Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HUKUM ISLAM

“ Asas-asas Hukum Islam, Kaidah Fikih, Dan Ahkamul Khamsah”

KELOMPOK 6

ZULFALDO MELA

JOIS NURDIN

ADIRIAWAN

MIRNA DOI

NOVITA DJAFAR

SARTIKA RAHMAN

SRI ASTUTI DJIBALU

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU HUKUM DAN KEMASYARAKATAN

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapankan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-


Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami. Shalawat dan salam kami sampaikan
kepada junjungan kita Nabi Muhammmad SAW yang telah membawa kita dari alam
jahiliyyah kepada alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Makalah ini bukan untuk mahasiswa saja, melainkan juga bermanfaat untuk kita
semua. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami berharap pada
dosen pembimbing dan pembaca untuk memberikan kritikan dan saran yang
membangun  karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Sekian pengantar dari kami, sesungguhnya yang benar datangnya dari Allah dan yang
salah datangnya dari kami sendiri. Mohon maaf jika ada kesalahan yang kami perbuat, terima
kasih atas perhatiannya.

Gorontalo, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Asas…………………………………………………………………………
B. Asas-asas Hukum Islam………………………………………………………………...
a. Asas-asas umum…………………………………………………………………….
b. Asas-asas hukum pidana……………………………………………………………
c. Asas-asas hukum perdata…………………………………………………………...
C. Asas Penerapan Hukum Islam…………………………………………………………..
D. Kaidah-kaidah Fikih…………………………………………………………………….
E. Hukum Wadh’i………………………………………………………………………….
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama rahmatal lil alamin yang mengatur hubungan antara sang khaliq
dengan makhluk dalam bentuk ‘ibadah, Islam pun datang dengan mengatur hubungan antar
sesama makhluk, seperti muamalah atau jual beli, nikah, warisan, dan lainnya agar manusia
hidup bersaudara di dalam rasa damai, adil dan kasih sayang. Manusia sebagai makhluk
individu yang memiliki berbagai keperluan hidup, telah disedaikan oleh Allah swt beragam
benda yang dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang
beragam tersebut tidak mungkin diproduksi sendiri oleh individu yang bersangkutan, dengan
kata lain dia harus bekerja sama dengan orang lain, manusia dijadikan Allah swt sebagai
makhluk sosial yang tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat, membutuhkan antara satu
dengan yang lain, sehingga terjadi interaksi dan kontak sesama manusia lainnya dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan manusia berusaha mencari karunia Allah swt
yang ada di muka bumi ini sebagai sumber ekonomi, interaksi manusia dengan segala
tujuannya tersebut diatur dalam Islam dalam bentuk ilmu yang disebut fiqih muamalah,
berbeda dengan fiqih lain seperti fiqih ibadah, fiqih muamalah lebih bersifat fleksibel.1
Dalam muamalah, Islam juga memberikan aturan hukum yang dapat dijadikan sebagai
pedoman baik yang terdapat dalam al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah, hal tersbut
diperoleh dengan cara ijtihad, untuk melaksanakan ijtihad dapat menggunakan metode: 1.
Analogi (qiyas) yaitu dengan cara mencari perbandingannya atau pengibaratannya. 2.
Maslahah mursalah yaitu bertumpu pada pertimbangan menarik manfaat menghindari
mudharat. 3. Ihtihsan yaitu meninggalkan dalil-dalil khusus dan menggunakan dalil umum
yang dipandang lebih kuat. 4. Ihtihsab yaitu dengan cara melestarikan berlakunya ketentuan
asal yang ada terkecuali dalil yang menentukan lain, 5. Mengukuhkan berlakunya adat
kebiasaan yang tidak berlawanan dengan ketentuan syariah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pengertian Asas-Asas?
2. Bagaiaman Asas – Asas Hukum Islam?
3. Bagaimana asas-asas hukum pidana
4. Bagaiaman Asas – Asas Hukum Perdata?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asas
Perkataan asas berasal dari bahasa Arab, asasun. Artinya dasar, basis, pondasi. Kalau
dihubungkan dengan system berpikir, yang dimaksud dengan asas adalah landasan bepikir
yang sangat mendasar. Oleh karna itu, di dalam bahasa Indonesia, asas mempunyai arti (1)
dasar, alas, pondamen ( Poerwadarminta, 1976:60 ). Asas dalam pengertian ini dapat dilihat
misalnya, dalam urutan yang disesuaikan pada kata-kata : …” batu ini baik benar untuk
pondamen atau pondasi rumah”, (2) kebenaran yang menjadi tumpuan berpikir atau pendapat.
Makna ini terdapat misalnya dalam ungkapan” parnyataan ini bertentangan dengan asas-asas
hokum pidana”; (3) cita-cita yang menjadi dasar organisasi atau Negara. Hal ini jelas dalam
kalimat: “ Dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila.”
Jika kata asas dikaitkan dengan hukum, yang dimaksud dengan asas adalah kebenaran
yang dipergunakan sebagai tumpuan berpikir dan alasan pendapat, terutama, dalam
penegakan dan pelaksanaan hukum pidana, misalnya, seperti disinggung diatas adalah tolak
ukur dalam pelaksanaan hukum pidana. Asas hukum, pada umumnya berfungsi sebagai
rujukan untuk mengembalikan segala masalah berkenaan dengan hukum.
Asas hukum islam berasal dari hukum islam terutama Al-Qur’an dan Al- Hadist yang
dikembangkan oleh akal pikiran orang yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Asas-asas
hukum islam banyak, disamping asas-asas yang berlaku umum, masing-masing bidang dan
lapangan mempunyai asasnya sendiri-sendiri.
B. Asas-asas Hukum Islam
Yang dibicarakan dalam kesempatan ini hanya beberapa asas hukum islam. Tim
pengkajian hukum islam badan pembinaan hukum nasional departemen kehakiman, dalam
laporannya tahun 1983/1984 (laporan 1983/1984 : 14 – 27) menyebut beberapa asas hukum
islam yang (1) bersifat umum, (2) dalam lapangan hukum pidana, dan (3) dalam lapangan
hukum perdata. Sebagai contoh, asas-asas hukum dilapangan hukum tata Negara,
internasional dan lapangan-lapangan hukum islam lainnya tidak disebuutkan dalam laporan
itu.
Sebagai sumbangan dalam penyusunan asas-asas hukum nasional, tim itu hanya
mengedepankan :
a. Asas-asas umum
Asas-asas umum hukum islam yang meliputi semua bidang dan segala
lapangan hukum islam adalah :
1. Asas keadilan
Asas keadilan merupakan asas yang sangat penting dalam hukum islam. Demikian
pentingnya, sehingga ia disebut sebagai asas semua asas hukum islam.
2. Asas kepastian hukum
Asas kepastian hukum, antara lain disebut secara umum dalam kalimat terahir
surat Bani Israil (17) ayat (15) yang terjemahannya (lebih kurang) sebagai berikut
“ dan tidaklah kami menjatuhkan hukuman, kecuali setelah kami mengutus
seorang rasul untuk menjelaskan (aturan dan ancaman) hukuman itu.selanjutnya di
dalam surah Al Maidah (5) ayat 95 terdapat penegasan ilahi yang menyatakan
bahwa allah memaafkan apa yang terjadi di masa yang lalu. Dari kedua bagian-
bagian ayat tersebut disimpulkan asas kepastian hukum yang menyatakan bahwa
tidak ada satu perbuatan pun dapat dihukum kecuali atas kekuatan ketentuan
hukum atau peraturan perundang-undangan yang ada dan berlaku untuk perbuatan
itu. Asas inin sangat penting dalam ajaran hukum islam.
3. Asas kemanfaatan
Asas kemanfaatan adalah asas yang mengiringi asas keadilan dan kepastian
hukum tersebut di atas.

b. Asas-asas dalam hukum pidana


Asas-asas dalam lapangan hukum pidana islam antara lain :
1. Asas legalitas
Yang dimaksud dengan asas legalitas adalah asas yang menyatakan bahwa tidak
ada pelanggaran dan tidak ada hukuman sebelum ada undang-undang yang
mengaturnya.
2. Asas larangan memindahkan kesalahan pada orang lain
Asas ini terdapat di dalam berbagai surat dan ayat Al-muddatstsir (74) misalnya
dinyatakan bahwa setiap jiwa terikat pada apa yang dia kerjakan, dan setiap orang
tidak akan memikul dosa atau kesalahan yang dibuat oleh orang lain (QS 74 : 38).
3. Asas praduga tidak bersalah
dari ayat-ayat yang menjadi sumber asas legalitas dan asas tidak boleh
memindahkan kesalahan kepada orang lain tersebut di atas, dapat ditarik juga asas
praduga tidak bersalah.

c. Asas-asas hukum perdata


Terdapat asas-asas hukum islam yang menjadi tumpuan atau landasan untuk
melindungi kepentingan pribadi sesorang antara lain :
1. Asas kebolehan atau mubah
Asas kebolehan atau mubah adalah asas yang membolehkan melakukan semua
kegiatan hubungan perdata sepanjang tidak ada larangan, baik di dalam al-Quran
maupun di daalam hadits Nabi Muhammad saw. Asas ini berdasarkan Alquran
surah Al-Baqarah (2) ayat 185 dan 286.
2. Asas kemaslahatan hidup
Asas kemaslahatan hidup adalah asas yang mendasari segala sesuatu pekerjaan
yang mendatangkan kebaikan, berguna, bermanfaat kepada kehidupan pribadi
manusia dan kehidupan social kemasyarakatan.
3. Asas kebajikan
Asas kebajikan adalah asas yang mengandung pengertian bahwa setiap hubungan
keperdataan mendatangkan kebajikan kepada kedua belah pihak dan pihak lainnya
dalam masyarakat. Asas ini bersasl dari Alquran surah Al-Maidah (5) ayat 90.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan adalah asas hubungan perdata yang disandarkan pada hormat-
menghormati, kasih-mengasihi, serta tolog menolong dalam mencapai kebaikan.
Asas ini berdasarkan Alquran surah Al-Maidah (5) ayat 2.
C. Asas Penerapan Hukum Islam
1. Asas tidak memberatkan
Ajaran islam tidak memberatkan manusia dala pelaksanaannya. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor yang memungkinkan umat manusia melakukannya,
terutama faktor kemampuan yang diegaskan dalam surah Al-hajj (22) ayat 78 dan
surah Al-Baqarah (2) ayat 185.
2. Asas tidak memperbanyak beban
Hukum islam datang demi kepentingan manusia bukan untuk mengeksploitasi
manusia yang ditegaskan dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 286.
3. Asas tadruj
Asas tadruj berkaitan erat dengan asas pertama dan kedua, penerapan hukum
islam berlaku secara bertahap, tidak secara drastis dan sekaligus yang ditegaskan
dalam surah Al-Maidah (5) atay 3.

D. Kaidah-Kaidah Fikih
1. Hukum itu berputar Bersama Illatnya
Menentukan Illat hukum menjadi hak allah untuk menentukan hukum itu sendiri.
2. Kebolehan atau mubah
3. Adat kebiasaan atau Urf
Yaitu menetukan hukum berdasarkan dari hasil penalaran adat kebiasaan yang dapat
diterima dengan baik.

E. Al-ahkam Al-khamsah
1. Jaiz atau mubah, adalah sesuatu perbuatan yang dibolehkan untuk memilih oleh Allah
SWT atau rasulnya kepada manusia mukallaf (aqil-baligh) untuk mengerjakan atau
meninggalkan sesuatu.
2. Sunnah (mandud), adalah suatu perbuatan yang di anjurkan oleh allah dan rasulnya
kepada manusia mukallaf. Ada 3 bentuk dari sunnan yaitu : Sunnan muakkad, sunnah
Zaidah, dan Sunnan Fadhilah.
3. Makruh, adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh Allah dan rasulnya kepada
manusia mukallaf.
4. Haram, adalah suatu tuntutan hukum islam kepada orang-orang mukallaf untuk
meniggalkan dengan tuntunan yang mengikat dan bagi yang menaatinya mendapat
imbalan pahala dan bagi yang melanggarnya mendapat dosa.
5. Wajib, adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah kepada manusia mukallaf untuk
mengerjakannya.

F. Hukum Wadh’i
1. Sebab
Sebab adalah sesuatu yang tampak dan jelas yang dijadikan oleh hukum islam sebagai
penentu adanya hukum.
2. Syarat, adalah sesuatu yang terwujud atau tidak terwujud sesuatu perbuatan hukum
yang tergantung padanya.
3. Mani’, adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menghalangi perbuatan hukum yang
lain.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asas asas hukum islam itu adalah dasar-dasar umum yang terkandung dalam
peraturan hukum, dasar-dasar umum tersebut adalah sesuatu yang mengandung nilai-
nilai etis.sedangkan sistem hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan-tatanan yang
terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang satu sama lain saling berhubungan
dan berkaitan secara erat . untuk mencapai suatu tujuan kesatuan tersebut perlu kerja
sama antara bagian-bagian atau unsur-unsur tersebut menurut rencana dan pola
tertentu.
Perkataan asas berasal dari bahasa Arab, asasun. Artinya dasar, basis,
pondasi. Kalau dihubungkan dengan system berpikir, yang dimaksud dengan asas
adalah landasan bepikir yang sangat mendasar.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yangmembangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A. Hukum Islam. Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia
Prof. H. Mohammad daud Ali, S.H Hukum Islam dan tata hukum islam.

Anda mungkin juga menyukai