Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampu :
Dr.Hamidah Nasution, M.Si

Disusun oleh Kelompok 2 :


1.Chairani Zulfia (4231230013)
2.Elida Silaban
3. Grace Analia Stephani Hutauruk
4.Indryana Evia Sitanggang (4233230034)
5.Muhammad Ibrohim Nasution (4231230002)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan tugas ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampuh mata kuliah Kepemimpinan ,ibu Hamidah
Nasution,M.Si., yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami, sebagai
pelatihan dan penambahan wawasan. Adapun Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepemimpinan, yang mana dapat
mengajukan gagasannya ini berdasarkan pemahaman dan apa yang diketahui
penulis.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas ini. Kami
berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca pada
umumnya. Terimakasih.

Medan,22 September 2023

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
1.1Belakang........................................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 konsep kepemimpinan diterapkan dalam berbagai jenis organisasi.....................................6
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dalam organisasi................8
2.3 Peran kepemimpinan dalam mencapai tujuan dan visi organisasi.........................................9
2.4 apa peran struktur kepemimpinan dalam mempengaruhi budaya organisasi...................10
2.5 Gaya kepemimpinan yang lebih efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan dalam
organisasi..........................................................................................................................................12

BAB III..............................................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep kepemimpinan merujuk pada proses mempengaruhi,
memotivasi, dan mengarahkan individu atau kelompok dalam mencapai
tujuan organisasi. Kepemimpinan memiliki peran yang penting dalam
menentukan keberhasilan suatu organisasi. Ada banyak teori dan
pendekatan yang berbeda terkait kepemimpinan, termasuk namun tidak
terbatas pada pendekatan kepemimpinan kontinjensi, transformasional,
transaksional, dan otoriter.
Struktur kepemimpinan dalam organisasi mencakup peran dan
tanggung jawab yang ditetapkan untuk pemimpin organisasi. Struktur ini
dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis organisasi, serta
budaya dan nilai-nilai yang dianut. Beberapa contoh struktur
kepemimpinan meliputi kepemimpinan sentralisasi, kepemimpinan
desentralisasi, kepemimpinan tim, dan kepemimpinan kolaboratif.
Dalam makalah ini dapat menjelaskan konsep-konsep utama
tentang kepemimpinan seperti kepemimpinan efektif, karakteristik
kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan pengaruh kepemimpinan
terhadap kinerja organisasi. Selain itu, makalah ini juga dapat membahas
berbagai teori kepemimpinan dan penerapan struktur kepemimpinan
dalam berbagai jenis organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kepemimpinan diterapkan dalam berbagai jenis
organisasi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan
dalam organisasi?
3. Bagaimana peran kepemimpinan dalam mencapai tujuan dan visi
organisasi?
4. Apa peran struktur kepemimpinan dalam mempengaruhi budaya
organisasi?
5. Apakah ada gaya kepemimpinan yang lebih efektif dalam mencapai
hasil yang diinginkan dalam organisasi?
1.3 Tujuan
1.Untuk membahas bagaimana konsep kepemimpinan diterapkan
dalam berbagai jenis organisasi.
2.Untuk membahas apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kepemimpinan dalam organisasi.
3. Untuk membahas bagaimanaa peran kepemimpinan dalam
mencapai tujuan dan visi organisasi.
4. Untuk membahas apa peran struktur kepemimpinan dalam
mempengaruhi budaya organisasi.
5. Untuk membahas apakah ada gaya kepemimpinan yang lebih
efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 konsep kepemimpinan diterapkan dalam berbagai jenis organisasi


a. Konsep kepemimpinan
Kepemimpinan dalam organisasi adalah suatu pendekatan
manajemen yang mana setiap pemimpin membantu untuk menetapkan
tujuan strategis bagi organisasi dan di satu sisi, para pemimpin juga
memberikan motivasi secara individu di dalam kelompok agar semua
orang di dalam organisasi berhasil dalam melaksanakan tugas dan tujuan
yang diharapkan.
b.Tipe Kepemimpinan dalam Organisasi
1. Tipe pemimpin otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah
merupakan suatu hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
 Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
 Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
 Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
 Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
menganggap dialah yang paling benar.
 Selalu bergantung pada kekuasaan formal
o Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan
(Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinan otokratis tersebut di atas
dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena
tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. Tipe pemimpin militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang
pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam
organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe
militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
 Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah
mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
 Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan
jabatannya.
 Senang kepada formalitas yang berlebihan
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahan
 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe
pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3. Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat
fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang
sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang
pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai
berikut:
 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
 Bersikap terlalu melindungi bawahan
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan.
 Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk
mengembangkan inisyatif daya kreasi.
 Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat
diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnyapemimpin
faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
4. Tipe pemimpin karismatis
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-
sebab mengapa seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe
pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyaka para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang
faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka
sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan,
umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan
sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe pemimpin demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis
dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena
tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok
dibandingkan dengan kepentingan individu.Beberapa ciri dari tipe
kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat
bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
 Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan
pendidikankepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak
mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
o Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
o Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya.
o Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan dalam


