Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TIPE - TIPE KADERISASI KEPEMIMPINAN

Makalah ini disajikan untuk memenuhi syarat perkuliahan jurusan pemikiran politik Islam
Mata Kuliah: Kepemimpinan Dalam Islam
Dosen Pengampu: Bapak Heru Syahputra

Disusun :
IHSAN PRATAMA
(0404192055)

PRODI EMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Dengan mengucapkan alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karna berkat rahmat dan hidayahnya pembuatan makalah yang berjudul “Tipe-
Tipe Kaderisasi Kepemimpinan” dapat diselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah
Kepemimpinan Dalam Islam.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu persyaratan untuk
penambahan nilai tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswanya. Saya selaku penulis
makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan,
saya menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi sempurnanya makalah ini, saya
selaku penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun dari Bapak selaku dosen mata kuliah Kepemimpinan
Dalam Islam.
Akhir kata saya ucapakan ribuan terima kasih kepada Bapak dan seluruh teman-teman
yang sudih mendengarkan dan memberikan masukan kepada saya, dan saya berterima kasih
kepada Bapak yang telah memberikan tugas ini sebagai bahan pembelajaran kepada saya dan
kita semua.

Medan, 30 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................... 1
 Latar Belakang............................................................................................. 1
 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
 Tujuan.......................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan.................................................................................................. 3
 Apa Yang Dimaksud Dengan Kaderisasi Kepemimpinan .......................... 3
 Bagaimana Bentuk Kaderisasi Dan Seperti Apa Prosesnya...................... 4
 Apa Fungsi Kepemimpinan Dan Bagaimana Tipe-Tipe Kepemimpinan... 6
Bab III Penutup........................................................................................................ 9
 Kesimpulan.................................................................................................. 9
 Saran ............................................................................................................ 9
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemimpin ialah orang yang berada pada puncak hirarki sebuah organisasi yang
merupakan sebuah sosok. Kepemimpinan merupakan seni ataupun gaya dan sikap seseorang
dalam memimpin sebuah organisasi, pemimpin memiliki kemampuan nalar dan instuisi,
sejalannya kemampuan ilmiah dan kemampuan sosial. Dalam kepemimpinan tidak luput dari
kaderisasi, hal ini dikarenakan tidak akan berjalan sebuah organisasi tanpa adanya penerus.
Perlunya persiapan khusus untuk membentuk seseorang menjadi seorang pemimpin yang
matang. Kader adalah sumber daya manusia yang melakukan proses pengelolaan dalam suatu
organisasi. Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan
berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga dia memiliki kemampuan diatas rata-rata
orang pada umumnya. Kader merupakan sumber daya manusia sebagai calon anggota yang
disiapkan dalam organisasi yang melakukan proses seleksi yang dilatih dan dipersiapkan
untuk memiliki keterampilan dan disiplin ilmu. Proses seleksi dapat disebut juga kaderisasi.
Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio atau regenerasi) yang siap
melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Peran kaderisasi dalam organisasi
sebagai berikut; (1) Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik; (2) Penjamin keberlangsungan
organisasi; (3) Sarana belajar bagi anggota. Bisa dikatakan bahwa kaderisasi merupakan
suatu proses pendewasaan.
Maknanya adalah dalam jenjang karir ada tahapan yang harus dilalui, proses ini tidaklah
menyia-nyiakan. Dapat dijadikan pelajaran, karena dengan sebuah perjuangan menjadi
seorang pemimpin mengajarkan sikap untuk dimasa depan. Setiap posisi tidak dapat
disepelekan, karena tanpa ada akar dan badan maka tidak aka nada puncak. Kepemimpinan
dengan sistem kaderisasi menciptakan tatanan organisasi yang baik, dimana dalam menaiki
sebuah jenjang jabatan harus melawati tahapan tahapan yang tepat dan benar, bukan asalan
saja dan tentunya adanya seleksi, pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara adil dan
objektif.
2. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kaderisasi Kepemimpinan?
2. Bagaimana Bentuk Kaderisasi Dan Seperti Apa Prosesnya?
3. Apa Fungsi Kepemimpinan Dan Bagaimana Tipe-Tipe Kepemimpinan?

1
3. Tujuan
1. Agar menambah serta memperluas wawasan mahasiswa/i dalam mengetahui
kepemimpinan dalam islam.
2. Melatih penulis dalam pembuatan makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kaderisasi Kepemimpinan


kaderisasi kepemimpinan adalah proses untuk mempersiapkan seseorang untuk menjadi
pemimpin dimasa yang akan datang, yang akan memikul tanggung jawab penting
dilingkungan suatu organisasi atau tim.
Mengapa perlu adanya kaderisasi? Karena semua orang yang termasuk sekarang menjadi
pemimpin, suatu saat pasti akan mengakhiri kepemimpinan, suka atau tidak, mau - tidak mau,
hal tersebut akan terjadi. Proses tersebut dapat terjadi karena : 
 Dalam suatu organisasi ada ketentuan periode kepemimpinan seseorang
 Adanya penolakan dari anggota kelompok, yang menghendaki pemimpinnya diganti, baik
secara wajar maupun tidak wajar.
 Proses alamiah, menjadi tua dan kehilangan kemampuan memimpin kematian.
Pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak pengikutnya, dan seberapa lama ia
memimpin, tapi terlihat dari seberapa banyak ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
Kaderisasi atau menciptakan pemimpin baru merupakan tugas besar dalam kepemimpinan,
dimana kaderisasi kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dan vital di lingkungan
organisasi. Intinya adalah, “bagaimana cara menciptakan pemimpin yang lebih baik dari
saya“.
Beberapa cara agar kaderisasi kepemimpinan itu berjalan seperti yang kita harapkan adalah
sebagai berikut:
1) Beri Kepercayaan
Memberi kepercayaan kepada staf atau bawahan Anda,  biarkan mereka melakukan
apa yang mereka anggap benar, namun arahan strategis/konsep yang matang telah
anda berikan. Setelah itu lakukan evaluasi terkait kerja yang telah dia kerjakan tetapi,
sifatnya bukan menggurui, namun pembahasan bersama menuju arah yang terbaik
bagi perusahaan.

2) Beri Semangat dan Motivasi


Motivasi merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi Apabila terdapat
beberapa hal yang tidak sejalan dengan pakem-pakem yang telah ditetapkan, berilah
feedback (umpan balik / evaluasi) kepada staff Anda tersebut. Jangan pernah marah-
marah, apalagi memaki staff tersebut, karena hal itu akan membuat dia trauma dan

3
bernyali kecil, dampak negatifnya adalah dia jadi takut untuk mengambil keputusan,
karena khawatir dengan resiko yang akan dihadapi.

3) Menjalin Kedekatan.
Jalinlah  kedekatan dengan staf Anda, secara terbuka dan rileks membahas situasi
perusahaan dari beberapa aspek (organisasi, pemasaran, operasional, keuangan, dll),
sesekali mintai pendapatnya. Anda pun menjabarkan  konsep-konsep pemikiran Anda
dalam membangun sebuah Organisasi.

2. Bagaimana Bentuk Kaderisasi Dan Seperti Apa Prosesnya


Ada beberapa faktor dan proses yang mempengaruhi pembentukan kaderisasi, antara
lain:
Bentuk Kaderisasi
1) Kaderisasi pasif
Kaderisasi pasif dilakukan secara insidental dan merupakan masa untuk kenaikan
jenjang anggota. Pembinaan pasif sangat penting dan efektif dalam pembinaan dan
penjagaan.
2) Kaderisasi aktif
Yaitu kaderisasi yang bersifat rutin dan sedikit abstrak, karena pada kaderisasi ini,
anggotalah yang mencari sendiri '‘materi’-nya menjadi bentuk pembinaan dan
pengembangan aktif bagi anggota. Kaderisasi ini sangat baik dalam proses
pembinaan, penjagaan, dan pengembangan secara sistematis.

Proses Kaderisasi
Dalam pelaksanaanya proses kaderisasi terdiri dari dua macam yaitu:
a) Kaderisasi Informal
Untuk melahirkan seseorang pemimpin yang berkualitas diperlukan proses jangka
waktu yang cukup lama, seluruh kehidupan seseorang sejak masa kanak-kanak dan
remaja merupakan masa kaderisasi untuk menjadi pemimpin dalam upaya membentuk
pribadi, agar memiliki keungulan dalam aspek-aspek yang dibutuhkan untukl mampu
bersaing. Kaderisasi disebut juga sebagai proses pendidikan termasuk proses belajar
dilingkungan sekolah, pendidikan keluarga, peluang dalam kurikulum dalam program
ekstrakurikuler serta lingkungan.
Faktor yang mempengaruhi kegagalan seseorang pemimpin, pertama berada diluar

4
diri yang bersangkutan, yaitu peluang menjadi pemimpin. Kedua factor dari dalam
diri sendiri yaitu keberanian dan kemampuan menciptakan dan merebut kesempatan
menjadi pemimpin.oleh sebab itu pemimpin terdahulu perlu membangun komunikasi
dengan generasi muda, member contoh dan keteladanan, bimbingan dan arahan yang
baik agar dapat menjadi teladan oleh generasi muda dalam mempersiapkan diri
menjadi pemimpin.

b) Kaderisasi formal
Kaderisasi formal adalah usaha mempersiapkan calon-calon pemimpin untuk masa
depan secara terencana, teratur, dan sistematis dan terarah. Untuk itu proses kaderisasi
mengikuti kurikulum yang telah di desain secara khusus yang harus dilaksanakan
selama jangka waktu tertentu dan berisi bahan-bahan teoritis dan praktik tentang
kepemimpinan dan bahan-bahan lain sebagai mendukung.

Usaha kaderisasi internal yang bersifat formal dapat ditempuh dengan beberapa cara sebagai
berikut:
a) Memberikan kesempatan menduduki jabatan sebagai pemimpin
yaitu, kaderisasi ini dilakukan dengan cara mengankat dan memberikan kesempatan
secara formal kepada seseorang calon pemimpin usia muda untuk memangku jabatan
pemimpin.
b) Latihan kepemimpinan didalam dan diluar organisasi
Yaitu memberikan kesempatan kepada anggota organisasi untuk mengikuti program
mempersiapkan calon pemimpin yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya magang, pelatihan.
c) Memberikan tugas belajar
Untuk mempersiapkan calon pemimpin yang berkualitas perlu memberikan tugas
belajar pada kader, untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
dalam memimpin sehingga suatu saat siap mendudukui suatu jabatan pada jenjang
masing-masing.
d) Penugasan sebagai pucuk pimpinan suatu unit
Dilingkungan organisasi besar dengan memiliki cabang di daerah dapat dilaksanakan
kaderisasi dengan memberikan penugasan seseorang menjadi pucuk pimpinan pada
salah satu cabang atau perwakilan.
Kaderisasi kepemimpinan secara formal bersifat eksternal dapat dilakukan sebagai berikut:

5
a) Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang
tertentu, untuk diangkat menjadi pemimpin suatu unit yang sesuai, atau ditugaskan
magang sebelum memimpin unit tersebut.
b) Menyeleksi sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan jenis dan jenjang
tertentu, kemudian ditugaskan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebig tinggi
didalam dan luar negeri.
c) Memesan sejumlah generasi muda lulusan lembaga pendidikan formal dengan
frogram khusus atau spesialisasi, sesuai bidang yang dikelola organisasi pemesan.
d) Menerima sejumlah gemnerasi muda dari suatu lembaga pendidikan untuk melakukan
kerja praktik dilingkungan organisasi.
e) Memberikan beasiswa atau tunjangan belajar pada anak-anak yang kurang mampu
yang berprestasi baik dilingkungan sekolah atau perguruan tinggi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.

3. Apa Fungsi Kepemimpinan Dan Bagaimana Tipe-Tipe Kepemimpinan


Adapun beberapa fungsi dari kepemimpinan dan bagaimana tipe-tipe menjadi
kepemimpinan yang baik:
Fungsi kepemimpinan antara lain:
1. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)
Sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah
menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan
mengawasi tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya. Dan membuat
keputusan-keputusan yang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan.
2. Pemimpin sebagai penengah
Dalam masyarakat modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin
dengan keahliaanya yang khas dan ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan
pengadilan.
3. Pemimpin sebagai penganjur
Sebagai propagandis, sebagai juru bicara, atau sebagai pengarah opini merupakkan
orang-orang penting dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi
dan publistik yang menguasai ilmu komunikasi. Penganjur adalah sejenis pemimpin
yang memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia merupakkan orang yang
pandai bergaul dan fasih berbicara.

6
4. Pemimpin sebagai ahli
Pemimpin sebagai ahli dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru
penerang, berada dalam posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit sosial
dimana dia bekerja. Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada
bidang dimana terdapat fakta.
5. Pemimpin diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang
demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Seseorang
yang secara lengkap memenuhi kriteria kepemimpinan demokratis ialah orang yang
menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.

Tipe-tipe kepemimpinan yang baik dan benar antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang sangat
egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukan sikap yang menonjol
”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
 Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain
dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai
harkat dan martabat mereka.
 Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
 Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat
tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat
tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan,
sebagai tauladan atau panutan masyarakat.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang criteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang

7
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan
pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratis
a) Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b) Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa
sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang
tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c) Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d) Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat
dan martabat manusia.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kader dapat diartikan sebagai orang yang akan memegang
jabatan atau pekerjaan penting disuatu kelompok atau tim (pemerintahan, partai,
dll). Sedangkan kaderisasi adalah proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk
seseorang menjadi kader.
Dan Kaderisasi dan kepemimpinan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dan
keduanya saling berhubungan dimana kaderisasi bertujuan untuk melahirkan seseorang
kader-kader yang terbaik dan dalam prosesnya pemimpin juga menentukan lahirnya kader-
kader tersebut.

Saran
Menjadi seorang pemimpin haruslah melihat beberapa aspek – aspek yang harus
dipenuhi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, dan dalam pengkaderan calon seorang
pemimpin harus melihatkan sifat yang semestinya dimiliki seorang pemimpin yang berjiwa
besar.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30150163/Kepemimpinan
http://digilib.uinsgd.ac.id/43090/4/4_bab1.pdf
https://fisip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/19.-Artikel_Kaderisasi-Dalam-
Kepemimpinan-Seno-Andri.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai