Disusun Oleh :
AVISYA AZZAHRA
12320222398
MATA KULIAH :
PENGANTAR HUKUM ISLAM
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ASAS -
ASAS HUKUM ISLAM.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang ASAS – ASAS HUKUM
ISLAM ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
1. Pengertian Asas Hukum Islam....................................................................... 3
2. Hukum Pidana Asas Hukum Islam ............................................................... 4
3. Hukum Perdata Asas Hukum Islam............................................................... 4
4. Asas Perkawinan............................................................................................ 6
5. Asas Kewarisan.............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
A. Kesimpulan.................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkataan Islam dalam Al-Qur’an merupakan kata benda yang berasal dari kata
kerja salima yang leterlijke berarti kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan
diri, dan kepatuhan (Ali, 2000: 19). Orang yang menyatakan dirinya Islam, Anda semua
sudah tahu bahwa yang bersangkutan disebut muslim. Muslim dengan demikian adalah
orang yang menerima petunjuk Tuhan dan menyerahkan diri untuk mengikuti kemauan
Ilahi. Tuhan tidak pula membedakan ciptaan-Nya, baik muslim maupun nonmuslim,
tetapi Tuhan melihat pada derajat ketakwaannya. Oleh karena itu, muslim sebagai
pribadi yang Islam sudah seyogianya selalu berupaya untuk menjalankan
perintahperintah Tuhan dan menjauhi segala larangan Tuhan. Untuk mengetahui mana
yang merupakan perintah dan mana larangan, harus dipelajari hukum Islam yang
bersumber pada Al-Qur’an, sunah, dan hasil ijtihad para ulama.
Setiap tatanan hukum pasti memiliki asas hukum yang menjadi norma dasar dan
menjadi petunjuk arah dalam pembentukan suatu aturan hukum. Untuk itu, sebagai
warga negara yang baik, minimal kita harus memahami perihal asas hukum ini.
Terutama asas hukum yang ada di negara kita (Indonesia). Perbuatan masyarakat islam
yang terdapat dalam perbuatan pidana, perdata yang mekiputi perkawinan, muamalah,
perkawinan diatur dalam setiap hukum yang meliputi asas itu sendiri. Sesuatu hal yang
paling mendasar dari tiap hukum tercantum dari asas itu sendiri, sehingga kita perllu
mengetahui pengertian asas itu terlebih dahulu agar diketahui kejelasnnya.
Asas dalam hukum islam terbagi menjadi dua, yaitu asas umum yang mencantum
segala ketentuan semua hukum dalam islam itu sendiri. Dan asas khusus yang meliputi
asas dalam hukum pidana, muamalah, kewarisan. Pernikahan, dan kewarisan. Asas
umum itu sendiri meliputi asas keadilan yang selalu ditegaskan dalam islam untuk
selalu ditegakkan dalam kehidupan masyarakat. Asas kepastian hukum dan asas
kemanfaatan juga terdapat didalamnya.
Asas khusus itu sendiri seperti asas legalitas dalam hukum pidana, asas suka sama
suka dalam hukum muamalah, asas individual dalam hukum kewarisan, dan asas
kekeluargan dalam hukum perkawinan, dan masih banyak lagi asas khusus itu sendiri.
Sifat hukum itu dikembangkan oleh akal pikiran manusia, asas-asas hukum
Islam tersebut terdiri dari asas dar'ul mafasid muqoddam ala jalbi al
1
mashalih, asas fahm al mukallaf, asas musyawarah, asas mendahulukan kewajiban
daripada hak, asas adam al haraj (tidak menyempitkan) dan terakhir asas keadilan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Asas Hukum Islam?
2. Hukum Pidana Asas Hukum Islam?
3. Hukum Perdata Asas Hukum Islam?
4. Asas Perkawinan?
5. Asas Kewarisan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Asas Hukum Islam.
2. Untuk Mengetahui Hukum Pidana Asas Hukum Islam.
3. Untuk Mengetahui Hukum Perdata Asas Hukum Islam.
4. Untuk Mengetahui Asas Perkawinan.
5. Untuk Mengetahui Asas Kewarisan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Artinya tidak ada suatu perbuatan pun dapat dihukum kecuali atas kekuatan
peraturan-perundang-undangan yang ada dan berlaku pada waktu itu.