organisasi
 Karakteristik organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Struktur diartikan
sebagai hubungan yang relatif tetap atau cara orang-orang dikelompokkan.
Teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan
mentah menjadi keluaran jadi.
 Hubungan pemimpin-bawahan
Hubungan yang kuat antara pemimpin dengan bawahan dapat
meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Pemimpin yang mampu membangun
hubungan saling percaya, saling mendukung, dan kolaboratif dengan bawahan
cenderung memiliki dampak yang lebih kuat dalam memotivasi karyawan dan
mencapai tujuan organisasi
 Kebijakan dan praktek menejemen
Karena pemimpin mempunyai peranan sentral dalam keberhasilan suatu
organisasi melalui perencanaan. Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang
secara jelas membawa kita ke arah tujuan yang diinginkan.
 Perubahan dan adaptasi
Kemampuan kepemimpinan untuk mengelola perubahan dan adaptasi
dalam organisasi juga merupakan faktor penting dalam efektivitas
kepemimpinan. Kepemimpinan yang adaptif dan mampu mengatasi tantangan
serta mengubah strategi dalam menghadapi perubahan lingkungan dapat
membangun kepercayaan dan menginspirasi karyawan.
 Komunikasi efektif
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan jelas adalah faktor
penting dalam efektivitas kepemimpinan. Kemampuan untuk mengartikulasikan
tujuan dan ekspektasi dengan jelas, mendengarkan dengan teliti, dan
mengkomunikasikan umpan balik dengan baik dapat meningkatkan persepsi dan
pengaruh kepemimpinan.

2.3 Peran kepemimpinan dalam mencapai tujuan dan visi organisasi


1. Delegasikan pekerjaan anda dengan bijaksana
Kunci untuk menjadi pemimpin yang sukses belajar melakukan delegasi
yang efektif. Bawahan yang diberi delegasi diberikan tidak hanya tugas, namun
juga wewenang untuk menyelesaikan tugas.
2. Menentukan tujuan-tujuan yang jelas
Setiap karyawan butuh tujuan untuk dicapai. Ketika karyawan diberi
arahan dan tujuan, mereka akan merasa melakukan sesuatu yang memiliki
kontribusi terhadap tujuan organisasi
3. Berkomunikasi dengan Efektif
Seorang pemimpin sering terjebak pada tindakan terlalu sedikit
berkomunikasi dengan bawahannya. Yang perlu dilakukan adalah sering
melibatkan komunikasi dengan bawahan sehingga mereka ter-update dengan
perkembangan organisasi
4. mampu menumbuhkan komitmen aparatur serta anggotanya terhadap
pekerjaan, dan mampu memupuk semangat untuk bekerja.
2.4 apa peran struktur kepemimpinan dalam mempengaruhi budaya
organisasi.
Peran struktur kepemimpinan dalam mempengaruhi budaya organisasi
adalah sebagai berikut:
 Menetapkan nilai dan norma
Struktur kepemimpinan yang kuat dapat mengartikulasikan nilai-nilai inti
dan norma-norma yang diinginkan dalam organisasi. Kepemimpinan yang
efektif dapat memperkuat dan menegakkan nilai-nilai ini sebagai bagian dari
budaya organisasi.
 Membentuk perilaku
Kepemimpinan berperan penting dalam membentuk perilaku karyawan.
Jika kepemimpinan menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, dan
integritas, karyawan cenderung mengadopsi perilaku yang serupa. Struktur
kepemimpinan yang baik dapat memberikan panduan yang jelas dan konsisten
tentang bagaimana anggota organisasi seharusnya berperilaku.
 Membangun kepercayaan
Struktur kepemimpinan yang transparan dan akuntabel dapat membantu
membangun kepercayaan antara pemimpin dan anggota organisasi. Dengan
memberikan contoh yang baik dan terlibat secara aktif dengan karyawan,
kepemimpinan dapat menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa mereka
dapat diandalkan dan dipercaya.
 Mengarahkan arah strategi
Kepemimpinan strategis adalah elemen yang penting dalam membentuk
budaya organisasi. Melalui visi dan strategi yang jelas, kepemimpinan dapat
membantu mengarahkan organisasi ke arah yang diinginkan dan memotivasi
karyawan untuk bekerja menuju tujuan bersama. Struktur kepemimpinan yang
terorganisir dengan baik dapat memastikan bahwa tujuan strategis dan budaya
organisasi selaras dan saling mendukung.

 Mempromosikan inovasi dan adaptasi


Struktur kepemimpinan yang mempromosikan inovasi dan adaptasi
sangat penting dalam budaya organisasi yang dinamis. Kepemimpinan yang
memperhatikan dan mendorong ide-ide baru serta tanggap terhadap perubahan
dapat mendorong anggota organisasi untuk berpikir kreatif, mengambil risiko
yang terukur, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan

2.5 Gaya kepemimpinan yang lebih efektif dalam mencapai hasil yang
diinginkan dalam organisasi
gaya kepemimpinan yang efektif dalam mencapai hasil yang diinginkan dalam
organisasi, yaitu:
Gaya Instruktif
Dimana pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan
kinerja anak buahnya. Penerapannya pada bawahan yang masih baru bertugas.
b. Gaya Konsultasi
Dimana pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk
bertanya, penerapanya pada bawahan yang memiliki kemampuan tinggi namun
kemauan rendah
c. Gaya Partisipatif
Dimana pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide
sebagai dasar pengambilan keputusan. Penerapannya pada bawahan yang
memiliki kemampuan rendah, namun kemauan kerja tinggi.
d. Gaya Delegatif
Dimana pemimpin melimpahkan keputusa dan pelaksanaan tugas kepada
bawahanya. Penerapanya bagi bawahan yang memiliki kemampuan dan
kemauan tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini kita dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan tentu
saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah organisasi
berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga
dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam
berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan
efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan
kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai