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Peradilan Islam
B. Saran
Dalam pembahasan makalah ini kami yakin masih memiliki
banyak kekurangan. Kami berharap kritik dan saran kepada seluruh
pembaca agar dalam pembuatan makalah yang akan datang dapat
terselesaikan dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca
DAFTAR PUSTAKA