3. Asas kemanfaatan
Asas ini merupakan asas yang mengiringi asas keadilan dan kepastian hukum
dimana dalam melaksanakan kedua asas tersebut seyogyanya
dipertimbangkan asas kemanfaatan baik bagi yang bersangkutan maupun bagi
masyarakat.
6
IV. Asas Perkawinan
a. Kesukarelaan
Asas kesukarelaan merupakan asas yang terpenting dalam perkawinan Islam,
dimana tidak hanya kesukarelaan antara calon suami isteri saja tetapi kesukarelan
dari semua pihak yang terkait.
b. Persetujuan kedua belah pihak
Artinya tidak boleh ada paksaan dalam melangsungkan perkawinan.
c. Kebebasan memilih
d. Kemitraan suami istri
Kemitraan ini menyebabkan kedudukan suami isteri dalam beberapa hal sama,
dalam hal lain berbeda.
e. Untuk selama-lamanya
Perkawinan itu dilaksanakan untuk melangsungkan keturunan dan membina rasa
cinta serta kasih saying selam hidup.
f. Monogami terbuka
Dalam Surat an-Nisa ayat 129 dinyatakan bahwa seorang pria muslim
diperbolehkan beristeri lebih dari seorang asal memenuhi syarat-syarat tertentu.
V. Asas Perkawinan
a. Asas Ijbari
Peralihan harta dari seorang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya berlaku
dengan sendirinya menurut ketetapan Allah tanpa digantungkan kepada kehendak
pewaris atau ahli waris.
b. Bilateral
Artinya seseorang menerima hak kewarisan dari kedua belah pihak yaitu dari
keturunan laki-laki dan perempuan.
c. Asas individual
Harta warisan mesti dibagi kepada masing-masing ahli waris untuk dimiliki
secara perseorangan.
d. Asas keadilan berimbang
Harus senantiasa terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban, antara hak
yang diperoleh seseorang dengan kewajiban yang harus dilaksanakannya.
7
Sehingga antara laki-laki dan perempuan terdapat hak yang sebanding dengan
kewajiban yang dipikulnya masing-masing dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat.
e. Asas kewarisan akibat kematian
Peralihan harta seseorang kepada orang lain yang disebut dengan nama
kewarisan, terjadi setelah orang yang mempunyai harta meninggal dunia.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang universal yang mengatur segala perilaku masyarakatnya
secara khusus, adapun asa hukum dalam hukum islam meliputi asas yang umum yakni
asas keadilan, asa kepastian hukum, asas kemanfaatan. Asas keadilan adalah asas yang
paling pokok atau titik tolak, proses dan sasaran hukum islam. Asas kepastian hukum
adalah hukuman tidak dapat dijatuhkan atas suatu perbuatan kecuali ada peraturan yang
telah mengatur, asas kemanfaatan, dalam melakukan keadilan dan kepastian hukum
hendaknya kelihat kemanfaatan bagi perlaku itu sendiri ataupun masyarakat lain.
Asas umum dalam islam diperinci dengan kekhususannya dalam bidang-bidang
tersendiri yaitu dalam bidang hukum pidana, bidang hukum muamalat, bidang hukum
pernikahan.
B. Saran
Secara terminlogi kaidah berarti asas, pondasi, atau fondamen segala sesuatu.
Secara terminologi dalah segala ketentuan-ketentuan umum yang bersifat tetap dan
kully (menyeluruh) yang mencakup semua masalah-masalah partikular (juziyah)yang
sumber hukumnya bisa diambil dari hukum kully tersebut.dengan menguasai kaidah
fiqh maka kita kan mengetahui hakekat fiqh, dasar-dasar hukumnya, landasan
pemikiran dan rahasia-rahasisa terdalamnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10