Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MICROTEACHING MATEMATIKA

DISUSUN OLEH :
ELIANA RITONGA
1923041014

DOSEN :
MESRA WATI RITONGA, S.Pd, M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PRODI MATEMATIKA
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU
T.A 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan mengucapkan alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Microteaching Matematika”
dapat terselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah Microteaching dengan tepat
waktu.
Saya selaku penulis makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata kesempurnaan, saya menyadari segala keterbatasan yang ada.
Untuk itu demi sempurnanya makalah ini, saya selaku penulis sangat membutuhkan
dukungan dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun dari Ibu selaku dosen mata kuliah Microteaching.
Akhir kata saya mengucapkan kepada seluruh teman-teman yang sudih
mendengarkan dan memberikan masukan kepada saya, dan saya berterima kasih
kepada Ibu yang telah memberikan tugas ini sebagai bahan pembelajaran kepada saya
dan kita semua.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i


Daftar Isi..................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1
 Latar Belakang .............................................................................................. 1
 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
 Tujuan ............................................................................................................ 2
Bab II Pembahasan .................................................................................................... 3
 Pengertian Microteaching dan Karakteristik ................................................. 3
 Pengertian Pembelajaran Matematika ........................................................... 4
 Manfaat Microteaching Matematika ............................................................. 6
Bab III Penutup ......................................................................................................... 8
 Kesimpulan ................................................................................................... 8
 Saran .............................................................................................................. 8
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas
belajar. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar (S.
Nasution, (1994: 25). Pembelajaran yang baik akan tercapai apabila disertai dengan
perencanaan pengajaran sebagai acuan dalam mengajar. Perencanaan Pembelajaran
mempunyai peranan penting dalam memandu guru melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Seorang guru dituntut untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
profesional dalam membelajarkan siswa. Guru merupakan unsur penanggungjawab dalam
penyelenggaraan pendidikan jasmani dan seringkali melaksanakan pembelajaran yang kurang
menyeluruh sehingga dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.
Oleh karena itu, membuat rencana mengajar merupakan tugas guru, dimana guru harus
mampu menilai kebutuhan siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan pembelajaran
dan memilih metode serta strategi belajar yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki rencana pembelajaran karena
perencanaan tersebut adalah fungsi pedagogi yang penting untuk meningkatkan kualitas
praktik pembelajaran dan mungkin sekali untuk memotivasi guru (Wawan S. Suherman,
2001:113).
Hal ini berhubungan dengan konsep microteaching, dimana Micro berarti kecil, terbatas,
sempit. Teaching berarti mendidik atau mengajar. Microteaching berarti suatu kegiatan
mengajar dimana segalanya di perkecil atau di sederhanakan. Adanya Microteaching
memberikan kesempatan bagi pengajar untuk melatih kemampuan interaksinya dengan murid
dan juga sarana untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi pengajaran yang lebih
kompleks yaitu kelas yang sebenarnya. Disinilah kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu
menjadi seni mengajar dan mempraktikkan teori yang telah di pelajari. Pelajaran yng
diajarkan dalam kegiatan microteaching ini adalah matematika.
 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Dari Microteaching Dan Bagaimana Karakteristiknya ?
2. Apakah Pengertian Dari Pembelajaran Matematika ?
3. Apakah Manfaat Dari Microteaching Matematika?

1
 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Arti Dari Microteaching.
2. Untuk Mengetahui Arti Dari Pembelajaran Matematika.
3. Untuk Mengetahui Manfaat Dari Microteaching.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Microteaching Dan Karakteristiknya


1. Pengertian Microteaching
Istilah micro teaching berasal dari dua kata, pertama kata “micro” yang memiliki arti
kecil, terbatas, sempit, dan sejenisnya. Kemudian ada kata “teaching” yang memiliki arti
mengajar. Jadi dilihat dari bentuk katanya, istilah ini memiliki definisi sebagai kegiatan
mengajar yang segala aspek di dalamnya kemudian diperkecil atau
disederhanakan. Penyederhanaan tersebut kemudian menjadikan kegiatan mengajar
menjadi lebih sederhana juga, yang tentunya tidak serumit dengan kegiatan mengajar
konvensional. Melalui pelatihan keterampilan tersebut maka calon tenaga pendidik
diharapkan bisa terbiasa mengajar. 
Terdapat beberapa definisi oleh para ahli tentang pengajaran mikro (microteaching)
yang dapat dikemukakan, diantaranya adalah :
1. Cooper dan Allen (1971), mendefinisikan “pengajaran mikro (micro-teaching)
adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa
yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang”.
2. Mc. Laughlin dan moulton (1975) mendefinisikan “pengajaran mikro adalah
metode pelatihan kinerja yang dirancang untuk mengisolasi bagian komponen dari
proses pengajaran, sehingga peserta pelatihan dapat menguasai setiap komponen
satu per satu dalam situasi pengajaran yang disederhanakan”.
3. Waskito (1977) mendefinisikan “micro-teaching adalah suatu metode belajar
mengajar atas dasar performance yang tekniknya dengan cara mengisolasikan
komponen–komponen proses belajar mengajar sehingga calon guru dapat
menguasai setiap komponen satu per satu dalam situasi yang disederhanakan atau
dikecilkan”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa micro-teaching atau


pengajaran mikro adalah, “salah satu model pelatihan praktik mengajar dalam lingkup
terbatas (mikro) untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar (base teaching skill)
yang dilaksanakan secara terisolasi dan dalam situasi yang disederhanakan atau dikecilkan”.

3
2. Karakteristik Microteaching
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan real teaching, tetapi dalam skala mikro.
Karakteristik yang khas dalam pengajaran mikro (micro-teaching) adalah komponen–
komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan atau di-sederhanakan. Dalam pengajaran
sesungguhnya (real teaching) lingkup pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di micro-
teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil belajar dan satu materi pokok
bahasan tertentu. Demikian pula alokasi waktunya juga terbatas antara 10-15 menit, jumlah
siswa juga dikecilkan hingga berkisar 10-15 siswa, serta keterampilan dasar yang dilatihkan
juga terbatas (terisolasi).
Komponen keterampilan dasar mengajar yang dilatihkan dalam pengajaran mikro
(micro-teaching) menurut hasil penelitian tumey (1973) terdapat 8 (delapan) keterampilan
yang sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar. Kedelapan keterampilan tersebut
antara lain :
1. Keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran (set induction And closure)
2. Keterampilan dasar menjelaskan (explaining skills)
3. Keterampilan dasar mengadakan variasi (variation skills)
4. Keterampilan dasar memberikan penguatan (reinforcement skills)
5. Keterampilan dasar bertanya (questioning skills)
6. Keterampilan dasar mengelola kelas
7. Keterampilan dasar mengajar perorangan/kelompok kecil
8. Keterampilan dasar membimbing diskusi kelompok kecil

B. Pengertian Pembelajaran Matematika


Pemaknaan matematika dapat dikatakan luas dan fleksibel. Berikut beberapa pengertian
tentang matematika:
1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik.
2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dna berhubungan dengan
bilangan.
4. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur logis yang
terorganisasikan.
5. Matematika adalah pengetahuan tentang aturanaturan yang ketat. Dari pengertian
diatas dapat ditarik kesimpulan matematika adalah bahasa simbolis yang berfungsi

4
praktis untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangan
teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Belajar matematika
sendiri merupakan suatu proses seorang siswa untuk mengerti dan memahami tentang
matematika.
Pembelajaran matematika adalah usaha sadar guru untuk membentuk watak, peradaban,
dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik serta membantu siswa dalam belajar
matematika agar tercipta komunikasi matematika yang baik sehingga matematika itu lebih
mudah dipelajari dan lebih menarik (Soviawati, 2011:84). Pembelajaran matematika adalah
proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang
terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari
(Soebinto, dkk, 2013:2). Sehingga, guru harus mempunyai model pembelajaran yang dapat
menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika agar siswa senang terhadap
matematika dan medapatkan pengalaman yang optimal dari pembelajaran matematika.
Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersama-sama
menjadi pelaku agar terlaksana tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Susanto,
(2013:188) pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa.
Keefektifan pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Selaras dengan yang
disampaikan. Pada hakekatnya pembelajaran matematika tidak terlepas dari kehidupan
sehari-hari, sehingga keberhasilan pembelajaran matematika dapat dilihat apabila terjadi
perubahan tingkah laku pada diri peserta didik kearah yang berkaitan dengan matematika.
Yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang konsep matematika.
Standar proses merujuk kepada proses matematika yang mana melalui proses tersebut
siswa memperoleh dan menggunakan pengetahuan matematika. Kelima standar proses harus
dipandang secara tidak terpisah dengan standar isi dalam kurikulum matematika.
a. Pemecahan Masalah (Problem Solving) Pemecahan masalah (Problem solving)
merupakan aktivitas matematika dan merupakan pokok dari mata pembelajaran mata
pelajaran matematika. Pemecahan masalah (Problem solving) mampu menunjukkan
seberapa besar keinginan seseorang, kecakapan serta mampu menunjukkan beberapa
besar sifat kelenturan seseorang terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi.

5
b. Penalaran dan Pembuktian (Reasoning & Proof) Jika pemecahan masalah merupakan
fokus dari matematika, maka penalaran merupakan cara berpikir logis yang
membantu kita memutuskan apakah dan mengapa jawaban kita logis.
c. Keterkaitan (Connection) Ketika siswa mampu mengoneksikan ide matematik,
pemahamannya terhadap matematika menjadi lebih mendalam dan tahan lama.
d. Komunikasi (Communication) Dalam proses pembelajaran matematika komunikasi
matematis siswa harus dikembangkan.
e. Representasi (Representation) Representasi konsep matematika sangat berperan
dalam pemecahan masalah, khususnya dalam mentransformasikan ide-ide abstrak
matematika ke dalam konsep-konsep yang lebih nyata.

C. Manfaat Microteaching Matematika


Manfaat umum pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa
keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive,
supportive, dan bersahabat. Sehingga mendukung kesiapan mental, keterampilan dan
kemampuan performance yang ter-integrasi untuk bekal praktik mengajar Sesungguhnya di
sekolah/institusi pendidikan.
Menurut Helmiati (2013: 43), membuka pelajaran merupakan kegiatan guru dalam
mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana guna menyiapkan mental, fisik,
psikis, dan emosional peserta didik sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilalui. Sedangkan menurut Abimanyu (dalam Sukirman,
2012: 226-227), membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik pada hal-hal yang
akan dipelajari. Menciptakan suasana siap mental, yaitu kondisi psikologis pendidik agar
sejak awal pembelajaran sudah terbangun kondisi psikologis yang siap untuk belajar.
Menimbulkan perhatian pendidik; yaitu proses untuk mencurahkan segala perhatian dan
pikiran pendidik pada pembelajaran yang akan dilakukan.
Adapun manfaat khusus pengajaran mikro microteaching, antara lain Sebagai berikut :
1. Membentuk sikap profesional sebagai calon guru/dosen.
2. Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang kepada Etika
keguruan.
3. Dapat menjelaskan pengertian micro teaching.

6
4. Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga Mudah dipahami
oleh audience atau peserta didik.
5. Terampil membuka dan menutup pelajaran.
6. Dapat bertanya secara benar.
7. Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik.
8. Dapat membuat variasi dalam mengajar.
9. Dapat menggunakan alat-alat / media pembelajaran dengan benar Dan tepat.
10. Dapat mengamati keterampilan keguruan secara obyektif, sistematis, kritis dan
praktis.
Brown dan ametrong (1975), mencatat hasil riset tentang manfaat pengajaran
microteaching sebagai berikut :
1. Korelasi antara pengajaran microteaching dan praktik keguruan sangat tinggi.
Artinya, calon guru atau dosen yang berpenampilan baik dalam Pengajaran
microteaching, akan baik pula dalam praktik mengajar di kelas.
2. Guru yang lebih dulu menempuh program pengajaran microteaching ternyata lebih
baik atau lebih terampil dibandingkan praktikan yang tidak mengikuti pengajaran
microteaching
3. Guru yang menempuh pengajaran microteaching menunjukkan prestasi mengajar
yang lebih tinggi.
4. Setelah mengikuti pengajaran microteaching, calon guru dapat menciptakan interaksi
dengan siswa secara lebih baik.
5. Penyajian model rekaman mengajar lebih baik daripada model lisan sehingga lebih
signifikan dengan keterampilan mengajar.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Secara umum pengajaran mikro adalah, “salah satu model pelatihan praktik mengajar dalam
lingkup terbatas (mikro) untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar (base teaching
skill) yang dilaksanakan secara terisolasi dan dalam situasi yang disederhanakan atau
dikecilkan Karakteristik yang khas dalam pengajaran mikro (microteaching) adalah :
a. lingkup pembelajaran micro-teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil
belajar dan satu materi pokok bahasan tertentu.
b. Alokasi waktunya terbatas antara 10-15 menit.
c. jumlah siswa dikecilkan hingga berkisar 10-15 siswa, serta keterampilan dasar yang
dilatihkan juga terbatas (terisolasi).

Saran
Dengan adanya kegiatan Microteaching ini diharapkan seorang mahasiswa, calon guru, guru,
dosen dapat mengaplikasikannya didalam metode pembelajaran, sehingga dengan adanya
microteaching yang diterapkan akan berdampak pada kemampuan belajar seorang anak.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/1743/1/2.%20Buku%20Micro%20Teaching.pdf
http://eprints.ums.ac.id/19703/3/BAB_1.pdf
https://www.academia.edu/33416634/LAPORAN_PRAKTIKUM_MICRO_TEACHING
https://media.neliti.com/media/publications/349210-pengantar-microteaching-matematika-
b347a940.pdf

Anda mungkin juga menyukai